Bab 4 - Nikah dadakan

"Kevin, lepasin gue!" cicit Kalina sembari menggeliat-geliatkan tubuhnya seperti ulat bulu.

Plak... Kevin memukul pantat Kalina karena kesal, "bisa diem gak!"

"Hey, itu pelecehan! Sembarangan nyentuh pantat orang!" Teriak Kalina dengan kesal, namun Kevin malah menyeringai seolah apa yang Ia lakukan amat menyenangkan.

Bruk...!

Kalina mendarat dengan posisi miring di kursi jok belakang milik Kevin, Kalina mengedarkan pandangan dengan perasaan was-was, "Lu mau bawa gue kemana Vin?"

Kevin tak menjawab dia mulai melajukan kendaraan roda empatnya, entah kemana tujuannya. Kalina membetulkan posisinya, tangannya terasa pegal karena terikat ke belakang, "Vin kita mau kemana sih?" Kalina mencoba bertanya kembali, namun lagi-lagi Kevin mengabaikannya. Kalina menatap sekitar mencoba mencari petunjuk dari sepanduk dan plang yang terpasang di sepanjang jalan yang Ia lewati.

Namun tiba-tiba Kevin menepikan mobilnya membuat Kalina menatap curiga, "Vin ini tempat apaan?" Kalina menatap sebuh gedung dua lantai dengan pagar besi berwarna hitam.

"Jangan banyak bicara ayo turun." Kevin melepas ikatan di tangan Kalina dan menyuruhnya keluar.

Kevin menuntun Kalina masuk ke-dalam gedung itu disana cukup sepi, Kevin terus membawa Kalina masuk hingga mereka sampai di sebuah ruangan berbentuk persegi dengan lampu gantung tepat berada di tengah langit-langit. Ruangan ini nampak kosong hanya ada satu meja dan empat kursi yang saling berhadapan.

"Vin, kamu ngapain bawa aku ke-tempat begini?" Perasaan Kalina benar-benar tak enak, apa lagi Kevin terus saja mencengkram lengannya.

"Duduk!" perintahnya. Kalina hanya bisa menurut untuk saat ini, biar dia menyimak dulu situasi.

Tiga orang pria berjalan masuk, dengan posisi dua orang di belakang dan satu orang di depan dengan pakaian rapi, wajah orang itu nampak tertekan dan ekspresi itu tak lepas dari mata Kalina.

'Ini benar-benar bukan hal yang sederhana, aku harus mencari cara agar bisa lolos dari si Kevin.' Batin Kalina.

"Se-selamat siang Pak, A-apa semuanya sudah siap?" tanyanya sembari duduk di hadapan Kalina, tampak ekspresi takut amat kentara dari wajahnya yang sudah banjir keringat itu.

"Semuanya sudah siap, mulai saja." Kevin mendudukkan diri di samping Kalina dengan ekspresi tenang, seolah dirinya tak menyadari hawa apa yang dia timbulkan untuk orang di sekelilingnya.

"Mulai apa?" Kalina tampak bingung.

Laki-laki kisaran empat puluh tahunan itu mulai melantunkan doa, membuat Kalina semakin di dera rasa kebingungan, dia hendak bangkit namun Kevin menekan tangan Kalina sambil melayangkan tatapan penuh ancaman.

Laki-laki itu mengulurkan tangan di hadapan Kevin yang langsung di sambut olehnya, "Saya terima nikah dan kawinnya Kalina Oktavia binti Setiawan dengan mas kawin sepuluh gram emas di bayar kontan!"

Mata Kalina membola seketika, apa yang barusan Kevin katakan membuat jantungnya berhenti berdetak barang sejenak, "Kevin!" Pekik Kalina, lagi-lagi tangannya di tekan oleh Kevin menandakan dia tak ingin Kalina buka suara.

"Bagaimana para saksi, sah?!" tanyanya pada orang yang tadi menggiringnya masuk.

"Sah!" Ucapnya bersamaan. Doa kembali di lantunkan.

'Apa-apaan ini? Gue di kawinin gitu aja?' Tubuh Kalian seakan melemas seketika.

"Selamat kalian berdua sudah resmi menjadi sepasang suami istri dimata agama." Ucapnya sambil tersenyum.

Kini di ruangan itu hanya tinggal Kalina dan Kevin.

Kalina bangkit dia menghempaskan tangan Kevin dengan kasar, "lu apa-apaan sih Vin, gue bahkan belum setuju sama lamaran elu tadi, dan sekarang elu tiba-tiba kawinin gue. Lu gila apa Vin?" Kalina melepaskan emosinya yang sedari tadi Ia tahan.

Kevin bangkit dia membalas tatapan marah Kalina dengan senyum simpul, "apa yang aku katakan tadi bukan lamaran, tapi perintah. Sekarang kamu sudah sah jadi istri siri-ku jadi terima saja, toh ini tidak akan membuatmu rugi, sesuai perjanjian aku akan membebaskan kamu dari hutang padaku."

