Pasrah

Mey terkejut melihat Renan tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya. Dengan segera dia menyembunyikan foto Ivan di yang masih dia pegang ke dalam laci mejanya.

"Anda memerlukan sesuatu Tuan?" tanya Mey dengan ramah. Dia berusaha melupakan kata-kata Renan tadi saat makan siang.

Renan tidak berbicara sepatah katapun. Dia hanya memandangi Mey dengan tatapan yang aneh lalu pergi begitu saja.

Sebenarnya dia datang untuk melihat kondisi Mey karena seperti yang Dito katakan, mungkin tadi dia sudah keterlaluan.

Tetapi melihat tingkah Mey yang mencurigakan, Renan mengurungkan niatnya. Dia justru semakin berpikiran negatif terhadap Meylan, menyangka dia menyembunyikan sesuatu di belakangnya.

Perempuan itu pasti menyembunyikan sesuatu! Aku tidak boleh tertipu oleh wajahnya! batin Renan begitu dia keluar dari ruangan Mey.

Akan aku cari tahu apa rencananya! Akan aku buktikan pada papa dan mama, wanita pilihan mereka hanyalah sampah seperti wanita-wanita lainnya!

Sakit hati Renan sudah membuatnya menutup mata dan hatinya. Dia tidak pernah bisa lagi percaya dengan wanita. Dia mengingkari jika dulu sekali dia pernah mengenal gadis ini.

Renan lebih memilih kencan satu malam dengan wanita bayaran kelas atas dari pada menjalin hubungan serius. Menurutnya, semua wanita sama saja, hanya menginginkan uang dan bisa dibeli dengan uang.

Awalnya Renan adalah pria baik dan ramah. Tetapi setelah dua kali di khianati membuatnya menjadi pria yang sangat berbeda. Tuan Kusuma dan Nyonya Kana pikir perubahan sikap Renan itu karena pengaruh pergaulan bebas selama Renan tinggal di luar negeri.

Tetapi setelah mereka selidiki, akhirnya mereka mengetahui bukan itu alasan dibalik perubahan sikap Renan. Mereka mulai khawatir, karena di usia yang sudah kepala tiga Renan belum ada tanda-tanda ingin menikah.

Lalu mereka pun mulai berpikir jika Renan harus dinikahkan dengan seseorang, dan pilihan mereka jatuh kepada Meylan.

Sementara Mey, meski cintanya kepada Ivan begitu dalam dia tetap bersedia untuk dinikahkan dengan Renan. Orang tua Renan sudah sangat baik kepadanya selama ini, bahkan sudah memperlakukan dia layaknya anak sendiri. Tidak mungkin Mey bisa menolak permintaan mereka.

Satu hal yang masih menjadi misteri bagi Meylan, kenapa dia yang dipilih untuk menjadi istri Renan. Bukan wanita lain yang jelas silsilah keluarganya.

Sementara keluarga Kusuma sendiri punya alasan kenapa memilih Mey untuk menjadi menantu mereka. Itu karena mereka merasa sudah membesarkan Mey dengan baik dan berpikir dia layak untuk menjadi istri Renan dan bisa mengembalikan Renan menjadi seperti dulu.

Dari sekolah dasar sampai SMA Mey disekolahkan di sekolah dengan fasilitas asrama terbaik di kota tempat tinggal mereka. Dan laporan dari asrama juga selalu menunjukkan jika Mey murid yang baik dan berprestasi. Dia pintar dan tingkah lakunya patut dipuji.

Setelah kuliah dia dibelikan apartemen untuk tempatnya tinggal. Mereka percaya Mey sepenuhnya. Mey wanita baik-baik jadi tidak akan berbuat macam-macam. Satu hal yang mereka tidak ketahui yaitu jika Mey memiliki kekasih. Mey sangat tertutup tentang kehidupan pribadinya.

Prestasi Mey yang bagus membuatnya langsung diterima bekerja di perusahaan keluarga Kusuma. Tetapi itu tidak lantas membuatnya langsung menduduki posisi yang dia tempati sekarang. Dia tetap merintis karirnya dari awal sebagai pegawai biasa. Kinerjanya di perusahaan juga bagus karena itu karirnya mulai menanjak hingga bisa menduduki posisinya sekarang.

