Hari pernikahan
Setelah melalukan pemberkatan Mereka semua menujuh hotel tempat yang sudah di sediakan oleh Orang Tua Antonio. Salah nya juga kenapa harus memberitau mereka bahwa ia akan menikahi gadis yang djadikan sebagai alat pelunas hutang Pamanya itu. Ia hanya berencana menikahi nya diam-diam tapi ternyata rencananya gagal karena ia tidak bisa berbohong dari Ibundanya semua nya menjadi kacau sekarang karena ulahnya sendiri.
Didalam mobil selama perjalanan menujuh hotel Virgilia tidak bicara sepatah katapun dengan orang yang sudah resmi menjadi suaminya itu disampingnya. David yang melihat dari kaca spion sedikit tertawa pasalnya sekarang bertambah sudah orang keras kepala menjadi temanya.
"Apa kamu tidak bisa bicara?" suara itu membuka keheningan mereka
"..............." tidak ada jawaban
Antonio menjadi semakin kesal dan marah pada Virgilia Ia mengengam tanganya dengan erat.
"Apa yang kamu lakukan? Lepasin tangan ku sakit tau" suara itu keluar juga dari mulut Virgilia
"Ku pikir kamu sudah mati karena tidak bicara" ejek Antonio
"Apa saya perlu bicara dengan mu?" ketus nya
"Kamu ini kenapa kalau dengan orang lain bisa bicara lembut kalau dengan saya kenapa seperti reog begini?" tanya Antonio
"Saya bicara halus hanya dengan orang yang saya sukai" jawab Virgilia
"Jadi maksud mu-----" Kata Antonio di potong David
"Jadi kalau Virgilia tidak suka seseorang dia kek Reog paham kan Bos" ceplos David
"Diam kamu Vid" titah Antonio
Mereka akhirnya tiba di Shakira hotel. Virgilia turun sendiri dari mobil namun ditahan Antonio.
"Ada apa lagi si?" tanya Virgilia
Antonio keluar dari mobil berlari ke sebelah dan membuka pintu mobil untuk Virgilia. Memberikan tanganya agar disambut Virgilia, Ia menyadari banyak wartawan disana tak ingin merusak martabat sang suami ia terpaksa melakukanya.
"Jangan geer kamu ya, saya begini karena takut kamu akan hukum saya lebih dari ini kalau saya permalukan kamu disini" ucap Virgilia
"Dasar bodoh, memangnya apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Antonio
Mereka masuk kedalam ruangan yang telah disediakan oleh orang tua Antonio. Virgilia
Melihat semua itu terpukau. Matanya berkaca-kaca melihat ink semua
"Bapak, Ibu andai kalian masih hidup sekarang kalian pasti akan bahagia melihat putri kalian menikah ya meskipun secara terpaksa tapi bagi ku ini adalah pernikahan pertama dan terakhir, Aku tidak akan bermain main dengan ikatan suci pernikahan" batin Virgilia
Antonio memberikan tissue pada Virgilia
"Terimah kasih" ucap nya
"Hem" jawabnya singkat
Setelah beberapa jam resepsi pernikahan
Mereka menginap di hotel malam itu sebelum besok kembali ke rumah Antonio. Virgilia masuk kedalam kamar hotel dan membantingkan dirinya disana karena sudah lelah dengan semua acara yang begitu menyiksa Ia pun tertidur dengan pulas tanpa menganti bajunya. Antonio yang baru saja masuk melihat Dia yang belum ganti baju tidur dengan pulas disana.
"He, bangun" membangunkan Virgilia namun yang dibangunkan tidak ada suara sama sekali. Ia menaruh tanganya di hidung Virgilia
"Masih bernafas tapi tidur seperti kerbau begini dasar gadis kampung" gerutunya
Tidak ingin tidur dengan keadaan seperti itu Ia terus membangunkan Virgilia sampai akhirnya habis sudah kesabaranya.
"Virgilia !!!" suara teriakanya memenuhi ruangan kamar itu membuat sang empunya nama bangun dengan kaget nya. Ia langsung berdiri tegak dihadapan Antonio, matanya melihat kearah Antonio yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam membuat nyalinya menciut sedikit demi sedikit.
