**Apartemen Nayla**
Jam masih menunjukan pukul 6 pagi.Terlihat Nayla baru keluar dari kamarnya mengenakan pakaian santai dengan handuk dikepalanya.Air masih menetes dari rambutnya yang basah.Dia pun berjalan mendekati meja yang masih penuh dengan hadiah dari yang dia terima tadi malam.Nayla menatap meja kemudian mengangkat bahunya.Tanpa memperdulikan meja yang penuh, Nayla berjalan menuju dapur dan menyalakan mesin kopi setelah memasukan air dan kopi kedalamnya.Sambil menunggu, Nayla membuka membuka lemari atas untuk mengambil cangkir dan memasukan bubuk krimer kedalamnya.Bunyi bib pada mesin kopi pun terdengar dan Nayla pun menuangkan kopi kedalam cangkirnya.Dia berjalan menuju sofa sambil satu tagannya mengosok kepalanya yang masih basah.Setelah meletakan kopi di meja Nayla kembali ke kamarnya untuk mengeringkan rambutnya.
Beberapa saat kemudian Nayla keluar dari kamar dan duduk di sofa menyeruput kopinya.Dia pun mengambil paper bag yang tidak jadi di buka tadi malam dan mengeluarkan isinya.Sekotak coklat belgian dan satu cup kaca latte favoritnya dengan kartu ucapan selamat terikat di leher cup nya.senyum pun mengembang di bibirnya
"Kau yang terbaik, Rose"kata Nayla.
Nayla pun meletakan barang pemberian Rose di lemari dapur dan kembali duduk di sofa menikmati kopi sambil membaca buku.selang 30menit nayla pun bangkit dan mencuci cangkirnya di wastafel dan meletakannya di rak khusus.Setelah mengeringkan tangannya dia pun masuk lagi ke kamarnya untuk bersiap ke kantor.Saat bersiap ponsel Nayla berdering.
"Ya Rose,,,"kata Nayla menjawab panggilan Rose
"Pertemuan mu di adakan jam 10 pagi.Dan ada meeting jam 2 siang.aku akan meletakan berkas yang harus kamu anda tangani di meja mu"kata Rose menjelaskan
"Baiklah.Terima kasih Rose."jawab nayla sambil menyisir rambut
"Itu saja.Aku tutup dulu tleleponnya"kata Rose lagi.
"Ok."Jawab nayla singkat.panggilan pun berakhir.
Nayla pun merapikan pakaiannya serta menyemprotkan parfum di leher dan bahu serta pergelangan tangan nya.Tak lupa memakai jam tangannya dan memakai kacamatanya.Nayla pun keluar dari kamarnya setelah mengambil tas dari lemari yang berada di dekat pintu.Sebelum keluar dia meraih buku dan kunci mobil yang ada di meja dan memasukan ke dalam tasnya.
Nayla berjalan keluar dari apartemennya menuju tempat parkir yang ada di samping apartemen.
"Pagi pak,,,"sapa nayla tersenyum ramah pada penjanga keamanan yang tengah duduk di pos nya dengan kopi sebagai temannya.
"Pagi non."Jawabnya langsung berdiri dan sedikit membungkukan badannya. "Tumben sekali non berangkat kerja sepagi ini"Tanyanya sopan.
"kebetulan saya ada rapat pagi.jadi harus ada yang di persiapkan" jelas Nayla. "Oh ya,,,Saya membawa sedikit cemilan.Sepertinya cocok untuk teman kopi Pak Ben," kata Nayla sambil mengulurkan tangan menyerahkan paper bag putih kecil yang Nayla bawa sebelum turun kepadanya.Ben pun menerimanya
"Waahh,,,terima kasih banyak non,"katanya sambil sedikit membungkuk.Nayla tersenyum dan mengangguk sebagai balasnnya.
"Saya berangkat dulu pak," kata Nayla dan berjalan menuju mobilnya sementara pak ben membuka gerbang agar Nayla bisa keluar.
"Mari pak." ucap Nayla pada Ben yang berdiri di samping gerbang.
