Teng teng teng..
Te reng te reng te reng...
Teng teng teng...
Terireng terireng tereng...
Bel tanda istirahat telah berbunyi.
Suara gemuruh murid-murid mulai dari tingkat SD, SMP, SMA tapi tidak sampai mahasiswa universitas terdengar bersorak-sorak ricuh, mendukung tim Kesayangan mereka.
Tim Pak guru tanpa nama dan tim Putra Mahkota bahkan belum terbentuk tetapi semangat para pendukung sudah tidak dapat diragukan lagi.
Para komentator telah dipersiapkan secara langsung oleh pak kepala sekolah. Mereka berasal dari kalangan guru bahasa yang tidak diragukan lagi kemampuan berbicaranya.
Melihat situasi menegangkan yang telah terjadi, Seluruh serikat siswa sekolahpun ikut turun tangan secara langsung.
“Baby!“ suara seorang yang sangat familiar terdengat keras di tengah-tengah murid-murid di sana.
Suara itu adalah suara yang sangat dikenal, suara yang memberikan pidato ketika pembukaan sekolah berlangsung di masa lalu, Suara yang sangat dikagumi oleh banyaknya siswi-siswi sekolah mulai dari tingkat SD,SMP, SMA tapi tidak sampai mahasiswi universitas, hari itu terdengar di telinga murid-murid Sekolah yang sedang berdiri dipinggir lapangan.
Pandangan siswi-siswi begitu terkagum-kagum melihat ketampanan laki laki yang sedang berjalan Diikuti oleh seorang murid laki laki dan dua orang Murid perempuan.
“Ooohh.. Natsu!” balas teriak bu guru olahraga ketika melihat laki-laki itu berjalan ke arahnya.
Ou Natsu adalah Presiden sekolah yang telah Menduduki takhta kepresidenan setelah berhasil mengambil kekuasaan dari Pangeran Istana yang tiba tiba pergi ke negera Jerman dan juga penyerahan jabatan secara langsung dari kepala sekolah karena Putra Mahkota menolak keras untuk duduk diposisi tertinggi disekolah tersebut, sebelumnya.
Bukan hanya sekedar seorang presiden Sekolah, Ou Natsu juga merupakan Putra dari salah satu pengendali kerajaan.
Ayahnya yang bekerja sebagai penasihat raja bahkan memiliki salah satu perusahaan terbesar di negara NC.
Ou Natsu putra dari Ou natto.
Tidak hanya penampilannya saja yang rupawan, selama di sekolah, dia telah berhasil menduduki Takhta wakil kepresidenan selama Tiga tahun berturut-turut pada tingkat SMP sebelumnya.
Kecerdasan turun temurun dari ayahnya sudah tidak diragukan lagi. Anak yang terlahir dari rahim seorang wanita yang tidak lain adalah Sahabat ratu Negara.
ibunya adalah Zin Zidahlia, Bibi dari Zin Zili A.
“Selamat datang yang mulia raja bayangan yang terhormat” sambut presiden sekolah bersamaan dengan pejabat tinggi sekolah lainnya Kepada tamu Raja Bayangan di sana.
“Selamat datang menteri keuangan negara yang terhormat” sambut mereka lagi kepada menteri keuangan negara yang saat itu berada disebelah orang terkaya negara.
“baby, apa yang kau lakukan disini?” semua murid terkejut mendengar presiden sekolah memanggil bu guru olahraga dengan sebutan mesra.
Berita tersebut pun mulai tersebar ke seluruh penjuru sekolah.
“Tentu saja mengajar. kau ini bodoh sekali, tidakkah kau lihat aku telah memakai baju olahraga?” Bu guru olahraga tampak kesal dengan presiden sekolah yang selalu memanggilnya dengan sebutan mesra “berhentilah memanggilku baby, Natsu!“ larangnya lagi, membuat presiden sekolah semakin bersemangat untuk memanggil mesra nama bu guru olahraga.
“Menyingkirlah!” tiba-tiba putra mahkota membuka suara tidak seperti ia yang biasa, Suaranya tentu saja mengejutkan presiden sekolah yang selama ini tidak pernah berbicara kepadanya.
“Yang mulia, saya sudah mendengar pertaruhan anda dengan pak guru tanpa nama, bagaimana jika anda berkenaan mengikutkan saya untuk bergabung dalam Pertaruhan anda?, sepertinya anggota tim masih belum terbentuk saat ini.” Presiden Sekolah menawarkan diri untuk ikut serta melawan pak guru tanpa nama yang saat itu juga belum memiliki aliansi bersamanya.
“Bagus juga, bagaimana jika tim pada pertandingan ini kita bedakan?” tiba tiba mentri keuangan memberi saran yang mengejutkan semua orang.
“Hmm.. sepertinya ini akan sangat menarik.” Orang terkaya negara mulai membuka suara
“Pertaruhan antara tim REMAJA melawan tim DEWASA.” saran Mentri keuangan lagi, semakin mengejutkan semua orang lagi.
“YOSSSHAAAAA.. luar biasa Lian, sekarang segera panggil Natto dan Joila” perintah dari Bu guru olahraga yang tidak bisa ditolak oleh Menteri keuangan negara, menimbang dia adalah Penguasa mutlak negara yang sebenarnya.
**********
Seorang laki laki yang telah mengenakan pakaian olahraga dan seorang laki laki yang tidak ingin mengganti pakaian mewahnya telah hadir menerima panggilan dari Ratu istana yang belum diketahui identitasnya oleh seluruh Murid sekolah.
“Sayang, siapa lawan kita kali ini?” laki laki pengena pakaian olahraga mulai menghampiri kumpulan orang orang yang sedang berada di lapangan bola voli saat itu.
“Xu’i, ” bu guru olahraga tersenyum kecut menatap putra mahkota yang berdiri dihadapannya.
“Ayah.”
"Ayah."
Teriak sikembar Shin Ji dan Shin Jo secara bersamaan ketika melihat ayah mereka, pelindung raja dengan masih menggunakan pakaian kerjanya berjalan masuk ke lapangan bola saat itu.
Dengan hati senang riang gembira, kedua Pelindung Putra Mahkota yang tadinya berada kursi penonton akhirnya turun menghampiri mereka.
Pelindung raja tersenyum melihat kedatangan kedua putra kembarnya, dia terlihat sangat menyayangi mereka hingga terus memeluk tanpa henti ketika sikembar telah tiba dipelukannya.
“Aku ikut.” Tiba-tiba, seorang gadis yang begitu cantik dan juga menawan berjalan anggun memasuki lapangan Sekolah. Gadis yang sangat dikagumi oleh hampir seluruh Murid-murid sekolah baik perempuan maupun laki laki, guru perempuan maupun laki laki, mulai dari tingkat SD, SMP, SMA bahkan hingga tingkat universitas negara. Wajahnya mungil, alisnya lumayan tebal, berbentuk Oval itu merupakan keturunan dari darah Klan penghasil wanita-wanita cantik serta laki-laki tampan di negara NC.
Seluruh rakyat negara mengenalnya bahkan sampai kepenjuru wilayah, tidak lupa juga pelosok desa.
Sun Li Yu A, itulah nama gadis anggun itu. dia adalah musuh terbesar Bu guru olahraga karena terkadang ia berhasil merebut perhatian suaminya, sang raja negara.
Sun Li Yu A disebut juga dengan Putri Istana. Saat ini ia merupakan tunangan dari Presiden Sekolah, Ou Natsu.
Sejak keputusannya membatalkan pernikahan dengan putra Mahkota, dia telah dijodohkan kembali dengan Putra penasihat raja.
“Menyingkirlah!” bu guru olahraga tampak sangat tidak menyenangi kedatangan Putri Istana.
“Tidak, kalau aku tidak bergabung, Xu'i akan kekurangan anggota,” tolak keras putri istana. Sepertunya ia sangat ingin dekat dengan Putra Mahkota.
“Hm, bergabunglah!” Putra Mahkota sebagai ketua tim akhirnya mengizinkan Putri cantik nan rupawan itu masuk kedalam tim Remaja.
Dengan penuh segala kehormatan, kepala sekolah bersedia untuk menjadi wasit pertandingan hari itu.
Semua Tim saat itu telah dibentuk dan komentator pun mulai berbicara.
************
“LADIES AN GENTLEMEN”
Pokpokpokpokpokpokoo.
Suara tepuk tangan terdengar sangat riuh dan menggempar sekolah.
Seluruh murid sangat bersemangat untuk menyaksikan pertandingan yang akan segera berlangsung.
Kebanyakan dari mereka berdiri tak jauh dari lapangan bola voli yang dijaga ketat oleh para guru dan wali, ada juga yang menyaksikan lewat atap gedung dan ada juga yang menyaksikan lewat atas pohon.
“MARI KITA SAKSIKAN PERTANDINGAN BOLA VOLI ANTARA REMAJA SEKOLAH MELAWAN PARA WALI DEWASA ”
Pokpokpokpokpokpok
tepuk tangan meriah terdengar lagi.
“Kita sambut tim Wali dewasa. Bu guru olahraga dan Raja Bayangan yang terhormat akan berperan Sebagai Penyerang, Penasihat kerjaan akan berperan sebagai Pusat tim, Pelindung kerjaan akan berperan pada posisi bertahan dan mentri keuangan akan berperan sebagai memulai pemukulan bola. Para tim dewasa akan dipimpin oleh sang kapten yang telah menguasai dunia, Kapten tersebut adalah Pak guru tanpa nama”
Pokpokpokpokpokpok.
tepuk tangan meriah tidak henti-hentinya terdengar riuh saat itu.
“Kita akan berkenalan kepada tim selanjutnya yang telah berdiri berhadapan dengan mereka. Mari kita sambut Tim remaja sekolah, Yang dipimpin oleh seorang yang sangat cerdas dan bijaksana, dia adalah Putra Mahkota yang dipuji oleh seluruh rakyat negara. anggotanya adalah Pelindung putra mahkota Shin ji dan Putri Istana yang akan berperan sebagai penyerang, Presiden sekolah yang akan berperan sebagai Pusat Tim.. Pelindung Putra Mahkota Shin jo yang akan berperan sebagai pemukul awal bola dan Murid biasa akan berperan di posisi bertahan."
Pokpokpokpokpokpokpok.
“Saksikanlah! semua anggota tim yang telah berdiri pada posisi mereka masing masing. Tidak.. Tunggu, salah seorang anggota tim remaja sekolah tib- tiba tidak terlihat mengisi posisi, siapakah dia?”
“Kenapa kau masih berdiri disana?” tanya Putra Mahkota kepada Zili yang masih berdiri tidak mengerti maksud perkataan laki-laki tersebut.
“A..aku?” gadis itu terlihat sangat kebingungan.
“Benar, itu kau, cepatlah ambil posisimu!” Putri Istana terlihat kesal melihat kebodohan Zili yang masih kebingungan.
“Aku ikut bergabung?” tanya Zili memastikan lagi. ia memang tidak mengetahui dari awal bahwa ia juga merupakan bagian dari tim remaja sekolah saat itu.
“Hahahaha.. sepertinya kau akan kalah Xu’i,” bu guru olahraga mulai meremehkan, karena gerakan lambat Zili, dengan segera Putra Mahkota menghampiri lalu menarik tangannya kemudian membawa gadis itu masuk kelapangan bola.
“Sungguh. aku tidak bisa bermain bola Voli” gumam Zili pelan, tidak berani mengungkap secara terang terangan. ia sangat khawatir nyawanya akan melayang jika Putra Mahkota mengetahui kebenarannya.
“Akhirnya semua anggota telah berkumpul.Mari kita saksikan bersama kembali Pertandingan yang akan segera dimulai. kepala sekolah telah mengambil posisinya sebagai wasiiit yang berdiri memegang peluit."
Pokpokpokpokpokpokpokpok.
"Kepala sekolah telah melempar koin, kepala telah dipilih oleh Tim Wali dewasa dan Ekor menjadi bagian milik Remaja Sekolah, Siapakah yang akhirnya mendapatkan giliran memilih?"
“OOoooyeeeeee”
“KEPALA........ akhirnya tim wali dewasa mendapatkan kesempatan memilih, tampaknya mereka lebih memilih mengambil bola pertama dibandingkan lapangan. Semua telah bersiap-siap dengan posisi masing-masing, bola juga telah dipegang oleh menteri keuangan negara.”
Priit prrriiiiiiiiiiit
“Menteri Keuangan telah melakukan service, bola ditangkap oleh tuan Putri Istana, diberikan kepada Presiden Sekolah lalu diserahkan kepada... ooooohh... Putra Mahkota memukul bola kearah lawan tapi sayang berhasil diterima oleh Pak guru tanpa nama,, lalu ditangkap oleh Penasihat Raja.. dan diberikan kepada...ooooohhh... bu guru olahraga telah memukul bola tapi sayang berhasil diterima oleh pelindung putra mahkota Shin Ji dan ditangkap oleh Putra mahkota.. Dan.... Putri istana mulai memukul bola...........”
1 jam kemudian
“Tampaknya satu poin pun belum berhasil dicetak oleh kedua tim.pertarungan sengit tanpa menjatuhkan bola di area lawan. bravo bravo, luar biasa bahkan Murid biasa hanya bisa berdiri dan berpindah pindah tempat selama satu jam tanpa menyentuh bola sama sekali,, bravo bravooo... Tim tak terkalahkan, lagi putra Mahkota telah memukul bola dan berhasil diterima oleh Orang terkaya negara dan ditangkap Oleh Pelindung raja..siapakah yang akan melompat memukul bola?, Mentri Keuangan mulai melompat tapi saaayanng... itu ternyata hanyalah tipuan.. Guru tanpa namalah yang akan memukul bola...dan...
GOoooooooooooollllll.. “
“Ziliiìiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii” teriak bu guru olahraga..
bola akhirnya berputar mengenai Wajah Zili yang saat itu sedang berdiri tak percaya bahwa dia yang bahkan tidak menyentuh bola akan mengakhiri pertandingan Luar biasa yang tidak ada henti-hentinya itu
Aku benci bola.
Gumam Zili sebelum akhirnya ia terjatuh pingsan.
Kacamata yang ia pakai, pecah, tapi sungguh ia sangat beruntung karena Putra Mahkota menyadarinya terlebih dulu dan menangkap kepalanya agar tidak terjatuh ke atas lantai.
“Berani sekali kau melukai Menantuku.”
“Kau melukai putriku.”
Sepertinya kedua orang tua laki-laki Zili sangat marah kepada pak guru tanpa nama yang telah berhasil memukul bola namun mengenai wajah gadis itu.
“Kalian berani melawanku?" ucap pak guru tanpa nama yang tidak merasa bersalah dengan apa yang ia telah lakukan kepada Zili
“Memang kau siapa?” Menteri Keuangan negara mulai mendekat.
“Kau hanyalah guru olahraga biasa.” Begitu juga dengan Orang terkaya negara.
“Tanpa nama lagi.” Ditambah bu guru olahraga yang tidak terima murid kesayangannya terluka.
Putra mahkota membawa murid biasa yang wajahnya telah memerah akibat serangan pak guru tanpa nama keklinik sekolah.
Putri istana tampak tidak menyenanginya karena ia tidak pernah mendapatkan perlakuan yang sama.
apa yang akan terjadi kepada murid biasa karena perlakuan Putra Mahkota yang mulai istimewa?
Presiden sekolah tampak merasakan tanda-tanda bahaya yang akan segera terjadi disekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 425 Episodes
Comments
akun nonaktifkan
5 like dulu yaa, semangat thorr😁👍
Mampir karyaku ya, sekalian like, dan rate 🥺🙏🏻
Pasti aku selalu mampir karya mu kok, kalau ada kamu komen eps dikaryaku😆
Tunggu aja🙏🏻
2020-07-31
0
Kadek
kk aku mmpir kk
semngt ya
2020-07-18
0
Elisabeth Ratna Susanti
aku boom like sampai episode ini👍
2020-07-18
0