04 - Teman Hantu

"Kek, tadi aku lihat di sawah ada orang terbang, jadi kayak layang-layang." Cerita ku dengan polosnya.

Kakek dan Nenek saling melihat saat mendengar hal itu, Lalu aku mendengar suara kakak memanggilku, kakak sudah pulang, aku pun segera berlari menghampiri kakak dan kedua orang tua ku yang sudah pulang.

"Ma, Pa, tadi aku lihat ada Perempuan yang terbang ma."Tunjuk ku ke arah sawah.

Ibu ku tertawa. "Itu pasti layangan."Kata Ibu ku, lalu mengajak ku ke kamar untuk berganti pakaian.

•••

Kami semua duduk di ruang tamu, beralaskan tikar, kami duduk melingkar, Ibu ku pun menyajikan masakan di depan kami.

"Kalian harus menjaga Aira, seperti nya mata batin nya terbuka." ucap Kakek.

Menyebut nama ku dalam percakapan mereka, aku pun ikut mendengarkan.

"Mata Batin?." Ayah mengulangi perkataan kakek. seolah meminta penjelasan apa itu mata batin.

"Aira seperti nya bisa melihat sesuatu yang tidak bisa kita lihat Adnan." kata nenek pada ayah.

"Lihat hantu Bu?."Tanya Ibu ku dengan serius.

"Tadi dia bilang main dengan anak yang tinggal di ujung jalan bernama Nina, anak itu sudah meninggal beberapa bulan yang lalu karena hilang di hutan, saat di temukan sudah tidak bernyawa. lalu dia bilang dia melihat sesuatu yang terbang di sawah, di percaya sosok itu sering di lihat warga sini adalah sosok kuntilanak yang mendiami pohon di ujung sawah sana." Tutur Nenek.

Aku mendengar pun terdiam, tapi kala itu, di pikiran ku samar samar mengerti maksud nenek, kalau Nina adalah hantu. Itu adalah hantu pertama yang berinteraksi dengan ku.

Ibu ku tampak cemas, di saat aku kembali melihat Nina di depan rumah.

"Bu, Itu Nina." Tunjuk ku. semua ikut menoleh, tapi tidak ada yang bisa melihat nya.

"Aira, nenek sudah bilang, jangan main sama Nina lagi." Ucap nenek. aku pun yang tadi antusias lansung diam dan manyun, aku mengangguk kecil.

•••

Malam hari nya.

Kakek dan Ayah membawa sesepuh di kampung itu, Untuk melihat ku, maksud nya untuk menutup kembali mata batin ku yang telah terbuka.

"Ini memang sudah bawaan dari lahir, hanya saja mata suri yang dia alami kemarin, membuat mata batin nya benar-benar terbuka, ini akan tertutup saat ia beranjak dewasa nanti."Begitu lah yang ku tahu saat aku mendengar itu dari ayah saat aku dewasa.

Disini aku akan menceritakan kisah sejak aku kecil hingga dewasa, aku harap kalian tidak bosan untuk membaca nya.

Aku melihat Paman ku juga ada disana malam itu, Aku tidak begitu dekat dengan nya, ia lebih banyak bicara pada ayah dari pada kami, Itu lah kenapa paman tidak begitu banyak ku masukan dalam kisah ku.

•••

Saat malam hari tiba. seperti biasa ayah ikut meronda bersama Warga di desa itu. sekalian bersilaturahim dengan mereka karena lama tidak bertemu.

Saat ayah pulang, ayah mengetuk pintu, Aku pada saat itu terbangun bersama Ibu pun ikut keluar membukakan pintu untuk ayah.

Saat pintu terbuka, aku lansung bersembunyi di belakang tubuh ibu, Aku sangat takut saat aku melihat pocong di belakang ayah. sontak hal itu membuat Ayah dan Ibu heran. aku memejamkan mata ku, lalu aku berlari kedalam kamar karena ketakutan, Pocong nya, wajah nya sangat menakutkan, penuh darah, ia mengerakkan kepala nya ke kiri dan kanan, seperti sedang bermain cilukba pada ku. Aku sangat takut ketika aku membayangkan nya, itu adalah hantu pertama yang ku lihat.

Namun meski aku sudah melihat beberapa sosok hantu, tapi tak pernah sekali pun hantu itu ikut masuk hingga ke rumah, ia hanya sampai di depan rumah.

Ternyata rumah kakek telah di Pagari oleh doa, itu sebab nya tak ada yang bisa menembus masuk ke dalam, salah satu nya Nina, Makanya Nina tak mau saat ia ajak masuk.

•••

Hi Para Reader tercinta, Ini adalah novel Horor pertama aku, Mohon dukungan nya untuk tekan (❤️) dan (👍) nya ya.

Bantu Vote nya juga ya, biar Novel Ku bisa naik.

Makasih semua 🙏

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***