♧ ♧ ♧ ♧ ♧
Sore harinya,aku pun membereskan barang-barang yang akan aku bawa nanti.Ibu meminta ku untuk membawa seperlunya lebih dulu dan yang penting-penting saja.Sisanya kata ibu,bisa nyusul.
Aku pun menatanya di dalam koper yang ukurannya tidak begitu besar,sambil menontin TV yang terlihat dari dalam kamar ku.
"Apa semuanya sudah siap?" tanya ibu yang baru saja menghampiri ku.
"Sudah bu,tinggal peralatan yang biasa aku gunakan untuk mandi saja." balas ku.
"Ya sudah,nanti kalau udah selesai,antarkan makanan yang ibu simpan di atas meja ke rumahnya paman." ucap ibu.
"Ibu soalnya mau mencuci kain pel," lanjut ibu.
"Iya bu....."
♧ ♧ ♧ ♧ ♧
Sekitar jam setengah 5 sore,aku pun berangkat menuju ke rumahnya paman yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumah ku.Di perjalanan aku tidak sengaja bertemu dengan Ade adik kelas ku saat di SD,tapi sekarang aku sama dia tidak satu sekolah.
"Eh iya,kebetulan aku ketemu sama kamu." ucapnya.
"Lah emang kenapa?" tanya ku.
"Emang benar yah,katanya kamu mau pergi merantau ke kota? Aku tidak sengaja mendengarnya dari Riki semalam." jelas nya.
"Iya....."
"Sama siapa kamu berangkat?" tanya nya kembali.
"Ya paling pakai mobil umum.Tapi,kata ibu nanti aku di antar sama bibi Neha.Kebetulan katanya anak dan menantu nya tinggal di kota yang aku tuju." jelas ku.
"Aku kira kamu nggak akan seberani itu,apalagi kamu anak perempuan satu-satunya di keluarga kamu."
"Ya mau bagaimana lagi,kamu tahu sendiri kondisi keluarga ku seperti apa.Aku hanya ingin meringankan beban mereka saja." ucap ku.
"Semoga berhasil yah,"
"Amin......."
Kami pun berpisah satu sama lain dan aku pun langsung melanjutkan kembali perjalanan ku.
Sesampai nya di rumah paman,aku langsung meletakan kotak makanan nya di atas meja yang ada di ruang makan di rumah paman.
"Lah mereka pada kemana? Kok sepertinya nggak ada siapa-siapa." ucap ku sambil melihat ke sepenjuru rumah.
Aku pun memutuskan untuk langsung pulang saja.Namun saat aku memakai sendal,ibunya Santi menegur ku.
"Eh Naima,ibu kira kamu sudah berangkat," ucap nya.
"Belum bu,baru besok lusa saya baru berangkat." ucap ku.
"Santi juga katanya,baru mulai masuk kerja kemarin.Untung nya nggak harus menunggu lama." ucap nya.
"Ibu sempat khawatir kalau harus menunggu panggilan dulu.Tapi untung nya tidak," lanjut beliau.
"Iya kan karena itu,ada rekomendasi dari sekolahan juga.Jadi prosesnya sepertinya di permudah." balas ku.
"Terus kenapa kamu nggak ikut saja sama Santi ke B*****g ? Kan dia juga ke sana sama Risna juga." ucap beliau.
"Iya bu,soal nya aku telat daftar nya waktu di sekolahan.Jadi keburu di tutup pendaftrannya," jelas ku.
"Oh gitu......"
"Ya sudah,semoga saja kamu juga cepat dapat pekerjaan juga." lanjutnya.
"Iya bu......"
Aku pun langsung pamit dan memilih untuk,melewati jalan yang lain.Karena udah mau magrib,aku memutuskan untuk melewati jalan yang lebih cepat meskipun harus melewati jalan yang agak kecil.
Sebenarnya,aku bukan tidak mau ikut kerja di pabrik yang sekarang menjadi tempat kerja Santi.Hanya saja,aku ingin lebih mandiri saja dan karena memang aku merasa kalau.akunsatu kerjaan dengan teman atau tetangga ku.Nanti ceritanya akan berbeda,aku takut malah menimbulkan perselisihan di antara kami berdua.
