walimatul ursy

Hari yang di nanti tiba tak perlu proses lama cukup satu bulan masa khitbah, pernikahan di gelar di pesantren milik kiyai Umar. Kiyai Umar termasuk kiyai tersohor di daerahnya, semua menantu kiyai Umar adalah dari golongan santri yang mempunyai nasab baik. Suatu keberuntungan bagi Faras ia menjadi menantu kiyai Umar, iapun bisa menyalurkan ilmunya di pondok milik mertuanya.

Najwa sedang di rias di dalam kamarnya di temani oleh Jihan sahabat sedari kecil. Keadaan sudah ramai semua sibuk lalu lalang membantu kegiatan walimatul ursy. para santri juga sedang sibuk tanpa terkecuali. membuat banyak santri senang karena acara seperti ini mereka bebas tidak belajar juga mereka bisa makan sepuasnya.

" Najwa tanganmu dingin sekali, kamu gugup". tanya Jihan memegang jemari sahabatnya itu.

" apa mungkin begini ya menjadi pengantin Jihan, aku takut".

" takut kenapa Najwa, kan nanti ada yang temenin kalau sudah sah tidur juga lagi ngga sendirian". goda Jihan.

" kamu Jihan bukan takut begitu, entahlah aku ngga bisa ungkapin dengan kata-kata".

" semuanya akan baik-baik saja Najwa jangan gugup ya".

Pukul 10 pagi rombongan pengantin pria nampak sudah datang, pengiring pengantin cukup banyak. keluarga Faras semuanya ikut tanpa terkecuali dari kelarga abi dan umi nya Faras. Acara berjalan dengan khidmat saatnya ijab kabul di laksanakan, pastinya pengantin laki-laki terlihat tampan dan perempuan sangat cantik dengan gaun pengantin yang didesain oleh langganan umi nya Faras syar'i dengan jilbab menjulang hingga menutupi dada.

" sudah siap nak Faras".

" insyaAlloh siap pak penghulu" ucap Faras yang nampak gugup.

penghulu mengajarinya terebih dahulu hingga tiga kali. Faras nampaknya sudah belajar dari rumah hingga ia lancar saat di minta latihan terlebih dahulu. Tangan kiyai Umar sudah siap menjabat di tangan Faras semuanya juga ikutan tegang, penulis nya apalagi lebih tegang tangannya ngilu (wkwkwk). dengan mengucap bismillah kiyai Umar mulai dengan serius menikahkan putrinya meski bukan yang pertama menikahkan anaknya tetap saja kiyai Umar tegang.

" Saya nikahkan dan kawinkan putri saya Najwa lathifa Al Ghazali binti Umar Al Ghazali dengan mu Muhammad Faras Aziz bin Abdul Aziz dengan mas kawin emas 25gram dan uang dua milyar, tunai"

" saya terima nikah dan kawinnya Najwa lathifa Al Ghazali dengan mas kawin yang di sebutkan tunai". satu kali hembusan nafas Faras mengucapkan ijab kabul sangat lancar.

" sah"...

" sah"...

ucap saksi ustadz dan kiyai Ahmad sebagai saksi sekaligus sahabat kiyai Umar. Senyum terukir dari seluruh penjuru pondok pesantren, tangis haru karena bahagia pun nampak dari keluarga besar. Najwa yang mendengar dari dalam kamar meneteskan air matanya kini ia sudah sah menjadi seorang istri dari Faras suaminya. Jihan memeluk sahabatnya kini sahabat yang setiap hari bersamanya akan sibuk dengan kehidupan pribadinya.

" selamat ya Najwa pernikahan mu sangat lancar, kak Faras satu kali hembusan nafas mengucapkan ijab kabul".

" Alhamdulillah trimakasih Jihan". mereka saling memeluk.

sudah saatnya pengantin wanitanya di pertemukan dengan pengantin laki-laki. Seluruh mata tertuju pada pengantin wanita yang sangat cantik, pangling melihat Najwa yang tak pernah berdandan kini ia di rias terlihat sangat cantik. Faras belum berani menatap Najwa saat di sandingkan bersamanya. Najwa tak sanggup mengangkat tangannya untuk bersalaman untuk pertama kalinya kepada suaminya, umma menarik tangan Najwa agar menyambut tangan Faras dingin gugup gemetar itulah yang di rasakan Najwa ini adalah pertama kalinya ia bersentuhan dengan laki-laki bukan muhrim. Faras merasakan tangan Najwa yang sedang gugup gemetar dan dingin. Setelah Najwa mencium tangan suaminya Faras mencium kening istrinya untuk pertama kalinya.

