Siswi Setengah Badan Part 2

Bulu kuduk Hani mulai merinding setelah mengalami hal supranatural barusan dan yakin jika sebelumnya dirinya melihat kaki seorang siswi yang terlihat dari bawah meja.

Setelah posisi Hani spontan terangkat

dari posisi menunduk nya saat mengambil pulpen saat itulah dirinya melihat kaki pucat hingga membuatnya langsung berbalik badan.

Ternyata yang ia sangka ada seorang siswi di kelas ini rupanya hanya imajinasi dirinya saja, pikir Hani merujuk pada dirinya yang kurang tidur nyenyak. Menepis pikiran bahwa yang dilihatnya barusan adalah hantu.

Bahkan saat Hani mulai penasaran untuk mencarinya di kelas sepi ini, sama sekali tidak menemukan keberadaan siswi itu.

Kelas memang terlihat bersih namun hening tidak terdengar suara mengajar guru dari kelas lain. Bahkan kelas ini telah di pasangi oleh garis polisi yang berada didepan pintu, sedangkan untuk dua kelas lain yang terletak disebelah kelas ini sementara di kosongkan terlebih dahulu demi kepentingan penyelidikan.

Murid kelas yang dikosongkan tersebut telah dipindahkan ke kelas lain untuk diatur jadwal keberangkatannya dengan cara bagi jam pagi dan siang.

"Tadi hantu ya, tapi kok muncul di waktu pagi hari ini sih. Kayaknya hantu tadi benar-benar sengaja menampakkan dirinya," ucap Hani berbicara didalam hati masih merasa keberadaan hantu menyerupai siswi tadi masih ada didekatnya.

Akhirnya pikiran negatif pun menghantui dirinya lagi, karena masih teringat jelas dalam bayang-bayang ingatan barusan.

Hawa di ruangan kelas ini begitu kental sekali dengan aktivitas supranatural yang Hani rasakan, menandakan keberadaan makhluk tak mata bisa ada sekitar dirinya.

Tiba-tiba saja dibelakang punggung Hani terasa ada seperti yang merayap membuat dirinya hanya diam mematung.

"Bu, maaf aku agak lama. Soalnya perut aku entah kenapa jadi sakit sekali, padahal sebelumnya kondisi aku baik-baik saja. Aku serius Bu ngga bohong," mendengar penuturan murid tersebut Hani pun memutuskan untuk melepaskan murid itu dari pertanyaan dirinya yang belum sempat ditanyakan. Dari wajahnya saja Hani mengerti dia tidak sedang berbohong.

"Ya udah kamu selesaikan dulu masalah dirimu itu, makasih untuk waktunya."

"Makasih banyak Bu, aku pergi dulu ke kamar kecil."

Deni terlihat terburu-buru saat meninggalkan Hani dari dalam kelas.

Hani pun kembali mencatat apa yang menurutnya cocok untuk dijadikan bahan pada isi berita yang akan ditulisnya, lalu dimuat pada koran pagi.

Hendak meninggalkan kelas ini Hani malah dijumpai oleh seorang murid perempuan yang memakai Hoodie hitam menutupi seragam almamater Sekolahnya.

"Bu saya mau menyampaikan sesuatu kepada ibu, tapi kita bicarakan-nya jangan disini!" ujarnya sedikit menekan kata.

Hani membalas perkataannya barusan dengan anggukan sembari mengikuti murid tersebut.

Lebih tepatnya sekarang mereka berdua berada di sebuah bangunan angker dan sudah masuk kedalam bangunan tersebut.

Kondisi didalamnya masih bagus, Hani mengira jika bangunan ini dulunya digunakan sebagai tempat acara acaranya sekolah. Karena ada bagian luas didalam tempat ini.

Langit yang mendung dan minim akan cahaya di tempat ini menambahkan kesan angker bangunan tersebut.

Hani sendiri sempat merasa merinding saat memasuki pintu utama bangunan besar ini, namun ia bersikap biasa-biasa saja lantaran ada murid didekatnya.

"Buat apa kita kesini, oh ya nama kamu siapa?" ucap Hani bertanya setelah murid itu menghentikan langkah dan berbalik badan menghadap Hani.