Aku sempat mendengar cerita itu,dari anak tetanggaku teh Elis.Dia dulu sempat berangkat merantau bareng teman satu kampungnya.Singkat cerita dia malah berselisih paham dengan temannya itu karena sering di jelek-jelekan oleh temannya itu dan di adukan yang tidak-tidak.
Makanya,kepergia ku ke kota ini aku memilih untuk merahasiakannya saja.Meskipun pada akhirnya hampir semua orang di kampung ku tahu kalau aku akan cari kerja di sana.
♧ ♧ ♧ ♧ ♧
Dua hari pun sudah berlalu,hari ini adalah hari keberangkatan ku untuk memulai kehidupan yang baru.
Kakek dan nenek pun,sampai-sampai mereka sengaja menginap di rumah untuk ikut melepaskan kepergian ku.
Aku sendiri di antarkan oleh tetangga ku yang punya motor untuk sampai ke tempat pemberhentian bis yang akan mengantarkan ku sampai ke kota.
Perasaan ku sekarang campur aduk dan sedih.Karena harus meninggalkan kedua orang tua ku,kakek,nenek dan orang-orang terdekat ku.
"Aku pamit ya bu,do'akan aku supaya di berikan kelancaran." ucap ku saat menyalami ibu.
"Iya nak,ibu pasti do'akan yang terbaik untuk kamu." ucap ibu sambil mengelus kepala ku.
Aku bisa melihat dengan jelas,raut wajah ibu yang sudah memerah menahan tangis nya.
Aku pun bergantian pamitan sama ayah dan yang lainnya.Mungkin ayah pun merasakan kesedihan yang sama dengan ibu.Namun,beliau masih bisa menyembunyikannya.
Tangis nenek ku pecah saat aku menyalami beliau,dia terus merangkul ku dan enggan melepaskan genggaman nya.
Beliau pun sempat memberikan uang senilai Rp.50.000 ke dalam saku jalet ku.
"Ini tidak banyak,tapi beli lah minum dan makanan selama di perjalanan nanti." ucap nenek.
"Iya nek,makasih....."
Aku pun akhirnya naik ke atas motor tetangga ku,yang sudah menunggu ku dari tadi.Aku pun melambaikan tangan ku,pada semua keluarga ku yang berkumpul tepat di depan rumah ku.
♧ ♧ ♧ ♧ ♧
Saat aku melewati rumah nya Riki,ternyata dia sudah menunggu ku di pinggir jalan.Aku pun meminta untuk berhenti sebentar untuk berpamitan dengan nya.
"Hati-hati di jalan yah,nanti kalau sudah sampai hubungi aku." ucap nya.
"Iya pasti lah....."
"Ini,aku sengaja belikan kamu beberapa cemilan untuk teman kamu selama di perjalanan nanti." ucap nya sambil memberikan satu tas berukuran sedang.
"Repot-repot deh,aku jadi tidak enak."
"Tidak apa-apa.Lagi pula hanya ini yang bisa aku berikan sama kamu," ucap nya.
"Ya sudah yah,kalau begitu aku berangkat yah.Aku takut bi Neha sudah sampai duluan di sana." ucap ku.
"Ya sudah....."
Aku pun langsung melanjutkan kembali perjalanan ku.Sebenar nya aku sangat mengharapkan kehadiran Rafi pagi ini,namun aku juga tahu semalam saat dia menelpon dia juga sudah ada di perjalana menuju ke B*****g untuk mengikuti tes.
Aku tidak bis memaksakan dia untuk ikut mengantarkan kepergian ku,karena dia juga sedanga menjalani tes untuk masuk ke kepolisian yang bisa di bilang tidak mudah.
Kami berdua tengah sama-sama berjuang, untuk mengejar cita-cita kami masing-masing.Aku hanya bisa berharap apa pun hasilnya nanti,itu sudah menjadi jawaban yang terbaik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments