Pertengkaran ayah dan anak

Keesokan pagi nya,Nayla yang tersadar satu jam yang lalu,sekarang tengah di periksa oleh dokter,dan nanti siang sudah di perbolehkan pulang.

Mendengar pernyataan dokter membuat Nayla merasa senang.

"Akhirnya,gue bisa pulang juga"gumam nya pelan,sambil tersenyum.

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian nya,terlihat Adnan masuk dengan pakaian rapi nya.

"Wih,seneng banget keliatan nya,sampe senyum senyum gitu"goda adik nya.

"Iya dong"sahut nya santai.

"Ada apa nih,boleh tau dong aku"lebay Adnan,membuat nya di hadiahi lemparan bantal.

"Eits,gak kena"ucap.adnan dengan senyum manis nya.

"Dih,gak jelas banget."ucap Nayla ketus.

"Aduh,kenapa sih kakak ku yang cantik ini,kembali murung."ucap.adnan,karna melihat perubahan mimik wajah Nayla.

"Kakak gak tau kenapa,tapi kakak ngerasa merindukan seseorang,tapi gak tau siapa,bahkan kakak sampe sakit kepala saat berusaha mengingat nya"ungkap Nayla,membuat Adnan merasa sedih.

Adnan memeluk kakak nya,ia jadi teringat saat kejadian tiga tahun lalu,saat dimana kakak nya mengalami kecelakaan karna tertabrak mobil,dan miris nya lagi kecelakaan itu membuat kakak nya koma selama tiga bulan,dan setelah sadar ia malah mengalami amnesia.

Bahkan saat itu pun keluarga nya ikutan syok,saat dokter mengatakan itu,karna saat kesadaran nya dari koma,ia melupakan semua orang termasuk ayah,bunda dan diri nya.

Namun,semakin berjalan nya waktu,Nayla mulai ingat sedikit sedikit,dan selama dua tahun terakhir,ia sudah mengingat sebagian ingatan nya.

Saat sedang berpelukan,pintu terbuka terlihat bunda datang dengan membawa kantong kresek berisi makanan untuk sarapan.

"Loh dek,kamu udah nyampe aja,udah lama?"tanya bunda sambil mengeluarkan makanan dari kantong yang di bawa.

"Gak Bun,baru nyampe"jawab Adnan,sambil menghampiri bunda nya dan mencium tangan bunda.

"Oh,udah sarapan?"tanya bunda sambil berjalan ke arah Nayla,sambil membawa sterefoam berisi bubur.

"Belum,kan mau sarapan di sini"ucap Adnan cengengesan.

"Ya udah,sarapan aja dulu,tuh bunda udah sekalian beliin"ucap bunda sambil menunjuk meja.

"Aah,bunda memang pengertian"ucap Adnan sambil tersenyum genit.

Buk

"Gak usah genit dech,katahuan ayah,habis kamu"ucap Nayla sambil tersenyum mengejek.

Sedangkan bunda hanya tersenyum melihat kelakuan anak anak nya.

"Ketauan apa?"tanya ayah tiba tiba,membuat Adnan menggeleng cepat.

"Gak ada apa apa"jawab Adnan santai sambil mengeluarkan bubur di dalam kantong kresek,dan segera memakan nya.

Mendengar ucapan Adnan,ayah tak ambil pusing,ia segera menghampiri bunda yang sedang menyuapi Nayla.

"Gimana keadaan kamu sayang?"tanya ayah lembut.

"Aku baik baik aja ayah,dan kata dokter,nanti siang udah boleh pulang"ucap Nayla sambil menguyah makanan nya.

Bunda tetap saja menyuapi Nayla,meski Nayla sudah melarang nya dan akan memakan nya sendiri,tapi bunda versi keras ingin menyuapi Nayla,sedangkan Nayla hanya pasrah,karna mendebat bunda nya tak akan pernah menang.

Mendengar pertanyaan ayah membuat Adnan mencibir.

"Sok lembut"ucap Adnan dengan santai.

"Bilang apa kamu?"tanya ayah ketus.

"Bilang apa?,gak ada tuh"ucap Adnan kembali fokus pada makanan nya.

"Ck,anak ini"geram ayah akan menghampiri Adnan,namun di cegah bunda,dan Adnan sudah selesai dengan acara makan nya.

"Sudah sudah,kalian ini selalu saja,apa kalian tidak bosan selalu saja berdebat?"omel bunda ketus.

"Tidak"jawab ayah dan Adnan berbarengan.

"Ngapain kamu ikut ikutan ayah."ucap ayah pada Adnan.

"Siapa juga yang ngikutin,ayah aja kali yang ngikutin"ucap Adnan sambil mendelik ke ayah nya.

"Saya ngikutin anda,maaf gak level"ucap ayah dengan nada sinis.

