Bab 05

Bima bener-bener dibuat kesal oleh Cinta.

"Cinta, Kamu.."

Bima mencoba menenang kan diri nya agar dia merasa sabar menghadapi Cinta. Bima menarik tangan Cinta agar berdiri lalu Bima melepaskan jas nya dan mengikatkan ke pinggang Cinta.

"Awas jangan coba-coba melepas kan nya". Ucap Bima menatap tajam Cinta

Cinta tidak menghirau kan ucapan Bima dia akan melepaskan ikatan jas yang melingkar di pinggang nya. Bima melihat cinta akan melepas jas nya dari punggang nya dia memegang tangan cinta dan langsung menggendong tubuh cinta, cinta merasa kaget karena bima tiba-tiba menggendong nya.

"Aaaaaaaa,.. Mass kamu.. Turu kan aky.. Cepat". Teriak cinta memberontak di gendongan bima.

"Diam, atau aku akan menjatuh kan mu di lantai". Ancam bima dan membuat seketika Cinta terdiam.

Bima keluar dari ruangan nya dengan cinta berada di gendongan nya. Nasha dan para karyawan lain nya memperhatikan bos nya yang sedang menggendong istri nya. Pasal nya bos nya tidak pernah bersikap seperti itu kepada wanita mana pun apa lagi membawanya masuk ke ruangan nya.

Cinta benar-benar merasa malu di perhatikan banyak karyawan bima, dia menenggelam kan wajah nya di dada bidang milik bima. Sesampai nya di lift Bima menurun kan Cinta dari gendongan nya. Pitu lift terbuka cinta akan berlari keluar agar dia tidak digendong bima lagi. Cinta bersiap akan lari tetapi tangan nya sudah di cengkeram oleh bima.

"Mau kemana kamu...". Ucapan bima dan menggendong kembali cinta.

Bima keluar dari lift dan beejalan menuju parkiran. Cinta benar-benar merasa sebal dengan bima, dia tiba-tiba menggit dada bidang Bima.

"Aaaauu.. Cinta kau ini anjing atau apa, tiba-tiba menggigit ku". Ucap bima

"Huh.. Kau ini sangat menyebal kan". Gumam cinta tapi masih terdengar oleh bima

Bima hanya tersenyum mendengar perkataan cinta. Cinta tidak sengaja melihat bima tersenyum.

"Kenapa kamu tersenyum". Tanya cinta sambil mendongak kan kepala nya

Bima tidak menjawab perkataan cinta dia terus berjalan. Mereka sudah sampai di parkiran kantor bima menurun kan cinta dari gendongan nya.

"Cepat masuk ke mobil". Suruh bima

Cinta segera masuk ke mobil.

Bima akan masuk ke mobil tiba-tiba ponsel nya berbunyi.

"Tulilit.. Tulilit.."( Suara nada dering ponsel Bima)

Bima mengambil ponsel dari saku nya dan mengangkat telpon dan dilihat nya yang menelpon nya adalah mamah nya.

"(Hallo ma, ada apa menelpon ku"). Tanya bima

"(Kamu sekarang dimana)". Kata mamah rani

"(Masih di kantor)"

"(Jemput lah adik mu di bandara sekalian nanti)". Ucap mamah rani dari ujung telepon

"(Baik lah aku akan menjemput nya)".

"(Cinta bersama dengan mu kak.. Dia kok belum pulang)". Tanya mamah rani

"(Iya dia bersama ku.. Aku tutup telepon nya)". Ucap bima

Mamah rani akan bertanya lagi pada putra nya tapi tidak jadi karena Amwan sudah memutus kan sambungan telepon nya.

"Dasar anak ini". Ucap mamah rani di rumah

Viona masih menunggu Bima di dalam mobil yang tak kunjung masuk ke mobil.

"Dia ini kenapa lama sekali.. Tadi menyuruh ku cepat-cepat masuk ke mobil.. Huh". Oceh cinta di dalam mobil

Tak beberapa lama akan masuk ke dalam mobil. Bima melihat ke arah cinta dan melihat cinta belum memasang sabuk pengaman.

"Pakai sabuk pengamana mu". Ucap bima yang akan melajukan mobil nya.

Viona segera memakai sabuk pengaman nya. Bima melajukan mobil nya ke arah jalan menuju bandara.

"Kita mau kemana, ini bukan jalan menuju rumah". Tanya cinta

"Bandara". Jawab bima dengan singkat

"Kamu ingin membuang ku, dan mengirim ku ke tempat lain ha..". Ucap cinta

Bima tidak habis pikir dengan pemikiran istri nya bisa-bisa nya dia berpikir kalau dirinya akan membuang nya ke tempat lain.

Bima tidak menjawab perkataan Cinta dia hanya menggeleng kan kepala nya.

"Kenapa mas tidak menjawab ku, mas benar-benar akan membuang ku.. Turun kan aku, aku akan pulang saja ke rumah orang tua ku". Oceh cinta

"Kamu ini dari tadi ngonggong terus gak capek ya.. Diam lah". Ucap bima

"Tueun kan aku.. Aku tidak mau di buang ke tempat lain". Kata cinta

"Diam lah kita ke bandara mau menjemput adik ku".

"Adik?". Kata cinta dengan bingung

"Emangnya mas punya adik?". Tanya cinta

"Sudah lah kamu diam saja, dari tadi berisik". Omel bima

Sekitar satu jam mereka sampai di bandara, mereka turun dari mobil.

"Ayo turun". Ucap bima

Cinta mengikuti langkah Bima dari belakang

"Kakak.. Aku disini". Teriak seorang gadis kecik yang sedang melambai kan tangan nya ke arah mereka.

"Itu adik mu mas". Tanya cinta

"Hmm...

Cinta pergi menemui adik bima terlebih dahulu dan meninggal kan bima di belakang.

"Hallo". Sapa cinta

"Hallo, kakak cantik ini siapa?". Tanya raisa adik bima.

"Nama kakak Cinta, aku istri kakak mu". Jawab cinta

Bima tersenyum mendengar ucapan Cinta yang menyebut kan diri nya sebagai istri nya, setelah dia di samping Cinta.

"Kakak sudah menikah, kapan?, kok gak ada yang memberitahu ku". Ucap raisa sambil cemberut.

"Sudah gak usah cemberut sekarang kamu punya kakak perempuan, kamu seneng gak". Ucap Cinta sambil mengacak acak rambut raisa dan tersenyum.

Raisa mengangguk kan kepala nya.

"Dasar wanita aneh, tadi bilang nya kita menikah karena perjodohan, giliran ketemu pawang di hati langsung menawar kan diri jadi kakak nya". Ucap bima di dalam hati sambil tersenyu.

"Oh ya kakak belum tau nama mu, siapa nama mu?". Tanya Cinta

"Raisa Putri Kusuma". Jawab raisa dengan antusias

Cinta benar-benar merasa gemas dengan adik perempuan suami nya.

"Ayo kita pulang". Ajak Cinta

Raisa mengangguk kan kepala nya. Cinta berdiri dan melihat pengasuh nya karena sedari menghampiri adik bima dia langsung berjongkok.

"Bawa lah koper nya masuk ke mobil". Suruh bima kepada pengasuh raisa.

Cinta melihat wanita yang di suruh bima.

"Dia siapa mas". Tanya cinta

"Dia pengasuh raisa kak". Jawab raisa bukan bima

Mereka berjalan menuju parkiran dengan cinta yang menggendong raisa mereka sampai di parkiran mobil, mereka masuk ke mobil mereka.

"Mau duduk di depan atau di belakang". Tanya cinta kepada raisa

"Aku di belakang aja kak". Jawab raisa

Cinta akan duduk di belakang bersama raisa tapi belum sempat dia masuk ke mobil bima sudah menyuruh nya duduk di depan.

"KAMU duduk di depan". Tunjuk bima kepada cinta

"Aku tidak mau aku mau duduk sama raisa". Jawab cinta

"Sa kamu duduk di depan temani kak Cinta ya". Ucap bima

Raisa pindah duduk di depan dan cinta masuk ke mobil dan duduk di depan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!