hari pertama ke kantor

Ustadz membaca lagi proposal ta'aruf yang Faras ajukan, ia tersenyum membaca begitu isinya yang sederhana. Dari dulu memang Faras orang yang sederhana meskipun ia adalah anak dari seorang pengusaha yang kaya.

" lihatlah mi Faras mengajukan proposal ta'aruf dan isinya sederhana ia tidak menuliskan bahwa dirinya hafidz. pekerjaan nya pun hanya di tulis jika ia hanya seorang pekerja kantor, padahal ia adalah pewaris satu-satunya perusahaan orang tuanya". ucap ustadz.

" hari ini umi juga kedatangan murid umi anak kiyai, sama bi isinya sederhana saja ia tak mau jika ada yang tau ia anak kiyai". ustadzah menyodorkan map kepada ustadz.

" mungkin sudah jalannya mi hari ini Allah langsung memberikan jawaban atas mereka, kita pertemukan mereka mi. jika memang Allah menjodohkan mereka pasti semuanya akan berjalan baik"...

" iya bi, umi setuju kalau begitu esok akan umi kabari Najwa". abi mengangguk kemudian masuk untuk beristirahat ke dalam kamarnya.

***

Faras langsung pulang kerumahnya, sedari Istanbul ia belum masuk kantor ia ingin menyelesaikan dulu urusan keinginan orang tuanya. Faras sudah mantap jika ia akan menikah sekarang, sengaja ia tidak menulis isi proposal nya sesuai dengan keadaannya. dan foto yang ia berikan adalah foto terjelek nya yang membuat ustadz jadi tertawa.

begitu pun dengan Najwa ia juga langsung mengajar di madrasah milik orang tuanya. Ia senang menjadi seorang guru, Najwa mengajar tingkat SMP. Najwa punya cara sendiri untuk membuat muridnya senang. Bahkan muridnya sangat menyukai jika Najwa yang mengajar.

" Bagaimana nak sudah kamu ajukan ke ustadz proposal mu". tanya umma Maryam.

" Alhamdulillah sudah ma, nanti akan di beri kabar sama ustadz" jawab Faras yang masih berada di dapur untuk mengambil minum.

" semoga segera ya nak, umma sudah tidak sabar apalagi umurmu sebentar lagi sudah kepala tiga."

" aamiin doakan Faras ya ma".

" pasti sayang, kapan kamu mulai berangkat ke kantor untuk bantu baba mu".

" insyaallah besok Faras akan mulai ke kantor". ibunya merasa sangat senang mendengar ucapan Faras anak kesayangannya itu, karena tak punya saudara kandung Faras adalah anak satu-satunya umma Maryam.

Setelah mengajar Najwa pulang ke rumahnya, Abi dan umi sedang duduk di meja makan sedang menikmati hasil panen di kebun belakang yaitu singkong.

" Sudah ke rumah ustadzah nak". tanya umi penasaran.

" Alhamdulillah sudah mi, tadi setelah pulang dari rumah ustadzah Najwa ke madrasah".

" semua lekas terlaksana niat baik ini"

" aamiin umi doakan Najwa ya mi".

" InsyaAlloh selalu itu nak".

Setiap malam Najwa selalu berdoa semoga Allah berikan jodoh yang terbaik, tidak harus melebihi dirinya untuk pendidikan atau pun hafidz Qur'an seperti dirinya. ingin suami yang mengerti akan keadaan dirinya dan menyayangi nya sepenuh hati. Faras juga selalu bangun di sepertiga malam ia berdoa kepada Allah agar di berikan jodoh yang saliha tidak harus seperti dirinya berpendidikan tinggi ataupun hafidz. begitulah jodoh tak ada yang tau kapan ia datang dan dengan siapa kita bertemu.

****

Hari ini adalah hari pertama Faras masuk ke kantor abinya, Faras adalah pewaris satu-satunya mau tidak mau dia akan menggantikan posisi abinya. Penampilan yang sempurna dengan setelan kemeja berwarna navy, ia mengendarai mobil sendiri tak ingin ada supir karena Faras masih bisa melakukannya. Suara bisik-bisik dari karyawan terdengar ketika Faras masuk dengan senyum ramahnya menyapa para karyawan. jika karyawan lama pasti sudah mengenal siapa Faras hanya yang baru yang belum mengenal. Abi meminta seluruh karyawan untuk berkumpul dan mengumumkan yang akan menjadi CEO baru di perusahaan. Abi berniat untuk sesekali saja pergi ke kantor semua Faras yang akan menghandle.

faras merubah peraturan kantor bahwa tidak ada yang memakai rok mini, peraturan di gantikan untuk memakai celana panjang dan tidak untuk baju yang ketat. jika karyawan melanggar pasti akan di berikan sanksi oleh perusahaan. Faras tidak mau dengan sekretaris abi nya ia meminta sekretaris laki-laki saja untuk dirinya.

Faras mendapatkan pesan dari ustadz bahwa ia di minta untuk mengambil proposal ta'aruf milik perempuan yang telah ustadz siapkan. ada perasaan tak menentu di hati Faras, ia berdoa semoga cukup satu kali saja pertemuan nya nanti.

Faras datang ke rumah ustadz di jam setelah pulang dari kantor. ustadz sedari tadi sudah menunggu Faras, Faras memberi salam di jawab oleh ustadz dan di persilahkan masuk.

" nak ini proposal milik seseorang bernama Najwa, bawalah pulang dan shalat lah istigharah terlebih dahulu. liatlah bacalah keterangan yang ada, jika kamu bersedia untuk melanjutkan hubungi ustadz secepatnya."

" baik ustadz saya akan lakukan yang ustadz katakan,".

" semoga Allah memberikan jawaban secepatnya,". Faras mengangguk kemudian ia berpamitan pulang.

Faras melanjutkan perjalanan nya untuk pulang, di tengah jalan ia melihat ada anak kecil yang terjatuh dari sepeda. Faras berhenti kemudian menolongnya, Faras bertanya di mana rumahnya akhirnya Faras pun mengantarkan anak kecil tadi di kediamannya.

" ibu..hu...hu..." anak kecil itu berlari menuju rumahnya. seorang ibu kemudian memeluk anak kecil tadi.

" ada apa sayang". seorang ibu mengusap air mata anaknya kala ia melihat sang anak nangis tersedu. tidak ada luka yang serius hanya lecet sedikit saja. Faras menurunkan sepeda yang ia naikkan di mobilnya tadi, Faras turun menemui gadis kecil itu. namanya Khanza, lalu Khanza dengan masih terisak menceritakan kenapa ia jatuh dan om ini yang telah menolongnya.

" kak Najwa". Khanza berlari ketika melihat Najwa yang sedang berjalan kaki.

" hei khanza ada apa dengan mu kenapa kamu menangis." Faras teringat saat ia berada di rumah ustadz ia bertemu dengan nya menabrak Najwa.

" Khanza jatuh kak dan om itu yang menolong khanza. om tampan itu mengantar Khanza sampai ke rumah, om tampan sangat baik". Najwa kemudian menoleh ke arah di mana Khanza menunjuk Faras. lalu Khanza menarik Najwa agar lebih mendekat dengan Faras dan ibunya yang sedang berdiri di depan rumah.

" nah ini om tampan yang sudah menolong khanza kak".

" terimakasih atas pertolongannya".

" iya sama-sama kebetulan saya tadi sedang melintas". ucap Faras sambil melirik ke arah Najwa, namun Najwa selalu menunduk. Akhirnya Faras pamit karena hari sudah sore ia belum bersih-bersih sepulang dari kantor badannya sangat lengket.

" kak om tampan baik sekali".

" ya sudah sekarang Khanza mandi ya kakak mau ke rumah kak Jihan sebentar lagi sore nanti kakak kemalaman". Jihan adalah sahabat Najwa di kampung nya, rumahnya dengan Najwa pun sangat dekat bisa di tempuh dengan berjalan kaki.

Di perjalanan Faras mengingat wajah Najwa yang begitu manis.

' astaghfirullah aku sudah memberikan proposal ta'aruf ku kepada ustadz kenapa wanita itu ku ingat-ingat. Mungkin dia sudah punya suami bahkan ia selalu menunduk kepada ku' Faras memukul kepalanya sendiri berusaha menghilangkan pikirannya dari Najwa.

_______

bersambung

Terpopuler

Comments

Maulana ya_Rohman

Maulana ya_Rohman

blm sadar ternyata🤔🤔... kalau Najwa jodoh nya🤦🏻‍♀️

2023-09-22

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

ITUKN WANITA YG SAMA2 AJUKAN PROPOSAL TA'ARUF RAS...

2023-09-15

1

Evi

Evi

up

2023-01-09

2

lihat semua
Episodes
1 proposal ta'aruf
2 hari pertama ke kantor
3 Ridho
4 ta'aruf
5 walimatul ursy
6 malam pengantin
7 rumah mertua
8 singkong
9 satu tahun
10 laporan medis faras
11 taman
12 Zayn
13 ke panti
14 jeko anak panti
15 menemui zaskia
16 akan tetap mencintaimu
17 Allah sudah mentakdirkan segala sesuatu untuk setiap hambanya
18 kanker serviks
19 Rahim Untuk Suamiku
20 mencintai tanpa syarat
21 pingsan
22 apa Tante hamil
23 nampak kurus
24 maaf Faras
25 kesukaan abi
26 kejang
27 operasi
28 ujian madrasah
29 ibu dari anak suamiku
30 mimpi
31 condongnya hati
32 keputusan zahra
33 menikahi Zahra atau tinggalkan najwa
34 menemui pak zainal
35 saran baba
36 istikharah
37 melamar zahra
38 fitting
39 Pernikahan ke dua
40 menuju rumah faras
41 masakan zahra
42 mendaftar di kampus
43 sebuah penyatuan
44 jamu
45 dosen Zahra
46 panggilan sayang
47 pak zainal
48 Zahra hamil
49 usg
50 kemo pertama
51 Najwa cemburu
52 petir
53 bekal
54 Faras curiga
55 mengikuti najwa
56 terkuak
57 umi dan Abi tau
58 Faras ke kampus
59 Zahra kau mencintaiku
60 merasakan sakit hati
61 Zahra melahirkan
62 nasehat umi
63 menjemput zahra
64 permintaan maaf faras
65 pergi ke dokter
66 datng ke dr Arif
67 bersyukur dengan kedua istri
68 kehamilan Najwa
69 saran dr Arif
70 nasehat baba
71 istikharah faras
72 kesedihan faras
73 nasehat
74 menghubungi faras
75 menuju pesantren
76 rindu Rafa
77 pulang
78 Najwa pingsan lagi
79 kerinduan
80 pergerakan dalam perut
81 kecelakaan
82 Zahra buta
83 Bilal dan arsi
84 operasi
85 siapa pendonor nya
86 resepsi Bilal dan arsi
87 Laila
88 dimana Laila
89 kenyataan
90 ikhlas menerima
91 melahirkan
92 Muhammad Fathan
93 ASI zahra
94 kekhawatiran dokter Arif
95 salam terakhir
96 pemakaman
97 surat najwa
98 umi manja
99 positif hamil
100 Tamat
101 Novel baru
102 Novel baru " Takdir Cinta Arsi".
103 Novel baru " Ajari Aku Ustadz"
Episodes

Updated 103 Episodes

1
proposal ta'aruf
2
hari pertama ke kantor
3
Ridho
4
ta'aruf
5
walimatul ursy
6
malam pengantin
7
rumah mertua
8
singkong
9
satu tahun
10
laporan medis faras
11
taman
12
Zayn
13
ke panti
14
jeko anak panti
15
menemui zaskia
16
akan tetap mencintaimu
17
Allah sudah mentakdirkan segala sesuatu untuk setiap hambanya
18
kanker serviks
19
Rahim Untuk Suamiku
20
mencintai tanpa syarat
21
pingsan
22
apa Tante hamil
23
nampak kurus
24
maaf Faras
25
kesukaan abi
26
kejang
27
operasi
28
ujian madrasah
29
ibu dari anak suamiku
30
mimpi
31
condongnya hati
32
keputusan zahra
33
menikahi Zahra atau tinggalkan najwa
34
menemui pak zainal
35
saran baba
36
istikharah
37
melamar zahra
38
fitting
39
Pernikahan ke dua
40
menuju rumah faras
41
masakan zahra
42
mendaftar di kampus
43
sebuah penyatuan
44
jamu
45
dosen Zahra
46
panggilan sayang
47
pak zainal
48
Zahra hamil
49
usg
50
kemo pertama
51
Najwa cemburu
52
petir
53
bekal
54
Faras curiga
55
mengikuti najwa
56
terkuak
57
umi dan Abi tau
58
Faras ke kampus
59
Zahra kau mencintaiku
60
merasakan sakit hati
61
Zahra melahirkan
62
nasehat umi
63
menjemput zahra
64
permintaan maaf faras
65
pergi ke dokter
66
datng ke dr Arif
67
bersyukur dengan kedua istri
68
kehamilan Najwa
69
saran dr Arif
70
nasehat baba
71
istikharah faras
72
kesedihan faras
73
nasehat
74
menghubungi faras
75
menuju pesantren
76
rindu Rafa
77
pulang
78
Najwa pingsan lagi
79
kerinduan
80
pergerakan dalam perut
81
kecelakaan
82
Zahra buta
83
Bilal dan arsi
84
operasi
85
siapa pendonor nya
86
resepsi Bilal dan arsi
87
Laila
88
dimana Laila
89
kenyataan
90
ikhlas menerima
91
melahirkan
92
Muhammad Fathan
93
ASI zahra
94
kekhawatiran dokter Arif
95
salam terakhir
96
pemakaman
97
surat najwa
98
umi manja
99
positif hamil
100
Tamat
101
Novel baru
102
Novel baru " Takdir Cinta Arsi".
103
Novel baru " Ajari Aku Ustadz"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!