"Ya iya lah gak level,ayah kan udah tua"ucap Adnan membuat ayah geram.

"Apa kamu bilang?,tua?"tanya ayah dengan sambil melangkah ke arah Adnan.

Adnan yang tak menyadari langkah ayah nya,hanya diam santai sambil memainkan ponsel nya.

"Iya,emang ayah udah tua kan"jawab Adnan santai,tanpa ia tau bahaya di depan nya.

"Bilang sekali lagi"ucap ayah santai,Adnan yang baru menyadari itu,segera berlari ke arah bunda nya.

"Bunda,tolong"ucap Adnan sambil sembunyi di balik badan bunda nya.

Melihat itu ayah semakin geram,karna Adnan tepat bersembunyi di tempat favorit ayah.

"Adnan,menjauh dari istri ayah"teriak ayah,membuat Adnan semakin betah lama lama di sana.

Melihat Adnan tak mendengar ucapan nya,membuat ayah menarik bunda ke belakang punggung ayah,sedangkan Adnan melongo melihat nya.

"Berani berani nya kamu,sembunyi di tempat favorit ayah,mau ayah hajar kamu?"geram ayah membuat kesadaran Adnan kembali.

"Tempat favorit?"gumam Adnan berfikir.

Mendengar gumaman Adnan,membuat ayah mendengus.

"Ck,sudahlah,pokok nya ayah bilangin,sekali lagi kamu sembunyi kaya gitu lagi ke bunda,habis kamu"ancam ayah membuat Adnan meneguk Saliva nya kasar,entah kenapa kali ini ancaman ayah nya membuat ia merinding.

Sedangkan bunda hanya menggelengkan kepala nya,karna ia tau apa yang di maksud suami nya,berbeda dengan Nayla ia hanya tersenyum melihat itu.

Adnan yang masih memikirkan sesuatu,tidak menjawab ancaman ayah,membuat ayah semakin geram saja.

"Ya Alloh,sebenarnya dia itu anak siapa sih?"tanya ayah pelan.

"Anak ayah dan bunda"jawab Nayla dan bunda berbarengan.

"Ck,ck.kenapa aku harus mempunyai anak seperti nya,merepotkan saja,membuat ku selalu saja emosi"ucap ayah memijat kening nya.

Setelah itu ia berbalik pada bunda,dan mengajak nya duduk di kursi yang tersedia di ruangan itu.

Setelah duduk ia berbicara pada bunda"Ingat Bun,jangan biarkan anak itu kembali merasakan tempat favorit ayah,kalau tidak,bunda akan ayah hukum"bisik ayah,membuat bunda malu,bahkan pipi nya bersemu merah.

Melihat orang tua nya bisik bisik,membuat Adnan dan Nayla merasa kagum dengan rumah tangga ayah nya.

Sampai sampai Nayla teringat akan pernikahan nya,bahkan sampai sekarang ia belum bertemu lagi dengan suami nya itu,bahkan orang tua nya pun tak ada yang datang untuk menjelaskan.

Hingga ia tak sadar semua orang memperhatikan nya.

"Kak"panggil Adnan yang ke tiga kali nya,namun belum di respon oleh Nayla.

Karna merasa khawatir,bunda memeluk Nayla sambil menangis.

Seketika membuat Nayla tersadar,dan merasa bingung kenapa bunda nya menangis dan semua orang menatap ke arah nya.

Berbeda dengan keadaan di sebuah ruangan,di rumah sakit yang sama,seorang wanita muda berteriak histeris setelah mengetahui kalau anak yang di kandung nya telah tiada.

Ia tak terima,karna anak yang di nantikan oleh ia dan suami nya harus pergi sebelum lahir ke dunia,membuat ia merasa frustasi.

Seorang lelaki muda pun memeluk nya mencoba untuk menenangkan nya,meski ia harus beberapa kaliendapat pukulan dari istri nya.

"Mas,anak kita mas"ucap nya sambil terisak.

"Aku mohon tenanglah,aku juga sedih mendengar nya,tapi aku mohon jangan seperti ini"ucap lelaki muda itu dengan suara parau.

Mendengar ucapan suami nya,membuat ia semakin menangis menjadi,ia merasa marah pada suami nya,karna suami nya telah membohongi dan mengkhianati nya.

"Aku akan membalas semua ini,dan aku akan membuat mereka membayar ini,kalau perlu aku akan membuat mereka menyusul anak ku"gumam nya dalam hati.

Sedangkan para orang tua hanya bisa melihat dari kaca yang ada di pintu,mereka merasa sedih melihat itu.

Karna merasa tak tega para orang tua masuk,membuat pasangan yang sedang saling memeluk itu melihat ke arah mereka.

"Arief,apa kau tidak mau mengenalkan ia pada kami?"tanya mama Arief.