"Siapa yang mengizinkan kamu tidur disana hah?" tanya nya dengan nada kasar
"Tapi kan ini tempat tidur kita kan?" tanya Virgilia
"Sejak kapan saya mengizin kan barang saya di bagi dengan kamu?" tanya nya
"Tapi kan kita sudah menika----" katanya di potong oleh Antonio
"Diam, saya menikahi kamu itu karena kamu sebagai pelunas hutang paman mu bukan sebagai istri ku, apapun yang saya miliki kamu tidak boleh menyentu nya tanpa seizin saya paham kamu!!" bentak Antonio yang membuat Virgilia meneteskan air matanya
Karena menyadari semua yang ada didalam kamar ini milik Antonio Ia tidak memakai apapun itu. Antonio masuk kedalam kamar mandi membersihkan dirinya
Virgilia meminta bantuan David untuk mengambilkan pakaiannya di rumah Paman nya beberapa saat kemudia David datang membawah koper kecil dan memberikan nya pada Virgilia.
"Terimah kasih ya Vid sudah membantu saya" ucap Virgilia
"Sama-sama Virgilia. Teman Bos ya teman saya juga" ucap David
"Panggil Vi aja" ucap Virgilia
"Takut gak enak, ngak pp saya panggil Virgilia aja" ucap David
"Ngak pp, orang-orang lebih suka manggil aku Vi soalnya biar gak belibet" Ucap Virgilia
Setelah mengambil koper nya Virgilia kembali kekamar hotel dan melihat Antonio yang sedang duduk di sofa hotel yang menatapnya denga datar. Virgilia membuka kopernya mengambil handuk nya dan baju ganti lalu masuk kekamar mandi. Beberapa menit kemudian ia selesai mandi dan mengeringkan rambutnya dengan handuk di kepalanya. Karena seharian resepsi membuat Virgilia cape dan lagsung mengambil selimut didalam kopernya membentangkan nya dilanatai lalu tidur dengan beralaskan tangan di kepalanya. Antonio yang melihatnya sedikit kebingungan. Tak ingin peduli ia pun tidur diatas kasur empuk milik hotel itu, ia tidak bisa tidur tatapanya terus melihat ke punggung Virgilia yang sedari tadi tidur pulas disana.
"Benar-benar gadis kerbau bisa-bisanya dia tertidur hanya beralaskan selimut itu" gumamnya
Ia mencoba membuat dirinya tertidur tapi tidak bisa, ia turun dan membawah selimut hotel itu ingin menutupi badan kecil Virgilia yang kedinginan karena Ac ruangan itu berjalan perlahan dan langkahnya tertahan
"Kenapa gue mesti peduli sama ni anak? Ah bodo amat mau kedinginan atau apa gue gak peduli" gumam nya lagi
Ia pergi tidur di kasurnya dan membiarkan Virgilia mengigil kedinginan disana. Suara Virgilian seperti sedikit gemetar karena penasaran ia pergi melihat Virgilia dibawah sana.
"Ibu, Bapak Vi rindu bagaimana kabar kalian sini ayok peluk Vi. Kalian ngak kangen sama Vi?" Vigilia mengigau memanggil Ibu dan Bapaknya
Setelah itu Virgilia mengigil kedinginan Antonio yang melihatnya sedikit kasian
"Menyusahkan sekali" gerutunya lalu ia memberikan selimutnya pada Virgilia
Saat ingin memberikan selimutnya ia tersandung dengan karpet kamar hotel membuatnya jatuh dan berbaring di samping Virgilia. Selimutnya jatuh membungkus mereka berdua di sana. Virgilia berbalik badan dan masuk kedalam dekapan Antonio membuatnya sedikit bergumam.
"Hangat" gumamnya
Antonio tidak bernafas sedikit pun saat di peluk oleh Virgilia. Tanganya menjadi bantal untuk Virgilia tidur dan tangan satunya lagi terjatuh tepat di bokong Virgilia yang membuatnya semakin tidak bisa bernafas.
Jika Virgilia terbangun alasan apa yang harus ia berikan jika dia bertanya. Dengan terpaksa ia ikut tidur disana sampai pagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 71 Episodes
Comments
lovely
semoga Lo Bucin Antonio 🥺
2022-11-20
0