Kontrak?

Aera tidak mengidahkan perkataan seorang pria tua yang menjelaskan dan memperkenalkan banyak orang padanya. Dia marah dan tidak bisa menerima keputusan sepihak Audric.

Dia hanya orang asing yang tiba-tiba dibawa kerumah itu, disuruh berpura-pura menjadi orang lain tampa persetujuannya sama sekali.

Setelah pembicaraan dan penjelasan singkat Audric siang itu, dua hari kemudian pria itu tidak menunjukkan batang hidungnya sama sekali. Dia menghilang dan meninggalkan Aera dengan seorang pria tua yang mengaku sebagai pelayan pribadi Luisa dan penanggung jawab rumah disana.

"Apa anda mendengarkan saya, Nona?"

Gustav, pria tua itu, juga diperintahkan Audric mendidik dan mengajarkan Aera tentang kelurga Martell dan apa saja yang harus dia ketahui tentang kehidupan Luisa.

Aera melihat foto-foto yang tertata rapi diatas meja. Lalu menatap Gustav yang langsung tersenyum padanya.

"Kamu tidak lelah? Sejak kemarin menjelasakan orang-orang dalam foto berulang kali? Sudah aku katakan, aku bukan Luisa!"

"Saya tahu anda pasti frustasi. Tapi, Saya dan Anda sama-sama tahu kita tidak punya pilihan, Nona. Saya bukan orang yang menginginkan hal ini terjadi kepada Anda."

Aera mengeraskan rahangnya. Biasanya, Gustav hanya akan mengabaikan protes darinya. Seperti yang dia lakukan dua hari yang lalu, akan melanjutkan penjelasannya tampa merespon perkataannya yang ingin dibebaskan. Karena kali ini kata-katanya dijawab, Aera yakin Gustav mulai frustasi dengan kelakuannya.

"Benar, kita sama-sama tidak menyukai hal ini. Jadi biarkan saja aku pergi dan berpura-puralah aku berhasil kabur."

Gustav menghela napas ketika Aera selesai bicara. Lalu dia teesenyum masam sebelum menjawabnya dengan nada lelah.

"Anda tahu saya tidak mungkin melakukan itu, Nona."

Aera mengalihkan pandangannya kembali ke arah lain. Dia mulai mengabaikan Gustav lagi karena keinginannya yang juga tidak dipenuhi.

Pintu ruang belajar itu diketuk dua kali. Gustav menoleh dan mengangguk ketika seorang wanita paruh baya muncul di depan pintu.

"Nona, perkenalkan. Dia adalah Cesilia. Dia akan menjadi guru tata krama anda mulai sekarang."

'Guru tata krama katanya? Dia pikir aku akan kenikahi pangeran apa!'

Aera tidak mengidahkan ucapan Gustav. Dia sibuk menggerutu di dalam kepalanya. Membuat Cesilia dan Gustav bertukar pandang sejenak.

"Nona, kita akan mulai pelajarannya ketika makan siang. Sampai jumpa beberapa jam lagi."

Mendapat respon yang sama, Cesilia mengangguk singkat pada Gustav sebelum keluar dari sana. Meninggalkan Gustav yang berakhir frustasi lagi.

"Apa kamu bisa memberikan ponselku? Aku akan mendengarkanmu kalau kamu memberikannya." Disini, Aera sudah mengikuti cara orang Jerman memanggil satu sama lain jika bukan bagian keluarga inti.

Aera memncoba membuat penawaran. Sejak dua kali berusaha kabur dalam dua hari ini, Aera sudah mendapatkan pelajaran. Bahwa dia ditempatkan pada rumah yang sangat besar dan luas. Baru saja Aera berhasil membuka pintu keluar, seorang penjaga akan langsung menunggunya diluar. Memaksanya kembali masuk kedalam rumah.

"Maafkan saya, tapi seingat saya Tuan Audric tidak menyerahkan apapun milik anda pada saya Nona."

"Jadi ponselku ada pada bajingan itu? Pria sialan yang menyeretku kesini dan menyuruhku seenaknya seolah dia adalah raja!"

"Dia adalah kakak Anda, Nona. Pemimpin keluarga Martell."

Aera tahu Gustav sedang memprotes cara bicaranya yang tidak sopan ketika menyebutkan nama Audric. Tapi siapa yang peduli, Aera merasa tidak memiliki kewajiban apapun menghormatinya. Dialah yang dipaksa masuk kerumah itu dan diperlakukan seperti tahanan perang.

"Ini lucu, bukankah keluarga ini sangat hebat! Dia menjadi pemimpin keluarga dalam usia yang masih muda. Pasti dia sangat hebat sehingga diangkat begitu cepat. Lalu mengapa menemukan adiknya yang kabur tidak bisa? Apa adiknya jauh lebih pintar darinya?"

"Beliau diangkat ketika berusia 24 tahun setelah kematian mendadak kedua orang tuanya karena kecelakaan pesawat. Adiknya sama cerdasnya dengannya, tapi tidak lebih cerdas dari Tuan Audric. Nona Luisa berumur 12 tahun saat itu tapi dia sudah duduk dibangku junior hight school karena lompat kelas. Berbeda dengab Tuan, Nona tidak suka berlama-lama disekolah."

Aera sedikit tertegun begitu mengetahui bahwa Audric, pria yang menyeretnya kesini ternyata juga sudah tidak memiliki orang tua. Namun begitu mengingat apa yang ia lakukan padanya, dia tidak jadi mengasihaninya.

'Kami tentu saja berbeda! Dia manusia jahat dan aku tidak!'

"Aku tidak mau belajar! Katakan pada tuanmu untuk membebaskanku dan jangan menyentuh nenekku. Maka aku akan memikirkan untuk bekerja sama atau tidak."

Gustav tampaknya mengerti tentang kesepakatan yang coba Aera buat. Dia memang tidak mengatakan apapun, tapi dia segera undur diri dan keluar dari ruangan itu.

Aera menghembuskan napas. Dia sedih dan lelah. Dia tidak menyangka bahwa dia akan mengalami hal buruk seperti ini dalam hidupnya. Terlibat dengan orang yang memiliki pengaruh kuat tampa tahu salahnya apa. Tentu saja membuatnya merasa tidak adil.

'Aku benar-benar membenci orang-orang yang mengira mereka bisa mengendalikan dunia dengan uang.'

Kalimat itu ia ucapkan di dalam kepalanya bukan tampa dasar. Sejak kecil dan mulai masuk sekolah dasar. Aera sudah merasakan bagaimana ketidak adilan bekerja antara orang kaya dan orang biasa. Bukan hanya dengan orang-orang disekelilingnya, ketidak adilan juga sering menimpa dirinya sendiri dalam kehidupan sosial. Ada banyak orang yang hanya memandang orang lain dari apa yang mereka pakai, bukan berdasarkan apa yang mereka hasilkan untuk manfaat orang banyak. Intinya, Aera membenci orang-orang yang memiliki keserakahan di dalam mata mereka.

.

Audric sedang bekerja digedung perusahaan milik keluarganya ketika Gustav datang padanya. Dia terlihat sangat fokus dan jelas tak ingin di ganggu.

"Apa yang membawamu kesini? Ada masalah dengannya?" tanyanya tampa mengangkat wajahnya.

"Maafkan saya, Tuan. Tapi dia tidak mau bekerja sama. Dia membuat kesepakatan akan bekerja sama jika Anda membebaskannya dan tidak akan menyentuh neneknya."

Audric meletakkan penanya. Dia menoleh pada sekretaris pribadinya yang juga berada disana.

"Bagaimana tentang surat-surat kepindahannya?"

"Ada kendala karena seorang dosen yang mencurigai kita. Sepertinya dia cukup mengenal Aera dengan baik. Dia menghalangi pihak kampus untuk mengeluarkan suratnya. Mereka ingin berbicara dengan Aera secara langsung. Mereka juga menghubungi walinya."

Audric terlihat tidak senang. Membuat siapapun yang ada disana menjadi was-was. Memancing kemarahan Audric bukanlah hal yang baik bagi siapapun. Mereka yang mengenal Audric dengan baik akan tahu bahwa pria itu tidak begitu ramah pada orang lain. Dia juga bukan tipe manusia yang bermurah hati pada kesalahan orang lain.

"Apa yang kamu lakukan sehingga menjadi sangat lambat? Gunakan sedikit kekuatan, aku tidak peduli tentang gosip. Putus rantai penghalang dan jangan biarkan walinya kawatir."

"Maafkan saya, Tuan. Saya akan lebih berusaha." jawab sekretarisnya.

