Setelah beberapa Minggu pemulihan Deswey. Pernikahan pun akan dilangsungkan dalam hitungan hari meskipun hanya orang penting saja yang di undang.
"Ma... emang nggak begitu cepat aku harus menikah dengan Deswey," ucap Herlan.
"Lebih cepat lebih baik sayang, agar mama ada teman ngobrol juga," ucap Mama Heva.
Herlan hanya menghela nafas, sejak papa nya sudah meninggal mama merasa kesepian. Meskipun suka berkumpul dengan teman-temannya tapi tidak ada satupun yang masuk dengan jalan pikirannya. Karena mama Heva termasuk orang yang introvert . Karena itu susah bagi Herlan untuk menemukan wanita yang cocok dengan mama nya. Hingga kehadiran Deswey Herley yang mengalihkan seluruh dunia mama ke dia.
"Sosok seperti apa Deswey di mata mama, kenapa dia harus memilih sosok wanita tersebut yang dekil dan tidak rapi sama sekali jauh dari kata modis," begitulah gumam Herlan dalam hati.
"Herlan, ingat yaa nanti sore jam 4 untuk fitting pakaian pengantin," ucap Mama Heva.
"Baik ma...," ucap Herlan.
"Iya nyonya siap laksanakan," ucap Deswey dari saluran telpon...
"Herlan, nanti kamu jemput Deswey ya," ucap Mama Heva.
"Argh aku sibuk ma, langsung saja ketemu disana," ucap Herlan pergi meninggalkan mama nya karena mau melanjutkan ke ruangannya.
"Ya ampun Herlan susah banget yaa di atur, buat kesal saja," ucap Mama Heva.
Mama Heva pun mengatur beberapa hal, meskipun sudah di atur oleh orang lain. Sedangkan Herlan masih tidak menyangka menikah dengan wanita yang tidak dicintainya bahkan dia sangat benci dengan penampilan istrinya.
"Ehm kalau dipikir lagi, ngapain sih mama nikahkan aku dengan wanita dekil itu," ucap Herlan dengan nada kesal.
"Aaarghhh benar-benar kesal,"ucap Herlan kembali teriak.
Sore menjelang.
"Ehm dalam waktu 3 hari lagi gue menikah meskipun kontrak, duuh tapi kenapa juga gue mau yaa untuk stop sekarang tidak mungkin karena mama Heva begitu menyayangiku, jadi kangen dengan mama Geby," ucap Deswey dengan linangan air mata.
Suara klakson mobil berteriak dengan kerasnya....
"Baik Pak Sopir, terima... kasih," ucap Deswey menutup mulutnya yang menjemputnya ternyata Herlan.
"Bisa lihat dengan jelas nggak sih, saya Herlan bukan sopir yang biasa jemput mama," ucap Herlan kesal.
Deswey pun langsung memberikan permen ke mulut Herlan agar berhenti berbicara.
"Maaf Tuan, saya nggak lihat kalau itu Tuan Herlan," ucap Deswey menundukkan matanya yang habis menangis.
"Mata kamu kenapa, kok kayak habis nangis gitu? nie pakai kacamata nanti pas di sana kamu cuci muka nanti dibilang aku aniaya kamu lagi," ucap Herlan ketus.
"Baik Tuan...," ucap Deswey.
"Bisa nggak panggil saya dengan nama saja, nanti di bilang aku dengan pembantu lagi,"ucap Herlan berbicara datar.
"Hahahah, berarti Tuan Herlan nggak pernah anggap aku pembantu yaa," ucap Deswey berbicara dengan senyum cantiknya.
"Tapi nggak suka dengan kamu karena penampilannya kamu," ucap Herlan.
"Sebelumnya sorry Tuan, jika saya penampilan seperti wanita cantik pada umumnya yang aku takutkan akan banyak yang mengejar ku," ucap Deswey sambil menutup mulutnya.
"Iyaa nggak apa-apa lah, orang cantik kan memang dikeliling orang lain," ucap Herlan.
"Oke setelah menikah saya akan mengganti penampakan saya ketika diluar rumah saat bersama mu ya agar kamu nggak malu, tapi janji nggak boleh cemburu dan marah sama orang lain nantinya," ucap Deswey.
"Oke nggak boleh cemburu dan nggak boleh marah," ucap Herlan.
Mobil pun melaju dengan cepat.
Mereka pun tiba di tempat fitting pakaian pengantin....
