Flasback Ayah

Bruk....

Terdengar suara sesuatu yang jatuh ditempat itu.

"Bapak..... "

"Pak Rahman.... Ya Allah"

Suara suara yang terdengar di tempat yang biasanya pak Rahman ayah Nana gunakan untuk menyervis sepeda motor bersama satu karyawan setianya Wawan.

Pak Rahman jatuh pingsan ketika memperbaiki salah satu sepeda motor pelanggannya.

Wawan beserta orang-orang yang berada disana berhamburan ke arah jatuhnya pak Rahman.

"Bapak.... bangun pak" teriak wawan sembari mengguncang tubuh pak Rahman. Dilihat tidak ada pergerakan dari tubuh pak Rahman bahkan matanya masih tertutup, Wawan meminta tolong pada orang - orang yang masih berada disana untuk membawa pak Rahman kerumah sakit.

Sampai dirumah sakit, pak Rahman ditangani oleh dua perawat mereka membawanya ke ruang ICU.

Wawan segera mengurus semua prosedur rumah sakit sampai ia lupa untuk menghubungi Nana. Setengah jam kemudian pak Rahman dipindahkan ke ruang rawat dengan fasilitas biasa sesuai denagn dompet orang kecil.

Pak Rahman tinggal di kota kecil, kota Probolinggo yang terletak di provinsi jawa timur. Ia hanya tinggal berdua bersama putri tercintanya. Dia bukan orang kaya, dia hanyalah orang biasa pada umumnya, rumahnya sederhana, halaman rumah ia gunakan untuk membuka usahanya. Bengkel sepeda motor yang sudah ia tekuni sejak beranjak dewasa. Pak Rahman hanyalah lulusan SMA.

"Wan.... Wan.... " wawan yang mendengar namanya terpanggil seketika menoleh ke arah ranjang.

"Bapak, syukurlah bapak sudah sadar" ucap Wawan sembari menghela nafasnya merasa lega melihat pak Rahman sadar.

"Tolong hubungi teman bapak" ucapan pertama Rahman setelah tersadar, suaranya masih lemah. Wawan mengangguk kemudian menekan nomor yang sudah diberikan pak Rahman.

.

"Nana sudah tahu? "

"Ya Allah,, saya lupa pak. Sebentar saya hubungi dulu" Wawan mencoba untuk menghubungi Nana. "Tidak aktif pak, mungkin habis baterai pak"

Keluyuran kemana lagi anak itu.

"Anak itu selalu saja ceroboh" jawab Pak Rahman terbata, suaranya semakin lemah.

"Pak jangan terlalu banyak bicara dulu, bapak istirahat saja, nanti wawan akan menghubunginya lagi" ujar Wawan melihat kondisi pak Rahman yang semakin lemah.

*

*

Tiga jam kemudian seorang wanita paruh baya dengan penampilan elegan masuk ke dalam ruang rawat Rahman.

Merasa ada seseorang yang masuk ke dalam ruangannya. Rahman membuka matanya perlahan.

"Silvi, kau datang? " ucap Rahman terbata. Tersenyum bahagia melihat orang yang dia hubungi tadi sekarang berada dihadapannya.

"Ya Rahman aku datang, kenapa baru mengabariku, kau tidak menganggapku sahabat lagi" jawabnya sedikit mengomel.

Rahman tersenyum lembut mendengar ucapan wanita disampingnya. Mereka dulu tiga bersahabat, Silvi, Rahman Dan almarhum istrinya. Mereka sekolah di SMU yang sama. Mereka sama - sama berasal dari keluarga yang biasa saja. Mereka berpisah setelah Silvi memutuskan untuk mengejar cita - citanya dan melanjutkan kuliah dikota lain.

Mereka masih berhubungan meskipun jarak mereka jauh. Silvi menikah dengan manager tempatnya bekerja, mereka tidak bisa menghadiri pernikahannya karena waktu itu almarhum istrinya sedang sakit.

