Bab 04

"Ada apa din". Tanya bima

"Aku nebeng buat pulang ya". Jawab Dinda sambil merangkul lengan Bima.

Cinta melihat kejadian diantara dua orang itu

"Maaf gue ada urusan penting sekarang". Jawab Bima menolak dan melepas kan rangkulan tangan Dinda.

Bima pergi begitu saja meninggalkan Dinda dan masuk ke mobil nya, Dinda hanya tersenyum melihat kepergian Bima yang dari dulu selalu menolak diri nya. Sedangkan Cinta memilih menatap ke arah luar jendela tanpa memperdulikan Bima di samping nya. Dia merasa kesal atas perlakuan Bima kepada nya di toilet tadi sedang kan dengan wanita lain Bima bersikap lembut.

Bima melaju kan mobil nya keluar dari gerbang kampus nya. Dia tidak pulang ke arah rumah mereka melainkan jalan menuju ke kantor. Cinta tidak menyadari kalau ini bukan lah jalan ke rumah.

Sesampai di kantor

"Turun". Perintah Bima kepada Cinta

"Kenapa kita malah ke kantor?, Bukan nya kita pulang ke rumah". Protes Cinta

Bima tidak menggubris perkataan Cinta, dia menarik lengan tangan Cinta turun dari mobil dan membawa nya menuju lift. Sesampai nya di lantai paling atas, dimana ruangan kerja Bima berada. Mereka keluar dari lift dengan Bima memasang wajah dingin dan tampang seperti bom waktu yang siap meledak. Sedang kan Cinta memasang muka cemberut karena tangan nya di tarik paksa oleh Bima.

"Lepasin tangan ku mas, lepasin...". Ucap Cinta dengan suara hampir menangis.

Diri nya malu karena di perhati kan karyawan-karyawan Bima.

Sedang kan Bima terus saja menarik tangan Cinta tanpa memperdulikan perkataan Cinta.

Bima dan Cinta masuk ke ruang kerja Bima. Kemudian Bima menyadarkan Cinta ke dinding, Bima menatap Cinta dengan tatapan tidak bisa diarti kan.

"Apa-apa an sih kamu, lepasin aku...". Ucap Cinta

"Kamu ini gila ya,.. Kamu ini mau nya apa sih?". Teriak Cinta kepada Bima.

Mendengar teriakan Cinta, membuat kemarahan Bima bertambah, Bima terlihat menakut kan. Dengan begitu kasar Bima menarik tangan Cinta menuju kamar pribadi yang berbeda di ruangan Bima.

Cinta sangat ketakutan melihat ekpresi Bima. Dia berusaha melepas kan tangan nya dari tarikan Bima.

Bima benar-benar kehilangan kesabaran nya, dari tadi Cinta terus melawan nya Buma benar-benar sangat marah dia mendorong Cinta dan membuat rok pendek yang di pakai Cinta tersangkut di pintu.

Cinta berteriak dan menangis dengan kencang dia tidak menyangka kalau Bima akan melakukan ini kepada nya. Tangisan Cinta tidak membuat kemarahan Bima reda. Justru dia malah mendorong Cinta lagi ke atas ranjang dan membuat rok yang di pakai Cinta naik ke atas dan memperlihat kan paha nya. Hal itu membuat Bima tambah emosi melihat nya.

"Kamu ini kenapa sih mas.. Hiks.. Hiks.. Hiks..". Ucap Cinta berteriak sambil menangis.

Cinta hanya menangis dan mencoba menutupi diri nya dengan selimut.

"Kamu malu aku melihat tubuhmu ha.. Kenapa harus di tutupi biar aku melihat nya". Teriak Bima.

"Kamu malu dilihat oleh ku, padahal aku ini suami mu, kamu memakai pakaian seperti ini di depan umum yang memperlihatkan tubuh mu, kamu tidak malu?". Ucap Bima dengan kesal

Sedang kan Cinta hanya diam saja dan terus menangis.

