Sesampainya di rumah dengan mengucap basmalah Faras membuka proposal yang kini sudah berada di tangannya. Namanya Najwa Latifa seorang guru madrasah, simpel tak ada kelebihan lain. alamat nya sama dengan alamat saat tadi ia mengantar gadis kecil yang terjatuh dari sepeda. lalu Faras mengingat saat Khanza memanggil wanita itu, ya namanya Najwa apakah orang yang sama fotonya sedikit berbeda jika tadi yang di temui Faras sangat manis sedangkan foto ini berbeda sekali.
" bismillah aku coba istigharah nanti malam untuk melanjutkan ta'aruf ku". ucap Faras saat ia sudah membaca detail semua isi dari proposal itu.
lalu Faras bebersih, ssbentar lagi adzan Maghrib berkumandang. Biasa ia lakukan shalat di masjid dekat rumah kemudian tilawah hingga adzan isya baru ia pulang ke rumah.
***
Najwa di hubungi oleh ustadzah agar datang ke rumahnya untuk mengambil pertukaran proposal dari calon laki-lakinya. Najwa datang setelah mengajar dari madrasah, ia sengaja membuka proposal itu di depan ustadzah dan seketika Najwa langsung mantap dalam hati ia akan melanjutkan ta'aruf nya karena isi yang sederhana Najwa sangat menyukai.
" kamu yakin nak tidak kamu bawa pulang untuk di beritahukan kepada kiyai dulu".
" tidak ustadzah, Najwa akan melanjutkan ta'aruf nya".
" MasyaAlloh baiklah akan segera ustadzah urus segera, semoga kalian berjodoh".
" aamiin, doakan yang terbaik untuk Najwa ustadzah".
" insyaAlloh nak ustadzah selalu mendoakan untuk kalian semua.".
Najwa pamit untuk pulang ke rumah biasanya di sore hari ia ikut membantu mengajar mengaji para ustadzah pesantren yang dikelola Abi nya. Menjadi anak dari seorang kiyai menjadi sebuah penghormatan baginya, namun Najwa orang yang ramah ia tak mau membawa nama Abi nya. ia ingin di kenal sebagai gadis biasa, agar tak ada jarak antara mereka.
" Najwa bagaimana soal ta'aruf kamu". sapa Jihan, namun Najwa meletakkan jari tangannya di bibirnya agr jihan tak keras-keras berbicara ia malu banyak yang mendengar.
" aku sudah menyetorkan data ku ke ustadzah dan aku juga sudah menerima proposal dari laki-lakinya. insyaAlloh aku akan melanjutkan ta'aruf nya tinggal menunggu jawaban dari pihak laki-laki." Najwa setengah berbisik karena tak enak jika ada yang mendengar.
" wah siapa orangnya Najwa, tampan tidak terus dia hafidz juga sama seperti mu". Najwa tersenyum.
" orang biasa isi proposal nya tak ada yang istimewa, dia seorang pekerja kantor.".
" kenapa kamu tak cari orang yang sekufu dengan mu Najwa, bagaimana tanggapan kiyai".
" aku belum beritahukan pada Abi, besok saja pada saat ta'aruf aku juga akan bawa Abi. karena semua harus restu dari Abi, kalau tidak aku tak akan melangkah Jihan Ridho orang tua itu lebih penting untukku." ucap Najwa sambil berjalan melintas akan pulang. ternyata ada yang mendengar seorang ustadz di pesantren Abi yang menaruh hati kepada Najwa, hafidz juga tampan agamanya baik dan dari keluarga baik-baik.
Abi sudah menawarkan nya pada Najwa namun Najwa menolak dengan alasan ingin yang Najwa belum kenal saja. Laki-laki itu tampak sedih mendengar berita jika Najwa akan berta'aruf.
" apa kurangnya aku sehingga Najwa menolakku" gumam Zaki. yang melintas di samping Najwa dan Jihan ia mengucapkan salam dan langsung berlalu.
" Najwa tuh ustadz Zaki beneran nih kamu gak mau laki-laki soleh setampan dia".
" mungkin bukan jodohku Jihan aku tak bisa menerima dia, ia tak muncul dalam istigharah ku".
" aku kira kamu menolak ustadz dengan cuma-cuma". Jihan terkekeh.
