05 - Tentang Nina

Malam pun tiba. seperti biasa semua warga masuk ke dalam rumah, di desa setiap malam begitu sunyi, setiap malam seolah selalu mencekam untuk untuk warga disini.

"Bu, kalau boleh tahu, sebenarnya di desa kenapa kalau jelang magrib kok sudah sepi?." Ternyata Ibu sama penasaran nya dengan ku, setelah beberapa hari menginap disini, aku mulai mempertanyakan kenapa di luar begitu sepi.

Kami semua berkumpul di ruang keluarga, mengobrol dengan kakek dan nenek karena jam baru menunjukkan pukul 7.

Nenek pun bercerita, Seseorang di desa itu telah bersekutu dengan Jin untuk mendapatkan kekayaan yang instan, ia pergi sebuah gunung dan membawa pulang berbagai jin dari gunung itu, sejak hari ini, Malapetaka menimpa desa itu, Satu demi satu anak-anak yang menerima makanan dari orang itu pun jatuh sakit, awal nya orang orang tidak menduga itu adalah perbuatan nya menumbal kan anak-anak di desa itu, hingga pada suatu hari. Nina pun ikut menjadi tumbal keserakahan orang tersebut.

Saat Seseorang melewati rumah nya, ia melihat ada Kuntilanak berputar putar di atas rumah orang itu, dan ada pocong yang melompat mondar mandir di depan pintu itu.

Sontak seketika gosip itu pun menyebar begitu cepat, hingga sampai di telinga orang yang bersekutu dengan setan itu, Orang itu sangat takut ia akan di tangkap dan di hakimi warga pun segera menyembunyikan beberapa barang pusaka di berbagai tempat, namun hal itu pula yang membuat Jin yang di pelihara nya marah, belum sempat warga mempertanyakan semua pada nya.

Saat warga sampai, Warna melihat ia tengah kerasukan fan berdiri atas rumah nya yang memiliki 2 lantai. ia tertawa melengking membuat semua nyakin kalau ia tengah kerasukan, Beberapa detik kemudian orang itu melompat dari atas dan jatuh tepat di pagar rumah yang memiliki ujung yang tajam, tertancap disana dan meninggal seketika.

Saat warga masuk ke rumah nya, mereka menemukan sesajen yang belum sempat ia buang, dan hal itu memperkuat dugaan orang-orang.

Jin yang belum sempat di kembali ketempat asal oleh pemilik nya pun sering menampakkan diri di desa itu.

Hingga ada orang pintar atau sesepuh di desa itu mencoba menegosisasi dengan jin itu, hingga kuntilanak memilih pohon di persawahan sebagai rumah nya.

Namun ada sosok yang paling kuat yang di pelihara orang itu tetap menghuni rumah itu, membuat rumah mewah itu kini terbengkalai dan tak ada yang berani kesana. bahkan sampai hari ini kalau ada anak anak atau wanita yang keluar malam selalu menjadi incaran pada setan-setan itu untuk di ganggu.

Mendengar cerita itu, semua orang pun hanya diam ketakutan, bahkan aku pun memeluk ibu ku, cerita nenek membawaku teringat pada sosok pocong yang ku lihat mengikuti ayah.

Setelah itu, Ibu mengajak aku tidur. Aku memeluk ibu ku karena aku takut.

Namun samar-samar aku mendengar suara Nina.

"Aira, Aira."

"Main yuk." Ajak nya.

Mendengar nama ku di sebut, aku seolah lupa kalau Nina adalah hantu.

"Nina, ini kan sudah malam, lebih baik kamu pulang."Ucap Ku.

"Aira, main yuk, kita mandi ke sungai yuk." Ucap nya lagi. Ayah ku tiba-tiba terbangun mendengar suara ku menjawab Nina dan suara Nina sontak menghilang.

"ada Apa Aira?." tanya ayah pada ku. Ibu pun ikut terbangun.

"Tadi ada suara Nina yang ajak Aira main Pa, Nina ajak Aira main ke sungai."Ucap Aira.

Ibu ku muka nya lansung memucat menatap ayah ku. tak ada kata-kata yang keluar, selain ibu ku meminta aku untuk kembali tidur. jangan mendengar kata Nina, ucap Ibu ku.

•••

Hi Para Reader tercinta, Ini adalah novel Horor pertama aku, Mohon dukungan nya untuk tekan (❤️) dan (👍) nya ya.

Bantu Vote nya juga ya, biar Novel Ku bisa naik.

Makasih semua 🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***