Namun sejak istrinya meninggal mereka sudah tidak pernah berhubungan lagi, syukurlah Silvi tidak pernah mengganti nomernya.

"Kau terlihat sangat bahagia, bagaimana kabar suami manajermu itu? " tanya Rahman meskipun lemah tak lupa ia menanyakan kabar sahabatnya.

Rahman suamiku ternyata bukan manager tapi pemilik perusahaan.

"Suamiku baik Rahman" jawab Silvi seadanya.

Uhukk

Uhukkkk

"Sepertinya waktuku tidak banyak lagi" ucap Rahman lemah dengan suara yang tersendat.

"Jangan bicara seperti itu, aku akan membantumu untuk berobat" Silvi sudah berkaca - kaca melihat keadaan sahabatnya itu. Setelah sekian lama baru hari ini bertemu dengan keadaan Rahman yang sedang sakit. Kata dokter Rahman ada gangguan dengan lambungnya.

Rahman menggelengkan kepalanya. "Aku ingin meminta bantuan yang lain? "

"Apa? "

"Tolong jaga putriku, kami sudah tidak punya siapa - siapa lagi, aku tidak mau meninggalkannya sendirian tapi sepertinya waktuku akan tiba" ucapannya masih terbata.

"Jangan menyerah, putrimu sangat membutuhkanmu" Silvi menyemangati Rahman untuk tidak menyerah.

"Jaga putriku, aku ingin dia bahagia, menikah dan punya keluarga" itulah keinginannya. Sederhana sekali.

"Kau ingin melihat putrimu menikah? " Rahman mengaggguk meskipun rasanya tidak mungkin. "Aku akan menjodohkan putraku dan putrimu dan hari ini juga mereka akan menikah" lanjut Silvi, tidak ada kebohongan dari ucapannya. Keputusan yang Silvi buat tanpa persetujuan suaminya.

"Jangan, mereka tidak saling mengenal, aku tidak mau mereka menjalani pernikahan karena terpaksa"

"Percayalah, seiring berjalannya waktu akan tumbuh rasa cinta dihati mereka" berusaha meyakinkan Rahman.

*

*

Dilorong rumah sakit Nana berlari setelah mendengar kabar ayahnya yang di

bawa ke rumah sakit dari tetangga rumahnya.

Seorang laki - laki yang duduk disamping lorong rumah sakit, menatap heran ke arah Nana. Tidak sopan berlarian dirumah sakit ketusnya dalam hati.

Ceklek.

Pintu ruangan Rahman terbuka menampilkan sosok wanita muda, yang tak lain ialah putrinya. Tatapan mereka bertemu.

Nana masuk ke dalam ruangan itu dengan mata yang sudah berkaca - kaca.

"Ayah.... Ayah.... " berhambur memeluk ayahnya yang terbaring di ranjang.

"Ayah baik - baik saja" jawabnya lemah.

"Mana yang sakit ayah? Kenapa ayah pingsan? jangan membuat Nana takut" ucap Nana yang sudah menangis.

"Kau Nana?" tanya Silvi.

Nana menoleh ke asal suara yang memanggilnya, ia baru sadar kalau ada orang lain disana selain ayahnya. Siapa wanita cantik yang seusia dengan ayahnya ini bahkan wanita itu tampak lebih muda dibanding ayahnya.

"Ya tante?" tangisannya mulai reda, menghapus jejak air mata di pipinya dengan tangannya.

"Perkenalkan, tante Silvi sahabat ayah dan ibumu, kau sangat cantik seperti ibumu sewaktu muda" puji Silvi, ia seperti melihat Luluk sahabatnya.

"Terima kasih tante"

Melihat ke arah Rahman. " Katakanlah pada putrimu, satu jam lagi kita akan melakukannya" Rahman mengangguk yang membuat Nana bingung.

Silvi keluar dari ruangan itu lalu mencari keberadaan putranya. Ya, Silvi datang bersama putra semata wayangnya, kebetulan tadi Silvi berada di kantor suaminya.

