Entah kemana ia akan dibawa oleh Arya ia hanya menurut saja. Baginya jika ia menyela ataupun protes akan banyak menimbulkan perdebatan bersama Arya.
Siska tahu persis Arya adalah sosok pria yang tidak akan mau mengalah otoriter dan apapun harus sesuai dengan keinginannya.
"Sudah selesai nona" Ujar Bu Dewi membuyarkan lamunan Siska.
"Eh Bu, iya sudah selesai"
"Baik Nona sudah di tunggu tuan muda di depan"
"Baik Bu saya segera menemuinya"
Saat Siska keluar dari kamar tamu semua pelayan yang berada di sekitarnya seolah memandangnya, Ia merasa bahagia mendengar beberapa pelayan yang memujinya.
Arya yang melihatnya pun tertegun dan kagum dengan kecantikan wanitanya ini.
"Nice,, Cantik sekali wanitaku" ucapnya pelan.
Siska saat ini sudah ada dihadapan Arya saat ia berdiri melihat suaminya itu tetap menatapnya tanpa suara dan masih mematung.
"Arya....." di panggilnya tapi tak ada respon sedikitpun dari Arya.
Siska mencoba lagi memanggil Arya dengan sedikit memukul lengan Arya.
"Arya" sedikit berteriak
"Auuh, sakit sayang"
"Habisnya dari tadi di panggil diam aja, mau kemana kamu membawaku dengan pakaian begini" Tanya Siska.
"Ada pertemuan penting, kamu istriku yang harus menemaniku"
"pertemuan penting!!!"
"Ya sudah tidak perlu dipikirkan, nanti juga kamu tahu sayang. Ayo kita berangkat sekarang"
Sepanjang perjalanan Siska hanya melihat ke jalanan saja, sementara Arya dia sibuk dengan iPad nya. 'Sebenarnya aku dianggapnya sebagai istrinya tapi dia tetap saja cuek dasar pria kulkas' dalam batin Siska.
Akhirnya mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah hotel berbintang lima hotel mewah yang hanya didatangi orang kalangan menengah ke atas saja.
Siska yang tidak pernah datang ke tempat seperti ini merasa canggung. saat turun dari mobil ia tidak mau menjadi pusat perhatian semua orang walaupun ia tahu pasti perhatian semua orang akan tertuju padanya karena ia bersama Arya.
Arya yang tahu gelagat canggung dari istrinya itu langsung ia rangkul pinggang Siska dan sedikit berbisik "Jangan takut ada aku sayang" Arya terus melangkah maju bersama istrinya.
Benar saja apa yang menjadi kekhawatirannya ia menjadi pusat perhatian semua mata di dalam ballroom hotel itu. Sekali lagi Arya mampu membuatnya tenang dan nyaman.
"Tuan muda Arya Wiguna Adicipta selamat datang" ucap seseorang rekan kerja Arya.
"Selamat atas launching produk terbarunya Tuan Bagaskara" Arya menyalaminya memberikan selamat. Siska hanya mengikuti Arya ia takut akan mempermalukan Arya jadi lebih baik dia ikuti saja apa mau Arya.
"Terimakasih Tuan muda, anda bersama siapa tuan muda" ucap Bagaskara melirik Siska.
"Oh ini Siska Amelia Adicipta dia istri saya tuan Bagaskara" semakin mempererat rangkulannya.
Bagaskara yang ingin menyalami Siska langsung di tolak secara halus oleh Arya."Mohon maaf tuan Bagaskara saya rasa tidak perlu bersalaman dengan istri saya cukup saya mewakilinya"
Bagaskara mengerti kalau tuan muda Arya ini tidak suka miliknya di sentuh oleh siapapun maka ia langsung melengkung senyuman pada Arya dan mengurungkan niatnya untuk bersalaman dengan istri tuan muda Arya.
Sudah 30 menit acara berlangsung Siska yang sedari tadi diam saja dan mengikuti arah Arya kemanapun ia melangkah. Tiba-tiba ia ingin ke toilet dengan sangat terpaksa ia pun berbisik pada Arya "Arya aku mau ke toilet dulu".
Arya hanya memberikan respon mengangguk saja, Siska pun paham ia tidak akan hilang di dalam ballroom hotel ini jadi ia melangkah menjauh meninggalkan Arya yang sedang mengobrol dengan rekan bisnisnya.
...****************...
Siska yang sudah berada di toilet saat ia ingin melangkah maju menuju wastafel ia mendengar beberapa suara yang sedang membicarakannya dan Suaminya.
"Tuan muda Arya membawa istrinya, gue kira istrinya model terkenal itu siapa namanya gue lupa"
"Viona, model yang lagi naik daun itu"
"Nah ya gue kira Mr.ice (Arya) itu gandeng Viona tapi bukan viona loh tadi"
"eh lu ghibah aja, tapi istrinya Arya cantik kok walaupun nggak seseksi Viona"
"iya sih cantik, Tapi masa lalu Mr ice itu kan sama Viona mana sekarang Viona masih suka nempel sama Mr ice apa istrinya nggak cemburu!"
"bukan urusan lu kale, yuk ah ke ballroom lagi"
Siska yang sedari tadi mendengar perkataan para wanita di toilet itu pun akhirnya memunculkan rasa ingin tahunya,
"Siapa Viona apa hubungannya dengan Arya!!!" ujarnya sambil keluar dari toilet.
Siska mencari keberadaan Arya di dalam ballroom, ia sudah mencari ke tempat terakhir ia meninggal Arya tapi tidak ia temui keberadaan suaminya itu.
Sambil celingak-celinguk ia mencari keberadaan Arya akhirnya sosok Arya ia temui lagi berada tidak jauh dari tempatnya berdiri Siska langsung menghampiri.
Tapi belum sampai ia menghampiri Arya seorang wanita cantik, tingginya sepantaran dengan Arya, berbadan bagus dengan busana yang terbuka memamerkan body indahnya bagian dadanya yang hampir keluar sedang menghampiri Arya.
"Hai beb" Wanita itu langsung cipika-cipiki Arya ingin memeluk Arya. Namun Arya hanya diam saja dengan perlakuan wanita itu membuat Siska seketika kebakaran jenggot Siska mencoba biasa saja sebenarnya tapi sejujurnya entah mengapa hatinya terasa sakit.
Sesaat Arya ikut larut dalam dekapan Viona tapi ketika ia menoleh kebelakang ia melihat ada Siska disana mematung dengan suasana wajah yang sudah berbeda Arya tahu Siska pasti cemburu, maka ia biarkan saja adegan pelukan itu hingga Viona melepaskannya tanpa penolakan dari Arya walaupun sebenarnya Arya risih dengan Viona ini.
"Sudah lama beb" lanjut Viona
Arya hanya mengangguk saja. Namun, Viona yang masih menggebu-gebu ingin berdekatan dengan Arya langsung menarik lengan Arya dan merangkulnya.
Siska yang melihat hal itu sejujurnya ia tidak senang hatinya terasa sakit. Ia hanya diam dan langsung menuju PIntu utama meninggalkan Arya dan acara penting menurut Arya itu.
Siska masuk kedalam lift dan menuju lantai dasar hotel tersebut dan keluar dari hotel mencari taxi untuk ia tumpangi. Arya belum menyadari akan hal itu masih sibuk dengan obrolannya dengan Viona.
Hingga ponsel Arya bergetar, ia ambil ponselnya disana tertera nama Gio langsung Arya angkat.
"Tuan... tuan dimana, Nona.____"
"Aku di acaranya Bagaskara, kenapa dengan Siska!!!"
"Apakah nona bersama tuan"
"Iya dia dengan ku tadi, Sebentar___" Arya menggantung perkataannya melihat kiri dan kanan tidak ia temui sosok istrinya ia baru sadar Siska menghilang dari pandangannya.
"Gio....Siska menghilang, Cari dia sekarang gio" Ucap Arya panik.
Bergegas Gio langsung menuju hotel tempat Arya berada, Arya menanyakan kepada Gio kenapa sampai Gio menyadari kepergian Siska. Gio menceritakan kalau sang sopir tidak berani menelepon Arya ia hanya berani menelepon Gio maka Gio langsung konfirmasi kepada Arya.
"Tadi saat saya lagi menunggu Tuan muda dan nona di dalam mobil yang masih terparkir saya melihat nona keluar dari hotel sambil menangis saat saya kejar nona sudah masuk dalam taxi. maafkan saya tuan muda" Jawab Andi sopir Arya tertunduk dan tidak berani menatap Arya.
"saya benar-benar minta maaf tuan saya tidak tahu harus menghubungi siapa hanya tuan gio yang saya tahu. karena saya juga baru menjadi sopir tuan muda" lanjutnya
'Suami macam apa aku ini membiarkan wanitaku bersedih, membiarkan dia pergi' Dalam batin Arya.
"Cari dia Gio,Cek CCTV lakukan segalanya" Ujar Arya panik.
Gio tahu pasti Siska adalah cinta pertama Arya, Gio juga tahu kalau Arya menikahi Siska dengan cara memaksakan kehendaknya namun semua semata-mata karena ia tidak ingin Siska menjadi milik orang lain hanya boleh menjadi miliknya maka kehilangan siska akan membuatnya tidak tenang.
"Iya tuan, coba kita telfon orang yang di mansion mama tahu nona sudah pulang ke mansion" Ujar Gio
Arya langsung menarik ponselnya dan menghubungi Bu Dewi jawaban dari Bu Dewi membuatnya kecewa.
"Tidak Gio, dia tidak pulang ke mansion. kemana dia, apa dia kontrakannya atau panti asuhan. Cari diaa Gio" Jawabannya sedikit membentak.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Hiatus
aku gak suka banget sama sikap arya di sini
2024-06-03
0