"Kenapa dia,, ayo jawab...?". Teriak Bima

"Kita ini menikah atas dasar perjodohan, kamu itu tidak berhak mengatur apa yang di pakai oleh ku, kamu memarahi ku cuman gara-gara pakaian yang aku pakai, ini bukan urusanmu mas?". Jawab Cinta berteriak

Cinta merasa geram mendengar perkataan yang di ucap kan Cinta, Bima mengangkat tangan nya dan akan menampar Cinta.

"Kamu mau nampar aku.. Cepat tampar sekarang.. Ayo". Teriak cinta sambil menarik kearah baju Bima.

Bima membalik kan tubuh nya akan pergi tetapi karena baju nya masih di cengkram Cinta alhasil baju nya menjadi sobek.

Cinta melepas kan tangan nya dari baju yang di kenakan Bima.

"Kamu itu istriku Cin, aku berhak atas diri mu..". Ucap Bima dan keluar dari kamar.

Bima benar-benar di buat kesal oleh Cinta. Apalagi saat di kampus dia melihat Cinta dengan senang hati menerima pemberian laki-laki lain.

"Dia ini menganhgap aku suami nya tidak?..".

"Dasar wanita ganjen, kenapa dia tidak meminta uang kepada ku saja tadi". Kesal Bima

"Bima tidak mendengar ketukan pintu dari tadi.

"Pak bima,, pak,,..". Suara nasha mengagetkan bima.

"Kenapa kamu tidak mengetuk pintu dulu sebelum masuk?". Tanya bima

"Maaf pak dari tadi saya sudah mengetuk pintu tapi bapak tidak mendengar nya, jadi saya langsung masuk." Jawab nasha

"Sudah lah.. Ada apa?" Tanya bima.

"Sebentar lagi rapat akan di mulai, klaien sudah ada di sana, bapak harus segera kesana". Jawab nasha

"Baik lah kamu pergi lah, aku akan segera kesana". Kata Bima melangkah pergi.

Nasha keluar dari ruangan Bima. Sedangkan Bima masuk ke dalam kamar pribadi nya untuk mengganti baju nya. Dia melihat Cinta tertidur dengan suara terisak, walau pun sudah tertidur pulas. Bima merasa kasihan atas perlakuan nya tadi kepada Cinta. Tapi apa boleh buat dia tidak bisa mengontrol emosi nya melihat wanita nya diperhatikan laki-laki lain di kampus nya.

Bima pergi ke ruang rapat, rapat selesai dalam satu jam, bima kembali ke ruangan nya.

"Nasha..". Panggil Bima dari ruangan nya

"Ada apa pak..". Nasha bergegas masuk ke ruangan Bima setelah mendengar bos nya memanggil.

"Kamu membawa pakaian ganti..?". Tanya bima dengan wajah datar.

Bima melihat ke arah nasha yang sedari tadi tak kunjung menjawab nya. Dia melihat nasha sedang memperhatikan diri nya dengan wajah kebingungan.

"Apa yang kamu lihat..?". Tanya Bima

"Ah.. Tidak pak". Jawab nasha

"Pakaian itu untuk istriku, bukan untuk ku, kamu ada tidak..". Tanya sekali lagi bima.

"Ada pak, sebentae saya ambil kan". Nasha keluar dari ruangan bima, setelah beberapa menit nasha kembali membawa papper bag di tangan nya dan memberi kan nya kepada bima.

"Ini pak pakaian nya".

"Kamu boleh kembali bekerja, terimakasih". Ucap Bima datar.

Bima masuk ke dalam kamar pribadi nya diam melihat Cinta sedang bersandar di kepala ranjang.

"Gantilah pakaian mu dengan ini..". Ucap Bima sambil memberikan papper bag kepada Cinta.

Cinta melihat ke arah Bima, dan mengambil papper bag di tangan Bima lalu membuka nya.

"Aku tidak mau..". Ucap Cinta

"Kalau kamu tidak malu, kamu pulang lah seperti itu saja". Ucap Bima mengancam

Rok Cinta sobek karena tadi tersangkut di pintu.

"Aku akan pulang seperti ini agar kamu mali mempunyai istri yang berjalan setengah telanjang di depan umu". Tantang Cinta menjawab ucapan Bima.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!