Bab 4: Belanja dan Pertemuan

Verite membuka matanya dan dengan semangat membersihkan badannya dan kemudian memakai pakaiannya setelah itu memakan sarapannya di cafetaria dengan cepat, Selagi Verite makan  Mefras menyadari Helian menatap Verite yang sedang makan dengan semangat, mungkin membayangkan kenapa dia makan seperti orang yang hampir kelaparan.

Hari ini Verite dan Mefras akan pergi untuk membeli material untuk membuat konstruk yang mereka bicarakan sebelumnya,Verite sepertinya benar benar semangat untuk melakukannya.

Tentunya Verite masih harus melakukan pekerjaannya, jadi dia dan Mefras segera menemui Pak Jardi, dia akan membeli material material itu sekalian melakukan tugas tugas yang Pak Jardi berikan.

Verite berdiri di kantor Pak Jardi, dan mengahadapi Pak Jardi yang duduk di belakang meja kerjanya.

'Verite ngomong ngomong Pak Jardi ini kerjanya apa disini?' Tanya Mefras, dia tahu bahwa Pak Jardi adalah orang yang memberikan tugas dan mengurus fasilitas ini tapi dia tak tahu apa status Pak Jardi yang sebenarnya.

'Oh yeah kamu gak tahu iya, Pak Jardi adalah kepala fasilitas Blooming Bud ini, dia juga mengurus secara langsung pendidikan pendidikan anak anak yang berada di atas dua belas tahun.'

'Oh? Jadi kenapa dia mengurus kamu dan Helian?'

'Aku tidak tahu kenapa, dia mulai mengganti Buk Rose sebagai dalam memberiku tugas sejak Helian datang ke Blooming Bud, dia adalah anak yang cukup baru dibandingkan penghuni lain.'

'...Verite Kamu dengar aku?' Pak Jardi bertanya.

'Ah iya pak, maaf aku kehilangan konsentrasi sedikit.'

"Kamu gak apa apa Verite?" Tanya Pak Jardi, menunjukkan kekhawatirannya. "Kalau tubuh kamu tidak mampu untuk melakukan pekerjaan bilang ya, aku tidak mau kamu pingsan saat bekerja."

"Iya pak, aku tidak apa apa, cuma kurang konsentrasi saja, aku kemarin membaca buku itu sampai telat, jadi aku agak mengantuk." Alas Verite, yang dia katakan bukanlah kebohongan.

"Ah, bagaimana buku itu, menarik?" Tanya Pak Jardi.

"Iya pak. Benar benar menarik, aku harap aku bisa belajar thaumaturgy nanti." Bilang Verite, sekali lagi yang dia katakan bukanlah hal yang tidak benar.

"Tentu saja, saat kamu lebih tua aku bisa membawamu ke kelas Thaumaturgy, Duke Bloome menghargai orang yang bisa melakukan Thaumaturgy, katanya mereka adalah orang orang yang berkontribusi akan kemakmuran kota ini." Pak Jardi bilang.

"Jadi Duke Bloome menghargai pengguna Thaumaturgy ya?" Tanya Verite.

"Iya, bahkan ada banyak anak anak dari Blooming Bud ini yang bekerja pada Duke Bloome setelah mereka mencapai usia dewasa, dialah yang membiayai kelas Thaumaturgy fasilitas ini. Dia berharap untuk mengembangkan bakat bakat tersembunyi." Jelas Pak Jardi, Verite merasa Pak Jardi punya rasa hormat yang tinggi kepada Duke Bloome.

Pak Jardi menyanyikan Duke Bloome dengan pujian.

"Oh iya aku hampir lupa kenapa kamu disini,  Jadi tentang tugasmu hari ini... Aku ingin kamu menjadi pegawai sementara di toko alat Thaumaturgy Bloom and Gloom, pegawai tetap mereka terpleset dan mematahkan kakinya jadi mereka kekurangan tenaga kerja, kerjamu ialah membantu bantu di sana, dari membawa barang dan bersih bersih, Kamu paling tidak harus membantu mereka selama satu minggu. kamu sanggup melakukan itu?" Tanya Pak Jardi.

"Iya pak aku sanggup." Verite tersenyum, ini adalah hal sebuah kebetulan yang di inginkan.

"Baiklah, kamu tahu tempatnya atau aku harus menunjukkannya kepadamu?" Tanya Pak Jardi.

"Tidak perlu pak, aku tahu dimana tempatnya." Jawab Verite, dia sering melewati tempat Thaumaturgy itu saat mengantar barang.

"Baiklah, aku sudah memberi tahu mereka bahwa aku akan mengirim seseorang lebih awal jadi sebut saja namaku ketika kamu sampai." Bilang pak Verite.

