Penyesalan Seorang Sahabat

Penyesalan Seorang Sahabat

Prolog

Rivaldo Abbas, adalah seorang laki-laki tampan, dingin dan juga karismatik. dia adalah anak pertama dari pasangan Randy Abbas dan juga Meita Saraswati.

di umurnya yang kini menginjak 10 tahun, laki-laki itu sudah terlihat sangat tampan. Bahkan, di area sekolah yang menjadi tempat belajarnya, seringkali Rivaldo dikagumi oleh sebagian guru di sana. di sana juga, laki-laki itu memiliki banyak sekali teman.

Karena Rivaldo adalah anak pertama dari keluarga besar Abbas. Dunia Rivaldo memang sangat menyenangkan. Bagaimana tidak, laki-laki yang baru berusia 10 tahun itu, bahkan sudah memiliki kekayaannya sendiri di negara A ini.

Itulah yang membuat laki-laki itu dijuluki sebagai Sultan Muda Yang ada di negara ini. Bahkan, laki-laki itu mempunyai pengawalan sendiri di usianya yang baru berusia 10 tahun ini.

" tuan, apa kita akan langsung pulang ke rumah?" tanya seorang pengawal berbaju serba hitam yang menghampiri ke arah Rivaldo.

Rivaldo yang mendengarnya, hanya menganggukkan kepala. Kemudian, kembali fokus kepada benda pipih dan pintar miliknya.

" Apakah kita akan bertemu?" tanya laki-laki itu Seraya menyentuh sebuah foto yang terdapat pada ponsel mewah dan mahalnya itu.

Rivaldo seketika tersenyum tipis, saat mengingat ucapan yang dilontarkan oleh gadis berambut keriting dan berkulit putih. yang tak lain adalah sahabat kecilnya.

flashback on.

suatu pagi, di sebuah rumah mewah di kota P, terlihat dua anak manusia Tengah bermain bersama-sama. dan sesekali, tertawa terbahak-bahak.

" eh Gembul sini dong." ucap seorang laki-laki berusia 5 tahun kepada sahabat wanitanya yang dia beri nama" Gembul" itu.

karena memang, Gadis itu bertubuh gemuk dengan kedua pipi yang begitu chubby. membuat siapa saja, merasa begitu gemas jika melihat gadis perempuan itu. Namun, terkadang ada juga orang yang menghinanya.

Karena memang gadis kecil itu, terlahir dengan fisik yang kurang sempurna. Namun demikian, Rivaldo tidak pernah meledek fisiknya sama sekali. paling hanya memberi nama sematan "Gembul" pada gadis itu.

" nggak usah dipanggil Gembul kali ah, Namaku kan bukan gembul" ucap gadis kecil itu dengan merajuk dan sesekali menatap Rivaldo dengan tatapan sinisnya.

" Iya memang namamu kan bukan gembul. tapi Devia Maharani. Tapi, Aku lebih senang memanggilmu gembul. karena itu, adalah panggilan kesayanganku untukmu." ucap Rivaldo Seraya mengusap kepala gadis kecil itu.

Hal itu tentu saja membuat Devia yang mendengarnya, seketika menganggukkan kepala. dan dengan segera, mereka kembali bermain seperti biasa.

Sebenarnya Devia ini tinggal di kota K bersama dengan keluarga besarnya. Namun, sering gadis itu meminta kedua orang tuanya untuk menemui sang Bibi dan Paman yang berada di negara P.

Tentunya, hal itu membuat keluarga dari paman Marco merasa sangat bahagia. karena kebetulan, dia dan sang istri, belum dipercayakan momongan di usianya yang menginjak hampir 30 tahun ini. Untuk itulah, Marco dan sang istri, sangat merasa senang jika Devia menginap di rumah mereka.

" Sayang, makan dulu yuk." ucap Bibi Velove Seraya menghampiri Devia sang keponakan. gadis kecil itu pun, akhirnya menurut. Sementara Rivaldo pun juga ikut pulang. karena kebetulan, rumah mereka bersampingan. Hal itulah yang membuat Devia selalu merasa betah jika berada di kota paman dan bibinya.