Ya itu,adalah keluarga Arief dan keluarga istri nya Vita.

Vita yang baru pertama kali melihat orang tua itu mengerutkan kening nya,ia tak mengenal mereka,tapi mereka mengenal suami nya.

"Vita,perkenalkan ini orang tua mas,papa Anton mama Rika"ucap Arief membuat Vita terdiam.

Melihat itu,mama Rika menghampiri nya,dan menggenggam tangan nya,ia merasa bersalah dengan kejadian ini.

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

kasihan mamanya bingung pastinya lihat ayah dan anak bertengkar

2024-02-20

1

lihat semua
Episodes
1 Persiapan
2 kebenaran 1
3 Kedatangan
4 Pingsan
5 Pertengkaran ayah dan anak
6 Bertemu sahabat
7 Penggantian sekertaris
8 Ingatan yang sama
9 Curiga
10 Pertemuan tak terduga
11 kecelakaan
12 Bahagia di dalam masalah
13 Pembatalan pernikahan
14 Perdebatan tiga sahabat
15 Duda perjaka
16 Calon menantu
17 Rumah sakit lagi
18 Memberikan restu
19 Pingsan
20 Sadar
21 Rencana kejutan 1
22 Rencana kejutan 2
23 Di jodohkan
24 Menjelang lamaran
25 Kejadian tak terduga
26 Hadiah terbaik
27 Friska galau
28 Toni dan Tia
29 Orang misterius
30 Cerita kelam Nayla
31 Kilas balik Vita & Arief
32 Keterkejutan Ayah
33 Percakapan ayah dan anak
34 Pernikahan
35 Tentang Darma 1
36 Tentang Darma 2
37 Ke suatu tempat
38 Bertemu Ayah 1
39 Bertemu ayah 2
40 Keinginan yang terwujud
41 Menuju malam pertama
42 Malam pertama
43 Kekacauan di pagi hari
44 Kemarahan Nayla
45 Tentang Renata 1
46 Tentang Renata 2
47 Kedatangan
48 Trauma Nayla
49 Ke bar-bar an yang hakiki
50 Episode 50
51 Terungkap
52 Perdebatan orang tua
53 Kedatangan Charli
54 Lilith (ibu iblis)
55 Draft
56 Melamar
57 Draft
58 Cengeng
59 Positif
60 Kemarahan dan kekecewaan seorang ayah
61 Ruangan dokter
62 Draft
63 Pembicaraan membawa berkah
64 pengumuman
65 Draft
66 Kejadian tak terduga
67 Keguguran
68 Sadar
69 Kesedihan
70 Penyesalan Vita
71 Rafa dan Amel
72 Butuh pelukan
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Tamat
Episodes

Updated 76 Episodes

1
Persiapan
2
kebenaran 1
3
Kedatangan
4
Pingsan
5
Pertengkaran ayah dan anak
6
Bertemu sahabat
7
Penggantian sekertaris
8
Ingatan yang sama
9
Curiga
10
Pertemuan tak terduga
11
kecelakaan
12
Bahagia di dalam masalah
13
Pembatalan pernikahan
14
Perdebatan tiga sahabat
15
Duda perjaka
16
Calon menantu
17
Rumah sakit lagi
18
Memberikan restu
19
Pingsan
20
Sadar
21
Rencana kejutan 1
22
Rencana kejutan 2
23
Di jodohkan
24
Menjelang lamaran
25
Kejadian tak terduga
26
Hadiah terbaik
27
Friska galau
28
Toni dan Tia
29
Orang misterius
30
Cerita kelam Nayla
31
Kilas balik Vita & Arief
32
Keterkejutan Ayah
33
Percakapan ayah dan anak
34
Pernikahan
35
Tentang Darma 1
36
Tentang Darma 2
37
Ke suatu tempat
38
Bertemu Ayah 1
39
Bertemu ayah 2
40
Keinginan yang terwujud
41
Menuju malam pertama
42
Malam pertama
43
Kekacauan di pagi hari
44
Kemarahan Nayla
45
Tentang Renata 1
46
Tentang Renata 2
47
Kedatangan
48
Trauma Nayla
49
Ke bar-bar an yang hakiki
50
Episode 50
51
Terungkap
52
Perdebatan orang tua
53
Kedatangan Charli
54
Lilith (ibu iblis)
55
Draft
56
Melamar
57
Draft
58
Cengeng
59
Positif
60
Kemarahan dan kekecewaan seorang ayah
61
Ruangan dokter
62
Draft
63
Pembicaraan membawa berkah
64
pengumuman
65
Draft
66
Kejadian tak terduga
67
Keguguran
68
Sadar
69
Kesedihan
70
Penyesalan Vita
71
Rafa dan Amel
72
Butuh pelukan
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!