setelah mendapat persetujuan dari tuan muda keluarga Chen, jek Li tidak ingin banyak bicara lagi dengan orang- orang itu. setelah menerima jarum perak dari bintang jing, dia mulai mempersiapkan diri untuk melakukan penusukan, dia mulai memeriksa tubuh pasien untuk memastikan titik-titik bagian tubuh orang tua itu untuk di lakukan akupuntur dengan cara menetralisir aura di bagian telapak tangan.
setelah memastikan dengan bagian-bagian tubuh tersebut, dia mulai menusukan satu persatu jarum ke tubuh orang tua itu. lelaki tua itu ternyata mengalah penyakit kanker lambung yang sudah cukup Parah, saat ini kondisi dalam lambung orang tua ini ada banyak sekali darah beku dan harus secepat mungkin untuk di keluarin, terlambat 1 jam lagi maka orang tua ini tidak bisa lagi untuk di selamatkan.
jarum perak pertama ini secara tepat di masukin ke titik akupuntur bagian perut, selain melakukan titik akupuntur, jek Li diam-diam memasukan aura kehidupan lewat jarum perak tersebut, setelah memasukan jarum pertama jek tersenyum dan mulai merasa lega, selanjutnya melanjutkan untuk memasukan jarum kedua, jarum ke tiga, ke empat, dan seterusnya. setiap memasukan jarum selanjutnya jek Li tetap memasukan aura kehidupan lewat jarum tersebut untuk menembus titik akupuntur dengan sempurna.
sebanyak 18 jarum telah di tusukan di titik- titik akupuntur di badanya, keringat mulai banyak bercucuran membasahi seluruh pakaiannya, dan wajahnya sudah mulai terlihat pucat, karena terlalu banyak aura yang di masukan ke tubuh orang tua itu sehingga menyebabkan aura yang ada dalam tubuhnya sendiri menyusahkan tinggal sedikit, setelah beberapa saat jarum perak itu mulai di cabut kembali dengan cepat.
jek Li mulai ngos-ngosan, sekitar 1 menit setelah jarum di cabut, kemudian 18 jarum itu kembali di masukan satu persatu untuk mulai membersihkan dara beku yang ada dalam tubuh pasien, setiap jarum yang di masukan itu selalu menggunakan aura kehidupan sehingga ketika 18 jarum tersebut selesai di masukan jek Li tidak mampu untuk bertahan berdiri lagi, dia terjatuh di lantai, dalam kondisi lema, dia berusaha untuk bangkit lagi karena terlambat satu menit aja maka akupuntur yang dia lakukan akan sia-sia bahkan akan membuat keadaan pasien kembali koma. kemudian jarum- jarum itu di diamkan tertancap selama dua menit, setelah sampai dua menit jek Li mulai dengan cepat lagi mencabut semua jarum perak yang ada di tubuh pasien.
akhirnya setelah semua jarum akupuntur di cabut dengan perlahan- lahan orang tua itu membuka mulut, jek Li dengan sigap memapah orang tua itu untuk bisa duduk, tidak lama orang tua itu memuntahkan seteguk darah hitam pekat, semua orang yang melihat dan menyaksikan kejadian sangat kaget. darah hitam yang keluar itu sangat bau sehingga semua orang yang mencium bau darah itu segera menutup lubang hidung.
walaupun mata pasien belum terbuka, akan tetapi pernapasannya perlahan- lahan mulai membaik dan dilakukan dengan normal, mukanya tidak kelihatan pucat lagi tapi sudah kembali seperti raut muka orang pada umumnya. tidak lama kemudian orang tua itu membuka matanya, setelah itu dia berkata, "jangan pada berisik aku akan tidur dulu.
Mendengar suara tersebut semua orang yang ada dalam ruangan tercengang, tidak ada yang berani bersuara, segera mata semua orang kembali mengarah kepada orang tua itu . bahkan direktur pengobatan tradisional langsung ketawa kegirangan, ini suatu keajaiban dalam pengobatan medis, orang yang sudah mati bisa dihidupkan kembali.
"perawat ini benar-benar sangat luar biasa, hanya dengan menggunakan jarum pernah dia bisa mengeluarkan darah beku yang ada dalam tubuh pasien, ini benar- benar dokter dewa".
anak- anak dan semua anggota keluarga Chen yang menyaksikan kejadian tersebut, ikut tercengang dan terkesima dengan keterampilan medis pemuda ini, sedangkan untuk tuan muda chen yang mendengar suara ayahnya, segera bersujud di lantai dengan berlinang air mata, dengan tindakan keberaniannya tadi di mata keluarga Chen, tuan muda chen dianggap sebagai pahlawan keluarga juga.
setelah orang tua itu memuntahkan darah pekat, jauh lebih baik dari pada keadaan sebelum di rawat oleh pemuda ini, dan yang paling terpenting saat ini adalah orang tua itu sudah sadar dan mulai bersuara.
darah beku itulah yang membuat orang tua itu mengalami kanker lambung, selama bertahun tahun kakek Chen itu menahan sakit yang sangat menyakitkan sampai tidak nyenyak tidur, makan tidak enak juga, mencari dokter sampai ke luar negri tapi penyakitnya tetap sama saja tidak ada penyembuhan. berbagai jenis obat sudah dia minum yang penting bisa meredakan rasa sakit yang dia derita tapi tidak ada perubahan sama sekali, melakukan pemeriksaan dengan bantuan peralatan yang paling moderen untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh di seluruh tubuh pasien, tapi tidak pernah mereka temukan kalu orang tua ini sakit kanker lambung.
anak muda itu telah melakukan apa yang tidak bisa mereka lakukan. dengan kesembuhan pasien ini, nama mereka dan rumah sakit pun bisa terselamatkan dengan baik, para ahli medis dan dekan chi pun sangat mengagumi cara mengobati pemuda ini dan mereka semua sangat bersemangat kembali, karena dengan adanya kesadaran pasien itu mereka juga merasa lega dan bisa tidur dengan nyenyak.
dan saat ini kepala departemen baru sampai di depan pintu wakil direktur, selanjutnya dia langsung mengetuk pintu, Desi ding yang lagi fokus bekerja tidak lupa mengerutkan kening, karna sebelum masuk dalam ruangan, tadi sudah memberitahu resepsionis agar dia untuk hari ini tidak mau di ganggu karena banyak dokumen yang harus dia periksa, " apa ada hal penting, Desi ding segera menyuruh tamu tersebut untuk masuk dalam ruangan, " masuk,", dari Balik pintu masuklah wani tang, dia tidak mau duduk hanya dia mulai menceritakan semua apa yang telah terjadi dalam ruangan 308, setelah mendengar apa yang diceritakan oleh kepala departemen perawat, dia juga sangat kaget serta muka langsung pucat, jika terjadi sesuatu dengan pasien maka dia juga akan ikut terseret karna bagaimana pun juga jek Li, dialah yang merekomendasikan untuk sementara membantu dalam rumah sakit. dia sangat kesal dan salam hati memakai:
Jek Li yang bodoh, apa dia sudah bosan hidup sehingga berani membuat lelucon seperti itu dalam ruangan VIP it, Desi Ling menghentakkan kakinya. Jika ibunya Ren Ding mengetahui tentang apa yang terjadi dalam ruangan 308, maka sudah pasti dia akan sangat marah besar.
Rin Ding segera melangkahkan kaki dengan tergesa gesa agar dengan cepat sampai di lantai 8, untuk memarahi dek Li, Ini sangat keterlaluan, apa jek Li ini berniat untu mempermalukan dia kepada teman- temanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
mochamad ribut
up ⚡🔨
2023-01-30
1
mochamad ribut
lanjut
2023-01-30
0
JOE NATHAN ALFARYZy
👍👍👍👍👍👍👍
2023-01-08
1