"Rama.. " panggil Silvi. "Mama ingin meminta sesuatu padamu" ucap Silvi menatap kedalam mata Rama.

"Mau minta apa ma? semua milik mama" jawab Rama santai, mamanya ini buat apa meminta pikir Rama.

"Menikahlah dengan putri sahabat mama? "

"Apa? " Rama terkejut mendengar pernintaan mamanya.

"Mama mohon, sahabat mama sekarat dan hanya inilah yang bisa mama lakukan untuk mereka"

"Ma pernikahan itu bukan mainan, kita harus melakukannya dengan kemauan kita sendiri ma"

"Mama mohon, mama yakin kalian bisa hidup bahagia"

"Rama sudah punya kekasih ma" tolak Rama halus.

"Mama mohon Ram, jika memang selama pernikahan kau tidak bisa mencintainya, kau boleh menceraikannya, tapi mama mohon untuk saat ini, nikahilah dia" Silvi terpaksa mengatakannya, dia tidak mau anaknya sampai beecerai.

"Tapi ma.. "

"Mama janji tidak akan meminta apapun lagi padamu, mama mohon"

"Maaf ma, Rama tidak bisa. Ada janji yang harus Rama tepati ma"

Silvi bersujud dibawah kaki putranya. "Mama mohon, ijinkan mama untuk membalas budi mereka, kalau bukan karena mereka mama tidak bisa sampai seperti ini, mama mohon"

...----------------...

Maaf atas ketidak nyamanannya dalam membaca, bab kedua saya edit lagi ya

Terpopuler

Comments

Lanjar Lestari

Lanjar Lestari

oh begitu cetitanya awal Nana dan Rana menikah tapi kejam juga Rama masa sdh dinikahi dan di sentuh tidur sekamar pula dapat 1 tahun pernikahan di cerai Nana hadiah 1 tahun pernikahan Nana dr Rama padahal sdh sentuh tubuh Nana ya Rugi besar banget Nana dan Rama untung krn bisa emsrntuh tubuh Nana setelah menikahi dan kini di cerai Rama yg egois

2024-03-06

0

Uthie

Uthie

sy lanjut 💪💞

2023-04-30

0

Susilawati

Susilawati

berarti mama nya Rama tahu toh kalo Rama punya pacar.
sebetulnya menjaga Nana tdk harus dgn menikahkan anaknya kan.

