02 - Bangkit Dari Kematian

"Aira, Bangun nak, Ayo bangun sudah pagi." Ibu membangunkan ku, saat aku membuka mata, hari sudah terang, entah sejak kapan aku kembali tidur setelah aku melihat ayah pulang tadi subuh.

"Ayo bangun Aira, kita mau mandi ke sungai." Ujar Ibu saat aku masih duduk sejenak menghilangkan rasa kantuk ku.

"Dingin Ma."

"Sudah ayo, nanti juga gak dingin lagi."Ucap Ibu ku, menarik tangan ku untuk segera turun dari tempat tidur.

Saat aku keluar ayah dan kakak, sudah menunggu kami di luar. Kakek pun akan ikut serta kami pergi.

"Nenek ga ikut?." Tanya ku.

"Pergi lah Aira, kaki nenek sedang sakit." Jawab Nenek sembari memijit kaki nya.

"Kami mandi dulu Bu."Kata Ibu Pamit. Nenek dengan senyuman nya yang selalu ramah mengangguk.

Ayah mengendong ku sembari berjalan ke menyusuri sawah untuk sampai ke sungai yang aku tidak tahu dimana letak nya.

"Ramai juga ya pak, kalau dulu sepi."Ucap Ayah pada Kakek.

"Iya, Harus nya lebih rame lagi, tapi ya itu, mereka merasa sudah tidak aman, sebagian sudah ikut anak-anak mereka pindah ke kota."Ucap Kakek samar samar ku dengan.

Setelah lelah mengendong ku, Ayah menuruni aku, kami berjalan hingga tak lama kami sampai di sebuah sungai yang banyak anak anak yang tengah mandi sembari bermain, di berbatuan Ibu-ibu tampak sedang mencuci sembari mengobrol. orang tua dan kakek saling menyapa dengan mereka, sementara aku tersenyum senang melihat anak-anak itu. Aku sangat semangat melihat mereka dan mengajak ibu ku turun, namun ibu ku tidak berani karena tidak bisa merenang.

Ditepian sungai banyak batu-batu besar, Ayah mengizinkan ku untuk bermain disana, beberapa anak pun menemani ku, begitu cepat aku mengakrabkan diri dengan mereka, mungkin seperti itu lah anak-anak.

Aku sangat bersemangat dan senang, Namun karena tidak hati-hati, aku terpeleset.

"Mama " Panggilku.

"Aira, Papa, Aira pa." Itu suara ibu ku yang ku dengar.

aku timbul bangun saat arus deras menyeret tubuh ku, Aku bisa melihat samar-samar ayah ku mencoba berenang, tapi ayah begitu jauh rasa ku.

Aku tak tahu, apa ayah berhasil mengapaiku atau tidak, aku tidak lagi tahu apa yang terjadi.

Aku pikir aku mungkin sudah mati, saat aku membuka mata ku, Ada kain putih menutup wajah ku. Yah, Aku di nyatakan meninggal setelah arus deras membawa ku. aku pun bangun dari berbaring ku saat itu, Aku lansung duduk dan sontak membuat beberapa orang berlari ketakutan keluar dari rumah kakek dan nenek ku.

Ayah, ibu, kakek dan nenek mereka tampak menangis pun ikut terkejut. Namun segera ibu memeluk ku setelah ia sadar aku hidup kembali.

"Ma, Haus." Itu kata pertama yang ku katakan saat itu, entah mengapa tenggorokan ku begitu kering, pada aku tenggelam dan sudah pasti meneguk banyak air.

"Ambilkan minum Kak." Ucap Ibu pada Kak Aan. Kak Aan pun segera mengambilkan air untuk ku.

Saat tengah minum air di gelas, mata ku menatap keluar pintu kamar, maksud hati aku ingin melihat kenapa mereka pergi, kala itu aku tidak tahu kalau aku telah di nyatakan meninggal, aku tahu setelah Mendengar cerita dari Ibu.

Namun aku malah melihat sesosok wanita berdaster putih panjang, rambut panjang hingga kaki, tak terlihat wajah nya sedang berdiri di sawah yang letak di depan rumah kakek dan nenek.

Aku tidak menyadari kalau itu lah sosok kuntilanak yang sering di bicarakan orang, aku pun tidak begitu menghiraukan nya, aku pikir itu hanya orang biasa yang sedang bertani.

•••

Hi Para Reader tercinta, Ini adalah novel Horor pertama aku, Mohon dukungan nya untuk tekan (❤️) dan (👍) nya ya.

Bantu Vote nya juga ya, biar Novel Ku bisa naik.

Makasih semua 🙏

Terpopuler

Comments

Kartik Helga

Kartik Helga

semangat tor

2022-12-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!