Setelah puas berpelukan,ayah melepaskan pelukan nya,ia menatap wajah cantik putri nya sebagai seorang ayah ia merasa berat melepaskan sang putri.
"Ayo Nak,kita turun calon suami mu sudah menunggu"ajak ayah,Nayra tak menjawab ia hanya menganggukan kepala nya.
"Ayah,ayo cepat biarkan kak Nayra bersama teman teman nya,kalau ayah kita ke bawah sekarang"ajak Adnan pada ayah.
"Baiklah"ucap ayah dan ikut bersama Adnan,sedangkan Nayra ia tinggalkan agar menyusul di belakang.
"Kalian harus bawa putri ayah sampai selamat,kalau tidak ayah tidak akan kasih kalian kue lagi"ancam ayah dengan nada bercanda,sambil melihat ke arah teman teman Nayra.
"Siap Jendral"ucap mereka serentak sambil hormat.
"Saya percaya pada kalian"ucap ayah tegas seperti para Jendral TNI.
Adnan yang sudah kesal langsung menarik tangan ayah nya.
"Ayah itu di situasi begini masih saja bercanda gak tau tempat banget deh"gerutu Adnan.
Plak
"Awws"ringis Adnan karna punggung nya di pukul ayah.
"Kamu itu ayah mencoba mencairkan suasana kau tak lihat wajah kakak mu yang sedang gugup"omel ayah membuat Adnan cemberut.
"Iya ya tapi kan gak usah mukul juga pukulan ayah itu sakit tau"gerutu Adnan.
Sampai di tempat ijab mereka berdua terus saja berdebat,entah apa yang mereka perdebatan sampai suara bunda menghentikan perdebatan mereka.
"Kalian akan sampai kapan berdebat,apa kalian gak malu?"geram bunda menatap dua orang yang berbeda usia tersebut.
"Maaf bunda."ucap ke dua nya.
"Kebiasaan"omel bunda.
Terlihat di tempat ijab seorang pemuda yang cukup tampan sedang duduk di depan penghulu,ia terlihat gugup sampai sampai wajah nya pucat.
Beberapa kali ia menarik nafas panjang bahkan sesekali ia minum dengan tergesa.
"Tenanglah Nak,semua akan baik baik saja"ucap ayah nya menenangkan.
"Ya,,tapi pa"ucapan nya terpotong karna ibu nya datang.
"Kapan acara nya di mulai?"tanya ibu si pria bertanya.
"Kita tunggu mempelai wanita nya dulu"jawab ayah nya.
"Aah mama udah gak sabar pingin liat mantu mama,pasti ia cantik kan?"tanya mama nya dengan raut bahagia nya.
"Tentu saja,menantu kita pasti cantik"jawab suami nya tak kalah bahagia.
Tak lama terdengar suara sepatu high heels melangkah,mereka semua melihat ke arah suara tersebut.
Semua orang terpaku melihat sang pengantin wanita yang begitu cantik bahkan make up yang tipis.
Suara pak penghulu membuyarkan ke terpesonaan mereka.
"Baik acara akan kita mulai"ucap pak penghulu.
Sekali,dua kali selalu salah menyebut nama mempelai wanita membuat semua orang tegang.
Namun bunda merasa ada yang salah dengan calon menantu nya ini,entah firasat atau apa tapi saat pertama mengucapkan nama putri nya ia mendengar kalau yang di sebut itu bukan nama putri nya,melainkan nama orang lain bahkan dengan lancar.
Sampai akhir nya ijab yang ke tiga kali benar membuat semua orang yang tadi di buat tegang seketika lega.
Setelah pengucapan kata sah dan akan berdo'a,tiba tiba seorang pria paru baya datang membuat suasana di dalam sana berubah tegang kembali dalam sekejap.
"Berhenti"teriak pria paru baya itu lantang.
Semua orang yang di sana menatap heran pada pria tersebut.
Kerabat dari ayah datang dan menghampiri nya,ia bertanya dengan baik baik.
"Maaf,anda ini siapa ya,atau ada keperluan apa?"tanya paman dari Nayra.
Pria itu masih tak menghiraukan pertanyaan dari paman,masih dengan keadaan yang marah dan dari pakaian nya terlihat kacau.
Namun,karna di ajak bicara dengan baik baik dan tak di ladeni dengan marah marah juga,akhir nya pria tersebut lunak dan mau berkata.
"Saya ke sini mau mencari menantu saya,karna istri nya sedang di rumah sakit..hiks"ungkap nya dengan berlutut di bawah dan menangis.
"Putri ku terjatuh dari tangga dalam keadaan hamil dan sekarang sedang berada di rumah sakit,kondisi nya kritis"ungkap nya lagi,membuat orang orang yang mendengar pun merasa iba.
Ayah yang melihat itu tak tega ia menghampiri pria itu dan memaksa nya berdiri ia mengajak duduk di kursi yang dekat di sana.
Ia membayangkan bagaimana,kalau itu menimpa putri nya,ia pasti akan sama seperti pria di depan nya ini apa lagi seperti nya ayah dan pria itu seumuran.
"Man,ambilkan minum"titah ayah pada adik nya dengan sigap paman mengambilkan air dan memberikan nya pada ayah.
"Tenanglah pak minum lah agar tenang"bujuk ayah sambil menyodorkan gelas yang berisi air itu.
Pria itu menerima nya,ia meminum nya hampir habis hanya menyisakan seperempat nya saja.
"Alhamdulillah"ucap ayah melihat pria itu sudah kembali tenang.
"Terima kasih"ucap pria paru baya itu di balas anggukan oleh ayah.
"Sekarang saya mau bertanya,siapa nama anda?"tanya ayah sopan.
"Nama saya Deri,tuan"jawab nya dengan sopan juga,mendengar itu ayah tersenyum.
"Nama saya Gunadarma,panggil saja Darma"ucap ayah memperkenalkan diri.
Sedangkan Nayra yang melihat itu dari kejauhan seperti mengenal bapak itu.
"Seperti nya aku pernah melihat nya bahkan mengenalnya tapi dimana"gumam Nayra,karna tak mendapatkan jawaban ia melirik ke arah suami nya,ia melihat suami nya sudah menangis bahkan tangan nya bergetar.
Nayra merasa heran ia pun bertanya karna penasaran.
"Mas kamu kenapa?"tanya Nayra sampai memegang tangan nya,namun yang terjadi tangan Nayra di tepis nya kasar.
Nayra yang mendapat perilaku tersebut merasa heran,pasal nya ia baru pertama kali mendapatkan perlakuan seperti itu dari suami nya ini..
Namun Nayra mendengar jelas gumaman suami nya.
"Gak mungkin,Vita gak mungkin kritis ini pasti bohong"gumam nya pelan.
Baru saja akan bertanya,ayah sudah berteriak lantang penuh kemarahan.
"Arief Nugraha"teriak ayah lantang membuat semua orang yang di sana merasa takut bahkan dari mereka ada yang bergetar.
Paman yang mengerti situasi membubarkan para tamu undangan,ia mengatakan kalau pesta di batalkan meski pun banyak yang bertanya tanya tapi mereka lebih memilih keluar dari ruangan itu dari pada melihat kemarahan ayah.
Mendengar nama sang anak di panggil dengan nada marah,membuat orang tua Arief bingung ada apa ini kenapa besan nya berteriak marah begitu dan juga mereka baru tau kalau marah nya ayah begitu mengerikan.
"Ada apa besan?",meski dengan takut takut ayah Arief memberanikan diri bertanya.
Namun ayah tak menghiraukan nya malahan ayah bertambah marah melihat wajah menantu nya itu.
Bugh
Bugh
Ayah yang tak dapat membendung kemarahan nya langsung memukul Arief dengan keras jangan salah ayah begitu juga dia pemegang juara sabuk hitam.
Orang tua Arief tak dapat melerai itu karna ia di tahan oleh paman Nayra.
Sedangkan pak Deri yang melihat itu berlari menghampiri ayah mencoba untuk menolong menantu nya.
"Tuan,aku mohon sudah hentikan."ucap pak Deri melihat menantu nya di pukuli.
"B******k,kau sudah menipu ku mentah mentah dan sekarang aku minta kau menceraikan putri ku,aku tidak mau putri ku punya suami yang tidak bertanggung jawab seperti mu,sekarang CERAIKAN putri ku SEKARANG"teriak ayah dengan kemarahan yang menggebu.
Nayra yang mendengar itu tak menyangka kata itu keluar dari mulut ayah nya sampai sampai Nayra jatuh pingsan dan untung nya ada bunda dan teman teman Nayra di belakang nya.
Semua orang panik ayah dengan sigap menghampiri putri nya dan menggendong putri nya ke atas.
"Maafkan ayah"ucap ayah lirih.
Sampai nya di lantai atas,ayah membaringkan Nayra dengan pelan,ayah melihat wajah putri nya dan seketika ayah menangis terisak.
Bunda dan teman teman Nayra melihat itu tak berani mendekat,semua orang di sana merasa sedih dengan kejadian ini.
Orang tua Arief yang tak mengerti pun di buat penasaran ia menghampiri anak nya yang sudah babak belur.
"Katakan ada apa ini?"tanya ayah Arief masih dengan nada rendah.
"Maaf pa aku telah mengecewakan kalian"ucap Arief dengan lirih.
"Katakan"ucap ayah Arief tegas.
Tak tega melihat menantu nya di desak seperti itu pak Deri pun ikut berbicara.
"Maaf menyela"orang tua Arief melihat ke arah pak deri dengan tatapan menyelidik.
"Siapa anda?"tanya ayah Arief.
"Maaf sebelum nya saya Deri saya mertua dari Nak Arief."jelas pak Deri membuat mama Arief kaget dan tak percaya.
"APA?... bagaimana mungkin sedangkan kami baru saja menikah kan putra ku"ucap mama Arief syok bahkan sampai terduduk di lantai.
Melihat istri nya syok membuat papa Arief memeluk nya.
"Pa ini semua bohong kan,gak mungkin anak kita,hiks"racau mama Arief tak percaya.
"Tenanglah ma kita akan bahas ini jadi papa mohon mama tenang dulu"ucap papa Arief lemah,karna ia juga sebenar nya syok hanya saja ia berusaha biasa saja di hadapan istri nya.
-
-
Jangan lupa like,vote dan komen nya..😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Elisabeth Ratna Susanti
tegas juga Jenderal satu ini😍👍
2024-02-20
1