" jangan tegang nak Faras sudah halal". Faras dan Najwa malu membuat semuanya tertawa kala ustadz menggoda.

Rangkaian acara pesta terlaksana ada ceramah dari kiyai Ahmad kiyai tersohor juga teman baba nya Najwa lathifa, ada marawis ssbagi hiburan di acara resepsi tersebut. sahabat, kerabat,saudara semua berduyun-duyun datang menyaksikan acara pesta. Acara selesai semua tamu undangan pulang bahkan para santri beristirahat di tempat nya masing-masing. acara yang sangat meriah, begitu selalu jika ada acara di tempat kiyai apalagi ia kiyai tersohor tak mungkin tanggung-tanggung di laksanakan. meski inginnya sederhana namun tetap saja meriah dan tetap besar acaranya.

Malam pertama adalah malam yang di nanti setiap pasangan pengantin, Faras yang sudah masuk di kamar pengantin sudah ada Najwa di dalamnya. Najwa hanya mematung di depan meja rias ia ingin buka jilbabnya yang di penuhi asesoris namun sulit jika ia sendiri yang melakukannya. Faras mengetahui hal itu ia mendekat agar tak gugup.

" saya bantu ya". ucap Faras.

" terimakasih, apa tak sebaiknya mas Faras bebersih dulu".

" tak apa saya bantu lepaskan ini dulu sepertinya susah jika kamu yang melepaskan nya sendiri". Najwa tersenyum di depan cermin sebenarnya ia sangatlah malu namun bagaimanapun juga suaminya sudah menjadi mahramnya.

" maaf jika sedikit sakit, sebenarnya akupun tak pandai dengan semua ini bagaimana lagi tak mungkin kita minta bantuan orang di luar". Faras mencoba mencairkan suasana.

" terimakasih mas maaf merepotkan". Faras tersenyum dengan pelan ia melepaskan asesorisnya agar Najwa tak kesakitan saat ia tarik di kepalanya. setelah selesai Faras memeluk Najwa dari belakang membuat Najwa terkejut.

" jangan gugup kita sekarang suami istri semoga terbiasa dengan semua ini". Faras mengeluarkan kalung berlian yang sangat indah dari kantong jasnya.

" mas apa ini".

" bukan mas kawin tapi ini hadiah pernikahan dariku untukmu, spesial". Faras tersenyum ia membuka kotak kecil berisi kalung berlian itu. Faras memakai kan di leher sang istri kala masih tertutup dengan jilbab. Najwa tersenyum menyukai hadiah dari suaminya yang spesial itu.

" terimakasih mas, terimakasih hadiahnya Najwa suka". Faras kembali memeluk Najwa sudah mulai mengontrol dirinya agar tak gugup.

" Mandilah dulu, mas tunggu atau kita mau mandi bersama" goda Faras kembali ia mencairkan suasana agar tak canggung, Najwa tersipu malu kemudian ia menyiapkan bajunya dan masuk ke dalam kamar mandi. cukup waktu 30 menit Najwa sudah menyelesaikan mandi nya. Faras masih sibuk dengan hp nya ia membalas satu persatu ucapan selamat dari para temannya yang tak bisa hadir.

" mas mandilah dan istirahat".

" kamu tau ini malam apa, istirahat tak akan nyenyak".

" ini malam Jum'at mas dan pasti mas lelah seharian kita menyambut tamu".

" malam Jum'at itu ada pahala besar bagi suami dan istri, Abah pengertian sekali memberikan waktu yang pas untuk kita". Najwa terbelalak mendengar ucapan suaminya, benar saja kata Faras malam Jum'at adalah waktu yang tepat untuk meraih pahala besar untuk pasangan suami dan istri.

Najwa tak berani menatap suaminya, Faras yang tau jika istrinya gugup ia tersenyum dan berlalu ke kamar mandi.

bersambung

.

