Kreeteeekkk... Kreeetekkk Doooomm dooommm
Treng treneng ...te Re Reng ... treneng te re Reng..treneng treneng
Suara kembang api diiringi musik tradisional klan Lu memeriahkan suasana pernikahan malam itu. Semua masyarakat yang tinggal di Wilayah barat Desa Xu1 sampai Desa Xu50 berdatangan ikut memeriahkan hari besar pernikahan Putra mahkota kerajaan Monarki Modern dinegara NC.
Tidak hanya masyarakat wilayah barat saja, Wilayah Timur yang jauh diufuk sebrang pun berbondong bondong berdatangan Untuk melihat Anggota Klan mereka yang saat Itu akan resmi Menjadi Putri Mahkota Kerajaan.
"Waaaaaah.." pandangan mata terkagum-kagum "tidak menyangka, Cucuku Yang sangat pendiam itu bisa menikah dengan putra mahkota yang luar biasa cerdasnya." suara pujian tak henti-hentinya terdengar "bukan hanya cerdas, putra mahkota juga sangat tampan seperti ayahnya." Zin Zidan, kakek dari pengantin wanita saat itu terlihat memandang cucunya penuh dengan rasa bahagia,
Zin Zili'A, terlihat duduk diatas Mobil kesenian Kuno dari klan Lu bersanding dengan putra mahkota Xu Xu'i, rasa haru mengisi relung hati laki-laki tua tersebut hingga dia mengeluarkan air mata tidak percaya.
"Paman." suara seorang wanita terdengar "mungkin ini yang disebut dengan takdir" tebak Zin zidahlia Bibi dari pengantin wanita, yang saat itu tampak sedang duduk disebelah laki-laki tua, menyaksikan kemeriahan pesta pernikahan malam, di Kursi Tamu spesial Klan Zin.
"Hiks... Hiks.. iya ..mungkin saja.. "jawab laki-laki tua dengan isak tangis yang tiada terkira "aku kira beberapa hari yang lalu klan Zin gagal menjadi anggota keluarga kerajaan karena pangeran Shin'A yang tiba tiba sakit dan harus dirawat keluar negeri" rasa bersyukur terlihat jelas dibola matanya "Tidak disangka, Putra Mahkota malah menggantikannya untuk menikahi Zili" lanjutnya lagi merasa Lega "zili kau benar benar beruntung" laki-laki tua tidak henti hentinya menghapus air mata kebahagian yang keluar dari matanya.
********
Apanya yang beruntung.
Teriak Zili dalam hati saat kemeriahan pesta telah selesai dilaksanakan.
saat itu, Zili terlihat sedang duduk diatas kasur kerajaan, membuka perhiasaan berat yang ia telah kenakan selama pesta pernikahan dilangsungkan.
aku lelah sekali, benar benar hari yang menakutkan dalam hidupku, sudah memakai perhiasan berat seharian, Harus tunduk lagi tidak bisa melihat suasana Pesta, Disandingkan dengan harimau seharian bagaimana mungkin aku bisa tenang... ?
lanjut Gadis itu bergumam sembari menghempas kan tubuhnya diatas kasur.
dia telah memahami bahwa pernikahannya saat itu hanyalah pernikahan formal, sampai usia 18 tahun, dia dan putra mahkota tidak diperbolehkan melakukan kontak Fisik layaknya suami istri.
"Zili" suara wanita sontak mengejutkan Zili,
gadis yang tadinya sedang terbaring terpaksa harus duduk sopan kembali.
"Yang mulia ratu" Zili melihat Ratu negara masuk kedalam Kamarnya. dia merasa sedikit takut saat itu,
Zili tidak terlalu dekat dengan ratu negara sebelumnya, walaupun bibinya kadang membawa ratu negara ke rumahnya, Zili tidak terlalu berani untuk sekedar bergabung bersama mereka malahan dia sering masuk kedalam kamarnya untuk belajar bisnis keuangan yang selalu diperintahkan oleh ayahnya.
"Aish.. jangan panggil aku ratu. " ratu negara mendekati Zili "bibi.." ucapnya memberi saran "panggil saja aku seperti Xu'i memanggilku" pintanya berharap, "mulai sekarang aku adalah Bibimu, aku juga pelindungmu, tenang saja.." ucapnya lagu "selama ada aku disisimu, tidak ada yang berani mencelakakanmu" Ratu negara tersenyum lembut kepada Zili lalu memeluknya.
ratu negara, kelihatannya dia merasa sangat bersalah setelah mengetahui perbuatan keji putranya yang selama ini selalu menyiksa Zili,
dia bahkan sengaja meminta Putra mahkota untuk menikahi gadis itu karena menurutnya, putra mahkota adalah orang yang tidak memiliki penggemar disekolah.
"Kau datang" suara yang sangat familiar terdengar ditelinga Zili, dengan segera ia menundukkan Kepala untuk tidak memandang orang yang saat itu sedang berjalan menghampiri mereka.
Astaga..
gumam Zili dalam hati lagi.
kenapa laki laki ini datang kemari...?
lanjut gadis itu bergumam dalam hati.
habislah, sudah lelah ditambah takut lagi, tolong pergilah.
tambahnya bergumam meminta dalam hati.
kelihatannya Zili merasa sangat takut dengan putra mahkota yang saat itu sudah mendekatinya.
'"kenapa kau disini,, ?" tanya ratu negara terlihat tidak menyenangi "pergilah, Zili sangat lelah" usir wanita dewasa itu merasa sangat tidak ingin diganggu oleh kedatangan putra mahkota.
"Tidak..." jawab putra mahkota tersenyum remeh "Aku tidak sedang mencari Wanita itu, aku datang untuk melihatmu, bibi" putra mahkota duduk disebelah ratu negara yang saat itu berada diantara Zili dan putra mahkota,
dengan sigapnya, ratu negara langsung pindah di sisi Zili yang lainnya, membuat Zili langsung berada dipertengah putra mahkota dan Ratu negara.
Wanita itu wanita itu..
Memang aku tidak punya nama ya, dan lagi ratu yuanna kenapa juga harus pindah.
Gumam Zili dalam hati lagi merasa kesal waktu istirahatnya terganggu.
"Kau tidak ingin dekat denganku, ya..?" suara putra mahkota menakuti Zili, padahal pertanyaannya tertuju untuk ratu negara.
"A... Aku mohon yang mulia, jangan jauhi putra mahkota " suara Zili bergetar takut karena putra mahkota berada disebelahnya,
ratu negara yang mendengarnya sontak terkejut dengan permintaan Zili.
Separah inikah traumanya..?
bicara denganku juga ia takut,
Shin'A anak itu benar benar tidak bisa dimaafkan. gumam ratu negara dalam hati, mungkin dia merasa sangat khawatir dengan keadaan Zili saat itu.
tidak ingin menolak permintaan Zili, wanita itu lalu pindah posisi ketempat semula, perilakunya tentu saja mengejutkan putra mahkota.. "Xu'i." panggil ratu negara yang kini telah berada dipertengahan Zili dan putra mahkota kembali "mulai sekarang aku perintahkan kepadamu menjaga Zili untukku" Perintah ratu negara kepada putra mahkota sembari mengacak acak rambut remaja laki-laki tersebut.
"hmmm" tiba tiba seorang laki laki dewasa muncul didepan pintu mengejutkan ratu negara, pandangan tajam menusuk, ia arahkan untuk wanita dewasa itu,
sontak ratu negara berdiri tegang memandangnya, ia merasa seperti melihat seekor singa yang bersiap-siap untuk menerkamnya.
"S...Shin" sebutnya mengejutkan Zili yang tadinya tertunduk lalu memandang kedepan. gadis itu melihat Raja negara sedang berdiri menatap tajam kearah ratu negara
" berani sekali kau berselingkuh dengan laki laki lain di belakangku...?' " suara Raja negara membuat Zili dan ratu negara sontak tertegun, tubuh kedua wanita itu juga ikut gemetaran.
dengan bergegas ratu negara berjalan menghampiri raja negara tapi sayang, tangannya berhasil diraih oleh putra mahkota.
Astaga, tolong jangan bertengkar dikamarku.
gumam Zili lagi didalam hati, dengan rasa takut setengah mati karena melihat harimau dan Singa saling bertatap mata memperebutkan mangsa mereka.
Ratu negara mulai memandang kearah Zili untuk meminta pertolongan saat itu, tapi sungguh, Zili tidak memahami makna yang diisyaratkan wanita tersebut kepadanya saat itu.
Kenapa ratu yuanna malah melirik ke arahku..? apa yang harus aku lakukan....?
tanya Zili dalam hati kebingungan setengah mati karena tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk menolong ratu negara.
"Lepaskan'"perintah raja negara memandang tajam dari depan pintu, putra mahkota hanya menjawab demgan senyuman remeh mendengar perintah eaja negara.
"Tidak mau" jawab tegas putra mahkota membuat kesabaran raja negara habis. dengan langkah cepat, laki-laki dewasa tersebut mendekati mereka.
"Yang mulia, Aku mohon jangan pukul putra mahkota, dia hanya ingin menghabiskan waktu bersama aku dan ratu yuanna"
semua orang terkejut ketika melihat Zili tiba-tiba turun dari kasurnya dan jatuh terduduk kepada raja negara yang saat itu sedang berjalan menghampiri mereka dan terpaksa harus menghentikan langkah kakinya dihadapan Zili yang masih terus duduk tertunduk.
mencoba menyentuh bahu Zili untuk membuatnya berdiri tapi tiba tiba..
"Eh..." Semua orang semakin dibuat terkejut malam itu .
"Pingsan" ucap raja negara yang melihat Zili tiba tiba tergeletak jatuh diatas lantai dan menutup mata.
"Kau apakan dia Shin.. ?" bentak ratu negara sembari memukul punggung raja negara yang saat itu masih tertunduk aneh melihat Zili.
"Tidak ada."jawab raja negara mulai mengangkat kepala, melihat kearah ratu negara "Aku hanya ingin membantunya berdiri saja, sungguh, aku tidak berniat menakutinya" lanjut raja negara meyakinkan istrinya.
"Cckckck paman.."panggil putra mahkota sembari menggelengkan kepala sejenak saja "kau benar benar menakuti istriku" lanjut putra mahkota, semakin membuat raja negara merasa bersalah.
raja negara yang tidak ingin mengakui kesalahannya terpaksa pergi meninggalkan putra mahkota dan ratu negara.
"Hey Shin tanggung jawab" teriak ratu negara tidak terima dengan sikap raja negara yang seenaknya pergi begitu saja.
"Tidak mau" ucap raja negara dari kejauhan.
ratu negara dengan kesalnya menghempaskan tangan putra mahkota keras, lalu setelah lepas, ia mulai mengejar raja negara dan menarik tangan laki-laki dewasa tersebug untuk kembali tapi sayang, raja negara begitu keras kepala menolak. dia tetap berjalan tanpa berhenti memasuki Ruang tamu Rumah Putra mahkota.
putra mabkota yang melihat istri barunya tergeletak diatas lantai dengan terpaksa mengangkat tubuh gadis keatas kasur.
dia mengembangkan sedikit senyumnya ketika mengingat apa yang dilakukan Zili beberapa menit yang lalu untuknya, benar saja, sepertinya ia mulai memikirkan sesuatu.
********
Seminggu kemudian.
Zili berdiri sejenak dipintu gerbang sekolah, hari itu adalah hari pertamanya memasuki gedung SMA high raise.
dengan segenap hati dan memberanikan diri dan melangkah masuk kedalam pintu gerbang
"Haaa... Zili ya.. ?" tanya seorang gadis menghentikan langkah gadis itu "wanita tidak tahu malu, tidak hanya menggoda pangeran, setelah ditinggalkan malah menggoda putra mahkota " hina murid perempuan yang sangat familiar ditelinga Zili mengejutkan gadis itu.
gadis itu adalah Zin Ziya, Zi ya adalah sepupu Zili, putri kesayangan dari saudara ayahnya Zili, Zin Zilan.
sejak dari SD ziya memang selalu menganggu Zili, dia sangat cemburu serta iri kepada gadis yang bisa bertunangan dengan pangeran kerajaan sejak masih kecil.