" tidak aku juga melewati proses istigharah Jihan, aku juga tau agama tak mungkin aku langsung menolak ustadz Zaki. ya ku akui dia sempurna."
" yah semoga jodohmu lekas bertemu Najwa".
" aamiin insyaAlloh doakan aku ya Jihan, yang penting dia tau agama dan pekerja keras tak peduli aku pekerjaan nya asal halal dan yang pasti menyayangi ku serta keluarga ku".
" pasti Najwa yang baik pasti akan dapat kan yang baik pula".
****
" nak bagaimana sudah ada balasan dari ustadz " umma sangat antusias ingin melihat anaknya menikah.
" sudah ma insyaAlloh segera proses ma,"
" Alhamdulillah nak, umma tak sabar punya menantu. seorang hafidz seperti mu nak dan dari kalangan keluarga seperti apa.".
" biasa saja umma tak seperti Faras, yang terpenting ia agamanya baik menyayangi Faras juga umma dan Abah".
" kamu yakin nak kamu tak cari yang sekufu".
" jodoh Allah yang mengaturnya ma, Faras akan coba melanjutkan ta'aruf ini".
" umma yakin akan pilihanmu nak" . umma tersenyum dan mengelus kepala anak semata wayangnya itu.
Faras kembali ke kamar ia melihat lagi proposal ta'aruf nya, ia yakin dengan membaca namanya saja. Faras tersenyum tak begitu jelek juga baginya saat melihat foto itu.
" tak mungkin juga kan ustadz menyodorkan ku pada orang yang tak tepat harusnya aku ingat itu" Faras terkekeh kemudian ia tidur setelah berwudhu.
Faras terbangun di sepertiga malam wanita yang terlintas justru wanita yang ia temui saat ada di rumah ustadz. ia bermimpi wanita itu datang menemui nya, mungkin Faras hanya teringat saja.
" astaghfirullah kenapa wanita itu, yang mempunyai nama yang sama di proposal ini".
pagi Faras seperti biasa ia akan berangkat ke kantor, kali ini ia bersama baba yang akan mengecek keadaan kantor nya. mereka berangkat dalam satu mobil, ketika baru masuk ke dalam mobil Faras mendapatkan panggilan dari ustadz.
" assalamu'alaikum ustadz".
" wa'alaikumsalam nak Faras maaf ustadz pagi-pagi sekali memberi kabar".
" iya tidak apa-apa ustadz, soal ta'aruf kemarin Faras akan melanjutkan ustadz".
" Alhamdulillah nak Faras, baru saja ustadz akan mengabari jika wanitanya siap melanjutkan, bagaimana kalau siang ini kita langsung proses saja kamu ada waktu". Faras menoleh ke arah Abah, Abah mengangguk.
" iya ustadz setelah shalat Zuhur insyaallah saya bisa".
" baik kalau begitu ustadz tunggu di rumah ustadz bakda shalat Zuhur". akhirnya ustadz mengakhiri teleponnya dan juga mengabari najwa.
" assalamu'alaikum ustadzah".
" wa'alaikumsalam nak, jika nanti siang kita melanjutkan ta'aruf nya Najwa bisa."
" Najwa tanya Abi dulu ustadzah nanti Najwa kabari lagi, maaf ya ustadzah semua akan berjalan tetap pada keputusan Abi".
" iya nak itu akan lebih baik, segera kabari ustadzah ya". najwa mengehembuskan nafas kasar rasanya ia gugup harus secepat ini prosesnya.
" Abi nanti siang ada waktu".
" ada apa nak".
" siang ini Najwa akan melanjutkan proses ta'aruf kemarin dan siang ini kita akan di pertemukan terlebih dahulu.".
" harus ikut Abi nak".
" iya Abi bagaimana pun juga tanpa ridho Abi Najwa tak akan melangkah". Abi mengelus kepala Najwa yang terbalut hijab.
" insyaAlloh nak Abi bisa siang ini, Abi tak ada jadwal biar kelas nanti Zaki yang menggantikan Abi.
Najwa tersenyum senang lalu ia memberi kabar kepada ustadzah jika siang ini bisa.
_____
bersambung l
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Evi
lanjut thoor
2023-01-09
2