"Silahkan non.Hati hati di jalan"Kata ben mengangguk.Nayla tersenyum dan menjalnkan mobilnya
Ben pun menutup gerbang seteah Nayla keluar dan hilang dari pandangannya.Dia pun berjalan ke pos nya lagi dan membuka paper bag pemberian Nayla.Matanya terpaku pada isi paper bag.Lalu tersenyum haru .Tampak tiga buah Croissant coklat dan keju di dalamnya,masih sedikit hangat.
"Non Nayla benar benar ," gumamnya dengan mata berkaca kaca. "Semoga anda selalu di beri keberuntungan dalam hidup anda" lanjutnya dan memakan Croissant dengan penuh rasa syukur.
...*****...
Di sebuah mobil yang tengah berjalan,Tampak Rory,kevin.Thomas,Ethan dan Nathan duduk di kursi penumpang dengan dengan wajah lelah.Sang sopir melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
"Hooaammmm,,,!" Rory menguap dan menutup mulutnya disertai mengosok matanya.
"Perubahan jadwal benar benar menyebalkan." gerutu Ethan.Semua menoleh dan terkekeh.
"Kita tak punya pilihan lain bukan?" tanya Thomas.
"Apa kau tak tidur tadi malam Rory?" tanya Thomas lagi.
"Aku sempat tidur." jawab Rory. "Tapi, terbangun jam 3 pagi dan tak bisa tidur lagi sampai sekarang" lanjutnya.Rory pun meletakan bantal di lehernya dan mengambil posisi tidur ternyaman menurutnya.
"Walaupun terdengar kejam,kau tak bisa tidur sekarang" kata Kevin
"Iya iya,,,aku tak tidur.kau tenang saja." jawab Rory sambil melipat tangannya dan memejamkan mata.
"Tadi Martin mengatakan, sebelum ke agensi kita akan menemui produser di kantor Redaksi" jelas Kevin
"Apa yang harus kita lakukan di sana?" tanya Rory masih dengan mata terpejam
"Produser ada urusan di sana dan akan membahas kotrak kita, setelah selesai dengan urusan di sana." jawab kevin.
"Jadi kita membahas di kantor redaksi,begitu?" tanya Rory lagi.
"Tepat,karena pihak redaksi juga ingin menulis artikel tentang kita jadi bisa melakukan keduanya di satu tempat sekaligus bukan?dan produser juga tak keberatan karena hal ini saling berkaitan" kata Kevin.
"Keberuntungan yang besar" kata Nathan tiba tiba.Semuanya tersenyum setuju.ponsel Kevin berbunyi tanda pesan masuk.Kevin pun menarik ponselnya dari saku celananya dan membaca pesan yang teryata dari martin.
🗨Kalian bisa langsung ke kantor redaksi,hanya saja kalian harus menunggu produser menyelesaikan rapatnya.Mungkin sekitar satu jam,setelah itu jadwal rekaman akan di laksanakan jam 2 siang🗨
"Sepertinya kita bisa bersantai sebentar" kata Kevin setelah membaca pesan Martin. "Martin memberi kabar, kita akan bertemu produser setelah menyelesaikan menyelesaikan rapatnya.Kita bisa menunggu di cafe yang tak jauh dari sana." jelas Kevin
"Ahh baguslah,,,setidaknya aku bisa minum secangkir kopi" kata Rory membuka matanya.yang lain pun hanya tertawa.
"Kau bahkan bisa tidur kalau mau" celetuk Ethan
"Apa kamu lupa,dia tak suka menurunkan pesonanya" sambung Nathan
"Pertemuan penting dan muncul dengan wajah berantakan bukanlah gayanya" sambung Thomas.
"Hei,,,Hentikan!" ucap Rory
Mereka pun serentak tertawa.Mobil pun meluncur dengan mulus di tengah jalan kota menuju tempat tujuan mereka.Di sertai canda tawa yang memenuhi mobil mengawali kegiatan pagi mereka
...*****...
Di sebuah ruangan dengan pintu terbuka terlihat Nayla berdiri sambil berkacak pinggang.Pada bagian pintu terdapat papan nama bertuliskan NAYRELA L tergantung.Perlahan Nayla menutup pintu.
"Apa ini?" gumamnya saat melihat meja kerja nya di penuhi dengan bingkisan hadiah.Bukan hanya di meja,tapi di kursi santainya pun di penuhi karangan bunga.Nayla mendesah pelan menyentuh keningnya.Dia pun meletakan tasnnya di kursi dan meninggalkan ruangan tanpa banyak bicara.
"Eh nayla,kamu sudah datang" sapa seorang wanita seumuran dengannya ketika Nayla menutup pintu untuk keluar.Nayla pun menoleh.
"Sudah melihat hadiahmu?" tanyanya lagi dengan senyum jail "sepertinya cukup untuk mumbuka sebuah toko " katanya sambil terkekeh.
"Kau bisa mengambilnya sebanyak yang kau mau jika ingin Lucie" balas Nayla
"Tidak akan! walaupun aku ingin" jawab Lucie cepat.
Tiba-tiba mereka berdua pun tertawa.Lucie menatap Nayla dengan kagum.Satu tangannya memegang secangkir kopi
"Mau kabur kemana sekarang" tanya Lucie setelah tawanya mereda
"Aku ingin makan sesuatu di cafe LA.Mau bergabung?" tanya Nayla
"Tidak,Terima kasih.pekerjaan ku menumpuk pagi ini" tolak Lucie. "Sepertinya Rose akan marah kalau kau tak merapikan meja mu." kata Lucie jail
"Dia lebih bisa di andalkan untuk merapikan meja di bandingkan denganku"jawab Nayla.Lucie pun tertawa
"Kau jahat sekali" kata Lucie masih sambil tertawa
"Yah,,,tapi dia masih bertahan bersamaku" jawab Nayla dengan seringai
"Itu masuk akal.Baiklah,,pergi sana!"usir Lucie.
"Hei,,,kaulah yang menahanku" jawab Nayla pura-pura galak.
"Benar juga,,," kata Lucie pura-pura berpikir. "Baikalah aku mau lanjut kerja.Good Luck untuk hari ini Nay." kata Lucie.
"Emmmm,,,Nay sampai kapan kamu memakai kacamata?"tanya Lucie tiba-tiba.
"3 bulan" jawab Nayla singkat.Lucie meangguk mengerti.dan membiarkan Nayla pergi.setelah Nayla menghilang di balik pintu Lucie melanjutkan aktifitasnya.
Selama perjalanan menuju luar gedung Nayla membalas sapaan beberapa orang yang menyapanya.Nayla pun berjalan menuju cafe yang tak jauh dari kantornya.Sebuah cafe kecil tapi dengan nuansa tenang.terdapat tulisan LA tergantung di depan pintu. Nayla pun mendorong pintu di sertai bunyi lonceng dan melangkah masuk.
"Silahkan.mau pesan apa.?" tanya pelayan saat Nayla sudah duduk sembari menyerahkan buku menu.Nayla pun menatap pelayan itu dan tersenyum.
"Buatkan saja yang biasa aku pesan, Jim!"kata Nayla "Ada angin apa kau bersikap formal padaku?" tanya Nayla
"Bukan begitu,,," ucapnya berbisik. "Tapi hari ini pemilk cafe ini datang,aku hanya tak mau di nilai mencari perhatian dengan bersikap sok akrab dengan pengunjung" lanjutnya.
Nayla pun mengalihkan pandangannya ke arah pintu di samping meja barista.Tak lama seorang pria dengan kemeja biru gelap keluar.Secara tak sengaja pria itu pun bertatapan dengan Nayla dan tersenyum cerah.Dia pun berjalan mendekati meja Nayla menepuk bahu Jim.Sontak saja jim kaget dan membungkuk hormat.