Ya walaupun, di kotanya sendiri pun, Devia juga banyak sekali teman sebayanya. namun Entah mengapa, gadis kecil itu suka sekali bermain dengan Rivaldo.

****

Selesai makan, Rivaldo dan Devia kembali bermain seperti biasa. namun tiba-tiba, entah sengaja atau hanya iseng, Rivaldo menarik mainan yang dipegang oleh Devia hingga rusak. Hal itu membuat Devia merasa sangat geram. dan dengan segera, gadis kecil itu menggigit telinga dari Rivaldo.

Sontak saja hal itu membuat Rivaldo seketika menangis cukup kencang. hingga membuat Devia yang berada di sampingnya, juga ikut menangis.

flashback off.

Tak terasa, kedua sudut bibir Rivaldo melengkung membentuk sebuah senyuman tipis. saat laki-laki itu, mengingat masa-masa indah bersama dengan sahabatnya.

Tak terasa, mobil yang ditumpangi oleh Rivaldo, kini telah sampai di depan sebuah rumah mewah yang terletak di pusat kota.

" sayang, Kenapa wajahnya ditekuk seperti ini?" tanya Meita Saraswati dengan nada lembutnya. Kemudian, menuntun Putra sulungnya untuk duduk di sofa ruang tamu.

" Bunda, Rivaldo kangen." ucap laki-laki itu Seraya memeluk wanita paruh baya yang merupakan ibu kandungnya itu.

Mendengar penuturan dari Putra sulungnya itu, membuat wanita paruh baya itu seketika tersenyum tipis.

" Bunda yakin, kamu akan segera bertemu dengan Devia." ucapnya Seraya mengusap lembut kepala laki-laki kecil yang ada di dekatnya itu.

" halah anak laki kok cengeng." tiba-tiba saja, dari arah pintu depan muncullah seorang laki-laki paruh baya. yang tak lain adalah, Randy Abbas.

" ih papa jahat." ucap Rivaldo Soraya menarik kasar tas ranselnya. kemudian bergegas pergi dari sana menuju kamar pribadinya. hal itu tentu saja membuat Randy, seketika tertawa terbahak-bahak.

Sementara Meita yang melihat tingkah suami dan Putra sulungnya itu, seketika menggilingkan kepala. Karena wanita paruh baya itu merasa heran dengan tingkah kedua manusia berbeda generasi ini.

****

Sementara itu, di tempat lain lebih tepatnya di kota K, seorang gadis kecil berusia 9 tahun, terlihat Tengah duduk di teras rumahnya yang tampak begitu Asri. Karena, di rumah itu, terdapat pohon-pohon yang tumbuh dengan suburnya.

" Neng Devia, mau makan Sekarang atau nanti?" tanya seorang wanita paruh baya menghampiri gadis itu.

" Nanti aja lah, Devia belum lapar." ucapnya dengan nada yang begitu lemas. tak lama berselang, seorang wanita paruh baya datang menghampirinya dan dengan segera duduk di samping gadis itu.

" anak ibu kok dari tadi Murung terus? Kenapa?" wanita itu yang tak lain adalah ibu kandung dari Devia. yang bernama Sephia Amora.

Devia yang mendengarnya, seketika menggelengkan kepala." Nggak papa kok Bu, Devia nggak papa." ucapnya dengan tersenyum simpul.

Tin tin tin

Beberapa saat kemudian, terdengar suara klakson mobil dari arah depan. hal itu tentu saja membuat Devia dan Sephia, segera beranjak dari duduknya. Karena mereka tahu, siapa yang menyalakan klakson mobil itu.

" Ayah baru pulang?" tanya Devia Seraya meraih tangan laki-laki paruh baya itu, kemudian menciumnya.

" Iya sayang, Ayah baru aja selesai meeting." ucapnya Seraya mengusap kepala gadis kecil itu.

" senangnya Yang Ayahnya pulang. tadi aja cemberut." ucap Sephia ngeledek sang anak. hal itu tentu saja membuat sang ayah yang bernama Melvin Andriano itu mengerutkan kening.

" Sedih kenapa sayang,?" tanya laki-laki paruh baya itu Seraya menatap dalam mata anak gadisnya.

Terpopuler

Comments

Aulia Finza

Aulia Finza

nyimak dulu...

2022-12-01

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!