Ziya merasa bahwa Zili tidak pantas menerima hak istimewa seperti itu, apalagi ayahnya yang hanya seorang Mentri Keuangan, dibandingkan dengan ayah Ziya bahkan lebih kaya, harusnya dialah yang menjadi pengantin wanita hari itu.
"Yooooshaaaa.... " Seorang wanita dewasa dengan mengenakan pakaian olahraga tiba tiba muncul memeluk bahu Zili. Zili terkejut melihat wanita yang merasa ia tidak kenali pagi itu.. "kau siapa..?," lirik ratu negara yang terlihat merubah wajah dengan make over luar biasa, keahlian salah satu sylist berbakat milik negara, wanita itu memandang tajam menakuti sepupu Zili disana "jangan ganggu temanku" larang ratu negara yang saat itu telah berhasil menyamar.
"Teman...!.. " sepupu Zili, Zin Ziya merasa aneh dengan kedatangan ratu negara tiba tiba.
selama yang dia tahu, Zili tidak pernah memiliki seorang temanpun, apalagi temannya kali ini adalah wanita dewasa.
"Iya, teman." jawab cepat ratu negara, "aku adalah guru olahragamu mulai dari sekarang." lanjut wanita dewasa itu lagi "aku peringatkan kepadamu, jangan ganggu temanku, awas saja kalau kau berani menolak laranganku, nilai olahragamu, Sudah pasti akan kubuat jatuh " ancam ratu negara sembari memainkan mata kearah Zili yang masih tercengang dengan kedatangannya.
semua orang memandang kearah Zili saat itu, gadis itu merasa sangat khawatir karena tidak biasa dipandangi banyak orang.
dengan cepat ratu negara membawa Zili berjalan menuju bangunan Sekolah meninggalkan sepupu Zili yang masih merasa aneh melihat mereka.
sungguh, ratu negara dengan senangnya tetap memeluk bahu Zili.
Semua pandangan tiba-tiba menghilang, orang-orang disekitar mereka mulai bergegas pergi meninggalkan zili dan ratu negara, mereka takut, sedikit saja salah akan berakibat fatal untuk diri mereka sendiri.
"Kau datang...? " suara remaja laki laki yang mulai familiar ditelinga Zili, mengejutkannya. tanpa sengaja gadis itu memandang putra mahkota serta dua saudara kembar Shin ji dan Shi jo datang menghampiri mereka.
"Hmm.. " tersenyum kecut "aku katakan kepadamu, aku datang kesini bukan untuk melihat mu" lanjut Ratu negara ". Aku... " Yuanna mendekat kan wajahnya kewajah putra mahkota, ia mulai berbisik pelan "Xu yuanna, mulai hari ini adalah guru olahragamu,Dan juga ..." Dia menarik tubuhnya menjauhi putra mahkota "pelindung Zili" teriaknya lagi " siapa yang berani menganggu." ratu negara mulai menarik tubuh Zili mendekat ketubuhnya yang lebih tinggi. "Bersiap siaplah berperang melawan ku, Guru olahraga baru di SMa High raise " teriaknya keras membuat kepala sekolah yang memandangnya dari jauh menggelengkan kepala dan memukul dahinya seketika.
"benarkah dia ratu yuanna...?!" tanya wakil kepala sekolah kepada kepala sekolah yang saat itu merasa khawatir dengan tingkah ratu negara.
"Siapa lagi.. ? , jaga rahasia ini baik baik" jawabnya memberi perintah kemudian masuk kedalam kantor kepala sekolah..
Astaga,
ini benar benar ratu yuanna.
kenapa dia mau bersusah menjadi guru olahraga seperti ini...?
gumam Zili dalam hati yang saat itu merasa sangat khawatir dengan keadaannya sendiri.
*********
"Satu set lagi" ratu negara berdiri dilapangan bola voli.
saat itu dia sedang berlatih dengan Kumpulan murid yang terbiasa dengan permainan tersebut.
Zili tercengang memandang ratunya yang saat itu sedang mengajar pelajaran olahraga, dia tidak menyangka ada sisi aneh tersimpan didalam sifat ratu yang ia kagumi itu.
"Bu guru..." panggil seorang murid "Kalau ibu bermain bola voli, siapa yang akan mengajarkan kepada kami pelajaran olahraga.?. " lanjut murid yang memberanikan diri berbicara kepada ratu negara mengeluh.
ratu negara yang sedang asyik bermain, merasa kesal dengan gangguan yang dia dapatkan. dia melirik tajam kearah murid tersebut, hal itu sontak membuatnya takut.
"Mana ku tahu, tanyakan saja sana kepada kepala sekolah " jawab ratu negara sembari mengambil bola voli yang tergeletak diatas semen lapangan.
Astaga..
benarkah dia seorang guru...?
gumam zili dalam hati saat mendengar jawaban ratu negara.
"Itu mobil, yang mulia raja negara " teriak seorang murid bergegas lari menuju mobil yang terparkir didepan sekolah seenaknya pagi itu.
"Shin.. " gumam ratu negara dalam hati kemudian bergegas lari untuk menghindari raja negara.
Buuuukkk
ratu negara terjatuh menabrak seorang laki laki dewasa, dia menelan salivanya, merasa takut dengan pandangan yang ada dihadapannya.
Zili yang melihat keadaan itu mulai khawatir, dia tidak menyangka Raja negara akan turun langsung kelapangan untuk mencari istrinya.
"Ma...Maafkan aku Shinn... ..' " ucap ratu negara begitu takutnya.
dengan sigap raja negara mengangkat tubuh wanita tersebut diatas bahunya.."lepaskan aku Shin, kau tidak malu ya...?" teriak negara merasa malu sembari memukul punggung raja negara.
"Siapa wanita tua itu.. ? beruntung sekali dia bisa dibawa oleh yang mulia raja" ucap seorang murid yang menyaksikan pemandangan aneh tersebut.
"Aku." memikirkan jawaban "aku adalah pelayan raja... " Teriak ratu negara yang masih berada diatas bahu Shin . "Heii. Aku belum tua, jaga ucapan kalian..." Tambahnya lagi tidak terima dengan perkataan murid-muridnya.
semua orang memandang kepergian raja yang telah masuk kedalam mobil.
tiba tiba pandangan semua orang sontak beralih karena mereka melihat sosok yang menakutkan sedang berjalan menghampiri Zili yang masih tercengang menatap kepergian raja dan ratu negara.
"Hei" suara laki laki itu mengejutkan Zili, dengan ragu'ragu gadis itu menolehkan wajahnya kearah sumber suara dan tanpa sengaja memandang Mata putra mahkota yang menakutkannya. "hm... " tubuh zili tergeletak jatuh diatas lapangan bola voli, sepertinya dia tidak dapat menahan rasa takutnya lagi saat itu. "Pingsan lagi" ucap putra mahkota menunduk memandang tubuh istrinya merasa aneh kepada gadis itu yang selalu takut untuk berhadapan dengannya.
"Biar aku saja yang membawanya'" Pelindung putra mahkota Shin jo menawarkan diri untuk menggendong zili.
tapi tampaknya, putra mahkota tidak menyukai penawaran remaja laki-laki tersebut lalu meliriknya, yang membuat pelindungnya sontak merasa takut, dengan sigap putra mahkota mengangkat tubuh Zili dan membawa gadis itu keklinik sekolah.
"... Putra mahkota menggendong wanita.. putra mahkota menggendong wanita..putra mahkota memiliki wanita " berita besar tentang putra mahkota yang telah memilliki dambaan hati mulai tersebar luas di pelosok Sekolah mulai dari SD,SMP SMA bahkan hingga sampai ke universitas hari itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 425 Episodes
Comments
Mami Yo
aq masih puyeng...
2021-09-03
1
Dara Fuji
aq udh baca ya kakkkk
2020-08-06
2
Sugianti Bisri
lanjut Thor 💪💪💪
2020-07-18
1