Terpopuler

Comments

Evi

Evi

semangat thoor

2023-01-09

1

lihat semua
Episodes
1 proposal ta'aruf
2 hari pertama ke kantor
3 Ridho
4 ta'aruf
5 walimatul ursy
6 malam pengantin
7 rumah mertua
8 singkong
9 satu tahun
10 laporan medis faras
11 taman
12 Zayn
13 ke panti
14 jeko anak panti
15 menemui zaskia
16 akan tetap mencintaimu
17 Allah sudah mentakdirkan segala sesuatu untuk setiap hambanya
18 kanker serviks
19 Rahim Untuk Suamiku
20 mencintai tanpa syarat
21 pingsan
22 apa Tante hamil
23 nampak kurus
24 maaf Faras
25 kesukaan abi
26 kejang
27 operasi
28 ujian madrasah
29 ibu dari anak suamiku
30 mimpi
31 condongnya hati
32 keputusan zahra
33 menikahi Zahra atau tinggalkan najwa
34 menemui pak zainal
35 saran baba
36 istikharah
37 melamar zahra
38 fitting
39 Pernikahan ke dua
40 menuju rumah faras
41 masakan zahra
42 mendaftar di kampus
43 sebuah penyatuan
44 jamu
45 dosen Zahra
46 panggilan sayang
47 pak zainal
48 Zahra hamil
49 usg
50 kemo pertama
51 Najwa cemburu
52 petir
53 bekal
54 Faras curiga
55 mengikuti najwa
56 terkuak
57 umi dan Abi tau
58 Faras ke kampus
59 Zahra kau mencintaiku
60 merasakan sakit hati
61 Zahra melahirkan
62 nasehat umi
63 menjemput zahra
64 permintaan maaf faras
65 pergi ke dokter
66 datng ke dr Arif
67 bersyukur dengan kedua istri
68 kehamilan Najwa
69 saran dr Arif
70 nasehat baba
71 istikharah faras
72 kesedihan faras
73 nasehat
74 menghubungi faras
75 menuju pesantren
76 rindu Rafa
77 pulang
78 Najwa pingsan lagi
79 kerinduan
80 pergerakan dalam perut
81 kecelakaan
82 Zahra buta
83 Bilal dan arsi
84 operasi
85 siapa pendonor nya
86 resepsi Bilal dan arsi
87 Laila
88 dimana Laila
89 kenyataan
90 ikhlas menerima
91 melahirkan
92 Muhammad Fathan
93 ASI zahra
94 kekhawatiran dokter Arif
95 salam terakhir
96 pemakaman
97 surat najwa
98 umi manja
99 positif hamil
100 Tamat
101 Novel baru
102 Novel baru " Takdir Cinta Arsi".
103 Novel baru " Ajari Aku Ustadz"
Episodes

Updated 103 Episodes

1
proposal ta'aruf
2
hari pertama ke kantor
3
Ridho
4
ta'aruf
5
walimatul ursy
6
malam pengantin
7
rumah mertua
8
singkong
9
satu tahun
10
laporan medis faras
11
taman
12
Zayn
13
ke panti
14
jeko anak panti
15
menemui zaskia
16
akan tetap mencintaimu
17
Allah sudah mentakdirkan segala sesuatu untuk setiap hambanya
18
kanker serviks
19
Rahim Untuk Suamiku
20
mencintai tanpa syarat
21
pingsan
22
apa Tante hamil
23
nampak kurus
24
maaf Faras
25
kesukaan abi
26
kejang
27
operasi
28
ujian madrasah
29
ibu dari anak suamiku
30
mimpi
31
condongnya hati
32
keputusan zahra
33
menikahi Zahra atau tinggalkan najwa
34
menemui pak zainal
35
saran baba
36
istikharah
37
melamar zahra
38
fitting
39
Pernikahan ke dua
40
menuju rumah faras
41
masakan zahra
42
mendaftar di kampus
43
sebuah penyatuan
44
jamu
45
dosen Zahra
46
panggilan sayang
47
pak zainal
48
Zahra hamil
49
usg
50
kemo pertama
51
Najwa cemburu
52
petir
53
bekal
54
Faras curiga
55
mengikuti najwa
56
terkuak
57
umi dan Abi tau
58
Faras ke kampus
59
Zahra kau mencintaiku
60
merasakan sakit hati
61
Zahra melahirkan
62
nasehat umi
63
menjemput zahra
64
permintaan maaf faras
65
pergi ke dokter
66
datng ke dr Arif
67
bersyukur dengan kedua istri
68
kehamilan Najwa
69
saran dr Arif
70
nasehat baba
71
istikharah faras
72
kesedihan faras
73
nasehat
74
menghubungi faras
75
menuju pesantren
76
rindu Rafa
77
pulang
78
Najwa pingsan lagi
79
kerinduan
80
pergerakan dalam perut
81
kecelakaan
82
Zahra buta
83
Bilal dan arsi
84
operasi
85
siapa pendonor nya
86
resepsi Bilal dan arsi
87
Laila
88
dimana Laila
89
kenyataan
90
ikhlas menerima
91
melahirkan
92
Muhammad Fathan
93
ASI zahra
94
kekhawatiran dokter Arif
95
salam terakhir
96
pemakaman
97
surat najwa
98
umi manja
99
positif hamil
100
Tamat
101
Novel baru
102
Novel baru " Takdir Cinta Arsi".
103
Novel baru " Ajari Aku Ustadz"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!