BAB 4

setelah makan siang selesai mereka melanjutkan perjalanan menuju Jakarta yang tinggal satu jam lagi sampai.

nampak raut kesedihan tergambar dari wajah gadis yang masih berumur 18tahun ini.

ada semangat dan cita-cita yang menggebu dalam dirinya.

sopan dan sederhana kesan yang terlihat pada anak ini selain itu juga Selly sangat cantik hanya saja terlihat lusuh.

"Selly kita sudah sampai,ini rumah ibu kamu nanti bisa menempati kamar di sebelah kamar ibu ya? jadi ibu kalau butuh apa-apa bisa kan minta tolong kamu? tutur Bu Ida

"iya Bu, bisa kok..ibu bisa minta Selly melakukan apa pun selagi Selly bisa pasti akan Selly kerjakan.

tapi jika Selly salah mohon di bimbing ya Bu."jawab Selly dengan sopan nya

Selly pun membantu membawakan barang-barang yang ada di bagasi mobil.

sedangkan Selly hanya membawa buku dan juga ijasah dia waktu SMP, dia mencari baju nya yang dia titip di rumah Bu Dewi ternyata sudah tidak ada.

yang ada baju baru semua, Selly tidak tahu kalau ibu nya Rini dan Bu Dewi sudah mengganti nya dengan baju yang baru semua.

"maaf mang apa saya gak salah tas ya? tanya Selly ke sopirnya Bu Ida

" gak neng Selly itu tas yang dari nyonya Dewi kok, katanya isinya barang neng Selly semua."jawab sopir Bu Ida

"ya sudah mang kalo begitu terimakasih ya."ucap Selly dengan sopan dan kembali masuk kedalam rumah Bu Ida

"ini anak sopan banget bahkan terlalu ramah."gumam mang supri nama sopir Bu Ida.

dia pun ikut masuk kedalam rumah besar itu untuk membawakan belanjaan yang tadi di beli di jalan.

"Selly ini kamar kamu, dan kamu letakan dengan rapih ya semua barang-barang yang kamu bawa."tunjuk Bu Ida

"iya Bu, apa ini tidak terlalu bagus Bu kamar nya."ucap Selly

"ini kamar biasa saja, bagus dari mana nya sih"canda Bu Ida

"terlalu luas Bu, bahkan barang-barangnya juga terlihat mahal. apa pantas selly tidur di sini Bu? tutur Selly

bu Ida pun terkekeh geli mendengar perkataan Selly lalu dia hanya menggelengkan kepala nya.

"panggil saya bunda untuk saat ini, dan istirahat lah? tepuk Bu Ida di pundak Selly

Lalu Bu Ida pun masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat juga.

lumayan cape juga di usia seperti dia harus bolak balik ke kampung halaman nya.

Selly nampak di tempat pembuatan kue sedang membantu para pekerja Bu Ida.

mereka sangat senang kedatangan Selly yang mau membantu mereka kadang Selly mencicipi adonan tersebut bahkan ada yang menurutnya kurang langsung dia tambahkan.

hasil kue yang di tangani Selly sangat lezat sekali, bahkan para karyawan banyak yang memuji ke ahlian Selly.

"neng Selly kok bisa membuat kue bahkan lebih enak, ini juga kue basahnya sangat lezat sekali dan gurih."puji mang supri

"masa sih mang, nanti Selly coba mau memberikan ke bunda untuk mencicipi kue buatan Selly. mudah-mudahan bunda menyukai kue buatan Selly, doain ya mang? pinta Selly

"ya ampun kalau saya punya anak kayak mba Selly pasti saya sama suami bangga banget."puji salah satu karyawan lama Bu Ida

"jangan terlalu berlebihan memuji, selly masih harus banyak belajar Bu."tutur Selly dengan sopan lalu dia pamit masuk ke dalam karena Bu Ida memanggilnya.

Selly pun membawa beberapa potong kue yang tadi dia buat.