"Buatkan dia Latte,1 Croissant coklat dan 3 keping Biscoti.dia memiliki porsi makan yang berbeda.Oh,,buat perbandingan kopi dan susu nya 1:1" perintah pria itu.Jim menatap atasannya tak percaya.
"Baik," jawab Jim sedikit gugup.
"Sepertinya kau terlalu keras pada bawahanmu Antony," ucap Nayla setelah jim pergi
"Apa maksudmu?" tanya Antony sambil menarik kursi di seberang Nayla dan duduk.Nayla hanya mengangkat bahu nya.
"Sebenarnya aku sendiri binggung kenapa semua karryawanku takut padaku.Aku bahkan tak pernah membentak mereka," ucap Antony lesu.
"Mungkin aku bisa membantu," kata Nayla
"Sungguh?" tanya Antony.
Nayla mengangguk.
"Omong-omong,,Lama kita tidak bertemu.Bagaimana kabarmu?" tanya Antony. "Dan, sejak kapan kau memakai kacamata?" sambungnya.
"Ahh ini?" kata Nayla sambil menyentuh kacamatanya. "Hanya infeksi mata,dan akan membaik setelah 3 bulan.kabarku, yah,,,seperti yang kau lihat,aku baik.Bagaimana denganmu?Aku terkejut kamu adalah pemilik cafe ini" kata Nayla
"Aku baik.Bagaimana kamu bisa tau aku pemiliknya?Aku bahkan belum mengatakannya" jawab Antony sedikit terkejut.
"Jim" jawab Nayla singkat
"Kamu mengenalnya?"tanya Antony heran
"Ya,,dia juga tau persis apa yang akan aku pesan tapi takut padamu" kata Nayla datar.
Antony menghembuskan nafasnya pelan,kemudian berkata pelan.
"Aku mengambil alih cafe ini 6bulan yang lalu. Tapi, aku tak pernah punya waktu cukup untuk melihat langsung.Jadi, aku mempercayakan tugas ini pada kenalanku" kata Antony " Tapi, sekarang aku ingin menetap di sini.di kota ini" tambahnya.
"Lalu apa yang menganggu pikiranmu" tanya Nayla.
Saat Antony mau menjawab,pandanganya teralihkan ke pintu masuk dan segera berdiri.
"Maaf Nay,aku akan segera kembali" kata Antony dan langsung pergi begitu saja sebelum Nayla mengatakan apapun.Dia pun hanya mengelengkan kepalanya.
Antony dengan langkah cepat menuju pintu dan membuka pintu tepat saat lima orang pria dengan masker menutupi sebagian wajah mereka akan masuk.Dengan sopan Antony menunduk dan mempersilahkan mereka masuk.Setelah mereka masuk Antony keluar dan berlari mengejar seseorang.
Lima orang itu pun berjalan dan menghampiri meja tepat di belakang Nayla duduk.Salah satu dari mereka memperhatikan Nayla seolah mengenalnya.Mereka pun duduk dan pelayan mendekati meja mereka.
Mereka pun melepas maskernya yang membuat pelayan terkejut dan hampi berteriak karena senang. Tapi terhenti saat salah satu dari mereka memberi isyarat diam dengan mengedipkan matanya.
Mereka pun memesan makanan yang mereka inginkan dan di catat oleh pelayan.bersamaan dengan itu jim berjalan membawakan pesanan Nayla.Jim pun terkejut melihat mereka,tapi sebelum jim bersuara mereka memberi isyarat agar diam.jim pun mengangguk.
"Silahkan," kata Jim setelah meletakan pesanan Nayla.
"Terima kasih," kata Nayla.Jim pun meninggalkan meja Nayla.Sementara itu Nayla mengambil buku yang sejak awal dia bawa dan di letakan di samping ponselnya.Tanpa di sadari Nayla, salah satu dari mereka menoleh pada Nayla setelah mendengar suaranya.
"Aku seperti mengenal suaranya" bisik hatinya.kemudian dia pun terkejut saat melihat wajah Nayla.