Tuan Kusuma dan Nyonya Kana mengetahui seperti apa Meylan, karena itulah mereka memilih dia untuk menjadi istri Renan. Tetapi mereka juga punya alasan lain yang mereka sembunyikan, dan tidak diketahui oleh siapapun, menyangkut masa lalu mereka dan orang tua Meylan.

Malam harinya ...

"Kak ... Kenapa Kakak pulang larut terus?" Pertanyaan Mey menghentikan langkah Renan yang baru saja memasuki rumah. Perlahan dia menoleh ke sumber suara dan berjalan mendekatinya.

"Kenapa? Apa masalahmu?" suara Renan pelan tapi menakutkan.

"Kak ... Aku minta tolong hentikan kebiasaan burukmu. Mungkin dulu kamu bebas melakukan apapun yang kamu mau. Tetapi sekarang kita sudah menikah, tolong hargai aku. Berhentilah kencan dengan perempuan lain di luar sana."

Renan tersenyum sinis mendengar kata-kata Meylan.

"Apa setinggi itu harapanmu padaku?"

"Ketika aku memutuskan untuk bersedia menikah denganmu, maka aku sudah siap mengabdikan seluruh hidupku untukmu. Aku tidak main-main dengan rumah tangga kita Kak ... Bagiku menikah hanya sekali seumur hidup."

"Apa itu salah satu rayuanmu agar aku jatuh ke pelukanmu?" Renan tertawa keras. "Sepertinya kamu harus belajar lebih keras lagi. Rayuanmu itu sangat kuno! Atau perlu aku ajari?" Renan semakin mendekat ke arah Mey.

"Pertama kamu bisa membuka kancing pakaianku satu persatu." Renan berjalan sambil membuka kancing pakaiannya sendiri.

"Lalu kamu bisa melepaskan ikat pinggangku." Renan memperagakan apa yang dia ucapkan sambil berjalan. Tepat di depan Mey dia berhenti dan hampir membuka celananya.

Mey sebenarnya sangat gugup dan takut, tetapi dia berusaha menyembunyikannya. Meskipun dia sudah lama berpacaran dengan Ivan, tetapi dia tidak pernah melakukan hal yang di luar batas.

"Kak ... Apa yang kamu lakukan?"

"Kenapa kamu gugup? Bukankah kamu sudah terbiasa melakukan ini?" bisik Renan.

Renan bisa mengetahui kegugupan yang sudah susah payah Mey sembunyikan.

"Kakak ... Apa yang ingin kamu lakukan?" Mey semakin gugup.

Renan sudah hampir menurunkan resleting celananya

"Kak ... Hentikan!"

"Kenapa? Kita belum sepakat soal harga? Sebutkan saja hargamu! Aku bisa membayarmu berapapun yang kamu mau!" Renan terus berbisik.

Mey mulai menutup matanya menahan tangis. Dia merasa sudah sangat direndahkan oleh Renan.

"Kenapa kamu diam? Kamu ingin cara yang lebih mudah? Kamu tinggal melepas semua pakaianmu, maka semua laki-laki akan jatuh dalam pelukanmu."

"Sebenarnya kamu sudah mahir dalam hal ini kan? Kamu hanya berpura-pura agar terlihat polos di depanku atau bagaimana?" Renan melepaskan tangannya dari celananya dan meraih wajah Meylan. Dia terus mengamati wajah itu.

"Sebenarnya kamu cantik, tetapi kecantikanmu itu tidak akan bisa menipuku!" ucap Renan sambil mendorong wajah Mey menjauh.

"Maaf harus membuatmu kecewa, tetapi aku tidak berminat dengan tubuhmu. Jadi ... Meskipun kamu telan*ang di depanku aku tidak akan menyentuhmu!" Renan pergi begitu saja dari depan Mey.

Mey hanya bisa pasrah menerima hinaan dari Renan. Air matanya mengalir deras setelah Renan menghilang dari hadapannya. Sakit hatinya setiap kali Renan mulai berbicara. Dia berusaha terus bersabar menghadapi sikap Renan yang tidak pernah sedikitpun memikirkan perasaannya. Rasanya dia ingin sekali protes kenapa harus pria seperti itu yang menjadi suaminya.

Kenapa Tuan Kusuma dan Nyonya Kana memilih dia dari sekian banyak wanita yang mungkin lebih cocok untuk bersanding dengan Renan dan menjadi menantu keluarga Kusuma. Banyak sekali perempuan di luar sana yang dengan suka rela mau menjadi istri Renan, kenapa harus dia?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!