part 4

Bebarapa hari berlalu semenjak mereka menandatangani kontrak itu, Arga semakin dingin padanya bahkan dia jarang sekali bertatap muka dengan istri nya.

Tidak tahu kenapa Kania merasa sedih walau pun mereka cuma pura-pura bahagia dan romantis di depan orang tua Arga namun Kania bisa merasakan Arga melakukan nya dengan tulus.

Seperti beberapa waktu yang lalu mereka di undang makan malam oleh Mama Maya, Arga bersikap lembut padanya bahkan sangat perhatian padanya itu sempat membuat hati Kania goyah.

Namun Kania menekan kan agar hati nya tak tersentuh oleh sikap manis yang hanya sandiwara semata.

Pagi ini Kania sudah selesai membuat sarapan untuk nya, tak lupa satu kotak untuk bekal nya di sekolah setiap hari Kania memang selalu membawa bekal dari rumah untuk makan siang nya.

Kania pun membersihkan alat-alat yang kotor bekas memasak dan meletakan nya di tempat semula.

"Terserahlah dia mau sarapan atau tidak, biasanya juga aku bikin sarapan gak pernah di makan." gumannya sedikit kesal karna selama menikah Arga tak pernah sarapan di rumah.

Kania pun masuk kedalam kamar dan membersihkan diri setelah rapi dia pun keluar kamar menuju ruang makan.

"Loh kamu...," ucapan Kania menggantung saat melihat sarapan nya habis tak tersisa.

"Apa, bukannya kamu nyiapin ini untukku," ucap Arga berdiri dan membawa kotak bekal itu.

Kania bingung kenapa dengan Arga hari ini, bahkan Kania tak pernah melihat Arga pagi-pagi karna dia biasa nya keluar saat Kania sudah berangkat ke sekolah.

"Hey itu kotak bekal ku, apa kamu kesambet gak biasa nya kamu keluar dari kamar jam segini," ujar Kania sedikit kesal.

Sejak kapan dia mau makan makanan nya, dan juga apa ini, apa yang terjadi padanya Kania pun sangat bingung.

"Sayang bagai mana kabar mu apa kamu sudah mau berangkat," ucap Mama nya menghampiri mereka di ruang makan.

Kania kaget melihat ibu mertua nya ada di sana untung saja dia tidak sedang memarahi Arga saat ibu mertua nya mendekat, dia tidak tahu sejak kapan Mamanya Arga ada di sana,

Dia menatap Arga seolah meminta penjelasan namun Arga hanya tersenyum, membuat nya semakin kesal.

"Mama kapan datang?" tanya Kania mendekat dan mencium tangan mertuanya itu.

Kania heran kenapa Mama nya tak memberi tahu kalo mau datang ke sana.

Untung saja Kania tidak jadi marah kalo terdengar sama mertuanya mau di taroh di mana wajah nya itu.

"Baru beberapa saat yang lalu, apa kalian sudah sarapan?" Mama Arga tersenyum melihat menantu nya sudah siap berangkay bekerja.

"Sudah Mah, lihat menantu mama juga bawakan bekal untukku di kantor," ujar Arga tersenyum menunjukan kotak bekal di tangan nya.

Kania sendiri hanya tersenyum kaku, pantas saja dia mau makan di rumah ternyata ada Mamanya,namun sejak kapan Mama nya di sana karna tadi saat dia masuk kamar Mama Maya belum ada di sana.

"Syukurlah kalo begitu Mama senang mendengar nya ternyata menantu Mama ini pintar masak, biasanya Arga tidak pernah mau sarapan di rumah," ucap nya senang melihat anak dan menantu nya sangat romantis.

Mereka pun hanya tersenyum kaku mendengar apa yang Mama Maya katakan.

"Apa Mama mau sekalian sarapan di sini?" tanya Kania basa basi.

"Tidak sayang Mama kesini cuma bentar, mau anterin ini, Mama sekalian belanja tadi," ujar nya membawa beberapa macam buah-buahan segar.

Kania pun tersenyum melihat perhatian dari ibu mertua nya itu, namun dia juga sedih kalo nanti dia membuat nya kecewa.

"Sayang kamu kok kaya sedih gitu, ada apa?" tanya Mama Maya heran.

"Tidak apa-apa Ma, aku hanya ingat ibuku saja," jawab nya tersenyum samar.

Maya pun langsung memeluk nya dia sangat tahu kerinduan menantu nya itu kepada ibu kandung nya yang sudah tiada, walau pun ada bu Aisyah yang menggantikan nya selama ini.

"Mama gak bisa lama-lama harus segera pulang," ujar nya melepaskan pelukannya dan mengelus tangan Kania pelan.

"Ya sudah kalo gitu hati-hati ya Ma di jalan," ucap Arga memeluk pinggang Kania membuat Mama nya tersenyum.

Mereka pun mengantarkan Mama Maya sampai ke depan rumah nya dan melambaikan tangan nya melihat mobil Mama nya menjauh.

Tak di sangka Arga pun menyerah kan kotak bekal yang ada di tangan nya kepada Kania.

"Nah ambil aku tidak sudi makan makanan mu lagi, cukup satu kali itu pun terpaksa karna ada Mama," ujar nya membuat Kania merasakan sakit dalam hatinya.

Kania menatap nya tanpa expresi dia benar-benar tidak menyangka kalo Arga akan bersikap kasar kepadanya.

"Tuhan beri aku kesabaran untuk menghadapi orang ini," batinnya

Ternyata Mama nya Arga datang saat dirinya sedang mandi, kala itu Arga sudah siap berangkat namun urung saat melihat Mamanya jadi dia terpaksa menghabiskan sarapan yang di buat Kania.

Arga pun pergi mengendarai mobil nya menuju kantor tanpa berkata apa-apa lagi sedangkan Kania masih bengong di depan pintu menatap kepergian suami nya.

"YaTuhan sampai kapan ini terjadi pada ku, kenapa harus aku yang terjebak dengan pernikahan ini." gumannya sambil mengusap air mata nya yang tiba-tiba menetes.

Kania pun berangkat ke sekolah mengendarai motor metik nya yang di bawa nya dari rumah bu Aisyah, memang sedarj dulu motor itulah yang selalu menemani nya bekerja.

Biasanya dia akan mengajar sampai jam dua siang, setelah itu akan mengajar karate di salah satu Dojo (tempat berlatih/mengajar Karate) yang tak jauh dari sana.

"Pagi bu Kania," sapa Pak Andres yang juga sama baru datang.

Mereka adalah guru yang paling muda di sana, tak jarang Andres berkunjung ke rumah Kania saat waktu senggang mereka memang dekat dan lebih tepat nya Kania meganggap nya seperti saudara.

Bagitu juga dengan Andres dia menganggap Kania seperti adiknya, karna adik nya Andres seumuran dengan Kania namun sudah meninggal dunia

"Pagi juga," jawab nya ramah sepertu itulah sikap Kania selalu ceria dia tidak pernah menunjukan kalo dia sedang sedih atau ada masalah.

"Apa hari ini kamu sibuk?" tanya Andres, kini mereka sudah sampai di kantor baru ada mereka berdua saja di sana yang lain belum datang.

Kania pun diam dan menatap Andres dengan wajah yang seperti biasa tanpa exspresi membuat Andres gemas.

"Emang nya kenapa?" Kania pun malah balik bertanya membuat Andres terkekeh pelan Kania memang tak pernah berubah.

"Aku ingin mengajak mu makan siang di luar apa bisa?" ucap Andres berharap, karna sudah lama sekali mereka jarang ada waktu.

"Maaf hari ini aku sibuk, akan ada pertandingan minggu depan jadi aku tidak bisa kemana-mana," alasannya.

Padahal itu hanya alasan saja dia tidak mau jalan dengan laki-laki lain karna sudah mempunyai suami ya walau pun cuma sebagai suami di atas kertas saja.

"Ya sudah nanti kapan-kapan saja, kulihat kamu kurusan apa sedang diet?" tanya Andres memperhatikan penampilan Kania.

Kania kaget mendengar nya kenapa Andres selalu saja memperhatikan penampilan nya.

"Hah apa?" tanya Kania sambil terkekeh.

Dia juga merasa kalo berat badannya sedikit turun namun dia tidak mempermasalah kan nya yang penting dia sehat.

"Jangan terlalu banyak pikiran santai saja jalani semua nya dengan iklas," ucapnya seolah tahu apa yang Kania pikirkan.

Andres memang sosok yang bisa membuat Kania nyaman bahkan Andres bisa tahu apa yang Kania rasakan tidak tahu kenapa Andres benar-benar berperan menjadi sosok kakak baginya.

Episodes
1 Part 1
2 part 2
3 part 3
4 part 4
5 Part 5
6 part 6
7 part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 part 16
17 part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 pArt 30
31 pArt 31
32 part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 part 42
43 part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 part 49
50 Part 50
51 part 51
52 Part 52
53 part 53
54 part 54
55 Draft 55
56 part 56
57 Part 57
58 part 58
59 part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 part 65
66 part 66
67 part 67
68 part 68
69 part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 part 75
76 part 76
77 Part 77
78 part 78
79 part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 part 96
97 Part 97
98 part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 part 104
105 part 105
106 part 106
Episodes

Updated 106 Episodes

1
Part 1
2
part 2
3
part 3
4
part 4
5
Part 5
6
part 6
7
part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
part 16
17
part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
pArt 30
31
pArt 31
32
part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
part 42
43
part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
part 49
50
Part 50
51
part 51
52
Part 52
53
part 53
54
part 54
55
Draft 55
56
part 56
57
Part 57
58
part 58
59
part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
part 65
66
part 66
67
part 67
68
part 68
69
part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
part 75
76
part 76
77
Part 77
78
part 78
79
part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
part 96
97
Part 97
98
part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
part 104
105
part 105
106
part 106

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!