HINAAN JOSE

"Tapi Jose, aku baru saja mendapatkan kabar, jika malam ini ibu Asri pergi dinas di luar kota."

"Tetap saja tidak Kez."

"Kenapa Jose? kenapa kita tidak pulang saja?"

"Masih ada ibu mu, dan ibu mu tidak akan pernah bisa berbohong bukan? ibu mu akan tetap menceritakan semua kejadian ini kepada ibu ku."

Dan di saat itulah Kezia sadar, apa yang dikatakan oleh Jose ada benarnya juga, sang ibunda tidak akan pernah bisa berbohong kepada ibu Asri soal keadaan Jose, dan dengan menarik nafas panjang Kezia pada akhirnya mengambil satu keputusan.

"Baiklah Jose, ayo kita ke apartemen, tapi aku ada satu permintaan kepada mu."

"Permintaan apa Kez?"

"Percayakan aku untuk mengemudikan mobil ini, kondisi mu perlu istirahat."

"Kau yakin kau bisa untuk melakukan hal ini?"

Jose kembali bertanya kepada Kezia sambil menatapnya dalam - dalam.

"Ya aku yakin Jose, aku yakin aku bisa."

Dengan mantap Kezia mengatakan hal tersebut sambil menganggukkan kepalanya.

"Ya sudah, silahkan."

Selesai mengatakan hal tersebut Jose keluar dari mobil dan berpindah posisi dengan Kezia.

"Istirahat lah."

"Hmmm."

Jose mengatakan hal tersebut sambil memejamkan ke dua matanya

Saat - saat seperti ini, kau begitu mengikuti apa yang aku katakan Jose, tapi jika kau sedang sehat kau sama sekali tidak pernah menganggap aku ada.

Kezia mengatakan ha tersebut dari dalam hatinya, dengan tenang Kezia melakukan mobil tersebut hingga ke tengah jalan raya.

Sesekali Kezia melihat ke samping satu laki -laki dengan wajah lebam saat ini sedang terlelap.

*Kau tau Jose, kau adalah cinta permata untuk ku, saat aku kecil dan di bawa ke rumah mewah mu, dengan hangat kau mengajak ku untuk bermain, saat itu aku kira kau sombong, namun ternyata sama sekali tidak, kau mau berteman dengan ku meskipun aku gadis kecil yang jelek, hitam, gendut dan miskin,

Namun kau tetap mengajak ku untuk bermain, sejak saat itulah aku mengagumi mu Jose.

Tapi beranjak dewasa aku mulai sadar bahwa dunia ku dan dunia mu itu berbeda, jadi aku putuskan untuk mengubur perasaan ku dalam - dalam, sampai pada akhirnya aku berusaha untuk tidak menutupinya, ya setidaknya untuk diriku sendiri*.

Kezia mengatakan hal tersebut di dalam hati sambil terus dengan tenang mengemudikan mobil Jose.

"Jose sudah sampai."

Perjalanan malam yang tidak terlalu jauh membuat Kezia dan Jose pada akhirnya sambil di apartemen.

"Ah sudah sampai, jadi kita selamat?"

Jose yang baru saja bangun langsung mengatakan hal tersebut kepada Kezia.

"Selamat? apa maksud mu dengan kata selamat?"

"Aku kira kita akan berakhir di rumah sakit."

"Dirumah sakit?"

"Ya di rumah sakit karena kau yang membawa mobilnya."

Dan detik itu juga Kezia langsung menggelengkan kepalanya.

"Kenapa kau begitu tidak percaya kepada ku Jose?"

"Ah sudahlah, jangan meributkan hal kecil seperti ini, alangkah baiknya ayo kita turun, badan ku sudah remuk, aku mau langsung tidur."

Jose yang tidak tau lagi harus mengatakan hal apa langsung membuka pintu mobil dan mengatakan hal tersebut kepada Kezia.

"Apa kau perlu aku tuntun?"

Kezia mengatakan hal tersebut sambil mencoba untuk memegang lengan Jose.

"Tidak perlu, aku bukan anak kecil, dan kau juga bukan pacar ku, jadi kau tak perlu untuk memegang lengan ku seperti ini."

Deg

Sejenak Kezia langsung menghentikan langkah kakinya ketika dirinya mendapatkan Perkataan Jose yang seperti itu.

"Hei kenapa kau bengong? ayo Kezia!"

Dengan wajah kesal Jose mengatakan hal tersebut kepada Kezia.

"Iya, iya Jose."

Kezia pun mengikuti langkah kaki Jose dengan kesal.

"Kunci apartemen kau bawa?"

"Iya aku bawa, apa lagi?"

"Sudah itu sudah cukup."

Kezia hanya bisa menggelengkan kepalanya saat menghadapi Jose yang seperti itu.

Apa yang terjadi ketika aku tidak ada di samping mu Jose, mungkin kau akan lupa dengan dompet dan semua barang pribadi mu sendiri, kau tau aku itu bukan baby sitter mu, aku itu asisten pribadi mu, dan ini berbeda.

Di dalam lift di samping Jose, Kezia mengatakan semua hal tersebut di dalam hatinya

Sungguh saat ini dirinya begitu kesal, dan lelah secara badan, malam yang semakin larut pada akhirnya membuat Kezia hanya terdiam sampai mereka masuk ke dalam apartemen.

"Aku akan membuatkan teh untuk mu, sekarang bersihkan badan mu dulu, ini handuknya."

Kezia yang seolah-olah sudah mengetahui apa yang akan di teriakan oleh Jose langsung memberikan barang tersebut kepadanya.

"Hmmm."

Jose hanya mengatakan hal tersebut sambil masuk ke dalam kamar dan Kezia memasuki dapur dan mengambil ponselnya...

"Halo, ibu hari ini Kezia menemani Jose untuk mengerjakan tugasnya, ya tugas kantor, terima kasih bu."

Dan setelah mengatakan hal tersebut kepada ibunya Kezia langsung menutup panggilan telepon.

"Kau yang melakukan, namun aku yang harus berbohong kepada ibu kandung ku sendiri."

Kezia mengatakan hal tersebut sambil menggelengkan kepalanya dan langsung memanaskan air untuk di buatkan teh.

"Jadi apa yang kau katakan kepada ibu mu Kez?"

Deg

Jose yang keluar hanya bertelanjang dada rupanya sangat mengagetkan Kezia, tubuhnya yang atletis membuat Kezia terpana.

"Kez apa yang aku pikirkan? kau mendengarkan aku bukan?"

"Ah ya maafkan aku Jose, aku hanya mengatakan jika kau sedang menyelesaikan tugas yang diberikan oleh ibu Asri kepada mu."

Kezia yang sudah tersadar dari lamunan langsung mengatakan hal tersebut sambil menyembunyikan rona merahnya.

"Ya terserah saja apa alasan mu, yang penting orang tua tidak bertanya - tanya tentang keadaan ku, mungkin aku akan beberapa hari tinggal di apartemen ini, setidaknya sampai bengkak - bengkak di wajah ku ini hilang."

"Tapi aku tidak mau tinggal di apartemen ini hanya berdua dengan mu beberapa hari Jose."

Dengan polos Kezia mengatakan hal tersebut kepada Jose, dan Jose kini memandangnya dengan tajam, lalu tertawa.

"Kau lucu sekali, kau dengar meskipun aku dan kau tinggal satu atap sampai satu tahun aku tidak akan pernah menyentuhmu, kau tau kenapa?x

Dengan cepat Kezia langsung menggelengkan kepalanya.

"Karena kau bukan selera ku, aku tidak pernah suka dengan wanita yang bertubuh gemuk seperti mu, tidak mungkin aku jatuh cinta pada wanita gemuk, karena kau tau sendiri aku begitu menjaga badan ku."

Deg

Rasanya sakit sekali hati Kezia ketika mendengarkan perkataan Jose, sedangkan Jose tanpa rasa bersalah langsung meninggalkan Kezia begitu saja di dapur..

Jadi menurut kamu, aku jelek sekali? apakah aku sehina itu Jose?

Air mata Kezia mengalir saat dirinya mengatakan hal ini di dalam hati.

Sungguh rasanya sakit sekali

Terpopuler

Comments

Ketutsupriyanto

Ketutsupriyanto

ceritanya mulai menarik

2022-12-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!