"Lepaskan aku!!" Teriakku, mencoba untuk melepaskan diri.
Tapi itu semua percuma, apapun yang aku lakukan tubuhku sama sekali tidak bisa bergerak. Kekuatan pada kakinya terlalu kuat, Roh Harimau ini benar-benar berniat untuk memakanku di sini.
Pulp—!!
Bunyi muncul dari air liurnya yang menetes pada rumput di sampingku, membuat punggungku merasakan sensasi dingin yang menggelitik. Keringat dingin mengalir pada dahiku, tidak ada cara bagiku untuk lolos.
Sniff ... Sniff ... Sniff
Harimau hitam itu mendekatkan kepalanya menuju tubuhku, kemudian menggunakan hidungnya untuk mengendus bagian belakang kepalaku. Rambutku sedikit tertarik saat dia melakukannya.
Gawat, ini yang biasanya dilakukan oleh seekor kucing sebelum memakan makanannya. Harimau itu membuka mulutnya, dan aku pun menutup mataku untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk.
Setidaknya jangan sampai terasa sakit!!
"Bocah manusia, kau punya aroma yang cukup unik. Tunggu sebentar, sepertinya aku pernah mencium beberapa bagian dari aroma ini. Berikan aku waktu untuk mengingatnya ... Ah benar, kalau dilihat lebih jelas wajahmu memang mirip. Berikan wajahmu padaku."
Harimau itu mengangkat kakinya dari punggungku, mendorong tubuhku ke samping dan menekan perutku kali ini. Posisi yang sama, hanya saja tubuhku yang berbalik.
"Huh?" Aku masih belum memahami apa yang terjadi, tapi setidaknya aku masih belum dimakan. Sebaiknya aku diam saja untuk saat ini dan mengamati perkembangan situasi.
Harimau itu mendekatkan kepalanya ke arahku sekali lagi dan mengamati wajahku, lalu mengendus rambut yang ada pada dahiku.
"Tapi rambutmu berwarna hitam kali ini dan lebih pendek. Anella Luciel, apakah itu kau? Tidak, bukannya Anella itu seorang gadis? Apa yang terjadi di sini? Apa kau meminta para Kyn mesum itu untuk merubah penampilan dan gendermu? Bukan ... Kau, apakah kau benar-benar Anella Luciel? Sebutkan namamu."
Huh? Anella Luciel? Bagaimana seorang Roh Tingkat Tinggi bisa mengetahui nama itu? Bagaimanapun itu adalah nama yang dimiliki oleh—
"—Mendiang ibuku. Anella Luciel adalah nama yang dimiliki oleh mendiang ibuku. Sedangkan aku adalah Aciel Luciel, aku adalah anaknya."
"Huh? Anaknya? Kau memang memiliki aroma yang sama dengan Anella dan penampilanmu itu jelas seorang bocah. Dari apa yang kau katakan sebelumnya, sepertinya Anella sudah meninggal. Bocah, bisakah kau memberitahuku bagaimana saat-saat terakhirnya?"
Meskipun sedikit, aku bisa menangkap beberapa jejak dari ekspresi yang dikeluarkan Harimau raksasa di depanku ini.
Ekspresi itu ... Apa dia Roh kenalan milik ibu? Atau mungkin temannya? Lah, ibuku juga memiliki kemampuan untuk melihat para Roh? Ada terlalu banyak informasi di sini.
Tenang, pertama aku harus menjawab pertanyaannya.
"Maafkan aku, tapi aku juga tidak tahu soal itu. Aku bahkan tidak mengingat apapun tentang keluargaku, dan tidak ada satupun dari kerabat yang pernah memberitahuku tentang mereka." Ucapku, sembari menggelengkan kepala dengan pelan.
"Begitu rupanya, aku paham. Meskipun begitu, membayangkan gadis liar itu memiliki sebuah keluarga benar-benar membuat perutku sakit. Jika dia tidak mati, mungkin aku sudah menghampirinya dan menertawainya habis-habisan saat ini." Harimau itu mendengus, sudut mulutnya sedikit naik ke atas dengan keempat matanya yang menyipit.
Ekspresi itu ... Entah kenapa terlihat sedikit rapuh bagiku. Harimau ini mungkin memang teman ibu sewaktu dia hidup.
"Kesampingkan itu, saat ini diriku yang berusaha memakan tubuhmu adalah urusan lain. Meskipun kau anak dari Anella, aku tidak akan menahan diri." Harimau itu membuka mulutnya dan mendekatkan taringnya pada kepalaku.
Suasana di sekitar kami berubah drastis, ini kembali ke awal.
"Huh?! Tidak mau!! Lepaskan aku!!"
Sial, aku pikir Harimau ini mungkin akan melepaskan tubuhku jika dia mengenal ibuku!! Aku lengah!! Bagaimana ini?! Dia akan memakanku!!
Taring dengan ukuran satu meter mendekat pada tubuhku, disusul lidah berwarna kemerahan terang yang keluar dan menjilat wajahku.
"Asin, mungkin cukup cocok untuk memakannya sembari meminum arak."
"Puih! Puih! Sial, wajahku tertutupi air liur yang harum!! Apa-apaan ini?! Bukannya air liur itu memiliki aroma yang tidak enak?! Entah kenapa ini membuat semuanya semakin terasa aneh!! Lepaskan aku!!"
