5. Syarat menikahimu

Berkat bujukan dari Rahman Fatimah kembali ke rumah. "Fatimah, syukur lah kamu kembali," ucap bunda sambil memeluk putrinya itu.

"Maafin Fatimah Bunda, tadi Fatimah sempat berkata kasar, Fatimah tidak bisa menyalahkan siapa pun di sini, akulah yang salah karena hadir di keluarga ini," ucap Fatimah memeluk bunda.

"Jangan bicara seperti itu sayang, ini memang cara Allah untuk mempersatukan keluarga kita," bunda mencium kening Fatimah.

Sarah pun memeluk adiknya itu, "Jangan pernah mengira kalau kamu berbeda, kamu sama seperti aku dan kak Rahman, kita sama-sama anak ayah dan bunda," kata Sarah sambil memeluk Fatimah.

"Maafin aku kak, aku terlalu kaget dengan kenyataan ini, maaf..," Fatimah menangis di pelukan Sarah.

"Hush..jangan nangis lagi, kamu adik kesayangan kakak, apa pun yang terjadi kamu tetap adikku," lanjut Sarah dengan tulus menenangkan adiknya.

***

Malam itu, diam-diam Rahman menemui bunda dan ayah untuk berbicara serius.

"Ayah, bunda, ada yang ingin aku sampaikan, mungkin ayah sudah tau tentang hal ini," ucap Rahman pelan.

"Hal penting apa?" tanya bunda penasaran.

"Aku berniat menjadikan Fatimah istriku setelah ia lulus SMA," tegas Rahman menatap serius kedua orangtuanya. Bunda tampak kaget mendengar kata-kata putranya itu.

"Rahman kamu bercanda ya, Fatimah itu adik kamu, dia juga masih terlalu muda," bunda melototi Rahman.

Ayah yang sudah tau tentang hal itu hanya terdiam.

"Bunda..tolong izinkan aku menjaga Fatimah hingga ujung hayat ku, aku janji akan menjaga dia," lanjut Rahman menggenggam tangan bunda.

"Banyak perempuan di Dunia ini, kenapa harus Fatimah? bagaimana mungkin kamu bisa menyukai adik kamu sendiri, bunda tidak setuju, seolah kamu ingin merusak keluarga kita," tegas bunda dengan serius.

"Apa salahnya Bun, Fatimah bukanlah adik kandung ku, tidak juga sepersusuan, tidak ada hukum apa pun yang melarang pernikahan Antara aku dan Fatimah kecuali jika ayah dan bunda tidak merestuinya.lagi pula apa bunda tidak pernah berfikir bahwa suatu saat Fatimah akan pergi jauh meninggalkan kita, untuk itu aku akan menikahi Fatimah agar ia selalu bersama kita," jelas Rahman panjang lebar.

Bunda hanya terdiam.

"Sudah Rahman, lebih baik sekarang kamu istirahat, biarkan ayah dan bunda berfikir dulu," kata Ayah pada putranya itu.

___

Keesokan harinya Rahman kembali merundingkan hal itu pada ayah dan bunda serta Sarah, karena Fatimah sudah berangkat sekolah.

" Kak Rahman, kata bunda kamu mau menikahi Fatimah, apa benar?" tanya Sarah dengan serius.

"Iya," jawab Rahman singkat.

"Kak, kamu gila yah, kita itu bersaudara, meskipun Fatimah itu anak angkat, tapi tetap aja, kita di besarkan bersama," Sarah cukup kesal dengan niat Rahman untuk menikahi Fatimah.

"Iya Sarah, apa salahnya jika aku yang menjadi imam bagi Fatimah, dengan aku menikahinya maka dia akan tetap berada di sisi kita," jelas Rahman pada Sarah.

Sarah hanya bisa diam karena terlalu kesal pada Rahman.

"Ayah dan bunda sudah pikirkan matang-matang, jika memang kamu serius menikahi Fatimah, Ayah dan bunda setuju-setuju saja, namun syaratnya adalah kamu harus ke luar negeri selama satu tahun, karena Fatimah baru lulus SMA satu tahun lagi, ayah tidak mau kamu dan Fatimah sama-sama tinggal di rumah ini sedang kamu mencintai Fatimah, pergilah sementara waktu," jelas Ayah panjang lebar.

"Baik, aku akan memenuhi syarat Ayah, besok aku akan berangkat ke Singapura," tegas Rahman menatap serius ayah dan bunda.

***

Malam hari, Rahman tampak mengemas barang-barangnya di kamar. Fatimah mengetuk pintu."Kak Rahman.." panggilnya.

"Masuk Fatimah.."

"Kak, kamu beneran mau ke luar negeri selama setahun, kenapa aku yang terakhir di kasih tahu," Fatimah menatap wajah Rahman.

"Fatimah..aku ada urusan bisnis yang tidak bisa di tinggalkan di Singapura, aku harus pergi untuk waktu yang cukup lama, kamu di sini jaga diri baik-baik ya," ucap Rahman dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

"Kak.. emangnya nggak bisa pulang sesekali, kakak jahat ya, pergi selama itu, apa kakak nggak kangen sama keluarga, ya..aku emang anak angkat, tapi aku susah kalau nggak ada kakak,siapa yang jagain aku kalau nggak ada kakak," Fatimah menangis sambil memukul kakaknya dengan bantal guling.

"Fatimah..Fatimah...jangan nangis," ucap Rahman pada Fatimah yang memukulinya dengan bantal guling.

"Dasar kakak jahat," gumam Fatimah yang masih kekanak-kanakan.

"Hanya satu tahun, setelah itu aku akan kembali dan aku akan menjaga kamu hingga akhir hayat ku," ucap Rahman pelan.

"Bohong ..dasar pembohong, suatu saat kakak pasti akan menikah, dan mulai sibuk dengan keluarga barumu, kamu pasti akan menikah di Singapura dan tidak kembali lagi," kata Fatimah dengan wajah cemberut.

***

Keesokan hari Fatimah dan keluarganya mengantarkan Rahman ke bandara.

Fatimah amat sedih karena ia belum pernah jauh dari kakaknya Rahman.

***

Satu tahun kemudian,,

Satu tahun sudah berlalu, hari ini adalah hari dimana Fatimah menanti kedatangan kakaknya Rahman. kini Fatimah sudah lulus SMA, dan sekarang dia mulai bisa merias dirinya. berkat bantuan dari kakaknya Sarah, Fatimah rutin melakukan perawatan kulit di rumah.

Fatimah, Sarah, Ayah, dan Bunda menanti kedatangan kakaknya di Rumah.

tak lama kemudian sebuah mobil berhenti di depan rumah, pintu mobil terbuka, dan benar itu adalah Rahman.

Sarah dan Fatimah menyambut kedatangan sang kakak yang sudah dinantikan.

Rahman menatap wajah Fatimah, "Baru di tinggal setahun udah makin cantik," batin Rahman.

---

Seluruh anggota keluarga asyik mengobrol di ruang tamu. tiba-tiba semua terdiam dengan pertanyaan Fatimah, "Kak gimana calon istrinya, udah ketemu belum?" tanya Fatimah dengan polosnya.

Semua anggota keluarga merasa canggung mendengar kata-kata Fatimah.

"Ayah ke atas dulu ya," ucap Ayah yang meninggalkan ruang tamu.

"Bunda mau masak dulu ya, tadi masakan bunda nanggung, ini mau dilanjut dulu," ucap bunda yang juga meninggalkan ruang tamu.

Sementara Sarah hanya terdiam, ia tahu bahwa sebentar lagi Fatimah akan dinikahkan dengan Rahman.

Handphone Fatimah berbunyi. Fatimah buru-buru ke belakang untuk mengangkat telepon.

ternyata telpon dari Fatih, selama setahun terakhir ini, Fatih dan Fatimah sama-sama memendam perasaan, namun keduanya tidak berani berpacaran, mereka hanya berkomitmen untuk menikah setelah lulus kuliah.

"Assalamualaikum,ada apa Fatih," sapa Fatimah di telpon.

"Waalaikumussalam, Fatimah aku akan pergi kuliah ke Turki dalam waktu dekat ini, saling berjauhan adalah yang terbaik untuk kita saat ini, tapi aku akan tetap berkomitmen untuk melamar kamu setelah lulus kuliah," jelas Fatih dengan serius.

"Baiklah, aku akan menanti sampai saat itu tiba, hati-hati di sana, jaga diri baik-baik, Assalamualaikum," Fatimah menutup telpon karena matanya mulai berkaca-kaca mengingat laki-laki yang ia cintai akan pergi.

Episodes
1 1. Menjagamu
2 2. Gadis kecil kakak
3 3.Pemilik hati
4 4.Terungkapnya Rahasia
5 5. Syarat menikahimu
6 6. Keputusan terberat
7 7. Air mata Fatimah
8 8. Perubahan Sikap Fatimah
9 9. Izin dari suami
10 10.Masakan istri
11 11. Rusaknya Harapan
12 12. Menyibukkan diri untuk melupakan masalah
13 13. Kedatangan yang tiba-tiba
14 14. Pertengkaran tak berujung
15 15. Tolong jaga Rahasia
16 16. ketika kamu memantau istri
17 17. Housekeeping imut
18 18. Istri adalah prioritas
19 19. Ketika kamu dianggap salah
20 20. Bidadari milik Rahman
21 21. Kejadian yang tiba-tiba
22 22. Cinta membuatmu menyiksa diri
23 23. Perhatian yang ku harapkan
24 24. Rasa curiga
25 25. Jebakan yang menguntungkan
26 26. Hidayah cinta di kamar 27
27 27. Malam yang gelap
28 28. Mencoba cinta?
29 29. Kedatanganmu terlambat
30 30. Ketika dia jauh
31 31. Ketika kamu di uji
32 32. Akhirnya ia kembali
33 33. Kalung cinta
34 34. Kebahagiaan sesaat
35 35. Makam
36 36. Bagai mimpi buruk
37 37. Kehilangan
38 38. Mencarimu
39 39. Foto petunjuk
40 40. Masa pemulihan
41 41. Menolak
42 42. Mencoba setuju
43 43. Saat tau ia akan menikah
44 44. Sembunyi tapi peduli
45 45. Jembatan penyatu
46 46. Memperbaiki semuanya
47 47. Bersama
48 48. Dendam bukan solusi
49 49. Dilamar
50 50. Ending
51 Katakan tidak pada Cinta
52 Yang terbaru
53 Aku bukan bidadari surgamu
54 Promosi karya Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta
Episodes

Updated 54 Episodes

1
1. Menjagamu
2
2. Gadis kecil kakak
3
3.Pemilik hati
4
4.Terungkapnya Rahasia
5
5. Syarat menikahimu
6
6. Keputusan terberat
7
7. Air mata Fatimah
8
8. Perubahan Sikap Fatimah
9
9. Izin dari suami
10
10.Masakan istri
11
11. Rusaknya Harapan
12
12. Menyibukkan diri untuk melupakan masalah
13
13. Kedatangan yang tiba-tiba
14
14. Pertengkaran tak berujung
15
15. Tolong jaga Rahasia
16
16. ketika kamu memantau istri
17
17. Housekeeping imut
18
18. Istri adalah prioritas
19
19. Ketika kamu dianggap salah
20
20. Bidadari milik Rahman
21
21. Kejadian yang tiba-tiba
22
22. Cinta membuatmu menyiksa diri
23
23. Perhatian yang ku harapkan
24
24. Rasa curiga
25
25. Jebakan yang menguntungkan
26
26. Hidayah cinta di kamar 27
27
27. Malam yang gelap
28
28. Mencoba cinta?
29
29. Kedatanganmu terlambat
30
30. Ketika dia jauh
31
31. Ketika kamu di uji
32
32. Akhirnya ia kembali
33
33. Kalung cinta
34
34. Kebahagiaan sesaat
35
35. Makam
36
36. Bagai mimpi buruk
37
37. Kehilangan
38
38. Mencarimu
39
39. Foto petunjuk
40
40. Masa pemulihan
41
41. Menolak
42
42. Mencoba setuju
43
43. Saat tau ia akan menikah
44
44. Sembunyi tapi peduli
45
45. Jembatan penyatu
46
46. Memperbaiki semuanya
47
47. Bersama
48
48. Dendam bukan solusi
49
49. Dilamar
50
50. Ending
51
Katakan tidak pada Cinta
52
Yang terbaru
53
Aku bukan bidadari surgamu
54
Promosi karya Ketika Pangeran Dingin Jatuh Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!