"Gustav, kembalilah. Aku akan menemuinya malam nanti." perintah Audric.

Gustav segera undur diri. Meski sudah terbiasa dengan keluarga Martell, tapi tampaknya dia tetap belum terbiasa dengan Audric karena dia terbiasa melayani Luisa. Terbukti dari keringat dingin yang muncul begitu saja dikening dan telapak tangannya.

.

Gustav kembali pada sore hari ke kediaman Luisa. Dia datang bersama seorang wanita yang jauh lebih muda dari Cesilia yang memasuki umur empat puluh. Berjalan melewati lorong sepi rumah itu menuju kamar yang kini ditempati oleh Aera.

"Nona, saya membawa seseorang untuk bertemu dengan Anda." ujar Gustav setelah mengetuk dua kali.

Karena tidak ada sahutan dari dalam, Gustav mencoba membuka pintu. Seperti biasa, Aera mendengarnya, namun dia tidak mau menjawab panggilan Gustav.

"Dia adalah Lisa, dia yang akan mengajarkan Nona bahasa Jerman mulai sekarang."

Aera menoleh, dia sedang menonton TV yang menayangkan kartun berbahasa Jerman. Meski tidak mengerti, tapi gerakan hewan-hewan yang menjadi tokohnya sesekali membuat Aera terhibur.

Aera menatap langsung mata Lisa. Menilai dengan baik apakah wanita itu bisa menolongnya keluar dari sana atau tidak. Ketika tahu bahwa Lisa ini juga tidak akan bisa membantunya, dia langsung memalingkan wajahnya. Fokus pada layar televisi lagi.

Lisa tertawa tampa suara. Dia merasa lucu dengan tingkah Aera yang seperti itu. Dia sama sekali tidak tahu bahwa Aera adalah tahanan disana. Wanita antah berantah yang diambil oleh Audric untuk menggantikan adiknya. Yang Lisa tahu adalah, orang yang ada dihadapannya adalah Luisa, adik Audric yang begitu introvert dan sejak kecil hanya berbahasa Inggris.

Dia tidak memahami bahasa Jerman karena selama ini tinggal dengan pengasuhnya. Memang sedikit tidak masuk akal, tapi tentu saja Lisa tidak mempertanyakan cerita yang dikarang Gustav. Keluarga Martell sangat menjaga rahasia. Dia tidak tahu hubungan adik kakak seperti apa antara Audric dan Luisa.

Ketika malam tiba, Aera baru akan memulai makan malamnya ketika Audric datang. Masih dengan memakai pakaian yang sama, Gustav tahu bahwa Audric tidak mampir kerumahnya. Dia langsung menuju rumah Luisa untuk menemui Aera.

Gustav meninggalkan keduanya setelah menghidangkan makanan yang sama untuk Audric. Berharap bahwa Audric berhasil membuat kesepakatan dengan Aera karena dia sudah cukup frustasi terus diabaikan.

"Aku dengar kamu tidak mau mendengarkan Gustav," mulai Audric.

Ada emosi yang sangat besar dalam diri Aera yang ingin ia ledakkan. Tapi entah mengapa bibirnya tidak bisa mengatakan sumpah serapah yang sudah tersusun dikepalanya sejak kemarin. Wajah, aura dan sorot mata Audric adalah alasannya. Aera merasa ditekan dan diikat oleh tali tak kasat mata.

"Sampai kapan kamu akan menahanku disini? Aku tidak bisa berpura-pura menjadi adikmu."

"Maafkan aku, Aera. Tapi aku juga tidak punya pilihan. Kamu adalah satu-satunya harapanku. Jadi mari buat kesepakatan, bukankah kamu juga ingin membuat kesepakatan?"

Jantung Aera lagi-lagi berdetak lebih cepat. Ada persaan aneh yang terus muncul kala Audric menampilkan kesan yang sedikit lembut. Meskipun senyum tipis dibibir itu bukan bearti apa-apa selain sebuah bujukan, tapi Aera merasakan sisi manusiawi pria itu disana. Bertolak belakang dari apa yang selalu ia tanamkan dalam kepalanya tentang Audric.

"Katakan!"

Audric menarik piring dihadapan Aera dan menukarnya dengan piringnya sendiri. Aera menatap piring berisi daging yang sudah menjadi potongan kecil-kecil itu dalam diam. Entah kapan Audric melakukannya, Aera tidak menyadarinya sama sekali karena terlalu fokus pada pikirannya sendiri.

"Bagaimana kalau kita menganggap ini sebuah kontrak?"

Aera mengangkat pandangannya, kembali menatap Audric yang sedang memotong daging.

"Kontrak?"

Aera tidak terlalu senang, namun dia akan mendengarkan apa maksud Audric terlebih dahulu. Dia tidak akan membiarkan dirinya terikat terlalu jauh. Dia hanya ingin kebebasannya lagi.

"Seperti katamu, aku akan membebaskanmu dan tidak akan menyentuh satu-satunya keluargamu asal kamu bekerja sama."

"Aku hanya perlu menemui tunangan adikmu dan muncul dihadapan semua orang, bukan? Lakukan secepatnya dan biarkan aku kembali ke negaraku."

Audric tersenyum tipis. Dari ekspresinya, bisa Aera simpulkan bahwa menjadi adiknya tidak sesederhana menunjukkan wajah pada semua orang. Entah mengapa Aera merasa Audric menilainya bodoh saat ini.

"Aku tahu kamu gadis pintar. Luisa memang jarang muncul di publik. Tapi cerita tentang dia bukannya tidak ada. Setidaknya, kamu harus benar-benar mirip secara kepribadian dengannya. Kamu juga harus belajar bagaimana menjadi keluarga Martell, juga tentu saja, menguasai bahasa Jerman selain bahasa Inggris." Audric menjelaskannya setelah melihat ekspresi Aera yang seperti itu.

Aera sudah akan membuka mulutnya sebelum Audric kembali berbicara.

"Aku akan membayar untuk semua yang kamu lakukan. Aku juga akan membantu usaha nenekmu dan menyediakan dokter khusus untuk menangani penyakitnya."

Bagai tersambar petir disiang bolong, Aera terkejut luar biasa ketika Audric mengambil sebuah berkas yang telah ia siapkan. Sebuah catatan medis dari rumah sakit yang diketahui Aera adalah rumah sakit tempat neneknya terakhir berobat.

Aera hanya tahu bahwa neneknya sakit demam biasa saat itu. Tidak tahu bahwa neneknya menyembunyikan fakta yang sebenarnya.

"Dia harus dioperasi dan melakukan terapi untuk sembuh. Butuh biaya besar untuk itu. Semua keuntungan restoran kecil miliknya hanya bisa membiayai kebutuhan kalian dan uang sekolahmu. Bukankah ini saatnya untukmu membalas budi? Aku dengar kamu juga mencari orang tua kandungmu. Aku juga bisa menemukannya untukmu."

Bukankah tawaran itu sangat menggiurkan?

Aera tidak bisa berkata-kata, saat ini dia hanya teringat neneknya. Rasa bersalah dan kesedihan menyelimutinya. Dia ingin segera pulang dan menemui neneknya. Memeluknya dan menghiburnya. Aera tidak pernah tahu kesulitan neneknya selama ini karena selalu terlihat kuat dan tersenyum dihadapannya.

Tampa sadar dia menangis. Aera tidak bisa menahan isakan yang keluar. Dia memeluk kertas-kertas ditangannya seolah itu adalah sang nenek yang tidak bisa ia peluk.

Audric berhenti makan. Dia terpaku ditempatnya. Melihat wajah Aera yang menangis, perasaannya menjadi sedikit terganggu. Tampa sadar, dia menggenggam gagang garpu dan pisau ditangannya dengan kuat. Matanya menatap lurus wajah menangis Aera yang semakin terasa berbeda dalam pandangannya.

