Masih Flasback...
Terdengar bunya ponselnya berbunyi, Kania pun langsung mengangkatnya yang ternyata Aisyah yang menghubungi nya.
[Hallo Bu,]
[Hallo sayang, bagaimana keadaanmu di sana]
[Aku baik-baik saja bu, aku izin menginap di sini yah malam ini]
[Baiklah tapi kamu hati-hati yah, kalo ada apa- apa hubungi Ibu]
[Baik bu]
[Ya sudah Ibu tutup telponnya ya]
[Iya bu]
Setelah menutup telpon nya Kania bergegas masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri, cuaca hari ini sungguh sangat terik.
Kania baru ingat kalo dia ke sana tidak membawa baju ganti, kini dia hanya memakai handuk saja.
"YaTuhan kenapa aku sampai lupa, bagaimana ini baju ku tadi tak sengaja terjatuh dan basah." guman nya menggigit kuku nya bingung.
Kania pun membuka lemari yang ada di sana, terdapat banyak sekali baju wanita termasuk dres.
"Apa aku pinjam ini saja, nanti aku izin sama Oma, lagian baju siapa sih ini banyak banget?" pikirnya.
Kania pun mengambil satu dres dan memakai nya, di lemari itu ternyata bukan hanya baju ternyata lengkap dengan pakaian dalam termasuk undewar yang masih baru.
"Sepertinya ini baru semua, apa Oma sengaja beliin ini buat aku, ukurannya pas banget di tubuh aku ini," gumannya sambil bercermin melihat pantulan dirinya di kaca.
tok.. tok.. tok..
Suara pintu di ketuk dari luar, Kania pun segera menyelesaikan menyisir rambut nya dan menggulung nya kembali.
Kania pun segera membuka pintu."Maaf Nona menggangu, Nyonya besar menunggu anda untuk makan siang bersama," ujar seorang pelayan yang menghampiri nya.
"Baik Bi saya akan segera ke sana," jawabnya.
Kania pun berjalan mengikuti pelayan itu menuju ruang makan.
"Kania sayang sini kita makan siang bersama, kamu pasti sudah lapar kan," ujarnya.
Kania pun hanya tersenyum dan menggeser kursi agar bisa duduk dekat dekan Oma nya itu.
"Pelayan ambilkan makanan untuk nona kalian," perintah Oma.
"Tidak usah Oma biar Kania ambil sendiri," jawabnya mengambil alih piring yang di pegang oleh pelayan itu.
Inilah alasan Kania malas berada di sana, karna apa-apa semua di layani dan itu membuatnya tidak nyaman, sedangkan berada di rumah Bu Aisyah dia bisa jadi dirinya sendiri dan hidup mandiri.
"Makanlah yang banyak sayang," Kania hanya mengangguk.
Makan siang pun terasa sepi tak ada lagi perbincangan di antara mereka, karna sudah peraturan dari dulu kalo makan tidak boleh ada yang bicara.
Setelah selesai makan Kania mengikuti Oma masuk ke ruang pribadinya.
"Duduk lah, ada yang mau Oma katakan padamu,"
"Apa yang mau Oma bicarakan?" tanya Kania penasaran, apakah soal kecelakaan orang tuanya itu yang ada di pikirannya.
"Semua aset perusahaan dan kekayaan orang tua mu sudah atas nama kamu sayang setelah meninggalnya Bagas, Oma mengembalikan semua harta mu yang di ambil alih oleh pamanmu dan satu lagi,"
"Satu lagi apa?" tanya Kania masih bingung.
"Orang tuamu dulu sudah menjodohkan mu dengan anak sahabat mereka dan sekarang mereka menagih janji itu pada nenek agar bisa menikahkan kalian berdua," ucap Oma jujur.
Hening.
Hingga tiba-tiba Kania tersadar dari pikiran nya yang tadi sempat oleng.
"Maksud Oma aku di jodohkan begitu?" ujar nya melotot tak percaya.
"Iya, Oma juga tidak tahu sayang mereka yang berjanji dan Oma juga tidak bisa berbuat apa-apa," ujar nya mengusap kepala Kania dengan sayang.
Kania tak habis pikir kenapa dia harus ada di sini kalo akhirnya begini, sungguh dia tidak ingin ada pernikahan kalo harus dengan cara di jodohkan, meskipun umur nya sudah cukup untuk menikah tapi dia tidak mau jika tidak ada cinta di antara mereka.
"Tapi Oma aku tidak mengenalnya, itu akan membuat kami tidak nyaman nanti nya, pernikahan itu bukan permainan aku hanya ingin menikah satu kali seumur hidup" ucap Kania.
"Tidak ada pilihan lain nak, Oma juga tidak bisa berbuat apa-apa karna orang tua kamu yang merencanakan semua ini, kamu pikirkan saja dulu," bujuk nya namun Kania masih saja menolak.
"Tapi Oma.. "
"Ayolah Kania, Oma sudah membiarkan mu pergi selama ini dan ini sudah waktu nya kamu kembali dan nurutin keinginan orang tua kamu," ucap Oma memelas.
"Tapi Kania sudah punya pacar Oma bagai mana dengan nya?" bohong nya.
"Putuskan dia nak dan menikah lah dengan laki-laki yang di pilih kan orang tuamu, ini demi kebaikanmu karna sedari dulu sudah turun temurun kalo keluarga kita menikah dengan dasar perjodohan"
"Kania gak mau Oma," tegas Kania, dia terus saja memberi alasan agar Oma nya bisa membatalkan pernikahan itu.
"Ya sudah kalo begitu, kamu tidak boleh bertemu lagi dengan Aisyah untuk selamanya," ucap Oma final.
"Oma kenapa seperti itu, dia adalah Ibu ku kenapa Oma jahat sekali padaku," ujar nya terisak.
"Ini demi kebaikanmu nak dan ini juga keinginan terakhir orang tuamu," ucap Oma tidak ada pilihan lain selain mengancam nya.
"Baiklah tapi jangan pernah katakan kalo aku pemilik perusahaan, bilang saja kalo orang tuaku sudah tidak punya apa-apa pada mereka,"
"Baik jika itu maumu Oma akan lakukan yang kamu minta," jawab nya tersenyum.
Kania hanya bisa pasrah menerima semuanya, dia yakin jika tahu Kania bukan orang kaya seperti dulu teman orang tuanya akan mundur, tidak mungkin mereka mau menerima nya sebagai menantu.
Keesokan hari nya Kania kembali ke rumah Bu Aisyah ternyata di sana sudah ada keluarga dari calon suaminya.
Tanpa sepengetahuannya ternyata Oma mengatakan kalo Kania sudah tidak tinggal bersama nya dan memberikan alamat rumah Aisyah.
"Loh ada apa ini kenapa ada mobil mewah di depan rumah," gumannya.
"Ibu ada apa?" tanya Kania langsung masuk ke dalam rumah.
Dia melihat sepasang suami istri duduk di sana dan juga seorang pemuda.
"Kania sayang sini duduk, mereka adalah tamu kamu," ucap Bu Aisayah.
Kania pun duduk di sebelah bu Aisyah dan langsung bertanya.
"Maaf sebenarnya kalian siapa?" tanya Kania heran.
"Kenalkan saya Joko dan ini istri saya Maya dan juga ini anak kami Arga," ucap Pa Joko mengenalkan keluarga nya.
"Maaf ada apa ya, saya bingung jadinya," tanya Kania.
"Kami sahabat orang tua kamu dulu dan kami berniat menjodohkan kalian, apa Oma kamu belum cerita?" tanya Pak Joko.
Kania pun menghela nafas, oh jadi ini laki-laki yang akan di jodohkan dengannya, terlihat arogant dan juga dingin dari wajah nya saja kaku seperti itu.
"Sudah, apa anak anda mau di jodohkan dengan saya,saya hanya seorang yatim piatu dan tak punya apa-apa," ucap nya sendu
"Tidak masalah kami menerima kamu apa adanya dan jangan kata kan soal harta, kami tidak mempermasalkan nya iya kan Ma," ucap Pak Joko, membuat Kania melotot tak percaya.
"Mampus gue kalo gini gimana cara nolak nya," batinnya.
"Iya kami malah senang bisa menjadikan mu menantu, kamu sangat mirip sekali dengan ibumu sahabat kita," ujar nya tersenyum.
Dari awal perkenalan ini Kania bisa melihat kalo Arga terpaksa menerima perjodohan ini karna dari tadi dia hanya diam saja tanpa exspresi.
"Kalo kamu menerima perjodohan ini, kami akan secepat nya melamar kamu atau bahkan menikahkan kalian," ujar Pa Joko.
"Saya menerima perjodohan ini dan soal waktunya itu terserah Bapak saja," Kania tidak punya pilihan selain menerima nya karna dia tidak mau berpisah dengan ibu Aisyah.
Setelah bicara panjang lebar mereka pun langsung pamit pulang.
Bu Aisyah bersikeras melarang Kania menikah dengan laki-laki yang tak di cintai nya, namun apa daya Kania terpaksa karna di ancam oleh Oma nya.
Pernikahan pun hanya di hadiri keluarga dekat saja dan tetangga, tidak ada acara resepsi atau lain nya karna Kania tidak mau.
~Flasback Of~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Yusria Mumba
semangat khania,
2023-02-13
0