"baiklah pak." Perite berjalan keluar kantor Pak Jardi dan menutup pintunya.

dibalik pintu itu Verite menyandarkan pundaknya.

'Kebetulan yang beruntung huh Verite.' Bilang Mefras.

'Iya. Mungkin aku bisa mengejutkan Pak Jardi dengan bakatku.' Bilang Verite.

'Mungkin, tapi aku tidak menyarankan untuk memberi tahunya, paling tidak aku tidak menyarankannya untuk melakukannya sekarang.'

'Huh? Memangnya kenapa?' Tanya Verite.

'Ini hanya spekulasi ku belaka tetapi aku tidak yakin jika Duke Bloome benar benar orang yang baik.' Bilang Mefras.

'Kenapa?' Verite bertanya, dia tidak marah atau kecewa, cuma penasaran apa yang menyebabkan Mefras untuk mencurigai Duke Bloome.

'Aku hanya khawatir para pengguna Thaumaturgy tersebut dikerjakan sebagai seorang prajurit dan dan terpaksa bertarung di garis depan, kita tidak tahu apa yang dilakukan anak anak setelah 'lulus' dari fasilitas ini bukan?' Mefras tanya.

'Ah Iya, mungkin aku harus berhati hati jika aku mau menunjukkan sihirku, Tapi aku yakin Pak Jardi adalah orang yang baik.' Jawab Verite.

'Ya ini hanya spekulasi ku saja jadi kamu jangan terlalu khawatir, mungkin kamu bisa tanya orang orang yang pernah bekerja disini nanti, atau langsung saja tanya Pak Jardi tentang detil detil pekerjaan yang dilakukan seorang Thaumaturgist' Bilang Mefras, dia sudah melihat cukup banyak exploitasi anak anak di dunianya di tidak bisa tidak sedikit khawatir karena dunia ini jauh lebih primitif dari yang dia pernah tinggali.

'Baiklah, aku akan berhati hati.' Verite mengangguk, melepaskan pundaknya dari pintu dan mulai berangkat ke tempat yang dia akan kerja.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Diluar Budding Bud Mefras dan Verite baru saja menginjakkan langkah kaki diluar ketika seseorang memanggil Verite, Verite menolehkan lehernya dan melihat Helian mendekati mereka.

"Verite..." Helian berhenti didepan Verite. "Kamu mau pergi ke toko Bloom and Gloom juga kan? Ayo kita berjalan bersama aja." Sapa Helian.

'Huh perilaku agak berbeda sekarang, dia tidak menjauhi ku lagi?' Pikir Verite.

'Mungkin dia sudah menghadapi rasa malunya?' Bilang Mefras, menambahkan pendapatnya.

'Mungkin.' Jawab Verite. 'lebih baik dari  pada dia menjauhiku seperti sebelumnya.'

"Iya kalo kamu mau silahkan aja." Bilang Verite.

Helian mulai berjalan bersama mereka, sambil berjalan beberapa orang menyapa Verite and Helian, Sepertinya selain dengan Verite Helian adalah anak yang sosial, sepertinya pekerjaan pekerjaan yang diberi oleh pak Jardi membantu mereka kenal dengan orang orang kota ini.

Di tengah perjalanan mereka dihentikan oleh seorang penjual buah.

"Ah Helian, Verite kalian mau kemana?" Tanya penjual itu.

"Seperti biasa om, kali ini kami membantu toko Bloom and Gloom." Jawab Verite.

"Ah kalau begitu ambil ini, kalian akan butuh extra energi." Penjual buah itu memberi Verite dan Helian sebuah apel. "Apa lagi kamu Helian, jangan terlalu mendorong dirimu sendiri."

'Huh...' Yang dibilang penjual buah itu membuat Verite tertarik.

Helian datang ke Budding Bud dua tahun yang lalu, Verite sering bertemu dengannya saat bekerja tetapi dia tidak terlalu mengetahui Helian sebagai seseorang.

Setelah mengucapkan salam mereka kembali melanjutkan perjalanan mereka dan sampa ke tujuan mereka.

Mereka berdiri di depan toko Bloom and Gloom, Verite sering lewat toko ini tapi dia tidak pernah masuk ke dalamnya.

Bloom and Gloom adalah toko yang tidak terlalu mencolok, dengan jendela gelap yang tidak menunjukkan isi tokonya, dinding kayu yang menunjukkan usianya dan hanya papan nama  yang hanya hanya berisi nama toko itu yang menandakan ini adalah tujuan mereka, dia tidak tahu bagaimana orang bisa tahu apa yang dijual toko ini, dia sendiri tahu ini toko alat alat thaumaturgy karena dia bertanya pada orang sekitar.

