Part 5

Kania mengajar seperti biasa mood nya langsung membaik saat mengajar anak-anak, sedari dulu Kania sangat menyukai anak kecil namun orang tua nya tak bisa memberikan adik kepadanya sehingga hanya dia anak satu- satu nya.

Pulang dari sekolah Kania langsung ke tempat latihan karate, untuk latihan bersama murid-murid nya.

"Gimana persiapan nya?" tanya Arsen salah satu pengajar di sana yang sudah senior.

Arsen satu tahun lebih tua dari Kania, namun mereka berteman cukup dekat.

"Udah siap semua, semoga saja semua berjalan lancar," jawab Kania tersenyum.

Kania adalah satu dari 3 wanita yang mengajar di sana, sedangkan laki-laki ada banyak termasuk Arsen, meski umur nya masih muda dia sudah jadi Senior di sana.

Acara yang di gelar setiap tahun ini melibatkan beberapa murid yang sudah terlatih, mereka akan bertanding melawan atlit lain di sana dengan hadiah yang lumayan besar.

Dan ini menjadi tanggung jawab pelatih agar lebih semangat lagi mengajari murid-murid nya.

Tiga jam sudah Kania mengajari anak-anak di sana kini waktu nya Kania pulang, tak terasa hari pun sudah mulai senja.

Arsen pun berniat mengantar nya pulang namun Kania menolak nya dengan alasan membawa motor.

Tak perlu memakan waktu yang lama Kania pun akhirnya sampai di depan rumah suami nya.

Kania memarkirkan motor nya di depan rumah, ternyata mobil Arya sudah terparkir di sana.

"Pantas saja dia sudah pulang, sudah mau jam 6 sore," gumannya karna jam kantor biasanya akan selesai jam 5 sore namun Arga biasa nya akan lembur sampai malam.

Kania pun masuk ke dalam rumah, ternyata benar Arya sudah pulang dan kelihatan nya dia sudah mandi terlihat dari rambut nya yang masih basah.

"Dari mana kamu jang segini baru pulang?" tanya Arga bersidekap dada di depan pintu kamar.

Kania hanya bisa menundukan wajah nya dia takut kalo Arga marah karna dia pulang terlambat.

"Maaf tadi aku ada urusan, memangnya kenapa?" tanya Kania heran.

Tumben sekali suami nya itu bertanya biasanya juga dia tidak akan peduli dengan apa yang Kania lakukan.

"Aku hanya bertanya kamu jangan GR yah bukan maksud ku perhatian terhadapmu," ujarnya melangkah menuju dapur.

Kania pun hanya mengangkat bahu nya acuh dia malah bingung dengan jawaban Arga nanya apa jawab nya apa entah lah.

Dia pun masuk ke dalam kamarnya membersihkan diri setelah mandi dan rapi dia pun memesan makanan untuk makan malam mereka.

Yang jelas untuk makan malam nya karna suaminya dia tidak tahu mau makan bersama atau tidak.

"Ya Tuhan kamu tuh ngagetin aja," ujar nya melihat Arya berdiri tak jauh dari sana.

Kania tidak tahu kalo Arga sedang berdiri di sana, lagian ngapain juga sih dia di sana gak jelas banget.

"Bukannya kamu tahu aku tadi pergi ke sini, kenapa harus kaget," ucap nya sambil menata masakan di atas piring.

Ternyata Arya dari tadi memasak untuk dirinya, untung saja Kania sudah memesan makanan untuk nya kalo tidak bisa kelaparan pikirnya.

"Kenapa kamu mau?" tanya Arga seolah mengejek nya dia menaruh makanan nya di piring.

Kania pun menggelengkan kepalanya."Enggak ko," jawab nya cepat.

"Bagus deh karna aku cuma bikin sedikit dan hanya untuk diri ku saja," ucap nya.

Memang Arga hanya membuat makanan untuk dirinya saja, dia pun makan dengan lahap tanpa memperhatikan Kania yang sedari tadi menatap nya.

Terdengar bel berbunyi membuat Kania tersadar Kania langsung berjalan ke depan membuka pintu pasti kurir datang.

Benar saja makanan nya pun datang, Kania membawa nya ke ruang makan dan segara menata nya di atas piring.

"Makanan kamu banyak sekali apa akan habis?" tanya Arya heran melihat makanan yang Kania bawa.

Kania menganggukan kepala nya, lalu menata makanan nya di atas meja.

"Ternyata badan kecil tapi makan nya banyak," batinnya.

"Aku sengaja pesan buat kita berdua, tapi kamu kan udah bikin nasi goreng jadi aku terpaksa deh ngabisin ini semua," ujarnya tersenyum.

Arya pun diam, kenapa hatinya senang mendengar Kania perhatian padanya.

"Ya sudah kalo kamu kenyang gak usah di habisin biar nanti aku bantu abisin," ucap Arga jujur saja dia juga masih lapar karna nasi goreng yang di buat nya sangat hambar bahkan dia tak memakan nya karna tidak enak.

Kania pun menganggukan kepala nya mau bagaimana pun makanan itu tak akan habis kalo dimakan sendiri.

"Baiklah kalo begitu, terimakasih," ucap nya tersenyum.

Baru kali ini mereka makan satu meja, dari awal menikah tak pernah mereka begini.

"Kenapa kita tidak berteman saja itu lebih baik kan dari pada kita seperti orang asing," usul Kania.

Jujur saja dia tidak betah tinggal bersama orang asing itu, mungkin dengan berteman mereka bisa lebih dekat.

"Baiklah, tapi jangan terlalu dekat," jawabnya.

Kania tak mempermasalahkan itu mau atau tidak Arga berteman dengaj nya itu tak membuat nya berubah pikiran, dia hanya ingin bersikap baik saja.

"Aku sudah punya pacar aku yakin kamu tahu akan hal itu, aku harap kamu mengerti dan tak memberi tahukan kepada orang tuaku," ucap nya tiba-tiba.

Kania pun meletakan sendok dan tak jadi menyuap makanannya ada rasa sakit yang menghujam hatinya, walau pun Kania tak mencintai suami nya namun tidak tahu kenapa dia merasa tak enak hati.

"Baiklah aku akan pura-pura tidak tahu, namun aku tidak ikut campur kalo orang tua kamu tahu," jawab nya tersenyum hambar.

Kania tahu apa yang dia lakukan akan sia-sia jadi lebih baik dia tidak membuka hati untuk suami nya yang akan berakhir beberapa bulan kedepan.

"Kamu tenang saja, besok dia akan kemari ku harap kamu jangan dulu pulang ke rumah sebelum aku kasih tahu," ucap nya mengingatkan jangan sampai pacar nya tahu keadaan Kania.

"Berikan no ponsel mu padaku, biar lebih gampang," lanjut nya.

Kania pun menyebutkan nomor ponselnya dan Arga langsung mencatat nya di ponselnya.

Mereka pun melanjutkan makan sampai habis tak tersisa, sungguh Kania sangat kenyang sekali malam itu.

Kania berharap semua ini cepat berakhir agar dia bisa bebas lagi seperti dulu, untuk apa menikah sedangkan untuk jajan saja dia harus bekerja keras pikir nya.

Namun tak di sangka Arga memberikan satu buah Atm kepada nya.

"Ambil ini uang jajan mu, mungkin aku tidak bisa memenuhi nafkah batin mu tapi aku masih bisa memberi mu nafkah lahir," ujar nya sambil beranjak pergi.

"Terimakasih," jawab Kania tersenyum senang dengan adanya itu dia tidak harus merogoh uang nya.

"Tentu saja kamu harus bertemimakasih padaku, aku tahu kamu sangat membutuh kan uang itu tidak mungkin kalo kamu tidak butuh aku tahu hidup mu seperti apa," jawab Arga membuat Kania menohok dan tak jadi mengambil Atm itu.

"Tidak perlu kamu memberika ini kalo ujung-ujung nya menghina ku, aku memang orang miskin tapi aku tak akan pernah mengemis pada mu, walau pun pada dasar nya aku berhak menerima nya," ucap Kania kesal dan segera meninggalkan Arga sendiri.

"Terserah lah, mungkin sekarang kamu tidak mau tadi liat nanti," ujar nya menyunggingkan senyum nya menambil lagi Atm itu dan memasukan ny ke dalam saku celana nya.

Episodes
1 Part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 Part 5
6 part 6
7 part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 part 16
17 part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 pArt 30
31 pArt 31
32 part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 part 42
43 part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 part 49
50 Part 50
51 part 51
52 Part 52
53 part 53
54 part 54
55 Draft 55
56 part 56
57 Part 57
58 part 58
59 part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 part 75
76 part 76
77 Part 77
78 part 78
79 part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 part 96
97 Part 97
98 part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
Part 5
6
part 6
7
part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
part 16
17
part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
pArt 30
31
pArt 31
32
part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
part 42
43
part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
part 49
50
Part 50
51
part 51
52
Part 52
53
part 53
54
part 54
55
Draft 55
56
part 56
57
Part 57
58
part 58
59
part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
part 75
76
part 76
77
Part 77
78
part 78
79
part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
part 96
97
Part 97
98
part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!