"Dia kan wanita yang di air mancur" bisik hatinya lagi.matanya pun berbinar senang. Salah satu dari mereka yang menyadari tingkah nya mun berkata pelan.
"Ada apa Rory" tanya Kevin.Rory hanya mengeleng pelan.kevin menatap Rory heran.
Nayla masih asik membaca tanpa peduli dengan sekitarnya,sambil sesekali menyeruput minumannya.Tak lama kemudian ponsel Nayla berbunyi,dengan cepat Nayla meraih ponselnya dan menerima pangilan telepon.
"Ya Rose?"jawab Nayla .
"Nay,,maafkan aku.Bisakah kau ke kantor sekarang. Ada perubahan jadwal mendadak,pertemuan dimajukan.Aku sebisa mungkin minta waktu agar kau bisa bersiap.Tapi, mereka hanya memberi waktu tak lebih dari jam 8.30.Aku sudah protes,,." Rose berkata dengan dan panik
"Tenanglah Rose,,atur dulu nafasmu! panik dan terburu buru itu bukan kamu, Rose!" kata Nayla tenang.
"Bagaimana aku bisa tenang kalau sudah begi__,,"
"Setidaknya lihatlah di ruanganku" potong Nayla
"Apa,,,jadi,,, Jadi,,,kau,,,kau,,,sudah,,,sampai,,,?" Rose tergagap
"Ya,,aku di cafe.Aku segera ke sana.ok?" kata Nayla menenangkan.
"Ahh syukurlah,,,!" kata Rose lega dan langsung mematikan ponselnya.Nayla hanya menghela nafas panjang.kemudian menutup bukunya dan meninggakan uangnya di meja.
"Jim,,,!" panggil Nayla.Jim pun menoleh
"Aku pergi dulu,maaf aku tak sempat memakannya." kata Nayla.
"Lagi..?" tanya jim tak percaya.
Nayla hanya mengangguk dan berbalik bersiap pergi.Tapi tatapannya bertemu dengan mereka yang duduk di meja belakangnya.Nayla pun mengangguk dan tersenyum sopan.kemudian pergi tanpa banyak bicara.
Tanpa Nayla sadari mereka menatap Nayla heran dan serentak berkata dengan pelan.
"DIA TAK MENGENALI KITA"
Rory menatap kepergian Nayla dan tersenyum senang.Dalam hatinya dia berkata "Siapa sangka aku bertemu lagi dengannya secepat ini".senyum masih menghiasi bibirnya saat pelayan mengantarkan pesanan mereka.
"Bolehkah kami berfoto bersama kalian.kami pengemar kalian"kata dua pelayan wanita pada mereka dengan ragu ragu
"Tentu."jawab kevin ramah yang di sambut antusias oleh mereka berdua.Mereka pun berfoto bersama.sementara Rory pikirannya tidak pada tempatnya.setelah mengucapkan terima kasih pelayan itu pun pergi melanjutkan pekerjaannya.
"Apa kau mengenalnya?" tanya Kevin tiba-tiba sambil menatap Rory.
"Siapa?" tanya Rory binggung
"Wanita dengan dengan kacamata" jawab Kevin
"Aku belum mengenalnya" jawab Rory yang di sambut tatapan tak percaya Kevin
"Aku serius belum tau namanya.aku bertemu sekali di taman saat dia menunggu seseorang di cuaca dingin saat aku mencari dompet.aku bersimpati padanya karena dia menunggu seseorang hampir 5jam sampai tubuhnya membeku karena cuaca dingin.Haya sebatas itu"jelas Rory
"Dia tampak manis" celetuk Nathan.
"Benar kan,,Dia memang manis" jawab Rory bersemagat.
semua pun tertawa jahil.mengoda Rory.haya Kevin yang tampak diam tak mengatakan apapun.haya menatap Rory tajam tanpa dia sadari
...******...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Arvilia_Agustin
Mampir ni ka, semangat
2024-07-16
1
Muliana
aaaa suka sekali 😍😍
2024-01-23
1
YouTube: hofi_03
semangat kak 🥰
2023-09-28
1