"Bocah yang tidak sopan, mana mungkin air liur dari Roh Tingkat Tinggi sepertiku memiliki aroma yang tidak sedap, kan? Jangan samakan aku dengan Roh rendahan yang biasa kau temui. Lupakan itu, aku tidak akan memakan tubuhmu untuk saat ini. Kau bisa tenang."
Harimau itu mengangkat kakinya yang menindih tubuhku, membuatku sedikit terkejut. Aku segera duduk dan mengarahkan tatapan ragu ke arahnya.
"Huh? Kau tidak akan memakanku? Kenapa? Apa kau lebih menyukai daging perawan?"
"Tidak, kau salah. Hmm ... Kalau tidak salah, Anella pernah menyebutkan tentang hal ini sebelumnya. Sesuatu tentang menyimpan sebuah hal menguntungkan untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar di masa depan. Bagaimana manusia menyebutkan hal itu?"
"Huh? Apa maksudmu sebuah Investasi?"
Harimau itu mengangguk pelan dan mengelap bibirnya dengan lidah super panjangnya.
"Benar, sebuah Investasi. Bocah, kau bilang namamu adalah Aciel sebelumnya, kan?"
"Huh? Ya, itu benar. Memangnya ada apa dengan itu?"
Harimau itu menurunkan posturnya, mendekatkan kepalanya sekali lagi ke arahku, atau lebih tepatnya keempat matanya. Kami bertatapan secara langsung, dengan jarak yang cukup dekat.
"Aciel, aku akan berinvestasi pada tubuhmu itu. Saat ini tubuhmu sedikit kurus, meskipun kau memiliki Energi Spiritual yang sangat besar, itu tidak akan berguna jika rasamu tidak enak. Sampai saat dimana kau menjadi gemuk, aku akan menjadi penjaga dan melindungi tubuhmu. Lagipula aku memiliki hutang budi karena kau sudah membebaskan ku dari segel batu itu, bagaimana?"
"Huh? Maaf, aku akan mengulangi ini. Jadi kau akan menjadi penjagaku sampai aku memiliki tubuh yang layak untuk dimakan karena saat ini tubuhku terlalu kurus? Hal itu kau lakukan karena kau berhutang padaku, karena aku sudah membebaskan mu dari segel batu itu sebelumnya? Apakah begitu?"
"Ya, seperti itulah. Bagaimana menurutmu?"
Lah, pada akhirnya kau akan tetap memakanku, kan? Lalu bagaimana dengan hutang budi itu? Ada banyak yang ingin aku katakan tapi lebih baik aku menerimanya saat ini untuk bertahan hidup.
"Begitukah? Aku mengerti. Kalau begitu aku menerima hal itu."
Aku mengulurkan tanganku, menawarkan sebuah jabat tangan. Disisi lain Harimau itu mengangkat kaki depannya, tanganku bersentuhan dengan cakarnya dan menggandengnya.
Aku tidak terlalu paham dengan situasi saat ini, tapi setidaknya aku masih hidup. Hal itu sudah lebih dari cukup.
"Anella Luciel, sudah sekitar tujuh belas tahun sejak aku terakhir kali melihatnya. Dia memiliki penampilan yang sedikit berbeda darimu, tapi aura yang kalian keluarkan memiliki tekanan yang sama."
"Oh ya, kau kenal ibuku, ya? Seperti apa dia?"
"Seperti apa, ya? Anella adalah seorang gadis yang liar, pemberani, ceroboh dan sangat sangatlah cantik. Sama sepertimu, dia memiliki kemampuan untuk melihat para Roh. Namun orang yang ada di sekitarnya tidak bisa melihatnya, akhirnya tidak ada satupun orang yang mengerti dirinya."
Harimau itu sedikit mendengus, kemudian melanjutkan.
"Karena itulah dia selalu sendiri, selalu, selalu sendirian. Hari-harinya dihabiskan untuk menjelajah ke dalam gunung atau hutan, mencari setiap Roh dan bermain bersama mereka semua. Tentu saja dalam sudut pandang orang biasa di sekitarnya, dia hanyalah gadis aneh yang menyeramkan."
"Sendirian ... Jadi sama sepertiku, ya? Ibu juga mengalami hal yang berat." Tanpa sadar, aku melihat ke atas.
Langit sore yang berwarna kuning kemerahan dengan perlahan mulai menjadi gelap, udara sekitar yang memberikan sensasi dingin, daun-daun berguguran, diikuti bunyi burung-burung yang kembali menuju sarangnya.
Ah, aku terlalu lama di sini. Aku harus segera pulang.
"Oh ya, aku ingin menanyakan satu hal padamu. Aciel, apa yang kau lakukan dengan menjelajahi Gunung ini? Tempat ini bukanlah sesuatu yang harus dikunjungi oleh bocah manusia lemah yang tidak bisa melindungi dirinya sendiri sepertimu."
"Hm? Oh, aku memiliki sebuah janji untuk bertemu dengan seorang Roh rubah di sini. Tapi aku tidak menemukannya hari ini, mungkin aku akan melanjutkan pencariannya besok."
"Hm? Roh rubah? Bagaimana wujudnya?"
"Seperti namanya, dia memiliki wujud seekor rubah dengan sembilan kepala dan sembilan ekor. Apa kau tahu sesuatu tentangnya?"
Mata Harimau itu sedikit melebar saat mendengar apa yang aku katakan.
"Aciel, dengar aku baik-baik. kau dalam bahaya saat ini." Ucap Harimau itu dengan penekanan pada nadanya.
Tentu saja, aku tidak paham apa maksudnya.
"Huh? Dalam bahaya? Apa maksudmu?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments