Kisah Kasih Di Sekolah

Kisah Kasih Di Sekolah

Part 1

Milkita menuju ke mejanya. Ia pun duduk di depan meja itu dan mengambil buku yang ada di atas sana.

"Ibu itu buku apa?" tanya sang anak.

"Ini hanya buku biasa tentang masa SMA ibu, di sini juga ada kisah antara ibu, dan orang yang sangat istimewa. Di sini juga menyimpan kisah ibu dan ayah." Milkita pun membuka buku tersebut.

Ini hanya kisah biasa antara aku dan dia dan suami ku. Kisah di masa sekolah yang tak akan pernah aku lupakan perannya. Kasih sayang dan juga cinta yang besar aku dapatkan di sana. Serta aku pun mengerti dengan artinya sulit saat aku mengenal dirinya. Rasa yang tak pernah aku rasakan pun akhirnya tumbuh begitu saja. Dia adalah orang yang mampu membuat ku tersenyum dan dia adalah jantung hidup ku. Ini adalah kisah ku bersama dia. Buku ini khusus ku tulis hanya tentang dirinya.

_____________

Pada hari itu hujan sangat deras mengguyur bumi hingga membuat Milkita yang sedang terburu-buru dikejar waktu tersebut tak memiliki pilihan lain untuk berlari dengan kecepatan penuh.

Tapi sayang dia sudah terlambat dan tubuhnya sudah terlanjur diguyur hujan. Milkita menarik napas yang sangat panjang dan menundukkan kepalanya penuh penyesalan karena bangun terlambat hingga membuatnya seperti saat ini.

Padahal hari ini adalah hari MOS nya pertama kalinya ia masuk SMA. Tapi, sudah ada kejadian seperti ini. Apa kata Kaka OSIS nanti. Bisa-bisa ia dihukum. Ditambah pandangan para guru yang sudah buruk kepada dirinya sebelum ia sempat menjalani kehidupan sekolahnya di SMA ini.

Milkita pun memegang tas ranselnya dan kemudian berjalan dengan wajah menunduk. Wanita itu tak menyadari jika ternyata gerbang sekolah masih terbuka.

Tapi, di situ sudah ada orang yang berjaga dengan wajah galak. Siapa lagi jika bukan anggota OSIS yang sangat menyeramkan dan tengah memplototi dirinya.

Milkita berhenti berjalan dan mendongak ke arah mereka. Wanita itu sangat terkejut saat melihat ada orang yang tengah menghadang dirinya.

Namun, wanita itu pasrah jika harus dimarahi oleh anggota OSIS tersebut. Lagipula apa yang ia lakukan saat ini memang merupakan kesalahan yang fatal.

"Kenapa baru datang? Apa saja yang dikerjakan di rumah? Sangat sibuk?" tanya Anggota OSIS itu dengan suara yang amat mematikan. Milkita yakin saat ini dirinya akan menangis sebab Milkita adalah anak yang lemah lembut dan hanya berbicara seperlunya. Ia termasuk anak yang pendiam, tapi jangan salah, di balik semua itu ia merupakan anak yang sangat pintar.

"Maaf saya bangun kesiangan."

"Bangun kesiangan? Enak banget kamu neybut kaya gitu tanpa beban yah," ejek salah satu dari mereka.

Milkita menghela napas panjang. Lagi-lagi ia melakukan hal yang salah. Baiklah, lebih baik saat ini Milkita jika ditanya lagi ia harus tak menjawabnya.

"Kenapa bisa bangun kesiangan? Apakah kamu tak tahu jika hari ini adalah hari kamu MOS dan malah begadang. Jangan pacar yang terus kamu urus," ucap pria yang juga merupakan salah satu dari anggota OSIS tersebut.

Milkita tak menjawab ucapan dari pria tersebut. Karena ia takut jika ucapannya kali ini akan salah. Milkita menarik napas panjang dan menundukkan kepalanya ke bawah.

"Kamu baru masuk baru juga jadi siswa baru di sini kamu sudah ngelunjak yah. Dasar kamu, kamu tak tahu jika di sekolah ini memiliki peraturan?" tanyanya pada Milkita.

Milkita tak menjawab hingga membuat para anggota OSIS itu sangat marah kepada Milkita.

"Baiklah. Karena kamu benar-benar sudah ngelunjak di sini, kami akan menghukum mu."

Dia pun menarik tangan Milkita untuk di bawa ke tengah lapangan. Sementara itu mereka menggunakan payung di derasnya hujan sedangkan ia tidak.

Ia terpaksa harus menuntut dengan OSIS tersebut dan berdiri di tengah lapangan disaksikan oleh banyak siswa baik yang sudah senior maupun junior.

Milkita diam melirik ke arah semua siswa itu. Hatinya sangat sakit ketika harus menanggung malu seperti saat ini. Mereka sangat tega kepada wanita yang sangat lemah seperti dirinya.

Mungkin ini akan menjadi hari terburuknya selama ini. Tapi Milkita harus berusaha untuk tetap tegar dan berdiri dengan berani di tengah hujan deras yang mengguyur tubuhnya.

Semua orang menyoraki dirinya dan melempari banyak kertas ke arah dirinya. Tak sadarkah mereka jika memiliki ilmu dan cerdas harusnya tahu jika saat ini apa yang terjadi pada Milkita adalah sebuah pembullyan.

_________

TBC

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMEN SETELAH MEMBACA. TERIMA KASIH SEMUANYA YANG SUDAH MEMBACA.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!