Episodes
1 Tiba-tiba diculik
2 Permintaan Audric
3 Kontrak?
4 Tinggal bersama
5 Aera jadi sedih
6 Audric yang sulit dimengerti
7 Kunjungan Tak Terduga
8 Kesepakatan dengan Adolf
9 Memancing bersama tunangan palsu.
10 Tidak bisa marah pada adik kecil ini
11 Kedatangan Calon Mertua
12 Adolf pemain cinta yang tampan
13 Aera mabuk
14 Kamu menyukainya?
15 Audric yang plin-plan
16 Perkelahian para gadis
17 Masalah baru
18 Rumah keluarga Martell
19 Cemburu yang tak disadari
20 Hukuman selesai
21 Janji
22 Audric yang akhirnya tahu
23 Fakta tentang Luisa
24 Audric yang selalu manipulatif
25 Kebohongan yang terungkap
26 Kabur dari Audric
27 Audric jadi anak kucing
28 Simbiosis mutualisme?
29 Paman yang jahat
30 Mimpi buruk
31 Mulai membaik?
32 Luisa yang cemburu?
33 Status darah, pentingkah?
34 Tawaran Luisa
35 Akhirnya pergi
36 Keraguan?
37 Siasat cerdik Harald
38 Kemarahan Audric
39 Tertembak
40 Kesalahpahaman
41 Tugas untuk Friedrick
42 Tawaran kabur lagi
43 Gagal kabur
44 Ayah?
45 Anak yang dibuang
46 Bukti apa?
47 Mengakhiri kesalahpahaman
48 Dalang sesungguhnya
49 Ada apa dengannya?
50 Memulai balas dendam
51 Kematian Leonor
52 Siapa itu?
53 Orang baru
54 Kedatangan tamu tak diundang
55 Aera terluka
56 Rencana Luisa
57 Apa maunya Ivana?
58 Aera yang menangis
59 Sakit
60 Audric jadi serba salah
61 Diserang lagi
62 Akhirnya baikan...
63 Cemburu
64 Uwu bersama
65 Pesta
66 Rahasia keluarga yang terungkap
67 Run
68 Menyelamatkan penjahat?
69 Kemarahan Audric
70 H-1
71 Adolf yang bergabung
72 Yohanes kembali
73 Menghadapi perubahan
74 Aera diracun?
75 Luisa vs Aera
76 Recana Luisa vs rencana Aera
77 Dimitri
78 Raja itu bucin
79 Audric kenapa?
80 Pangeran!
81 Luisa kabur
82 Luisa tertangkap
83 Eksekusi
84 End
Episodes

Updated 84 Episodes

1
Tiba-tiba diculik
2
Permintaan Audric
3
Kontrak?
4
Tinggal bersama
5
Aera jadi sedih
6
Audric yang sulit dimengerti
7
Kunjungan Tak Terduga
8
Kesepakatan dengan Adolf
9
Memancing bersama tunangan palsu.
10
Tidak bisa marah pada adik kecil ini
11
Kedatangan Calon Mertua
12
Adolf pemain cinta yang tampan
13
Aera mabuk
14
Kamu menyukainya?
15
Audric yang plin-plan
16
Perkelahian para gadis
17
Masalah baru
18
Rumah keluarga Martell
19
Cemburu yang tak disadari
20
Hukuman selesai
21
Janji
22
Audric yang akhirnya tahu
23
Fakta tentang Luisa
24
Audric yang selalu manipulatif
25
Kebohongan yang terungkap
26
Kabur dari Audric
27
Audric jadi anak kucing
28
Simbiosis mutualisme?
29
Paman yang jahat
30
Mimpi buruk
31
Mulai membaik?
32
Luisa yang cemburu?
33
Status darah, pentingkah?
34
Tawaran Luisa
35
Akhirnya pergi
36
Keraguan?
37
Siasat cerdik Harald
38
Kemarahan Audric
39
Tertembak
40
Kesalahpahaman
41
Tugas untuk Friedrick
42
Tawaran kabur lagi
43
Gagal kabur
44
Ayah?
45
Anak yang dibuang
46
Bukti apa?
47
Mengakhiri kesalahpahaman
48
Dalang sesungguhnya
49
Ada apa dengannya?
50
Memulai balas dendam
51
Kematian Leonor
52
Siapa itu?
53
Orang baru
54
Kedatangan tamu tak diundang
55
Aera terluka
56
Rencana Luisa
57
Apa maunya Ivana?
58
Aera yang menangis
59
Sakit
60
Audric jadi serba salah
61
Diserang lagi
62
Akhirnya baikan...
63
Cemburu
64
Uwu bersama
65
Pesta
66
Rahasia keluarga yang terungkap
67
Run
68
Menyelamatkan penjahat?
69
Kemarahan Audric
70
H-1
71
Adolf yang bergabung
72
Yohanes kembali
73
Menghadapi perubahan
74
Aera diracun?
75
Luisa vs Aera
76
Recana Luisa vs rencana Aera
77
Dimitri
78
Raja itu bucin
79
Audric kenapa?
80
Pangeran!
81
Luisa kabur
82
Luisa tertangkap
83
Eksekusi
84
End

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!