2023-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 Kejutan
2 Flasback Ayah
3 Flashback ayah 2
4 Satu bulan saja
5 Tanya goggle saja
6 Berkencan
7 I Love u
8 Bab 8 Melamar pekerjaan
9 Bab 9 Nonton yuk
10 Bab 10 Kiss bye
11 Bab 11 Langkah selanjutnya
12 Bab 12 Melakukannya lagi
13 Bab 13 Tarik ulur
14 Bab 14 Aku yang terkejut
15 Bab 15 Haruskah berhenti
16 Bab 16 Langkah terakhir
17 Bab 17 Kau menyesal?
18 Bab 18 Kau pergi
19 Bab 19 Resmi bercerai
20 Bab 20 Dia istriku
21 Bab 21 Aku jadi kaya
22 Bab 22 Bonus banyak
23 Bab 23 Mencintai tanpa dicintai.
24 Bab 24 Hot duda beranak satu
25 Bab 25 Mengadopsi seorang putri
26 Bab 26 Aku menolak
27 Bab 27 Maaf tante
28 Bab 28 Bisakah kita bicara
29 Bab 29 Kejarlah kebahagiaanmu
30 Bab 30 Saya sudah menikah
31 Bab 31 Nikmati kebebasanmu hari ini
32 Bab 32 Itu bukan dari si duda
33 Bab 33 Penyewa baru
34 Bab 34 Kenapa tidak dibalas
35 Bab 35 Ayo kita rujuk
36 Bab 36 Aku mencintaimu
37 Bab 37 Beri aku kesempatan
38 Bab 38 Ini terlalu berlebihan
39 Bab 39 Wauw keren
40 Bab 40 Dia mantan suamiku
41 Bab 41 Salah putar
42 Bab 42 Aku akan menikahinya
43 Bab 43 Dia adalah laki - laki yang sama
44 Bab 44 Aku malu, jangan dilihat
45 Bab 45 Butuh kehangatan?
46 Bab 46 Nana hilang
47 Bab 47 Korban penculikan
48 Bab 48 Kenapa lama sekali
49 Bab 49 Acara nanti malam
50 Bab 50 Berbohong demi kebaikan
51 Bab 51 As you wish
52 Bab 52 Saran gila
53 Bab 53 Malas sekali
54 Bab 54 Kau sexy dan sedikit berisi
55 Bab 55 Merasa tak nyaman
56 Bab 56 Ada yang bergerak
57 Bab 57 Rezeky yang dinanti
58 Bab 58 Bayimu butuh makan
59 Bab 59 Minta uang jajan
60 Bab 60 Nida nenek muda
61 Bab 61 Terima kasih
62 Aku akan menikahimu bos
63 63 JANDA OH NO! OH YES!
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Kejutan
2
Flasback Ayah
3
Flashback ayah 2
4
Satu bulan saja
5
Tanya goggle saja
6
Berkencan
7
I Love u
8
Bab 8 Melamar pekerjaan
9
Bab 9 Nonton yuk
10
Bab 10 Kiss bye
11
Bab 11 Langkah selanjutnya
12
Bab 12 Melakukannya lagi
13
Bab 13 Tarik ulur
14
Bab 14 Aku yang terkejut
15
Bab 15 Haruskah berhenti
16
Bab 16 Langkah terakhir
17
Bab 17 Kau menyesal?
18
Bab 18 Kau pergi
19
Bab 19 Resmi bercerai
20
Bab 20 Dia istriku
21
Bab 21 Aku jadi kaya
22
Bab 22 Bonus banyak
23
Bab 23 Mencintai tanpa dicintai.
24
Bab 24 Hot duda beranak satu
25
Bab 25 Mengadopsi seorang putri
26
Bab 26 Aku menolak
27
Bab 27 Maaf tante
28
Bab 28 Bisakah kita bicara
29
Bab 29 Kejarlah kebahagiaanmu
30
Bab 30 Saya sudah menikah
31
Bab 31 Nikmati kebebasanmu hari ini
32
Bab 32 Itu bukan dari si duda
33
Bab 33 Penyewa baru
34
Bab 34 Kenapa tidak dibalas
35
Bab 35 Ayo kita rujuk
36
Bab 36 Aku mencintaimu
37
Bab 37 Beri aku kesempatan
38
Bab 38 Ini terlalu berlebihan
39
Bab 39 Wauw keren
40
Bab 40 Dia mantan suamiku
41
Bab 41 Salah putar
42
Bab 42 Aku akan menikahinya
43
Bab 43 Dia adalah laki - laki yang sama
44
Bab 44 Aku malu, jangan dilihat
45
Bab 45 Butuh kehangatan?
46
Bab 46 Nana hilang
47
Bab 47 Korban penculikan
48
Bab 48 Kenapa lama sekali
49
Bab 49 Acara nanti malam
50
Bab 50 Berbohong demi kebaikan
51
Bab 51 As you wish
52
Bab 52 Saran gila
53
Bab 53 Malas sekali
54
Bab 54 Kau sexy dan sedikit berisi
55
Bab 55 Merasa tak nyaman
56
Bab 56 Ada yang bergerak
57
Bab 57 Rezeky yang dinanti
58
Bab 58 Bayimu butuh makan
59
Bab 59 Minta uang jajan
60
Bab 60 Nida nenek muda
61
Bab 61 Terima kasih
62
Aku akan menikahimu bos
63
63 JANDA OH NO! OH YES!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!