Deswey pun menggati pakaiannya setelah mencuci mukanya. Saat keluar dari room ganti...
"Gimana Herlan?,cocok nggak," ucap Herlan ternganga dengan gaun yang dikenakan wanita itu tanpa hiasan.
"Nie wanita dekil itu, tanpa polesan hanya dengan mengenakan pakaian bagus kecantikan dari dalamnya luar biasa," gumam Herlan dalam hati.
"Ehm... Tuan Herlan., apa pendapat anda tentang pakaian ini?" Ucap Deswey.
"Ehm terlalu terbuka, ganti saja," ucap Herlan kembali dalam dunia nyata.
"Uh capek banget, Gonta ganti sampai 5 kali," gumam Deswey.
"Cukup lah jadi gaun yang mana yang cocok," ucap Deswey mulai kesal.
"Gaunnya sudah kita bungkus, saatnya pulang ingat besok kamu sudah berada di rumah, nggak tahu mama mau bilang apa ke kamu,"ucap Herlan.
"Oke siap, intinya sekarang kembali pulang kan," ucap Deswey.
"Temani aku sebentar nemui klien," ucap Herlan.
"Oke siap," ucap Deswey.
Keduanya pun sampai ditempat pertemuan mereka dengan klien tersebut.
"Aduh bagaimana bisa menterjemahkan bahasa klien ini," ucap Herlan binging.
Deswey pun memahami kebingungan Herlan, dia pun membantu menterjemahkan klien tersebut.
Meeting pun selesai, keduanya pun makan bersama tanpa pembicaraan apapun.
"Aku mau bicara," ucap Herlan.
"Yups, silahkan ada apa?" Ucap Deswey menanggapi dengan serius.
"Jika aku butuh bantuan mu bisakah meminta bantuan, meskipun di kontrak kita nggak boleh membantu tapi untuk hal ini anggap saja kerja, bagaimana?" Ucap Herlan.
Deswey pun memikirkan hal tersebut....
"Ehm okey, setuju, tapi ingat yaa gaji nya besar," ucap Deswey berbicara.
"Ehm iyaaa, tapi penampilanmu di ubah ketika kerja," ucap Herlan.
"Ehm itu bisa di atur lah," ucap Deswey.
Setelah selesai berbicara dan makan, keduanya nya kembali ke rumah masing-masing.
"Terima kasih Herlan untuk waktunya, ohya kesepakatan kita 5 tahun kan tapi jika kurang dari itu nggak apa-apa ya, karena aku tidak mau kamu terlibat dalam hubungan yang rumit," ucap Deswey.
"Maksudnya... aku nggak paham," ucap Herlan mengernyitkan dahi nya.
Deswey pun mendorong Herlan agar segera pulang. Herlan pun pergi setelah mengantarkan Deswey.
Sampai di rumah...
"Sayang, mama mau tanya benarkah foto ini?" Ucap Mama Heva.
"Benar ma, istri kamu ikut membantu dalam penyelesaian klien dari Paris itu," ucap Mama Heva.
"Ma... dia itu calon istriku.. lagian kita sepakat tunangan dulu belum menikah yang penting mama punya teman buat ngobrol kan," ucap Herlan.
"Apaaa?? jadi kamu pikir mama memilih Deswey untuk mama, kamu salah Herlan," ucap Mama Heva meninggalkan Herlan sendirian dengan kebingungan nya.
"Maa... kok jadi ngambek gitu sih, dengerin dulu penjelasan Herlan," ucap Herlan.
"Mama mau istirahat, lelah mempersiapkan pertunangan kalian beberapa hari lagi," ucap Mama Heva dengan wajah lelahnya.
Herlan pun memasuki kamarnya dan kesal dengan sikapnya.
"Ehm Deswey benar-benar sudah bisa memecah belaj aku dan mama, selama ini aku nggak pernah berantem dengan mama, dan kenapa mama selalu membela wanita itu,"ucap Herlan kesal.
Herlan pun membersihkan badannya dan langsung istirahat. Meskipun pikirannya masih sangat kesal dengan sikap Deswey yang bisa mengambil hati mamanya.
🍁💐💐💐🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Alvero
hati Deswey besar bnget ya menerima sikap Herlan
2024-02-07
1
I ❤️ U
hahaha, ada saja nyonya Heva buat alasan
2023-03-31
2
Bernadeth Meilan
kesel
2023-02-07
3