Mereka masuk ke toko Bloom and Gloom, setelah masuk Verite terkesan akan perbedaan pandangan yang terlihat dari luar toko.

Dari dalam Bloom and Gloom terlihat seperti sebuah toko alat thaumaturgy yang cocok, bahan bahan yang Verite tidak ketahui terbaring di rak rak diding, meja meja kaca yang memajangkan bahan eksotis dan berbagai macam tumbuhan dan organ organ monster di sekitar toko ini.

Di ujung tengah ruangan ini terdapat sebuah kasir dan wanita yang duduk dibelakangnya, dia memiliki bibir merah, rambut pirang yang agak gelap dan mata biru tua yang tajam.

Dia memakai baju kaos berwarna coklat muda yang dibungkus oleh jaket hitam dan menutupi lehernya adalah syal merah yang mencolok, di mulutnya sepuntung rokok(?) yang mengeluarkan asap berwarna biru, Verite duga sepuntung rokok itu ada hubungannya dengan Thaumaturgy.

Tepat dengan perkiraan Verite wanita itu mencabut rokoknya dari mulutnya dan mulai berbicara.

"Jadi kalian daging baru yang Jardinier kirim huh." bilang wanita sambil mengawasi Verite dan Helian dari bawah ke atas.

""Iya, Pak jardi mengirim kami." Bilang Helian, dia melangkah manju menatap wanita itu. "Jadi apa yang harus kami lakukan?" Tanya Helian.

Wanita itu mengangguk ke arah sebuah pintu, sepertinya dia ingin berbicara di belakang.

"Sebelah situ... miss...?"

"Panggil aku Gloom, Miss Gloom, akulah yang akan menggaji kalian. kamu bocah berambut kuning masuk ke belakang, tugas kamu dibelakang sana dan kamu rambut merah tugas kamu disini." Bilang wanita itu.

"Namaku Verite dan Dia Helian." Bilang Verite, Verite tidak suka wanita ini bahkan tidak menanyakan nama mereka.

"Iya Iya, aku akan mengingat nama kalian jika kalian melakukan tugas kalian dengan baik, aku tidak butuh bocah tidak kompeten yang sering Jardienier kirim." Dia mencemooh.

'Aku tidak suka orang ini.' Verite pikir.

'Itulah kehidupan, kadang kadang kamu tersangkut dengan bisa kayak gini.' Sambar Mefras. 'yang penting kamu tahu untuk keluar ketika kamu didepan.'

'Iya, dan barang barang yang aku butuhkan juga ada disini.' Tambah Verite, Mereka masih membutuhkan bahan bahan untuk membuat Thamaturgy konstruk, tidak baik membuat satu satunya penjual alat Thaumaturgy di area ini tidak suka pada mereka.

'Iya yang bisa kita lakukan cuma menunduk dan melakukan apa yang disuruhnya.' Mefras tambah. 'Mungkin jika kita melakukan hal dengan baik kita mendapat bonus.'

"Kenapa kamu diam saja, ayo masuk kesini." Miss Gloom memanggil, tangannya melambai kedalam, sepertinya sementara Verite dan Mefras memiliki pembicaraan di kepala mereka Helian sudah diberi tahu soal pekerjaannya dan sudah pergi ke belakang.

Verite menuruti apa yang Miss Gloom perintahkan dan masuk ke belakang kasir, Miss Gloom mulai menunjukkan apa yang harus dia lakukan, mulai dari dimana  uangnya disimpan, cara membungkus barang barang dan cara mencari apa yang diminta oleh customer.

Tugas Verite tidak terlalu sulit dan biarpun mulut Miss Gloom agak kasar dia masih menjelaskan apa yang Verite harus lakukan dengan jelas dan singkat,  jadi dia merasa lebih nyaman dengan Miss Gloom, dia sepertinya orang yang menghargai kompetensi.

"Itulah semua yang harus kamu lakukan, jelas?"

"Iya, jelas."

"Baiklah, aku akan pergi ke belakang dan mengawasi anak rambut kuning itu, jika kamu punya masalah panggil aku di belakang." Bilang Mis Bloom. "Tapi ingat ya, kalau kamu memanggilku untuk masalah sepele yang kamu bisa kerjakan sendiri anggap pekerjaanmu disini selesai." Peringat Miss Gloom.

Verite mengawasi sampai Miss Gloom menghilang.

'Baiklah pekerjaan pertamaku disini, bagaimana kalau kita sekalian check apa yang kita butuhkan untuk membuat konstruk?' Bilang Verite. 'Kita bisa menghitung harganya dan membeli barang barang saat kita pulang, mungkin juga kita bisa dapat diskon dari Miss Gloom.'

