"Ibu akan selalu seperti ini ketika Jose datang, aku yang anak kandungnya seakan - akan langsung di lupakan ketika Jose sudah sampai di rumah."
Kezia mengatakan hal tersebut secara perlahan sambil menggelengkan kepalanya.
Kezia dan ibunya bekerja di kediaman rumah Jose sudah sejak lama.
Ibu Kezia adalah pelayan kepercayaan dari keluarga Jose, sedangkan Kezia yang tidak melanjutkan kuliah karena terkendala biaya pada akhirnya ikut membantu sang ibu bekerja di kediaman keluarga Jose sebagai asisten pribadi dari Jose.
"Bi, ini enak sekali, sambel terasi ini astaga entah sudah berapa lama aku tidak memakannya lagi."
"Apakah di luar sana tidak ada sambel terasi nak Jose?"
"Ada bi, namun sudah berupa kemasan dan yang pastinya tidak akan seenak buatan bibi."
Jose mengatakan hal tersebut sambil sesekali menyeka keringatnya yang bercucuran karena pedasnya sambal yang saat ini dia makan dengan ayam goreng kesukaannya.
"Nak Jose nyonya berpesan setelah nak Jose beristirahat nyonya meminta nak Jose untuk menemuinya."
Jose yang sedang asyik dengan makanannya tiba - tiba saja langsung mengernyitkan dahi ketika sang bibi mengatakan hal itu kepadanya.
"Bibi yakin mama meminta aku bertemu dengannya? apakah mama masih membutuhkan aku?"
"Tentu saja nak Jose, saat ini nyonya pasti sedang menunggu nak Jose di ruang kerjanya."
"Baiklah, aku tidak mau jam istirahat ku di ganggu, aku temui mama sekarang akan lebih baik."
"Tapi nak Jose, nyonya meminta anda untuk beristirahat lebih dahulu."
"Sssst, biarkan aku yang memutuskan bi."
Dan setelah mengatakan hal tersebut Jose bangkit dari tempat duduknya dan langsung berjalan ke arah kamar sang ibu.
"Kenapa lagi bu dengan Jose? apakah Jose membuat kesal ibu?"
Kezia yang kita telah sampai di dapur langsung menanyakan hal tersebut kepada sang ibunda yang kini masih terduduk di kursi dan hanya bisa memandang punggung Jose yang semakin tidak terlihat.
"Ya nduk, nak Jose tetap saja tidak bisa berskip baik terhadap ibu kandungnya sendiri..
Wanita paruh baya tersebut mengatakan hal itu sambil menepuk - nepuk tangan Kezia yang menempel pada bahunya.
"Nduk, alangkah baiknya kau menemani nak Jose, barangkali dia membutuhkan bantuan kita."
Dan Kezia pada akhirnya hanya menganggukkan kepalanya saat sang ibunda meminta dirinya untuk masuk ke dalam ruang kerja ibunda Jose.
Dan apa yang dikatakan oleh sang ibunda ternyata betul, sesampainya di dalam, Keiza sedang melihat Jose dan sang Ibundanya bersih tegang.
"Tapi, aku sama sekali tidak mau untuk masuk ke dalam kerajaan bisnis mama!"
Terdengar suara Jose yang semakin meninggi ketika sang ibunda meminta satu permintaan kepadanya.
"Lantas apa yang akan kau lakukan setelah perkuliahan mu selesai? kau akan tidur - tiduran di rumah?"
"Kau akan menjadi pengangguran?"
"Sedangkan mama memiliki beberapa perusahaan yang membutuhkan pergantian pemimpin?"
"Apa kata orang di luar sana kepada mama ketika melihat putra semata wayangnya tidak mau untuk membantu ibu kandungnya sendiri!"
Ibunda Jose mengatakan hal tersebut dengan nada yang tak kalah tinggi dengan suara Jose.
"Sekali tidak tetap tidak, Jose akan melakukan apa yang Jose inginkan."
"Baiklah jika memang kau ingin melakukan kesenangan mu, apa yang akan kau rencanakan?"
Sang ibunda yang sudah tidak tau harus melakukan apa lagi mengatakan hal tersebut sambil melihat ke dua tangannya menunggu jawaban Jose.
"Jose akan menjadi seorang pemain film ma!"
Deg
Satu jawaban yang membuat sang ibunda dan juga Kezia kini saling berpandangan.
"Mama tidak akan pernah menyetujui mu untuk bermain film, ya sampai kapanpun itu!"
Sang ibunda yang memiliki kenangan pahit akan hal ini langsung melarang Jose dengan tegas.
"Kenapa ma? kenapa mama melarang ku? apakah hanya karena masa lalu mama dan papa? apakah hanya karena papa seorang aktor dan pernah berselingkuh dengan lawan mainnya sendiri lalu meninggalkan mama begitu saja?"
"Diam kau Jose!"
Deg
suara kencang sang ibunda sungguh saat ini membuat Kezia sangat kaget.
"Keputusan mama tetap satu, kau tidak boleh bermain film lagi!"
"Dan aku tidak mau mengikuti keputusan mama!"
Jose yang juga tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan sang ibunda memilih untuk berteriak dan meninggalkan ruang kerja sang ibunda tersebut dengan membanting pintu.
Kini hanya tinggal Kezia dan sang ibunda Jose yang masih di dalam ruangan.
"Ibu Asri, sabar bu, mungkin Jose hanya butuh pengertian dan waktu untuk bisa mengerti semua keadaannya."
Kezia yang tidak tau lagi harus mengatakan apa, kini hanya bisa mengatakan hal tersebut untuk menenangkan satu wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik.
"Terima kasih Kezia, memang hanya kamu yang bisa membuat hati ibu adem."
Wanita paruh baya tersebut mengatakan hal itu sambil menerima air mineral yang di letakan Kezia di atas meja kerjanya.
"Bu Asri itu orang baik, pasti Jose pada nantinya akan mengerti apa yang di maksudkan oleh ibu."
Kezia kembali mengatakan hal tersebut sambil mendengarkan keluh kesah sang ibunda Jose
Untuk beberapa jam ke depan Kezia memutuskan untuk tetap berada di ruang kerja ibunda Jose demi mendengarkan keluh kesahnya.
Menjelang malam, setelah selesai makan tiba - tiba saja Jose menarik lengan Kezia hingga ke parkiran mobil.
"Lepaskan aku Jose, ini sakit!"
Kezia dengan marah meminta Jose untuk melepaskan genggaman erat tangannya.
"Sssst, dengarkan aku Kezia."
Jose mengatakan hal tersebut dengan cara berbisik - bisik kepada Kezia.
"Ada apa Jose?"
"Malam ini kau ikut aku keluar."
"Keluar? malam ini? mau kemana?"
"Sssst sudah aku bilang jangan keras - keras!"
Jose kembali mengatakan hal tersebut dengan memandang tajam ke arah Kezia.
"Aku minta kau ikut aku untuk bertemu Fiona."
Deg
Satu nama wanita yang kini disebutkan Jose di hadapannya.
"Fiona? siapa dia?"
"Sudah aku tidak bisa menjelaskan banyak hal kepada mu, sekarang ayo masuk ke dalam mobil, cepat Kezia!"
Kezia yang mendapatkan nada tinggi dari Jose tidak bisa berbuat banyak kecuali masuk ke dalam mobil bersama dengan Jose dan membiarkan Jose melajukan mobil tersebut keluar dari halaman rumahnya yang megah.
"Jadi sekarang katakan padaku apa yang sebenarnya kau rencanakan Jose?"
Kezia yang masih tidak habis pikir dengan Jose kembali mengatakan hal tersebut dengan tenang.
"Aku minta kau hubungan mama, dan katakan saat ini kau dan aku sedang jalan - jalan malam, karena aku merindukan suasana disini."
"Aku? aku yang harus menghubungi ibu Asri?"
Kezia mengatakan hal tersebut untuk menegaskan apa yang harus dia lakukan.
"Ya kau, karena mama sangat percaya kepada mu."
"Katakan kepada mama saat ini kau ada bersama dengan ku."
Jose mengatakan hal tersebut sambil memberikan ponselnya.
"Cepat Kezia!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 7 Episodes
Comments