Part 2

Hampir satu jam hujan tak berhenti dan selama itu pulalah Milkita belum disuruh naik ke teras sekolah. Orang-orang lain sibuk melakukan mos dan dipenuhi dengan kegembiraan.

Tapi, dirinya harus berada di sini dengan malu yang tak bisa ia sembunyikan.

Air mata dan air hujan bercampur menjadi satu. Ia sangat tahu dengan jelas jika ia sebentar lagi akan pingsan. Kepalanya terasa sangat pusing dan Milkita tak bisa menampik kenyataan itu bahwa saat ini ia benar-benar tengah mengalami demam.

Milkita pun perlahan kehilangan kesadarannya. Tapi ia berusaha menahan jika ia harus tetap sadar apalagi saat ini Milkita dikejutkan dengan pundak orang yang menahan dirinya.

Milkita pun mendongak ke atas dan ia terheran-heran ada seorang pria yang sangat peduli padanya. Tapi ada yang aneh karena pria itu memakai topeng. Apakah dia penjahat?

"KALIAN SEMUA BENAR-BENAR TIDAK TAHU MALU. INI ADALAH SEKOLAH SWASTA DAN BUKAN KALIAN BEBAS UNTUK MELAKUKAN APAPUN. KALIAN SEMUA DI SINI SAMA KARENA TELAH MELAKUKAN PEMBULLYAN!"

Milkita merasa tersanjung mendengar pembelaan dari pria itu. Ia pikir setalah ini semuanya akan berakhir, tapi ternyata tidak.

Semua orang bersorak ke arah dia dan Milkita sangat terkejut saat mereka membully pria yang tengah menyelamatkan dirinya.

Ia mendengar jika para siswa yang lain tengah mengejek fisik laki-laki ini. Milkita tak habis pikir jika sekolah di sini akan sangat sekejam ini.

Ia pikir sekolah seperti ini hanya ada di film-film maupun di novel-novel. Tapi ia tak menyangka jika sekolah seperti ini juga ada di kehidupan nyata dan tengah dirasakan oleh Milkita.

Milkita terkejut saat ia merasa jika tubuhnya di angkat dan dibawa ke suatu tempat yang tak diketahui oleh Milkita.

Milkita membiarkan pria itu membawa dirinya ke dalam sebuah ruangan yang ternyata itu adalah tempat UKS.

Kemudian Milkita diletakkan di atas kasur hingga membuat kasur tersebut basah.

Petugas UKS yang melihat itu sangat panik apalagi kasur UKS harus basah.

"Apa yang kau lakukan siswa baru? Lihat dia sangat basah, kenapa kau meletakkan dia di sana?" tanyanya pada Rayanza dengan marah.

"Kau tidak melihatnya jika saat ini dia sedang sakit, dan kau hanya membiarkan dia sakit seperti itu? Aku murid baru di sini dan aku tak menyangka jika sekolah kalian benar-benar buruk."

"Kau!!" Petugas UKS itu terbawa amarah kepada Rayanza. "Jika kau tak ingin bersekolah di sini mending kau keluar dari sini."

"Tapi aku sudah membayar keperluan ku di sini bagaimana mungkin aku harus pindah. Ck, kalian memang payah."

"Murid baru! Berani sekali kau berkata seperti itu! Kau tak tahu jika kau akan dihukum jika berani menghina kami?"

"Aku tidak takut. Sudahlah mending kau tangani dia dari pada kau terkena masalah dan viral di sosial media karena tak menolong salah satu siswa hingga ia pun jatuh sakit. Kau mau masuk penjara dan satu lagi aku peringatkan kepadamu, hati-hati sekolah mu bisa saja dicabut surat izinnya.

Kemudian Rayan pergi begitu saja. Meksi ia tahu dirinya saat ini seperti sok menjadi pahlawan. Tapi ia tak peduli.

__________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA DAN KOMEN.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!