Nana melanjutkan langkahnya setelah puas menatap gedung tinggi dihadapannya.
"Sudah sore, aku kembali saja" Gumam Nana namun langkahnya terhenti setelah menyadari sesuatu.
Deg
"Astaga" menepuk jidatnya dengan salah satu tangannya yang tidak memegang amplop besar. "Aku harus kembali kemana? Aku lupa menanyakan nama apartemennya, kenapa juga tadi aku tidak membaca papan namanya. Ahhh... " Gumam Nana kesal sembari menghentakkan kedua kakinya.
Rama masih melihat jelas kelakuan istrinya itu. Dia menyuruh Dimas untuk menghentikan mobil yang hendak memasuki gedung perusahaannya. Dia mengangkat kedua sudut bibirnya membentuk sebuah senyuman tipis melihat tingkah lucu istrinya. Entah kenapa ia melihat sisi lain dari wanita yang masih menjadi istrinya itu.
Selama menjadi istrinya, Nana adalah istri yang baik, selalu melayani semua kebutuhannya. Nana selalu menyambutnya dengan senyuman, dia juga tidak banyak bicara. Tapi sekarang apa yang dilihatnya ini.
Perjodohan yang tidak ia inginkan membuatnya bersikap dingin pada Nana. Tidak ada yang tahu kalau dia telah menikah selama setahun ini. Ia memang menyembunyikan pernikahannya hanya keluarga saja yang tahu dan mama Silvi bisa mengerti keinginannya.
Rama perwira seorang CEO Infood Corp, sukses mengembangkan perusahaan ayahnya di usia 25 tahun. Tidak pernah terlibat skandal seperti kebanyakan pengusaha sukses lainnya.
Rama Perwira masuk dalam kategori pengusaha yang paling disegani tahun ini.
Drt drt drt
Ponselnya berbunyi ketika ia sedang sibuk menatap wanita yang sebentar lagi akan ia ceraikan itu.
Dengan malas mengangkat ponselnya tanpa melihat siapa nama yang memanggilnya.
"Halo.... " Suara seorang wanita disebelah sana.
"Hemmm..... " Rama menatap istrinya yang sedang menghubunginya. Nana sedikit menggoyang goyangkan tubuhnya sembari mengayunkan kakinya dalam posisi berdiri.
"Aku berada diluar apartemen" Nana memberitahu Rama keberadaannya.
"Hemmm.... "
"Aku mau pulang"
"Hemmm.... "
Kenapa dia hem hem terus sih.
"Emmm.... Aku lupa nama apartemennya" Hening.
"Dimana posisimu? " Tanya Rama.
Melihat ke arah gedung yang tinggi itu. "Aku ada di dekat gedung Infood Corp.
Selama ini Rama selalu bersikap cuek pada Nana, jangankan perhatian mengajak bicara pun rasanya dia tidak pernah. Jika harus berbicara itu hanya hal penting saja, dan juga yang biasa seperti menyuruh makan atau bertanya sesuatu yang sifatnya keseharian.
Dia baru sadar selama setahun menikah, Rama tidak pernah mengajaknya makan malam diluar maupun jalan jalan, namun Nana tidak pernah mengeluh, seakan akan dia punya dunianya sendiri.
"Kenapa dia mematikan ponselnya sebelum menjawab apa nama apartemennya" Gumam Nana kesal. Menghela nafas panjang. "Aku harus pulang kemana" melihat ke arah sekeliling.
Citttt.....
Sebuah mobil yang pernah ia lihat berhenti di depannya. Seperti mobil suaminya pikirnya.
Kaca mobil belakang terbuka. Terlihat suami tampannya duduk disana lalu menoleh ke arahnya. Nana tampak kikuk.
"Masuklah! " Perintahnya.
Tanpa bertanya Nana langsung masuk ke dalam mobil duduk disebelah suaminya. Lumayanlah dapat tumpangan batinnya.
Tidak ada pembicaraan selama perjalanan menuju apartemen. Dimas memperhatikan mereka berdua, pasangan yang aneh pikirnya.
Selain keluarga, Dimas juga tahu hubungan suami istri itu. Dimas sudah dua tahun bekerja di perusahaan Rama sebagai asistennya.
Mobilpun sudah berhenti di depan apartemen yang menjadi tempat tinggal Nana saat ini.
"Terima kasih" Ucap Nana sebelum turun dari dalam mobil.
"Luxury" Ucap Rama tiba tiba, membuat Nana berhenti lalu menoleh ke arah Rama, salah satu kakinya sudah keluar. "Luxury apartemen" Lanjutnya.
Nana yang sudah paham menganggukkan kepalanya. Kemudian turun dari dalam mobil setelah menundukkan kepalanya sebelum mobil itu melaju kembali.
*
*
"Sejak kapan dia jadi ceroboh, apa dia memang seperti itu, dia lucu sekali" Ucap Rama tanpa sadar memikurkan istrinya setelah berada diruangannya. Ya tadi setelah mengantar Nana pulang ke apartemen, Rama kembali lagi ke perusahaan.
"Dia akan menjadi mantan istri anda sebentar lagi. Apa anda tidak akan menyesal" tanya Dimas.
"Kau sudah berani menasehatiku?"
"Tidak tuan"
Huft. Hampir saja aku kehilangan bonus bulan ini. Tapi aku merasa nyonya Nana memiliki tempat sendiri dihati tuan Rama.
"Keluarlah! " Perintah Rama pada asistennya itu.
"Baik tuan" Menunduk kemudian berlalu pergi dari ruangan sang Ceo.
Rama memikirkan kembali keputusannya untuk bercerai. Menikah karena perjodohan tidak akan pernah berhasil itu pikirnya.
*
*
Di dalam apartemen. Nana memandang foto dirinya bersama sang ayah tercinta yang tega pergi meninggalkannya.
"Ayah doakan Nana, mulai besok Nana akan mengejar cinta suami yang ayah pilihkan untuk Nana"
"Nana merasakan rasanya jatuh cinta ayah, terima kasih sudah menikahkan Nana, selama menikah putri ayah ini sangat bahagia meskipun tidak dicintai" Nana teringat perlakuan Rama padanya. Suaminya dingin bahkan terkesan cuek tapi Nana tahu satu hal Rama orang yang baik. Rama tidak pernah lalai dalam tugasnya selama menjadi suami dia memberikan nafkah lahir dan batin, hanya cinta yang tidak ia berikan. Rama memberinya satu kartu ajaib yang katanya boleh ia gunakan untuk membeli keperluannya
.
Bukannya Nana tidak tahu kalau suaminya belum mencintainya, dari sikapnya, dari cara bicaranya sudah terlihat jika tidak ada cinta untuknya. Hanya saja baginya cinta tidak terlalu penting, mereka sudah menikah, dia hanya butuh untuk mnerima dan memberi sebisanya. Dan ternyata pikirannya salah cinta itu adalah yang paling penting. Tanpa cinta pondasi rumah tangga tidak kokoh.
"Ayah bolehkah Nana menjadi diri Nana sendiri, Nana yang dulu bukan Nana setelah menikah. Nana ingin suami Nana mencintai Nana apa adanya ayah, bukan Nana yang dibuat - buat. Semoga Nana bisa menaklukan hati suami Nana dalam satu bulan ayah, bantu Nana ayah" Jatuhlah airmata yang sedari tadi ia tahan.
"Semangat Nana" kata yang selalu Nana ucapkan jika butuh dukungan dari seseorang, karena sekarang dia sendiri.
Nana naik ke atas ranjang kemudian mengotak atik ponselnya.
"Langkah pertama" Nana membaca Tips membuat laki laki jatuh cinta dalam waktu singkat. "Harus percaya diri. Positif thinking. The law of proyection apa yang kita pikirkan itulah yang akan terjadi"
"Berarti aku harus percaya diri dan berpikir positif bahwa suamiku mas Rama bisa mencintaiku. Semangat positif thinking" mengangkat satu tangannya ke atas.
Mas Rama tunggulah aku akan membuatmu jatuh cinta.
Nana tertawa seperti wanita jahat.
"Langkah kedua. Beri dia perhatian. Huft..." Nana menghembuskan nafas berat. "Sudah 23 tahun aku kemana saja kenapa tidak pernah pacaran. Apa aku tidak menarik, perasaan tidak ada laki - laki yang mengatakan cinta padaku" Nana bangkit dari atas ranjang menuju kaca besar dikamar itu. Meneliti setiap bagian wajah dan tubuhnya. " Tidak buruk, tapi kenapa aku tidak punya mantan pacar "tanyanya pada cermin dihadapannya.
"Bagaimana caranya memberi perhatian? beginilah nasib tidak pernah pacaran. Tanya google saja" Nana serius membaca tulisan di ponselnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Lanjar Lestari
jadilah diri sendiri Nana,seandainya dr awal menikah lm terap jadi dirimu sendiri pasti sdh lama Rama mencintaimu tapi km malah jadi orang lain setelah menikah
2024-03-07
0
Sandisalbiah
jd diri sendiri Nana.. semangat..
2023-12-22
0
Uthie
seru 👍😁
2023-04-30
0