Jalanan di sebuah kota tampak tak seramai biasanya.Langit masih sedikit gelap saat matahari terbit sebagian.Hanya beberapa orang saja yang tampak berlari kecil mengenakan pakaian olahraga mereka.
Di sebuah taman terlihat Nayla berlari kecil mengelilingi area taman hingga langit berubah semakin cerah,tak lama kemudian Nayla keluar dari taman masih tetap mempertahankan lari kecilnya.
Setelah beberapa menit, dia pun menghentikan larinya dan berjalan pelan menuju apartemennya.Nayla melepas jaketnya setelah berada di dalam apartemen dan duduk dikursi dekat jendela.
Terdapat dua kursi kecil di sana dengan satu meja mini yang tampak serasi dengan lemari di sampingnya.Di meja ada sebotol air mineral yang segera di minum saat Nayla duduk.
Tak lama, Nayla pun berdiri dan masuk ke kamarya,selang beberapa menit Nayla keluar dengan pakaian berbeda dengan ponsel di tangannya.
🗨Aku tak ke kantor hari ini.Ada hal lain yang harus aku kerjakan.Kirimkan apa yang harus kuselesaikan hari ini melalui e-mail🗨
Nayla dengan cepat mengetik pesan untuk di kirimkan pada Rose.Setelah pesan terkirim Nayla meletakkan ponselnya di meja makan kecil yang terhubung dengan dapur dan berjalan ke Counter table untuk membuat sarapan.
Bunyi bib terdengar dari ponsel.Nayla mengabaikannya sebentar.Setelah beberapa saat,Nayla berjalan mendekati meja dengan piring dan gelas berisi jus di tangannya
🗨Apa kau marah padaku🗨
Nayla membaca balasan pesan dari Rose dan tersenyum setelah meletakan makannaya dan membalas pesannya.
🗨Tidak.Jika kamu menginginkan aku untuk datang ke kantor,maka aku akan datang
Balas Nayla ringan.Nayla pun memulai sarapannya.
🗨Kau mengatakan tidak. Tapi tak datang ke kantor untuk menghindariku kan? aku akan menjelaskannya🗨
Nayla melirik ponselnya dan membaca balasan dari Rose lagi, lalu menghembuskan nafas pelan.
`Dasar,,,kalau sudah begini aku jadi harus ke kantor kan,! Kenapa waktunya pas banget begini sih,!`gerutu Nayla pelan sambil mengusap keningnya dengan telunjuk.
🗨Aku akan datang,apa kau senang?🗨Nayla membalas dan meneruskan sarapannya
🗨Tentu saja.🥳🗨Rose membalas cepat
Nayla mengelengkan kepalanya setelah melihat balasan Rose dan tidak membalasnya lagi.Beberapa saat kemudian,setelah menyelesaikan sarapan dan membereskan meja,Nayla pun bergegas meprsiapkan diri dan berangakat ke kantor dengan menggunakan taksi.
"Woww,,,! kau benar benar datang?" komentar Rose terdengar saat Nayla memasuki kantor menuju ruangannya.
"Seperti yang kau inginkan bukan?" sambut Nayla tetap berjalan.Rose berjalan di sampingnya, tersenyum canggung.
"Aku benar-benar minta maaf Nay" kata Rose sambil merapatkan kedua telapak tangannya dengan ekspresi menyesal setelah mereka sampai di ruangan Nayla dan menutup pintu.
"Aku sudah bilang,aku mengerti.Kau tak perlu sampai bersikap begitu kan?" sambut Nayla.
"Maafkan aku telah bersikap berlebihan. Aku hanya terkejut karena kau harus pindah,dan aku mendengarnya dari orang lain sementara kamu sendiri sudah tau hal itu." lanjutnya
"Tidak." Rose mengelengkan kepalanya. "Aku harusnya memang memberitaumu saat itu.Tapi aku terlalu lama berfikir.Aku sebenarnya ingin memberitau saat kau menyerahkan naskahnya.Tapi melihat kamu begitu lelah aku mengurungkan niatku. dan itu juga bertepatan dengan kamu yang tumbang, dan harus di rawat dan kamu juga di haruskan menggunakan kacamata
dan kamu__,,," kalimat Rose terhenti saat melihat Nayla mengangkat tangannya dengan meletakan siku di atas meja.
"Tidakkah kau sadar,kau sudah terlalu banyak menggunakan kata DAN." sela Nayla menatap Rose dalam.,sedetik kemudian tertawa geli.
"Cukup Rose! aku sudah benar-benar mengerti sekarang. Aku hanya kesal karena aku mendengar ini bukan darimu,tapi aku mengerti apa alasannya. Lagi pula, kau masih bisa mengunjungiku, aku juga bisa mengunjungimu.Oke?" sambut Nayla lembut.Mata Rose berkaca kaca,lalu berlari kearah Nayla dan memeluknya erat.
"Oouf,,,!" keluh Nayla saat Rose menabrakkan tubuhnya ke Nayla.
"Hey hentikan!" pinta Nayla.
Rose menggelengkan kepalanya, pelukannya semakin erat.Perlahan Nayla pun membalas pelukannya dan menepuk punggungnya
Rose menangis. Ingatan Rose pun kembali saat pertama kali bertemu Nayla,di mana dia membantu Nayla menulis karya pertamanya dan di tunjuk untuk menjadi asistennya.Saat mengenalnya, Rose berfikir Nayla sama saja seperti penulis pada umumnya. Sombong dan suka mengintimidasi orang lain. Tapi, ternyata penilaian Rose salah.
Nayla yang ternyata hidup sendirian tanpa siapapun di sisinya membuat hati Rose tersentuh dan ingin menjadi keluarga untuknya. Seiring berjalannya waktu, persahabatan pun terjalin begitu saja .
Rose memejamkan matanya membiarkan air matanya mengalir saat melihat ingatan masa lalunya bersama Nayla.Rose menguatkan pelukannya yang membuat Nayla berusaha mendorong Rose
"Hen-n-tikan Rose,,k-kau memb-buat-ku sulit bernafas" protes Nayla sedikit terbatuk saat Rose akhirnya melepaskan pelukannya.
Nayla pun meletakkan tangannya di dada sambil menarik nafas panjang.Rose hanya tersenyum polos menanggapi Nayla.
"Aku benar-benar berharap bahwa kau adalah adikku" kata Rose sambil menghapus air matanya.
"Aku memang adikmu kan" balas Nayla tersenyum.
"Adik menyebalkan yang selalu melawan" jawab Rose
"Hei,,, yang aku lakukan bukan perlawanan," balas Nayla
"Ya ya,,,kau masih ahli dalam mengelak" sindir Rose sedikit tertawa.
"Yaahh ,,, setidaknya sekarang kau menjadi dirimu lagi.Bersikap seperti yang kau lakukan hari itu benar-benar bukan kamu Rose." kata Nayla.
"Baiklah,,,ada yang harus aku katakan sekarang." kata Rose menarik nafas panjang. "Yang akan mengantikanku datang siang ini" ungkap Rose.
"APAA,,,??" ucap Nayla sedikit menaikkan suaranya,matanya melebar
"Aku memang berangkat bulan depan tapi aku harus mengajari nya dulu kan.Tapi kau tak perlu khawatir.Dari penilaianku dia tercatat baik." puji Rose
"Baiklah,,,baikah,,, Aturlah sesukamu" kata Nayla lesu.
Rose hanya tersenyum kecil.Nayla pun mulai berkutat dengan komputernya,sesekali melihat ponsel dan kembali lagi pada komputernya sambil jari-jari tanganya mengetik dengan terampil.Rose memilih keluar dari ruangan agar tidak menganggu Nayla tanpa suara.
...****************...
Sebuah gedung enam lantai dimana Rory dan teman-temannya tinggal.Rory tengah duduk sendirian di ruang latihan,tangannya sesekali menulisan sesuatu di keras yang ada di sampingnya.kemudian beralih ke gitar yang ada di pangkuanya.
Dengan lincah tangannya memetik gitar dan menyenandungkan lagu yang indah.Permainannya berulang kali berhenti untuk menulis di kertas yang ada di sampingnya.Beberapa menit berlalu.Tiba tiba pintu ruang latihan terbuka.Kevin dan yang lain pun masuk.
"Hari ini kita full istirahat.tapi kau masih sibuk membuat lagu?" ucap Kevin pada Rory saat dia sudah berada di dekat Rory.
"Otakku sedang aktif,"jawab Rory asal.
"Otakmu selalu aktif di lagu, tapi mati di tarian" celetuk Nathan.
"Aku dengan senang hati akan memberikan bagian tarianku padamu jika kau mau" jawab Rory sambil meletakkan gitarnya
"Oho,,Terima kasih.Tapi aku menolak," jawab Nathan menjulurkan lidah.
Semua pun tertawa.
"Jadi,,,kau menyelesaikan lagunya?" tanya Thomas
"Belum sempurna." desah Rory mengelengkan kepalanya . "Aku masih merasa ada yang kurang" tambahnya.
"Mungkin karena kau lapar" kata Ethan spontan.
"Dan yang kumengerti adalah,,, Bagaimana bisa kau tetap bisa tampil di panggung dengan sempurna saat pikiran mu penuh dengan makanan?" sindir Rory sambil meletakan dua jarinya di dagu.
"Itu namanya bakat alami" tukas Ethan sambil mengedipkan mata.
Rory menepuk dahinya yang di sambut gelak tawa oleh teman-temannya.keakraban dan kekonyolan membuat hubungan mereka seperti keluarga.Mereka pun memutuskan untuk mengisi perut mereka setelah melihat jam menunjukan pukul 12 siang.Mereka pun memilih makan di luar.
Berkliling kota dengan Campervan mereka mencari tempat yang tidak terlalu ramai agar tidak menarik perhatian.Akhirnya setelah beberapa menit mereka pun berhenti di depan Bistrot yang nyaris kosong,hanya 1 oang yang terlihat sedang makan di dalamnya.Mereka pun memutuskan masuk setelah memakai masker mereka.
Saat berada di dalam mereka mencari tempat duduk yang nyaman untuk mereka.Seolah telah di sepakati bersama,mereka secara bersamaan menunjuk tempat di mana ada satu meja yang cukup untuk enam orang, dengan sofa panjang yang nyaman dan ada pembatas pada tiap sofa di belakangnya.
Ada tiga buah pembatas di sana dimana tiap ruangnya memiliki ukuran meja yang berbeda.Tanpa banyak bertanya mereka pun berjalan mendekati meja itu namun langkah Rory terhenti saat melihat wanita yang tengah duduk di salah satu meja yang lebih kecil disana.
Wanita itu tengah fokus pada laptop nya dengan kacamata bertengger dihidungnya,di samping laptop ada Key Lime pie dan Limoncello yang baru berkurang belum sampai setengahnya.Sesekali dia menaikan kacamatanya dengan jarinya.
"Kebetulan macam apa ini.Aku bertemu dengannya lagi bahkan di saat seperti ini."bisik hatinya.senyum kecil pun muncul di bibir Rory.
"Ingin sekali aku menyapanya,tapi apa dia akan mengenaliku?bahkan saat di kantornya kemarin dia tak mengenaliku" lanjutnya.
Rory masih terpaku di tempatnya sampai Kevin menyentuh lengannya hingga dia tersadar.
"Ada apa?"taya kevin pelan "mau cari tempat lain?"lanjutnya.Rory dengan cepat mengelengkan kepalanya
"Tidak.Di sini sempurna" jawabnya tersenyum.Kevin menaikan alisnya heran.kemudian mengakat bahuya.
"Ayo"ajak kevin.Rory pun berjalan di belakang Kevin dan duduk tepat di belakang wanita itu.Rory tersenyum lagi tanpa di ketahui teman temannya karena mereka belum melepas masker mereka.
"Kita bertemu lagi kacamata,entah kau sadar atau tidak,ini adalah kedua kalinya aku melihatmu setelah di air mancur.andai aku tau namamu aku ingin sekali menyapamu.Pak darwin menyebutkan namamu Nay.Apakah itu namamu?." bisi hati Rory.
Rory sibuk dengan hatinya sendiri,sementara yang lain mulai sibuk dengan pesanan mereka tanpa melepas masker mereka.
Pelayan yang berdiri di dekat mereka menunggu dengan senyum ramah dan tanpa tatapan aneh karena mereka tak melepas masker mereka.Beberapa menit kemudian meja mereka pun penuh dengan makanan yang mereka pesan,setelah pelayan pergi mereka melepas masker mereka dan makan dengan tenang
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Muliana
suka saja sama sikap rose 😍😍
2024-01-24
0
Silvi Aulia
hallo Thor aku mampir lagi bawa like dan subscribe 🤗
jangan lupa buat mampir di novelku juga ya Thor buat beri dukungan nya 🙏
2023-08-09
1
Riri_awrite
wkwkwk, bakat alami unlimited ya, Ethan 😭
2023-07-22
2