"Nama aku Fina Bu, temennya Silvia. Tujuan aku membawa ibu kesini karena ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan kepada ibu, tapi pertama-tama saya mau memastikan kepada ibu."

"Begitu ya, coba terangkan kepada ibu?"

"Pemandangan yang tidak enak untuk dilihat Bu, kebetulan saya baru melihatnya pagi ini setelah diarahkan oleh Silvia melalui mimpi."

"Hmm, ya udah ibu mau liat sekarang."

Penasaran dengan perkataan murid ini Hani pun menyuruhnya untuk cepat menunjukkan sesuatu itu.

Kembali murid itu berjalan lebih dulu dan Hani mengekor dari belakang. Murid itu lalu memasuki ruangan gudang kemudian berhenti di sudut tumpukan barang-barang seperti tumpukan buku dan lainnya terdapat pula anatomi tubuh manusia.

Sambil menunjukkan sesuatu pada Hani murid tersebut menutupi hidupnya.

Mendekati sesuatu yang ditunjukkan oleh murid perempuan tersebut Hani mulai mencium bau anyir dan bau busuk.

Dirinya lalu terkejut melihat potongan badan manusia dari kaki sampai ke perut saja, sedangkan bagian atasnya seperti terpotong.

"Hueek..."

Tidak tahan melihatnya Hani langsung muntah dan memalingkan wajahnya melihat pemandangan yang tidak enak untuk dilihatnya tersebut.

"Eh, bukannya ibu ini polwan ya. Tapi kok Ibu segitunya melihat potongan tubuh ini?"

Tidak menyangka apa didengarnya barusan Hani merasa murid perempuan ini lebih berani daripadanya dirinya.

"Kenapa ada mayat disini!? Kamu beneran mengetahuinya dari mimpi?"

"Iya Bu, dan dia ini adalah Silvia yang sudah tiga hari menghilang. Dia juga teman aku yang paling baik dan murah senyum. Sayangnya aku tidak bisa melihat senyumannya lagi, setelah dirinya tinggal tubuh bagian bawah saja."

"Coba ibu lihat lagi, mungkin ada hal yang bisa ibu temukan untuk menangkap si pelaku."

Hani shock berat dan lari dari tempat tersebut secepat mungkin, meninggalkan murid tersebut disana sendirian.

Saat mereka berdua keluar Hani berpesan kepada murid tersebut untuk masuk ke kelas, sementara masalah potongan tubuh tersebut biar dirinya saja sebagai pihak kepolisian yang mengurusnya.

"Baik Bu, saya pamit undur diri."

Beberapa hari kemudian, Hani telah mengedarkan berita tentang kejadian supranatural merujuk pada kasus hilangnya siswi di sekolah SMA negeri.

Berita dalam koran pagi tersebut laris terjual dan dipercayai oleh kebanyakan orang dari berbagai kalangan. Namun sebagian lagi mengkritik karena dinilai terlalu melebih-lebihkan.

Dan ditemukannya potongan tubuh siswi yang telah dinyatakan hilang membuat khayalak berpendapat pelaku di balik kasus tersebut.

Ada yang mengira dilakukan oleh seorang pembunuh berantai yang ahli dalam anatomi tubuh karena bagian tubuh yang terpotong tersebut sangat rapi. Ada pula yang mengkaitkannya dengan hal supranatural.

•••

Didalam kelas 11 ketika Fina sendirian masih berada di kelas dan belum pulang karena hujan deras. Kini dirinya tengah membaca buku sembari menunggu hujan reda.

Kreet...

Terdengar suara pintu terbuka lebar yang sebelumnya hanya sebagian menutup.

Fina yang sedang asyik membaca sama sekali tidak menghiraukan, baginya pintu terbuka lebar tersebut dikarenakan oleh angin.

Hush..

Brakk!

Buku yang dibacanya tiba-tiba saja terlempar kedepan, sementara pintu kelas tertutup dengan sendirinya.

"Apaan-apaan sih!"

Dirinya kemudian mengambil buku tersebut yang jatuh di depan meja tak jauh darinya. Saat Fina dalam keadaan jongkok dirinya melihat ada seseorang seperti sedang duduk di belakang meja yang sebelumnya ia duduk.

Dengan bagian bawahnya yang tak asing bagi Fina, dari pada penasaran ia pun sedikit menyembulkan kepalanya untuk melihat siapa yang sedang duduk tersebut.

Namun saat itu juga dirinya tidak menemukan siapa-siapa, kembali lagi ia dalam keadaan jongkok dan masih melihat bagian bawah seorang murid perempuan dengan warna kulit kakinya yang pucat.

Hingga Fina akhirnya menyadari bagian bawah kaki tersebut dari sepatu yang dikenakannya mirip seperti sepatu sahabatnya yang sudah meninggal.

Bagian bawah badan Silvia tersebut yang sudah Fina sadari mulai keluar dari area bangku sehingga Fina memutuskan untuk pergi meninggalkan kelasnya.

Sayangnya pintu terkunci dan dirinya sudah berteriak meminta pertolongan namun tidak ada yang mendengar.

Dengan nafas tidak karuan ia berjalan sembari berjongkok memilih untuk mengetahui keberadaan Silvia sekarang.

Ia pun melihat bagian bawah tubuh temannya tersebut yang tengah menuju kearahnya. Kejar kejaran pun terjadi hingga Fina dibuat kelelahan dan pasrah pada keadaan.

•••

Dua setelah kejadian hilangnya siswi bernama Fina kepala Sekolah pun dituntut oleh keluarga korban karena dinilai kurang baik dalam menangani kasus hilangnya beberapa murid.

Sementara Deni yang sedang membolos dibelakang sekolah dan sedang melahap gorengan, dirinya dikejutkan oleh bagian bawah tubuh yang diam tak bergeming.

Dan bagian bawah tubuh tersebut adalah milik seorang siswi bernama Fina.

Terpopuler

Comments

Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman

Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman

novel nya sih bagus
cuma msh ga phm cerita nya mau di bwa kemana
ada beberapa keslhn di penempatan kata,tipo tipo juga🤭🙏
btw ga pa2 kak aku hargai ide kak dewi menulis kisah hanny ini

2023-02-25

1

Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman

Ojjo Gumunan, Getunan, Aleman

aku yg kelewat atau gimana yaa.hanny profesi nya apa yaa
polwan apa penulis/wartawan/jurnalistik

2023-02-25

0

Gomen nasai

Gomen nasai

Deni bakalan jadi korban

2022-11-23

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Bangun!
3 Perbedaan Waktu
4 Siswi Setengah Badan Part 1
5 Siswi Setengah Badan Part 2
6 Tentang Wabah Laba-laba
7 Wabah Mengerikan Part 1
8 Wabah Mengerikan Part 2
9 Berita Booming
10 Seseorang Yang Terobsesi Pada Rasa Sakit
11 Karma Atau Kutukan?
12 Ingin Cepat-cepat Pulang
13 Semoga Saja Kau Dapat Dipercaya
14 Kehidupan Didalam Dinding Part 1
15 Kehidupan Didalam Dinding Part 2
16 Mimpi Absurd
17 Kali Ini Lebih Serius
18 Wajah Pada Benda Mati
19 Aku Sendirian Merasa Ketakutan!
20 Cerita Selanjutnya
21 Berubah Menjadi Serangga
22 Mempercayainya Atau Malah Meragukannya
23 Tumbal Jiwa
24 Menilik Fakta
25 Hari Yang Sama Berbeda Tanggal
26 Bertemu Dengannya
27 Selesainya Kutukan Di Sekolah
28 Pembunuh Berantai Part 1
29 Pembunuh Berantai Part 2
30 Mendapatkan Balasannya
31 Gangguan Dari Gadis Sekolah Part 1
32 Gangguan Dari Gadis Sekolah Part 2
33 Konsekuensi Atau Takdir?
34 Tersesat
35 Yang Melekat Dengan Kota Tragedy
36 Apakah Hal Ini Karena Mitos Itu?
37 Bisakah Dia Dipercaya?
38 Ketidakadaan
39 Bertahan Hidup Dalam Tambang Batubara Part 1
40 Bertahan Hidup Dalam Tambang Batubara Part 2
41 Dikala Harapan Dan Perjuangan Bersatu
42 Bayi Dalam Perut Ikan Part 1
43 Bayi Dalam Perut Ikan Part 2
44 Fokus Ke Hal Penting Selanjutnya
45 Kepribadian Orang Lain Yang Menjelma Part 1
46 Kepribadian Orang Lain Yang Menjelma 2
47 Apa Aku Salah Mendengar
48 Siapa Yang Berbohong
49 Perlahan-lahan Saja Dalam Memecahkan Teka-teki
50 Menggali Lubangnya Sendiri | Muntah Tak Lasim
51 Apa Maksudnya Mengatakan Hal Itu?
52 Seseorang Yang Digerogoti Oleh Bakteri Misterius
53 Kadang Takdir Tidak Menginginkan Hal Seharusnya Terjadi
54 Penelusuran Di Sebuah Bangunan Terbengkalai Di Tengah Hutan
55 Masuk Dalam Simulasi
56 Kebebasan
57 Dalang Di Balik Ekperimen Rahasia
58 Kejahatan Bertopeng
59 Siapa Stefan Sebenarnya?
60 Terpaksa Harus Melakukannya
61 Kebenaran Atau Hanya Kebohongan
62 Masih Belum Ku Mengerti Tapi Inilah Akhirnya
Episodes

Updated 62 Episodes

1
Awal
2
Bangun!
3
Perbedaan Waktu
4
Siswi Setengah Badan Part 1
5
Siswi Setengah Badan Part 2
6
Tentang Wabah Laba-laba
7
Wabah Mengerikan Part 1
8
Wabah Mengerikan Part 2
9
Berita Booming
10
Seseorang Yang Terobsesi Pada Rasa Sakit
11
Karma Atau Kutukan?
12
Ingin Cepat-cepat Pulang
13
Semoga Saja Kau Dapat Dipercaya
14
Kehidupan Didalam Dinding Part 1
15
Kehidupan Didalam Dinding Part 2
16
Mimpi Absurd
17
Kali Ini Lebih Serius
18
Wajah Pada Benda Mati
19
Aku Sendirian Merasa Ketakutan!
20
Cerita Selanjutnya
21
Berubah Menjadi Serangga
22
Mempercayainya Atau Malah Meragukannya
23
Tumbal Jiwa
24
Menilik Fakta
25
Hari Yang Sama Berbeda Tanggal
26
Bertemu Dengannya
27
Selesainya Kutukan Di Sekolah
28
Pembunuh Berantai Part 1
29
Pembunuh Berantai Part 2
30
Mendapatkan Balasannya
31
Gangguan Dari Gadis Sekolah Part 1
32
Gangguan Dari Gadis Sekolah Part 2
33
Konsekuensi Atau Takdir?
34
Tersesat
35
Yang Melekat Dengan Kota Tragedy
36
Apakah Hal Ini Karena Mitos Itu?
37
Bisakah Dia Dipercaya?
38
Ketidakadaan
39
Bertahan Hidup Dalam Tambang Batubara Part 1
40
Bertahan Hidup Dalam Tambang Batubara Part 2
41
Dikala Harapan Dan Perjuangan Bersatu
42
Bayi Dalam Perut Ikan Part 1
43
Bayi Dalam Perut Ikan Part 2
44
Fokus Ke Hal Penting Selanjutnya
45
Kepribadian Orang Lain Yang Menjelma Part 1
46
Kepribadian Orang Lain Yang Menjelma 2
47
Apa Aku Salah Mendengar
48
Siapa Yang Berbohong
49
Perlahan-lahan Saja Dalam Memecahkan Teka-teki
50
Menggali Lubangnya Sendiri | Muntah Tak Lasim
51
Apa Maksudnya Mengatakan Hal Itu?
52
Seseorang Yang Digerogoti Oleh Bakteri Misterius
53
Kadang Takdir Tidak Menginginkan Hal Seharusnya Terjadi
54
Penelusuran Di Sebuah Bangunan Terbengkalai Di Tengah Hutan
55
Masuk Dalam Simulasi
56
Kebebasan
57
Dalang Di Balik Ekperimen Rahasia
58
Kejahatan Bertopeng
59
Siapa Stefan Sebenarnya?
60
Terpaksa Harus Melakukannya
61
Kebenaran Atau Hanya Kebohongan
62
Masih Belum Ku Mengerti Tapi Inilah Akhirnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!