Malam itu Kania seperti biasa makan sendiri karna suami nya akan pulang saat dirinya sudah tidur itu pun mereka berpisah kamar, Kania tidak tahu harus bagaimana selain menuruti kemauan suaminya itu.
Setelah menikah Kania ikut tinggal bersama Arga di rumah nya yang lumayan jauh dari rumah rumah Pak Joko, gak tahu kenapa tapi Kania yakin ini sudah di rencanakan oleh Arga jauh-jauh hari.
Arga tidak memperbolehkan Kania masuk ke dalam kamar nya,bahkan dia juga melarang Kania menyentuh barang-barang nya mungkin saja Arga tidak suka ada orang baru di rumah nya.
Kania yang mempunyai sifat acuh pun tak mempermasahkan nya malah dia bersyukur tidak harus repot-repot mengurusi laki-laki itu namun dia merasa sedih kenapa pernikahan nya harus seperti ini tidak seperti yang lainnya.
Arga Setiaguna adalah anak dari Joko Hadi setiaguna seorang pengusaha elekronik yang lumayan terkenal di sana, perusahaannya juga sangat terkenal di sana dan cukup besar mempunyai banyak anak cabang di berbagai daerah.
Banyak wanita yang menginginkan jadi menantu di keluarga kaya raya itu, banyak juga rekan sesama pengusaha yang ingin berbesan dengan Pak Joko namun selalu saja di tolak dengan alasan sudah menjodohkan anak nya dengan orang lain.
"Seharusnya dia itu menolak kalo tidak mau di jodohkan denganku bukan seperti ini, apa aku sangat menakutkan sehingga dia malas bertemu denganku," gumannya sambil membereskan bekas memasak.
Terdengar pintu terbuka Kania pun berjalan ke depan melihat siapa yang masuk rumah malam itu.
"Tumben pulang cepat," tanya Kania, ternyata Arga pulang lebih cepat dari biasanya.
Ternyata perkataan Kaila terdengar di telinga Arga dan itu sukses membuat Arga marah dan sedikit kesal.
"Kenapa memang nya, ini rumah ku ada yang salah?" jawab Arga letus membuat Kania heran.
Kania mengangkat alis nya, tumben orang ini banyak bicara pikirnya biasanya kalo Kania bertanya pun dia tidak akan menjawab nya.
"Maaf aku lupa," ujar Kania merasa tidak enak dia pun segera menginggalkan nya.
Namun saat dia sudah di depan kamar, Arga memanggilnya,Kania pun menoleh ingin tau apa yang Arga ingin kan.
"Tunggu," ucap nya sedikit berteriak.
Kania pun mengurungkan niat nya membuka pintu kamar, ada sedikit kehangatan di hatinya saat Arga mau menyapa nya malam itu.
"Ada apa?" tanya Kania bingung tidak biasa nya Arga mau menyapa nya bahkan berbicara sedekat ini.
"Duduk lah ada yang ingin aku bicarakan," ujarnya mengajak Kania duduk.
Kania pun duduk di sofa single yang ada di depan Arga, dia hanya diam dan memperhatikan apa yang akan Arga lakukan sehingga mengajak nya ngobrol.
"Aku ingin kamu tanda tangan kontrak ini," ujarnya menyerahkan sebuah kertas kepada Kania.
Kania pun mengeryitkan dahi, apa lagi ini pikir nya? apa pria di hadapan nya ini sudah gila.
Jadi Arga benar-benar tak menganggap pernikahan ini sama sekali, tapi untuk apa harus memakai surat perjanjian segala bukannya kalo dia mau dia bisa langsung menceraikan nya saat ini juga.
"Apa maksud nya?" tanya Kania sedikit bergetar.
Kania sangat sedih sekali kenapa Arga melakukan ini kepada nya apa kah dia tidak pantas menjadi istri nya.
"Itu surat kontrak nikah yang sudah aku buat, di sana tertera apa saja yang harus kamu lakukan selama menjadi istriku." ujarnya menjelaskan.
Arga memang sudah menyiapkan nya jauh-jauh hari namun dia selalu sibuk jadi jarang bertemu dengan Kania.
Apalagi pekerjaan nya sangat banyak di setiap hari harus lembur,dan saat pulang Kania pasti sudah tidur, baru malam ini dia bisa pulang lebih awal.
