Bab 3

Mama Heva benar-benar penasaran dengan sosok Deswey Herley, tidak ada satupun info tentang Deswey Herley apakah dia keluarga terhormat, atau aku saja yang terlalu berfantasi gumam Mama Heva.

Herlan sibuk dengan pekerjaannya, hingga pikiran bergelayut pada sosok wanita yang ada dipikirannya.

"Argh... kenapa juga aku memikirkan wanita dekil itu sungguh menjijikan, bahkan dia mengancam ku kalau aku akan jatuh cinta dengan dia dulu, hahaha sehebat apa dia hingga aku harus takhluk pada wanita tersebut," gumam Herlan tertawa lepas.

"Bos.. sejak kapan anda bisa tertawa?, apakah sejak Nona Deswey hadir dalam hidup bos yaa?," ucap Veri asistennya sambil mengamati sikap bos nya.

"Ih ngacok kamu, mana mungkin aku tertawa karena wanita menjijikan itu tak sudi sama sekali," ucap Herlan sambil menampakkan wajah jijiknya jika mengingat nama Deswey.

"Bos, tarik omongan kamu bos, nggak baik berucap demikian nanti malah sebaliknya,"ucap Very.

"Kamu kesini untuk urusan apa?, mau laporan atau mau mengejek saya," ucap Herlan kesal..

"Laporan bos, sorry bos bercanda," ucap Very memberikan berkas yang akan di tanda tangan.

Very pun pergi dari ruangan kantor tersebut. meninggalkan Herlan yang memikirkan pembicaraan nya dengan Veri barusan.

"Hahaha, mana mungkin seorang laki-laki ganteng dan kaya seperti saya akan jatuh cinta dengan Deswey wanita dekil seperti itu," ucap Herlan pada dirinya sendiri.

Mama Heva pun masih sibuk dengan pekerjaannya. Namun, terdengar suara alarm berbahaya dari perusahaan tersebut. Semuanya berlarian begitu pun dengan Mama Heva. Saat semuanya sudah keluar Herlan yang masih terkurung di dalam.

"Uuh apaan sih? kenapa juga masih ada alarm berbahaya begini, biarin mules ku belum selesai," gumam Deswey.

Herlan meringkuk di bawah meja kerjanya. Dia gemetar ketakutan dengan kejadian tersebut.

"Apakah aku akan mati hari ini?, jika ada yang menolong ku maka aku berjanji akan menyayangi nya seumur hidupku mau dia wanita ataupun laki-laki," ucap Herlan ketakutan.

"Lega selesai juga, kayaknya harus balik lagi ke ruangan Herlan deh, mau ngambil gelang pemberian mama, hanya itu kenangan satu-satunya yang bisa aku dekap sebelum tidur," ucap Deswey..

"Stop , anda mau kemana, cepat berlari, " ucap seseorang yang mendorong Deswey untuk keluar.

Namun, Deswey tidak mendengarkan sama sekali.

"Argh saya yakin tidak akan mati hari ini, gelang pemberian mama lebih berharga,"ucap Deswey.

Deswey pun berlari menuju kantor Herlan...

"Wah sampai juga nie, untung terbuka.. gelang mama dimana yaa," ucap Deswey sambil mencari gelang tersebut.

Saat dia mencari gelang tersebut, Deswey menemukan Herlan berada kolong meja. Betapa terkejutnya Deswey melihat hal itu.

"Kamu ngapain disini?," ucap Deswey..

Percakapan mereka terhenti karena ada suara tembakan yang mengenai kantor Herlan.

"Herlan kamu tenangi diri kamu yaa, kamu jangan kemana-mana, aku akan menghadapi mereka.,sepertinya keluarga kamu banyak musuh yaa," ucap Deswey ingin pergi meninggalkan Herlan namun ditahannya.

"Deswey jangan pergi tinggalkan aku.. aku takut," ucap Herlan memegang tangan Deswey.

"Nie permen kamu makan yaa., aku harus menghadapi nya sendiri, kamu tenanglah disini okey, aku tidak akan meninggalkan mu.. aku kan calon istri kontrakmu," ucap Deswey pergi begitu saja.

Tanpa sepengetahuan Deswey seorang pria tua masuk ke ruangan tersebut.

"Hai Pak Tua... saya disini, kenapa mau menodongkan pistol tersebut," ucap Deswey.

"Hey wanita kamu siapa berada di ruangan Herlan," ucap pak tua tersebut.

"Ohw iya, perkenalkan nama saya Deswey Herley, saya keruangan ini mengambil gelang,"ucap Deswey mengulur waktu untuk memberikan kesempatan pada Herlan untuk keluar.

"Ohw kamu wanita penggoda yang mau mendekati Herlan laki-laki yang sudah memecat saya," ucap pak tua tersebut kesal.

"Hahaha, emang Pak Tua tidak lihat dengan penampilan saya, dibilang penggoda mana mungkin lah, saya hanya pengamen Pak Tua," ucap Deswey mencari siasat untuk mengambil pistol ditangan.

Deswey sudah mengetahui diluar sudah ada kepolisian, sengaja diberinya isyarat agar kepolisian tidak bertindak gegabah. Saat Pak Tua lengah Deswey mematahkan tulang tangan dengan sangat keras sehingga pistol tersebut terpelanting. Namun, naas Pak Tua itu menggunakan pisau ditangan kirinya dan menusuk Deswey. saat tangan Deswey masih memegang tangan Pak Tua tersebut kepolisian langsung membekuk Pak Tua tersebut.

Setelah di bawah kepolisian, Herlan pun dikeluarkan oleh pihak kepolisian dari kolong meja tersebut dan langsung memeluk mamanya.

Deswey pun tergeletak dengan bersimbah darah dan tidak sadar diri. Setelah memeluk mama nya Herlan pun memopong tubuhh Deswey ke ambulans.

"Ma, aku mau menemani Deswey dalam mobil ambulans," ucap Herlan sedih dengan luka tusuk pada Deswey yang membuatnya pingsan.

"Baik sayang, mama akan menyusul, mama mau kerahkan karyawan untuk membersihkan barang-barang terjatuh," ucap Mama Heva.

Herlan pun ikut dalam mobil ambulans tersebut. Dia menatap Deswey dengan kelembutan...

"Baru kali ini ada wanita yang mau mengorbankan nyawanya demi aku, kalau bukan karena gelang ini mana mungkin Deswey ke ruangan saya," gumam Herlan.

Setelah sampai Rumah Sakit Deswey dirawat inap. Karena kondisi tubuhnya yang ternyata kurang nutrisi. Akhirnya Herlan meminta Very membeli makanan buah-buahan serta makanan yang membuat nafsu makannya bertambah..

Herlan pun masih menunggu kesadaran dari Deswey. Dia masih tidak percaya wanita yang dihinanya tadi pagi malah menolong hidupnya.

Beberapa jam kemudian...

"Sayang bagaimana keadaan Deswey sekarang," ucap Mama Heva.

"Kata dokter selain syok Deswey kurang nutrisi ma, dan sebentar lagi Veri akan membawa makanan tersebut sesuai rekomendasi dokter juga," ucap Herlan.

"Waah tumben anak mama perhatian sama orang lain," ucap Mama Heva sambil menatap wajah Deswey yang terlelap tidur.

"Aaaah mama... kewajiban aku kan, Deswey sudah menolong hidupku dan juga dia calon istriku meskipun aku tidak menyukainya," ucap Herlan mengalihkan wajahnya ke arah Deswey.

''Oke sayang, kalau begitu mama pulang dulu yaa, nanti mama ambilkan keperluanmu, kamu jagain Deswey yaa," ucap Mama Heva.

"Iyaa ma.." ucap Herlan.

Mama Heva pun pergi meninggalkan keduanya sebelum mencium kening Deswey dan Herlan.

Di Pagi Hari....

Deswey pun bangun dari tidurnya...

"Aku dimana?," ucap Deswey sambil melihat Herlan menemaninya sepanjang malam.

"Ehhh kamu sudah bangun Deswey, aku panggil dokter yaa," ucap Herlan.

Dokter pun memeriksa keadaan Deswey.

"Bagaimana dok?," ucap Herlan menunggu jawaban dokter Geri.

"Sudah sembuh total, namun di rumah harus banyak istirahat yaa, obat saya sudah resepkan dan Nona Deswey sementara jangan terlalu banyak bergerak yaa," ucap dokter Geri.

Herlan pun mengantarkan para dokter sampai ke pintu.

"Terima kasih Herlan sudah menjaga saya, kalau lelah kamu pulang saja,"ucap Deswey sambil membenarkan posisi duduknya.

"Ehm, mana mungkin saya meninggalkan kamu, aku kan harus membalas Budi kamu terluka karena aku," ucap Herlan ketus.

"Hahahah, ya ampun untung saya masih hidup yaa kalau mati nggak bisa lihat mulut ketusmu itu," ucap Deswey ketawa.

Herlan pun langsung memeluk Deswey, Deswey bingung dengan tingkah Deswey. Sebenarnya Deswey anti banget pelukan dengan laki-laki, apalagi yang tidak dikenalnya sama sekali.

"Herlan ! lepas pelukannya, saakit tauuu," ucap Deswey kesakitan.

"Janji dulu nggak akan bilang tentang mati.. aku paling benci kata-kata itu," ucap Herlan menunggu jawaban Deswey.

"Oke-oke nggak akan bilang gitu lagi," ucap Deswey lega karena pelukan Herlan sudah dilepas.

"Eheemm, mesra banget yaa anak mama sama Deswey," ucap Mama Heva meledek keduanya.

"Ehhh nyonya Heva, bukan nyonya tadi ada kecoa yang lewat makanya Herlan memelukku takut dengan kecoa," ucap Deswey tertawa.

"Kok kamu tahu Herlan takut kecoa," ucap Mama Heva heran.

"Herlan pernah cerita ma, makanya aku tahu hihi," ucap Deswey.

"Ohw gitu..." ucap Mama Heva.

"Iyaa maa, benar yang dikatakan Deswey, ma.. Herlan mandi dulu ya jagain cewek bawel ni," ucap Herlan..

"Oke sayang.." ucap Mama Heva.

Herlan pun mandi di kamar mandi ruangan tersebut. Mama Heva dan Deswey terlihat akrab satu sama lain. Herlan yang mendengar itu tersenyum karena sudah sangat lama mama tidak tertawa lepas seperti itu.

"Apakah kepribadian Deswey sangat disukai oleh mama, sehingga setiap bertemu selalu saja tertawa?,'' gumam Herlan dalam hati dengan guyuran air ke kepalanya.

🍁💐💐💐🍁

Like and comment ya☺️

Terpopuler

Comments

Diana Subar

Diana Subar

menjilad ludah sendiri si herlan...
termakan omongan sendiri...hehe

2024-10-17

1

Mr.VANO

Mr.VANO

ya ampus,,herlan di kasih permen,dak kyk paud aja,,🤭🤭🤭🤭🤭😋

2024-05-14

0

Alvero

Alvero

🤣🤣🤣🤣ya ampun author, rmhnya Herlan anak kecil di ksih permen segala🤣🤣

2024-02-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
Episodes

Updated 125 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!