Serba berkecukupan tapi tersiksa

Benar-benar pagi yang membuat Siska langsung badmood, kenapa juga ia luluh tadi malam saat berada di dekapan Arya.

Ia melamun pikirannya masih melayang, masih mencari cara agar bisa kabur dari mansion milik Arya ini.

Walaupun ia tahu kini statusnya adalah istri Arya tapi dunia luar sana tidak mengetahuinya. Ia masih aman untuk berkuliah pikirnya.

"Sayang" panggil Arya pada Siska yang membuyarkan lamunannya.

"Eh Arya"

"Kok Arya sih, sayang dong... " Rada kesal

"kamu kenapa sayang" lanjut Arya bertanya.

"Hari ini aku ada kelas aku mau ke kampus"

"Boleh tapi kamu akan dijaga bodyguard, Dan jangan berpikir mau kabur"

"Di jaga Bodyguard"

Siska menghela nafas panjang, ujian apalagi sekarang. Ke kampus saja mesti dijaga bodyguard dalam hatinya.

"Kamu siapin pakaian aku ya sayang aku mau kekantor habis itu kita sarapan.. kamu mau sarapan apa!!"

"Bubur Ayam"

Mendengar perkataan Siska ia langsung mengambil telfon rumah dan menekan Angka di nomor telponnya lalu berbicara pada seseorang.

"Chef Siapkan Bubur ayam untuk istri saya"

Langsung memutuskan sambungan telepon tersebut.

Dalam hatinya makan bubur ayam aja harus telfon chef begitulah orang kaya semua bisa di beli.

"Sayang baju aku mana!!" ucap Arya yang keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk dililit pinggangnya.

"Ihh kamu, kalo keluar itu pake bajunya" Siska menutup wajahnya.

"Kenapa sih harus di tutup, kamu itu istrinya aku nanti juga terbiasa lihat aku seperti ini"

Arya terkekeh langsung beranjak menggunakan setelan tuxedo berwana abu-abunya.

"Pakein dasinya" ujar Arya mendekat pada Siska.

"Udah selesai nih"

Arya langsung menarik tubuh Siska agar lebih dekat dengannya. Ia merangkul pinggang wanitanya dan berjalan menuju pintu utama kamarnya menuju lift.

Ting [ suara pintu lift terbuka]

"Ayo sayang" ucap Arya

Siska hanya mengikuti dan mengeekori kemana Arya akan membawanya. Arya menekan tombol di lift agar menuju lantai dasar mansion miliknya.

Ting [suara pintu lift terbuka]

Tibalah mereka di lantai dasar mansion dimana ruang tamu,ruang keluarga, serta ruang makan berada. Tujuan utama dari Arya ya menuju ruang makan.

sesampainya di ruang makan ada beberapa pelayan dan tentunya Bu Dewi kepala Asisten rumah tangga yang sangat Siska kenal.

Pelayan menghidangkan makanan yang akan menjadi sarapan tuan dan nona nya. Siska yang melihatnya sungguh tertegun pasalnya sarapan yang terhidang sesuai dengan ekspektasinya.

Bau aroma dari bubur ayam yang sangat menggoda iman nya. Dan saat pelayan menghidangkan makanan pada meja Arya, Siska mengerutkan keningnya pasalnya pria itu hanya memakan salad dan jus hijau saja.

"Silahkan Tuan Muda dan Nona sarapan nya di makan, kalau tidak ada hal yang di perlukan saya pamit" Ungkap Bu Dewi

Arya hanya mengangkat tangannya ke atas sembari memberikan kode awal semua pelayan dan siapapun yang ada di ruangan makan pergi dari tempat itu.

"Ayo dimakan katanya mau bubur ayam" ujar Arya

Siska langsung menyendok makanya dan mencoba makanannya. "Hmmm... Enak" gumamnya.

Di tengah suasana makan yang hening Arya kembali bertanya.

"Hari ini jadwal kampus kamu jam 10 pagi. Nanti akan ada bodyguard yang khusus menjaga kamu, dan aku juga sudah diapain sopir khusus untuk kamu"

"Bahkan kamu tahu jadwal kuliahku"

"iya semua tentang kamu nggak ada yang terlewat oleh ku"

"aku tidak butuh bodyguard mu aku bisa sendiri"

"Menurut atau tidak kuliah sama sekali" Tegas Arya. "Lanjutkan sarapan nya" Lanjut Arya

...****************...

Siska menghabiskan sarapan nya walaupun ia sudah badmood sekali dengan sikap Arya yang mengaturnya seperti anak kecil.

Arya yang melihat wanitanya lagi tidak nyaman, Arya hany terkekeh melihatnya.

"Jangan Coba-coba berpikir untuk kabur" Ucap Arya

Tok..tok..tok..[suara ketukan pintu]

"Masuk" Ucap Arya dengan muka datarnya

"Maaf tuan muda ini bodyguard untuk nona sudah datang" Ucap Bu Dewi

"Baik, suruh mereka kesini"

"Baik tuan muda"

Tak lama kemudian muncul 2 orang sosok wanita dengan berpakaian serba hitam tapi penampilannya bak laki-laki.

"Siska ini kedua bodyguard untuk mu mereka berdua seorang wanita, aku tidak akan menempatkan laki-laki berada dekat dengan mu sayang dan yang hanya boleh menyentuh mu hanya aku suami mu, walaupun mereka wanita kemampuan beladiri ya lumayan bagus " Ujar Arya menatap Siska yang wajahnya ditekuk kebawah.

Arya memberikan kode agar kedua bodyguard istrinya agar keluar dari ruangan, merekapun keluar. setelah kedua bodyguard itu keluar Arya yang menyadari wajah Siska yang tidak baik langsung menarik tangannya mendekat ke dalam dadanya.

"Sayang kenapa!!" Tanyanya. "kamu nggak suka aku kasih bodyguard, itu semua untuk kebaikan kamu sayang"

"Terserah kamulah Arya aku pasrah tapi aku nggak mau terlalu kelihatan ada bodyguard yang mengawasi ku, aku mau kuliah dengan tenang" Jawabnya pasrah.

"Baiklah kalau itu mau kamu yang penting kamu aman"

Mereka Selesai dari sarapan, Asisten Arya sudah menunggu di ruang tengah.

"Tuan sudah siap, kita berangkat sekarang ada meeting pagi ini tuan dengan klien baru" Ujar Gio Asisten sekaligus sahabatnya.

"Baik Gio, Saya mau pamit dengan istri saya dulu kamu tunggu saya di mobil" Jawabnya sambil merangkul pinggang Siska mendekat dengannya.

"Arya kamu mau apa, ini banyak orang yang ngeliatin" Siska tahu gelagat Arya pasti ada yang dia inginkan.

Cup..

"Morning kiss dulu, kamu baik-baik kuliahnya pulang kuliah langsung pulang" Arya mencium pipi Siska.

Jujur ada desiran dalam jantung Siska ketika Arya mencium pipinya. bukan perasaan yang biasa saja, entah apa ia belum pernah merasakannya yang jelas rasa badmood nya hilang seketika diperlakukan Arya dengan manis.

"Ih malu tahu dilihatin Bu Dewi" jawabnya ngeles.

Padahal Arya tahu mana ada bawahannya yang berani melihatnya. Ia hanya pura-pura nggak menggubris perkataan Siska, dengan ekspresi datar.

"Bodo amat yang aku cium itu istrinya aku bukan istri orang lain" ucapnya. "Aku pergi kerja dulu ya sayang, ingat pesan aku tadi" sambil mengecup kening Siska.

Siska menurut saja apapun yang dikehendaki oleh Arya, hidupnya sekarang benar-benar menyebalkan. Walupun Arya memiliki segalanya tapi bahagia yang di janjikan oleh Arya hanya omong kosong saja baginya.

Siska menatap kepergian Arya di teras depan mansion Arya, hingga hilang bayangan mobil Arya dari pengelihatannya. Benar-benar hidup berkecukupan tapi hatiku tersiksa gumamnya dalam hati yang tentu saja tidak akan terdengar oleh bawahan Arya.

Ya sudah lah masih ada waktu 2 jam lagi sebelum berangkat ke kampus, pikirnya mau ngapain lagi enaknya dan nggak mungkin ia hanya diam saja dikamar sebaiknya ia melakukan aktivitas yang bermanfaat dalam hatinya coba mendekatkan diri dengan orang-orang dalam rumah ini deh atau aku mau kenalan dengan dua orang yang tadi deh tegasnya.

...****************...

Terpopuler

Comments

Hiatus

Hiatus

shila gk bahagia di sini....

2024-06-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!