"maaf ya bunda, Selly tanpa ijin memakai bahan kue yang ada di dapur bunda."ucap Selly

"gak apa-apa kan kamu juga harus belajar dan gali terus potensi mu, mungkin kalau kamu mahir membuat kue bisa pesaing hebat bunda nanti nya."canda bunda

lalu Bu Ida pun mencicipi kue buatan Selly, dia sempat terdiam saat mengunyah kue Bugis buatan Selly.

"ini enak dan lembut, anehnya kenapa gurih banget ya sell?

besok kamu buat lagi beberapa ya? coba bunda pasarkan di toko dulu dan untuk resep jangan di kurangi ya."perintah Bu Ida membuat Selly senang bukan main.

"beneran bunda? apa itu rasa nya enak? apa boleh besok Selly membuat kue lapis tepung beras?ijin Selly

"sangat boleh sekali, banyak ibu-ibu arisan atau yang mengadakan acara selalu menanyakan kue tersebut."sahut ibu Ida

"boleh Selly memeluk bunda? ijin Selly

"kesini nak, peluk bunda sini.."Bu Ida merentangkan tangan nya lalu Selly berhamburan memeluk ibu Ida

"Selly tidak pernah merasakan pelukan seorang ibu."lirih Selly

"apa mereka orang tua kandung mu,sell? tanya Bu Ida

karena Bu Ida merasa Selly seperti keponakan suami nya yang hilang di usia tiga tahun.

usianya mungkin sekarang sudah 18 tahun, wajah nya mirip dengan adik iparnya.

cellin apa ini putri mu? tapi apa hanya karena mirip saja"lirih Bu Ida

keesokan hari nya, Selly sibuk dengan kue-kue nya dia tidak menyadari kalau Rini dan ibu nya datang bersama Bu Dewi

"dimana Selly kak? tanya Bu Dewi ke Bu Ida

"ada di tempat pembuatan kue, anak itu sangat pandai berteman dan kue buatan nya yang kamu bilang enak tadi itu buatan Selly."ungkap Bu Ida

Rini dan ibu nya sangat senang mendengar penuturan Bu Ida, berarti ibu nya Rini tidak sia-sia mengajar kan Selly membuat kue. ilmunya sangat berguna untuk Selly.

Selly pun akhirnya selesai dan langsung memberikan beberapa potong untuk di cicipi Bu Ida.

sebelum dia masuk kedalam dia mendengar suara Rini, Selly langsung berlari memeluk sahabatnya bahkan dia sampai menangis tersedu-sedu.

"sudah nak, kamu sekarang di Tempat yang aman sekarang.semoga kamu menemukan kebahagiaan mu? doa ibu nya Rini

"terima kasih banyak ibu selalu mengajarkan kebaikan untuk saya bahkan ilmu yang ibu ajarkan sangat membantu Selly. doakan Selly bisa sukses ya Bu,"tutur Selly

"ayo Rin, kita ke belakang yuk, nanti baru kita ke toko. kamu di sini aja,kita kerja jaga toko lumayan kan dapat gaji."canda Selly yang membuat teman nya langsung mencubit nya.

"nyonya Ida apa masih mengenali saya? tanya ibu Rini

"iya mar, aku sedari tadi sedang mengamati mu. apa benar kamu Marin apa bukan? sahut Bu Ida

"iya nyonya maaf saya waktu itu berhenti karena ayah nya Rini sakit keras jadi saya bingung siapa yang akan mengasuh Rini anak saya. apa nyonya cellin sudah membaik? tanya Bu Marin nama ibunya Rini.

"cellin sudah membaik karena terpaksa mengadopsi bayi untuk mengobati luka hati nya. sekarang anak nya sudah kuliah dan dia laki-laki, sampai sekarang anaknya entah berada di mana? kalau mengingat itu semua ada rasa pedih."ungkap Bu Ida

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!