♧ ♧ ♧ ♧ ♧
Setelah kepulangan Rafi,ayah pun memanggil ku untuk membahas keberangkatan ku nanti.
"Nak,tadi ayah dan ibu sudah membicarakan niatan kamu untuk bekerja di kota.Sebenar nya,ayah dan ibu sangat merasa keberatan untuk melepaskan kamu sendirian."
"Tapi,mengingat ini adalah keputusan kamu.Ayah hanya bisa mendukung dan mendoakan yang terbaik untuk kamu." lanjut ayah.
"Tadi ibu sempat berkunjung ke rumah paman.Kata paman,anak tiri nya tinggal di daerah yang dekat dengan kota tujuan kamu.Jadi,sebaiknya kamu nanti datang ke rumah sepupu kamu dulu." ucap ibu.
"Maksud ibu siapa?"
"Namanya Marlina,dia anak dari istri paman sebelum menikah dengan bibi.Tadi paman sudah menelpon anak nya dan untung nya,anaknya mengijinkan untuk kamu sementara tinggal di sana." jelas ibu.
"Iya nak,lagi pula kan kamu belum tahu daerah sana.Ayah dan ibu khawatir,nanti kalau kamu sudah tahu seperti apa situasinya,baru kamu cari kontrakan yang dekat dengan tempat kerja kamu nanti." sambung ayah.
"Jauh tidak katanya,takutnya jauh...." balas ku.
"Katanya kalau naik kendaraan umum sekitar 1,5 jam.Tapi,kalau naik motor kurang lebih satu jam." jelas ibu.
"Baiklah,kalau begitu....."
♧ ♧ ♧ ♧ ♧
Pagi hari nya,seperti biasa aku mengunjungi nenek dan kakek.Kebetulan jarak menuju ke rumah beliau lumayan jauh dan hanya bisa di lewati dengan berjalan kaki.
Aku pun dan ibu pagi-pagi,setelah ayah berangkat bekerja langsung menuju ke rumah nenek.
Waktu yang kami butuhkan untuk sampai ke rumah nenek sekitar,10 menitan.Dan kami pun akhirnya sampai di rumah yang kondisinya tidak jaih berbeda dengan kondisi rumah ku.
Ternyata kakek tengah membuat anyaman yang terbuat dari bambu di depan rumah.Sedangkan nenek tengah masak untuk sarapan.
Aku pun langsung duduk di dekat kakek,sedangkan ibu langsung menuju ke dapur untuk membantu nenek masak.
"Pagi kek....." ucap ku.
"Tumben,kamu ke sini pagi-pagi sekali." ucap beliau.
"Iya kek,sengaja.Soalnya biar aku lebih lama di sini nya."
Kakek pun tersenyum mendengar ucapan ku,
"Oh iya,itu buah jambunya sepertinya kemarun kakek lihat sudah ada matang.Coba kamu ambil," suruh kakek.
Aku pun langsung beranjak dari duduk ku dan langsung berjalan menuju pohon jambu yang letaknya tepat di samping rumah kakek.
Dan ternyata benar,ada dua buah jambu yang sudah matang dan siap untuk di panen.Aku pun langsung naik.dan meraih kedua buah jambu yang sudah matang tersebut.
"Nih kek....." ucap kunsetelah mendapatkan buah jambunya.
"Sok di makan aja,kakek sudah tidak kuat untuk memakan buah jambu.Soalnya itu terlalu keras untuk kakek," balas ku.
Aku pun tersenyum mendengar ucapan kakek,aku pun teringat kalau tadi ibunsudah menyiapkan pisang goreng untuk kakek.
"Sebentar ya kek,aku mau ke dapur dulu...."
Sesampainya di dapur,ternyata kotak makanan nya belum di buka sama ibu.Beliau malah tengah asik mengobrol.dengan enenk sambil melihat kolam ikan yang berada di belakang rumah.
Aku pun langsung memindahkan pisang gorengnya ke dalam piring dan langsung membawanya ke depan untuk di berikan ke kakek.
"Nih kek,tadi sebelum ke sini ibu sudah buat pisang goreng."
Aku pun menaruhnya di atas meja yang ukurannya tidak besar.Hanya cukup untuk menyimpan mug yang biasa kakek.gunakan dan satu piring saja.
Kakek pun langsung meraihnya dan memakannya dengan lahap.
"Kebetulan sekali,kakek tadi hanya sempat makan rebusan singkong sisa semalam." ucap nya.
Hati ku merasa sakit,kalau melihat keadaan kakek dan nenek.Mereka berdua,tinggal di pelosok desa yang rumahnya hanya sedikit saja dan sangat jarang.
Sebenarnya,anak-anak beliau sudah mengajak untuk tinggal di perkampungan yang akses jalan nya gampang dan dekat dengan anak-anak beliau.Namun sayang nya,kakek dan nenek sering kali menolak dengan alasan supaya mereka lebih dekat dengan kebun dan ladang yang mereka garap.
♧ ♧ ♧ ♧ ♧
Setelah masakan yang nenek matang,kami pun akhirnya makan bersama di teras belakang sambil menikmati pemandangan yang ada di sana.
Sesekali kakek dan nenek tertawa,dengan obrolan kecil yang kami bicarakan.
Setelah selesai makan dan beres-beres,ibu pun langung berbicara prihal kedatangan kami berdua pagi-pagi ini.
Kakek dan nenek tampak terkejut,dengan apa yang di katakan ibu barusan.Beliau berdua pun langsung melihat ke arah ku dengan tatapan yang sedih.
"Kakek hanya bisa berpesan,jaga ucapan kamu,jaga telinga kamu dan yang terpenting jangan pernah meninggalkan shalat." pesan kakek.
"Iya kek,aku pasti akan mengingat pesan kakek ini."
"Nenek tidak bisa memberikan apa-apa sama kamu nak,hanya doa yang bisa nenek panjatkan.Semoga apa yang kamu cita-cita kan lancar dan semoga di sana kamu dalam keadaan sehat." sambung nenek.
"Amin......."
Aku dan ibu pun cukup lama tinggal di rumah kakek dan nenek.Baru sekitar jam 3 sore kami pun berpamitan untuk pulang,karena memang ayah juga pasti sudah dalam perjalanan dari tempat kerajanya.Ibu harus menyiapkan makanan sebelum ayah tiba di rumah.
Sesampainya di rumah,tidak lama kemudian Riki pun datang dengan membawakan beberapa makanan yang dia tengteng.
"Apa itu?" tanya ku.
"Ah ini,"
"Kebetulan saudara ibu ku,mengadakan acara syukuran anaknya yang akan menikah.Tadi ibu sempat pukang ke rumah dan membawa ini semua.Katanya suruh di kasih ke kamu saja,soalnya kan di rumah tidak ada siapa-siapa." jelas nya.
"Wah,makasih ya....."
"Kebetulan sekali,ibu ku baru saja bersiap untuk masak.Kalau ada ini,ibu ku tudak harus masak dong." balas ku.
Riki pun menyimpannya di atas meja yang ada di ruang makan.Dan menghampiri ibu ku yang berada di halaman belakang tengah memberi makan ayam dan bebek.
♧ ♧ ♧ ♧ ♧
''Kalau makan enak kayak gini,aku jadi teringat sama nenek dan kakek." ucap ku saat duduk berdua sama Riki di teras depan.
"Ya kalau mau,ayo aku antar kamu ke sana...." ajaknya.
"Yang benar?" tanya ku.
"Seriuslah,lagi pula kan itu makanannya lumayan banyak juga.Mereka pasti senang kalau kamu membawakan itu,untuk mereka." ucap Riki.
"Bawakan apa nak?" tiba-tiba saja,suara nenek yang baru saja datang dari samping rumah.
"Eh nenek......"
"Baru saja aku dan Riki mau ke rumah nenek.Kebetulan tadi Riki membawa banyak makanan dari tempat saudaranya yang syukuran.Eh ternyata nenek sudah di sini aja,"
"Iya soalnya,kakek mengajak untuk menginap di rumah kamu katanya," balas nenek.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments