Episode 4

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

"Oh bagus dong kalau begitu,masuk aja nek." ucap ku.

Tidak lama kemudian,kakek pun menyusul yang baru saja datang.Mereka pun,langsung masuk ke dalam rumah.Sedangkan aku dan Riki masik asik mengobrol di teras depan.

Tidak lama kemudian ibu pun memanggil ku dan Riki untuk makan bersama di ruang makan.Aku dan Riki pun langsung masukndan bergabung dengan keluarga ku yang sudah bersiap untuk makan.Kebetulan ibu juga sudah masak ikan pindang yang masih ada sisa tadi pagi.

Kami pun menikmati menu makan malam hari ini,yang kebanyakan makanan yang di bawa oleh Riki tadi.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

Pagi harinya,Rafi sudah menjemputku untuk menemani dia daftar ke Kota untuk mengikuti sekolah kepolisian.

Waktu yang di butuhkan untuk sampai di sana,sekitar 3 jam lebih.Karena memang desa ku yang terletak di pesisir.Sedangkan kalau aku harus pergi ke kota,aku harus menempuh jarak yang tidak sebentar.

Selama di perjalanan,kami pun banyak mengorol tentang banyak hal.Supaya kami tidak terlalu merasa capek dengan perjalanan yang cukup jauh.

Sekitar setengah jam lagi,menuju ke tempat pendaftaran nya.Rafi pun mengajak ku untuk makan terlebih dulu.

"Pegel banget,aku merasa pantat ku sakit...." ucap nya.

"Apalagi kamu yang bawa motor,bukan pantat kamu aja yang sakit,tapi tangan kamu juga pasti pegal." balas ku.

Rafi pun langsung mengulurkan tangannya,

"Kenapa?" tanya ku.

"Kan seperti kamu bilang,tangan ku pegal.Bisa kan kamu pijit sebentar," ucap nya.

Aku pun langsung tersenyum dan meraih tangannya dan memulai memijat nya ringan.

"Nyaman sekali," ucap nya.

"Padahal aku tidak sepandai itu untuk memijat."

"Aku pasti akan merindukan saat-saat bersama kamu seperti ini." ucap nya.

"Jangan bicara seperti itu dong,aku jadi merasa bersalah karena harus pergi." balas ku.

Rafi pun terdiam dan hanya menatap ku.Aku bisa merasakan sekali kesedihan dari matanya.Tapi,aku pin ingin mengejar keinginan ku untuk membahagiakan orang tua ku.

"Aku harap,meskipun nanti kita berjauhan.Baik aku atau pun kamu,kita bisa sama-sama menjaga perasaan kita masing-masing." lanjut nya.

"Iya....." ucap ku pelan.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

Setelah beristirahat sekitar 30 menitan,kami berdua pun langsung melanjutkan kembali perjalanan kami.

Akhirnya kami pun sampai di tempat pendaftrannya,aku pun memilih untuk menunggu di parkiran sambil memegang tas milik Rafi.

Kurang lebih sekitar 2 jam,aku sudah menunggu.Sampai akhirnya Rafi pun datang,aku sempat terkejut karena dia berjalan menuju ke arah ku dengan Pandi teman kelas ku.

"Eh Pandi juga sama yah,daftar juga?" tanya ku.

"Iya......"

"Aku tidak tahu,kalau ternyata Rafi datang ke sini bersama kamu." lanjut nya.

"Iya....."

"Gimana?" tanya ku.

"Nanti tanggal 11,minggu depan aku dan Pandi akan mengikuti tes nya.Tapi bukan di sini," ucap nya.

"Terus di mana dong?" tanya ku.

"Di Bandung......."

"Jadi gimana? Kamu mau mengikutinya?" tanya ku kembali.

"Ya mau bagaimana lagi,itu yang paling dekat soalnya.Ada juga di Semarang....."

"Ya udah,dimana pun itu.Yang penting semuanya lancar dan kamu lulus tes nya..."

"Enak yah,yang punya pacar ada yang dukung." ucap Pandi.

Aku dan Rafi pun sama-sama tersenyum.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

Setelah berpisah dengan Pandi,aku dan Rafi pun berniat langsung pulang karena takut kemalaman di jalan.

"Bagaimana kalau nanti aku tidak lulus tes nya?" tanya nya.

"Tidak apa-apa....." balas ku.

"Kamu kan sudah berusaha,lagi pula kamu kan bisa mengambil alternatif lain dengan berkuliah." lanjut ku.

"Tapi kan itu keinginan kamu,untuk aku masuk kepolisian."

"Memangnya kamu tidak mempunyai keinginan dan cita-cita.Aku tidak ingin,kamu menjadikan aku alasan,kalau kamu mempunyai keinginan yang lain pun aku nggak apa-apa.Aku akan tetap mendukung kamu." jelas ku.

Aku bisa melihat dia tersenyum dari kaca spion.

Kami berdua pun akhirnya sampai tepat di samping rumah ku.Aku sempat mengajak nya untuk mampir,tapi dia malah menjawab untuk langsung pulang saja.

Karena memang,kami berdua sampai tepat jam 8 malam di rumah.Tadi saat di jalan,kami sempat beristirahat karena hujan.

Aku pun langsung masuk ke dalam rumah,ternyata ibu dan nenek tengah menonting TV di ruang tengah.Sedangkan ayah ku sudah tertidur tepat di depan kamar beliau.Sedangkan kakek,beliau masih di masjid seperti biasa.

Aku pun langsung memberikan buah tangan yang di belikan oleh Rafi tadi.Kebetulan tadi saat menunggu hujannya reda,kami melihat tukang martabak manis.Jadi dia langsung membeli beberapa untuk di bawa pulang ke rumahnya dan di kasihkan kepadaku juga sebagian.

Ibu pun langsung mengambil piring dan membangunkan ayah yang tengah tertidur.Saat kami menikmati martabaknya,ternyata kakek pun datang bersama sepupu ku.Anak dari paman ku yang rumahnya dekat dengan masjid.

"Eh kebetulan sekali,ayo kakek sini.Ini tadi Rafi beliin ini..." ajak ku.

"Sini Yunita....." ajak ku sama sepupu ku yang baru berumur 4,5 tahun.

Dia pun duduk di atas pangkuan ku dan aku pun langsung mengambilkan sepotong martabak untuk nya.Kami pun bersama menikmati martabaknya sambil melihat TV.

"Yunita mau menginap nggak?" tanya ku.

"Nggak,nanti ayah katanya akan menjemput ku." balas nya.

"Iya tadi dia menangis,memaksa mau ikut ke sini sama kakek." sambung kakek.

"Nginep aja yah,di rumah bibi malam ini...." ajak ku.

"Nanti aja,kalau ayah jemput ke sini bibi minta ijin..." balas nya.

♧ ♧ ♧ ♧ ♧

Pagi harinya,aku sudah terbangun dengan anaknnya tetangga aku yang sudah main di rumah.

Aku pun langsung beranjak dari tempat tidur ku dan menghampirinya di teras depan.

"Eh Naima udah bangun juga,pasti kebangun sama Atta yah?" tanya bibi Nuni.

"Nggak juga bi,lagi pula ini sudah jam 8." balas ku.

"Oh iya,ibu ku mana? Kok bibi di sini sendirian?" tanya ku.

"Tadi ibu kamu mengantar dulu nenek dan kakek kamu,katanya takutnya ada apa-apa di jalan.Paling sebentar lagi juga pulang," jelas bibi.

"Oh gitu,"

"Ya udah,sebentar yah aku mau basuh wajah ku dulu.Malu aku baru bangun jam segini," ucap ku.

Aku pun langsung menuju ke kolam yang biasa aku gunakan untuk mandi dan segala apa pun seperti mencuci piring,mencuci pakain dan lain-lain.

Karena memang di kampung ku,masih jarang sekali yang mempunyai kamar mandi di dalam rumah.Kebanyakan kami menggunakan air yang ada di kolam untuk di gunakan bersama-sama.

Contohnya kolam yang aku gunakan sekarang,itu di pakai oleh beberpa rumah.Kurang lebih sekitar 4 rumah yang berada dekat dengan rumah ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!