Ep 2

Virgilia dengan terpaksa bersedia untuk menikahin Ceo kejam itu agar Pamannya terbebas dari hutangnya meskipun seumur hidup ia harua menderita hidup bersama orang yang bahkan belum dia kenal sedikitpun. Virgilia mengusap air matanya perlahan lalu mengangkat wajah nya lalu menatap orang dihadapanya yang masih acu tak acu padanya.

"Apa Anda bisa menjamin keamanan Paman dan Bibi saya setelah kita menikah?" tanya Virgilia

"Kamu tenang saja Nona. Bos saya ini orang yang tidak mengingkar janji" jawab David

"Saya tidak berbicara dengan kamu, saya bicara dengan bos mu" ucap Virgilia

"Katakan saja apa yang kau inginkan" tanya nya

"Saya ingin Paman dan Bibi saya bebas dari apapun menyangkut kamu dan izinkan mereka untuk kembali ke kampung halaman mereka" ucap Virgilia

Ia menatap Bibinya lalu memberi isyarat bahwa percaya padanya.

"Baiklah. Tapi satu hal lagi kamu tidak terikat dengan kontrak apapun jadi jangan pernah berfikir kamu akan saya lepaskan" ucap nya

Perkataan itu membuat Virgilia sedikit tertegun dan menahan tangisanya di pelupuk mata. Menarik nafas nya perlahan

"Baiklah" jawab nya singkat

Mereka pun pergi dari sana. Virgilia jatuh kelantai ruang tamu menunduk kelantai dan menangis. Bibi dan Pamanya pergi meninggalkan dia sendirian

"Malang sekali nasip mu Vi, sekarang apa yang ingin kamu lakukan? Tidak ada. semua rencana dan cita-cita mu sudah hilang entah apa yang terjadi setelah ini" gumamnya

Dia terus menangis hingga Ia terlelap dan tidur di lantai ruang tamu.

****

Pagi Hari

David Asisten pribadi Antoni sekaligus sahabatnya itu sudah menunggunya dari pagi di halaman rumah nya. Ia terus menatap jam tanganya entah sampai kapan Ia harus menunggu Seorang Antonio ini.

Didalam rumah Ny Ester Ibunda Antonio sedang munggu anak sematawayang nya itu bersiap-siap berbeda dengan sang Ayah yang terlihat santai Ny Ester tampak tidak sabaran untuk bertemu dengan calon menantunya itu.

"Pah, kenapa Antonio lama sekali mama sudah tidak sabar untuk melihat calon menantu mama" ucap Ny Ester

"Mama sabar dong, tau kan anak itu bagaimana lagi pula gadis mana yang mau dengan Dia" ucap Tuan Daniel

"Papa ini, buktinya Dia mengajak kita untuk melamar nya berarti memang ada yang mau dengan nya anak ku itu ganteng dan terkaya di kota ini siapa yang tidak mau menikahinya" ucap Ny Ester

"Jangan sampai seperti yang sebelum nya Mama begitu semangat eh di tolak juga sama mama" ucap pak Daniel mengingatkan

Antonio sudah siap dan turun dari kamarnya

Ia melihat kedua orang tuanya duduk di ruang tamu menunggunya.

"Ma, Pah sudah siap?" tanya nya

"Sudah lebih baik kita berangkat sekarang Papa banyak urusan" pinta Tuan Daniel

Mereka keluar dari kediaman Antonio dan menujuh ke rumah Virgilia. David yang sedari tadi menunggu memutar bola matanya melihat bosnya yang bergaya seperti biasa tapi hari ini berdandan begitu lama.

"Tumben banget lu lama begini ganti baju gue sampe jamuran nunggu" ucap David

"Berisik lu, udah buru jalan bete gue" jawab nya

"Kenapa? Bukanya senang gitu ya kan dapat kembang desa mana masih polos lagi" David

"Lu kalau soal gituan lancar benar otak lu, giliran kerjaan aja garuk-garuk kepala" Antonio

"Terus bete kenapa lu?" tanya David

"Shakira bentar lagi balik. Lu tau kan kalau dia balik" ucap Antonio

"Aduh lagian si lu udah tau dia tukang selingkuh lu mala diemin aja pusing sendiri kan lu" ucap David

"Gue mesti gimana ni" tanya Antonio

Antonio hanya pada David ia bisa mengeluh. Mereka sudah bersahabat sejak kuliah hingga saat ini mereka berusia 32 tahun.

***

Virgilia sedang mengendarai motornya ia baru pulang dari pasar dan melihat seorang nenek yang terjatuh di genangan air di jalan Ia membantu nya berdiri dan memungut barang jualnya.

"Nenek tidak apa-apa?" tanya Virgilia

Mobil sedan hitam mewah melintas dan seorang perempuan didalam nya melihat Virgilia yang sedang membantu Nenek itu.

"Berhenti didepan" ucap nya

Lalu sopirnya berhenti

"Ada Apa Ma?" tanya sang suami

"Turunkan kaca mobil nya pak" perintahnya

Ia melihat gadis yang sedang membantu nenek tua itu memunguti belanjaanya dan menaruh kembali ke sepedanya

"Nek, hati-hati jalanya lain kali jangan terlalu berat bawaanya kasian nenek sudah tua" kata Virgilia

"Makasih Nak, kamu baik sekali semoga bahagia selalu ya Nak" ucap Nenek itu lalu pergi.

Ia kembali mengendarai motornya lalu meninggalkan Nenek itu melewati mobil yang tengah parkir disana.

Mobil BMW hitam lewat dan melihat dari dalam mobil mengucek matanya berharap apa yang Ia lihat bukan gadis yang ia temui beberapa hari lalu.

"Itu gadis yang di rumah Dito kan?" tanya Antonio

"Yang mana?" tanya David

"Itu yang barusan lewat" ucap Antonio

David tidak melihat siapapun di luar selain mereka.

"Sepertinya lu---" David

"Apa-apaan lu jangan sembarangan gue tampol lu" Antonio

Setelah beberapa jam dalam perjalanan mereka sampai di rumah Paman Virgilia

Suasana nya sejuk banyak pohon dihalaman rumah membuat orang nyaman berada disana di tambah suasannya masih asri dan nyaman sekali. Bibi Virgilia datang dari dalam menyambut mereka.

"Silahkan masuk Tuan dan Nyonya" ucapnya

mereka semua duduk di ruang tamu.

"Maaf Nyonya beginilah keadaan rumah dari Virgilia" ucap bibinya

"Vi buatin minuman" pinta Bibinya

"Iya Bi" jawab Virgilia

Antonio terus melihat rumah itu seperti sedang mencari seseorang.

"Paman mu masih di dalam sebentar lagi keluar" ucap Bibi Virgilia yang menyadari Antonio sedang mencari Suaminya itu

Wajah Antonio biasa saja saat nama itu di sebutkan. Virgilia masuk membawah minuman untuk tamunya.

"Apa dia Virgilia?" tanya Ny Ester

"Iya Nyonya, ini Ponakan saya Virgilia" jawab Bibinya

Paman Virgilia keluar dan bertemu dengan mereka. Tuan Daniel kaget melihat Paman Virgilia

"Dito" ucap nya

"Tuan Daniel" jawabnya

Mereka kenal dengan Dito karena dulu Dito bekerja sebagai sopir di rumah mereka. Setelah menikah akhirnya Dito memutuskan untuk tinggal di kampung halamanya. Jauh sebelum Antonio lahir itu lah mengapa Ia tidak mengenali Antonio.

Antonio yang melihat Paman Virgilia dengan tatapan datar dan tidak peduli.

"Pantas saja Antonio ingin kami segera datang melamar mu ternyata kamu secantik ini nak" ucap Ny Ester

Virgilia yang mendengar itu pura-pura tersenyum agar semua orang tidak curiga kalau ini hanya keterpaksaan.

Setelah berbincang mereka semua duduk makan bersama di samping rumah saya sudah di siapkan lesehan oleh keluarga Virgilia. Virgilia yang sedari tadi sibuk di dapur menyiapkan makanan tidak menyadari ada orang lain selain dia disana.

"Sepertinya kamu sangat antusias" katanya

Virgilia sedikit terkejut

"Ngapain disini?" tanya nya ketus

"Saya mau ke toilet" ucap nya

"Toilet disana. Bukan disini" Virgilia menunjuk arah toilet

Antonil masih berdiri disana tanpa sedikit berkedip melihat Virgilia yang sibuk dengan pekerjaanya

"Sepertinya kamu senang mau menikah dengan saya" ucapnya lagi

Virgilia tidak peduli dengan perkatannya

"Oh iya saya ini kan orang terkaya di kota ink dan pengusaha termuda dan anak tunggal dari Danile Wijaya pantas saja kamu mau menikahi saya iya kan?" ledeknya

"Jika kamu tidak memaksa saya, saya tidak akan sudi menikahi orang arogan dan kejam seperti kamu. Dan lagi saya tidak butuh harta kamu yang banyak itu" Jawab Virgilia

"Jika saya punya pilihan lain mungkin saya akan memilih pilihan yang lain itu" lanjutnya

Antonio berjalan keluar dari sana dengan emosi.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!