"Kenapa harus pake kertas begini, apa kamu tidak suka menikah denganku?" tanya Kania membuat Arga mengangkat sedikit bibir nya.
Dia tersenyum sinis menatap wanita cantik di depan nya itu, tentu saja dia sangat menyesal menikah dengan wanita yang tak di kenal nya itu jangan kan untuk suka melihat nya saja Arga malas.
"Tentu saja aku tidak pernah bermimpi menikah dengan gadis sepertimu dan aku tegas kan jangan pernah berbicara pada siapa pun kalo kita sudah menikah ingat itu," ujar nya membuat Kania sakit hati.
Bagai mana tidak bahkan malam pertama pun Arga tidak ada di rumah, entah lah dia pergi kemana Kania tidak tahu yang jelas Kania sendirian di rumah sampai pagi menjelang.
Kania pun tidak ambil pusing terserah dia mau ngapain aja yang jelas asal dia bisa terus bertemu dengan Aisyah itu sudah membuatnya senang dan keinginan orang tua nya sudah terpenuhi.
Walau pun awal nya Kania sudah pun ingin memulai membina rumah yang sesungguh nya, tapi melihat Arga yang seolah tak menginginkan nya dia hanya bisa pasrah.
"Baiklah aku akan menuruti keinginan mu puas," jawab nya walau pun hatinya sedikit berat.
Mungkin ini jalan yang terbaik untuk nya, walau pun dia bukan istri yang sesungguh nya tapi dia berharap bisa menjadi teman yang baik untuk Arga kedepan nya.
"Good girl asal kau tahu aku sudah mempunyai kekasih, aku terpaksa menikah denganmu karna kesehatan Ibuku, bukankah kamu juga tidak mau menikah denganku kita sama kita sama-sama di rugikan dalam hal ini," ujarnya menaik turunkan alis nya.
Kania pun tak memungkiri nya dia pun terpaksa menerima nya namun saat menjalani ijab kabul dirinya merasa sudah menjadi istri yang sesungguh nya dan baginya pernikahan bukan untuk main-main.
"Tentu saja aku juga tidak mengharapkan mu menjadi suami ku dan kenapa kamu tidak menolak saat itu, aku orang miskin mana bisa melolak permintaan kalian," ucap nya tersenyum sinis.
Arga tidak bisa menjawab nya karna kala itu Mama nya mengancam nya jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Sudahlah kita terlajur menikah, jadi setelah 3 bulan menikah kita bercerai, aku tidak akan menyentuhmu selama kita menikah dan aku juga membebaskan mu tidak akan melarang mu melakukan aktifitas mu dan tidak akan ikut campur apapun yang kamu lakukan, begitu pun sebaliknya kamu tidak usah ikut campur dengan urusan ku," ujarnya tegas.
Kania yang mendengar itu pun sedikit kecewa kenapa harus 3 bulan, apa kata orang nanti kalo dia menjadi janda, tapi dia juga senang Arga tidak mencampuri urusan nya dan tak mau menyentuh nya.
Namun di hatinya yang paling dalam dia merasakan sakit yang begitu dalam karna penolakan suami nya itu.
Semula dia berharap bisa memperbaiki rumah tangga nya, walau pun mereka hanya orang asing yang tak saling mengenal, namun setelah Arga mengatakan itu Kania jadi yakin kalo Arga memang bukan jodoh nya.
"Baiklah aku setuju," ujar Kania karna itu sama-sama menguntungkan untuk mereka.
Walau pun dia harus menjadi janda yang masih perawan itu tak masalah baginya, itu lebih bagus.
Kania tak mau jika harus berjuang sendiri apalagi Arga menegaskan kalo dia sudah punya pacar.
"Satu lagi, kita harus pura-pura romantis di depan orang tua ku," ujarnya.
Kania pun hanya bisa mengangguk pasrah, jika memang harus begini apa boleh buat, karna sedari awal juga dia sudah menolak perjodohan itu.
Setelah menandatangani surat itu Kania masuk ke dalam kamar nya, dia tidak tahu harus bagai mana.
Tapi jika ini memang terbaik untuk nya dia hanya bisa berdo'a semoga mertuanya tidak kecewa padanya.
Dan Kania berharap semoga setelah berpisah dengan Arga dia bisa menemukan lagi pengganti nya yang mencintai nya sepenuh hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Yusria Mumba
khania sabar, ya,
2023-02-13
0