"Tapi gak gini juga caranya, aku bahkan belum minta persetujuan dari Ibu-ku, aku tahu aku punya banyak hutang padamu, tapi aku bisa membayar-mu dengan cara bekerja, aku yakin perlahan tapi pasti aku bisa membayar semuanya Vin." Kalina melempar tatapan frustasi.

"Kapan? Sampai bertahun-tahun pun aku yakin kau tidak akan sanggup membayarnya, belum lagi laporan penahanan-mu yang telah aku ajukan ke-kantor polisi, dan hanya aku yang bisa membatalkannya. Sudahlah Kalina, aku dan kamu pernah menjalin cinta, apa susahnya menerima aku kembali."

Kalina menghempaskan diri ke kursi yang tadi Ia duduki dengan tangan terlipat di dada, "Itu sudah terlalu lama Vin, aku dan kamu bahkan sudah lama tidak bertemu, bagaimana aku bisa dengan mudah menerima pernikahan yang tiba-tiba begini." Kalina membenamkan wajah di telapak tangannya yang ia tumpu-kan di meja.

"Lama tak berjumpa bukan berarti perasaan hilang begitu saja kan?"

Kalina menoleh, "itu hanya kisah kita di masa lalu Vin, kita sekarang sudah dewasa kita punya jalan masing-masing. Lihat dirimu dan lihat diriku, perbedaan kita sangatlah jauh."

"Aku tidak pernah menganggap kita berbeda Lin, jadi cukup membahas tentang perbedaan. Ayo kita pulang!" Kevin menggenggam tangan Kalina dan menariknya. Tapi tak ada sedikit pun pergerakan yang gadis itu lakukan.

"Aku tidak mau!" tolak Kalina sembari membuang muka ke arah lain.

"Aku suami-mu sekarang, apa yang aku katakan adalah perintah untukmu." Tegas Kevin.

"Sudah aku bilang aku tidak menerima pernikahan ini, kau memaksaku menikah denganmu tanpa meminta persetujuan lebih dulu, jadi pernikahan ini tidak sah. Aku tidak mau ikut denganmu." Kalina duduk di kursi dengan mencengkram bagian bawah kursi sebagai pegangan.

"Baiklah, jika itu pilihanmu," Kevin mengambil telpon dan memposisikan benda tersebut di daun telinganya.

["Selamat siang Pak, ada yang bisa saya bantu?" Suara seorang pria samar terdengar dari ponsel Kevin.]

"Saya ingin bicara tentang laporan penipuan yang saya ajukan kemarin." mata Kalina melebar, dia memberi isyarat dengan menggelengkan kepala pada Kevin.

["Iya Pak, apa suda ada perkembangan? Sesuai permintaan anda kami tidak turut campur dalam mencari dalang di balik penipuan ini, jika anda membutuhkan sesuatu kami akan siap membantu."]

Kevin menyeringai, "apa kau dengar itu, hidupmu ada di tanganku, jika sampai kau mendekam di penjara apa yang akan kau katakan pada adik-adikmu? Apa kau akan bilang pada mereka jika kau mencuri demi menghidupi mereka?" bisik Kevin di telinga Kalina.

Kalina membuang muka, dia tak menyangka dirinya akan terjebak dalam permainannya sendiri, 'Kevin sialan!'

"Oke, aku terima! Tapi aku minta jangan usik keluargaku, ini hanya antara kau dan aku!"

Kevin tersenyum senang, "begini Pak, saya ingin membatalkan laporan tentang penipuan kemarin, ternyata itu hanyalah kesalahan yang di buat oleh karyawan saya, sebetulnya tidak pernah terjadi penipuan. Mohon maaf telah merepotkan Anda dan terima kasih atas bantuannya."

["Oh jadi begitu ya Pak, syukurlah jika semua masalah sudah selesai. Jika begitu saya akan segera memproses pembatalan laporannya."]

Episodes
1 Bab 1 - Pencopet Cantik
2 Bab 2 - Si Penipu
3 Bab 3 - Lamaran pernikahan dari mantan
4 Bab 4 - Nikah dadakan
5 Bab 5 - Jadi Istri ke-dua
6 Bab 6 - Teman se-kamar
7 Bab 7- Berbohong!
8 Bab 8 - Obrolan malam pertama
9 Bab 9 - Tes Melarikan diri
10 Bab 10 - Tertangkap
11 Bab 11 - Karena Sendok Makan
12 Bab 12 - Berbohong!
13 Bab 13 - Dia Nanke
14 Bab 14 - Perasaan kembali?
15 Bab 15 - Perasaan cemburu
16 Bab 16 - Ciuman pertama
17 Bab 17 - Manusia Bucin
18 Bab 18 - Pertengkaran
19 Bab 19 - Penjara!
20 Bab 20 - Kalina jatuh sakit
21 Bab 21- Godaan Kenan
22 Bab 22 - Malaikat vs Iblis
23 Bab 23 - Pulang ke rumah
24 Bab 24- Gara-gara Mangga
25 Bab 25- Semalam tanpa mu
26 Bab 26 - Teman masa kecil
27 Bab 27- Ini rumah mu
28 Bab 28- Hanya istri kedua
29 Bab 29 - Malam tanpa dia
30 Bab 30 - Hak suami
31 Bab 31 - Baju haram
32 Bab 32- Malam pertama setelah sekian lama
33 Bab 33 - Misi tersembunyi Kenan
34 Bab 34- Percayalah
35 Bab 35- Stempel kepemilikan
36 Bab 36- Festa
37 Bab 37 - Dansa
38 Bab 38 - gambar kura-kura
39 Bab 39 - Pernyataan Cinta Kenan
40 Bab 40- Cemburu Lagi
41 Bab 41 - Kevin si Goblin
42 Bab 42 - Pil KB
43 Bab 43 - Kepergian Kenan
44 Bab 44 - Hamil
45 Bab 45 - Perasan yang sulit di hilangkan
46 Bab 46- Kesepakatan!
47 Bab 47 - Selamat tinggal Kevin
48 Bab 48 - Pergi bersama adik Ipar
49 Bab 49 - Serpihan luka
50 Bab 50- Semua karena cinta
51 Bab 51- Sebuah Labirin
52 Bab 52 - Hilangnya Kenan
53 Bab 53- Kalina di temukan
54 Bab 54 - Keserakahan atau Pengorbanan
55 Bab 55 - Sebuah perjuangan
56 Bab 56 - Kecelakaan
57 Bab 57 - Siapa pelakunya?
58 Bab 58 : Dugaan
59 Bab 59 - Cerai
60 Bab 60 - Restu
61 Bab 61 - Perubahan
62 Bab 62 - Terbongkar
63 Final Episode. Tamat.
64 Pengumuman!
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 - Pencopet Cantik
2
Bab 2 - Si Penipu
3
Bab 3 - Lamaran pernikahan dari mantan
4
Bab 4 - Nikah dadakan
5
Bab 5 - Jadi Istri ke-dua
6
Bab 6 - Teman se-kamar
7
Bab 7- Berbohong!
8
Bab 8 - Obrolan malam pertama
9
Bab 9 - Tes Melarikan diri
10
Bab 10 - Tertangkap
11
Bab 11 - Karena Sendok Makan
12
Bab 12 - Berbohong!
13
Bab 13 - Dia Nanke
14
Bab 14 - Perasaan kembali?
15
Bab 15 - Perasaan cemburu
16
Bab 16 - Ciuman pertama
17
Bab 17 - Manusia Bucin
18
Bab 18 - Pertengkaran
19
Bab 19 - Penjara!
20
Bab 20 - Kalina jatuh sakit
21
Bab 21- Godaan Kenan
22
Bab 22 - Malaikat vs Iblis
23
Bab 23 - Pulang ke rumah
24
Bab 24- Gara-gara Mangga
25
Bab 25- Semalam tanpa mu
26
Bab 26 - Teman masa kecil
27
Bab 27- Ini rumah mu
28
Bab 28- Hanya istri kedua
29
Bab 29 - Malam tanpa dia
30
Bab 30 - Hak suami
31
Bab 31 - Baju haram
32
Bab 32- Malam pertama setelah sekian lama
33
Bab 33 - Misi tersembunyi Kenan
34
Bab 34- Percayalah
35
Bab 35- Stempel kepemilikan
36
Bab 36- Festa
37
Bab 37 - Dansa
38
Bab 38 - gambar kura-kura
39
Bab 39 - Pernyataan Cinta Kenan
40
Bab 40- Cemburu Lagi
41
Bab 41 - Kevin si Goblin
42
Bab 42 - Pil KB
43
Bab 43 - Kepergian Kenan
44
Bab 44 - Hamil
45
Bab 45 - Perasan yang sulit di hilangkan
46
Bab 46- Kesepakatan!
47
Bab 47 - Selamat tinggal Kevin
48
Bab 48 - Pergi bersama adik Ipar
49
Bab 49 - Serpihan luka
50
Bab 50- Semua karena cinta
51
Bab 51- Sebuah Labirin
52
Bab 52 - Hilangnya Kenan
53
Bab 53- Kalina di temukan
54
Bab 54 - Keserakahan atau Pengorbanan
55
Bab 55 - Sebuah perjuangan
56
Bab 56 - Kecelakaan
57
Bab 57 - Siapa pelakunya?
58
Bab 58 : Dugaan
59
Bab 59 - Cerai
60
Bab 60 - Restu
61
Bab 61 - Perubahan
62
Bab 62 - Terbongkar
63
Final Episode. Tamat.
64
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!