'Ide bagus.' Mefras setuju.

Episodes
1 Bab 0: Prolog
2 Bab 1: Perkenalan
3 Bab 2: Thaumaturgy
4 Bab 3: Kebangkitan
5 Bab 4: Belanja dan Pertemuan
6 Bab 5: Sebuah Pekerjaan
7 Bab 6: Rutinitas
8 Bab 7: Rutinitas 2
9 Bab 8: Konstruk
10 Bab 9: Konstruk 2
11 Bab 10: Konstruk 3+ Ilustrasi Karakter
12 Bab 11: New Body
13 Bab 12: Karakter Di Dalam Game
14 Bab 13: Asal Usul Kelahiran
15 Bab 14: Upgrade dan Pendingin
16 Bab 15: Sponsor
17 Bab 16: Praktek
18 Bab 17: Demonstrasi
19 Bab 18: Tawaran(Part 1)
20 Bab 19: Tawaran (Part 2)
21 Bab 20: Kunjungan
22 Bab 21: Tuan Muda+Illustrasi Caena
23 Bab 22: Regulus Bloome+Ilustrasi Helian
24 Bab 23: Tour
25 Bab 24: Guild Petualang
26 Bab 25: Serangan Babi Hutan
27 Bab 26: Efek Samping
28 Bab 27: Genius
29 Bab 28: Pertarungan Pertama
30 Bab 29: Misi Selesai
31 Bab 30: Keputusan
32 Bab 31: Satu Tahun Kemudian
33 Bab 32: Verite Bloome
34 Bab 33: Uji Lapangan (Part 1)
35 Bab 34: Uji Lapangan(Part 2)
36 Bab 35: Uji Lapangan (Part 3)
37 Bab 36: Uji Lapangan (Part 4)
38 Bab 37: Menangkap Kriminal
39 Bab 38: Pulang
40 Bab 39: Perjalanan Mefras
41 Bab 40: Jubah Ungu
42 Bab 41: Penyerangan
43 Bab 42: Mefras vs Jubah Ungu
44 Bab 43: Samurai dari Timur
45 Bab 44: Asal Usul Helian
46 Bab 45: Mefras dan Caena
47 Bab 46: Permainan Kartu Mefras
48 Bab 47: Mefras dan Duke Bloome
49 Bab 48: Verite dan Paman Samurai
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 0: Prolog
2
Bab 1: Perkenalan
3
Bab 2: Thaumaturgy
4
Bab 3: Kebangkitan
5
Bab 4: Belanja dan Pertemuan
6
Bab 5: Sebuah Pekerjaan
7
Bab 6: Rutinitas
8
Bab 7: Rutinitas 2
9
Bab 8: Konstruk
10
Bab 9: Konstruk 2
11
Bab 10: Konstruk 3+ Ilustrasi Karakter
12
Bab 11: New Body
13
Bab 12: Karakter Di Dalam Game
14
Bab 13: Asal Usul Kelahiran
15
Bab 14: Upgrade dan Pendingin
16
Bab 15: Sponsor
17
Bab 16: Praktek
18
Bab 17: Demonstrasi
19
Bab 18: Tawaran(Part 1)
20
Bab 19: Tawaran (Part 2)
21
Bab 20: Kunjungan
22
Bab 21: Tuan Muda+Illustrasi Caena
23
Bab 22: Regulus Bloome+Ilustrasi Helian
24
Bab 23: Tour
25
Bab 24: Guild Petualang
26
Bab 25: Serangan Babi Hutan
27
Bab 26: Efek Samping
28
Bab 27: Genius
29
Bab 28: Pertarungan Pertama
30
Bab 29: Misi Selesai
31
Bab 30: Keputusan
32
Bab 31: Satu Tahun Kemudian
33
Bab 32: Verite Bloome
34
Bab 33: Uji Lapangan (Part 1)
35
Bab 34: Uji Lapangan(Part 2)
36
Bab 35: Uji Lapangan (Part 3)
37
Bab 36: Uji Lapangan (Part 4)
38
Bab 37: Menangkap Kriminal
39
Bab 38: Pulang
40
Bab 39: Perjalanan Mefras
41
Bab 40: Jubah Ungu
42
Bab 41: Penyerangan
43
Bab 42: Mefras vs Jubah Ungu
44
Bab 43: Samurai dari Timur
45
Bab 44: Asal Usul Helian
46
Bab 45: Mefras dan Caena
47
Bab 46: Permainan Kartu Mefras
48
Bab 47: Mefras dan Duke Bloome
49
Bab 48: Verite dan Paman Samurai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!