Leonard Black atau lebih dikenal sebagai macan hitam adalah putra bungsu dari Peter Black dengan istri keduanya.
Lahir dari rahim seorang ibu yang tak memiliki pengaruh apapun didunia bisnis membuatnya diabaikan oleh ayah-nya sendiri karena dianggap tak begitu berguna bagi kehidupannya sebagai seorang pengusaha minuman keras.
Untuk melakukan usaha bisnis sebuah produk minuman keras tentunya sangat sulit di negara kita ini. Perlu melewati begitu banyak proses perijinan dari pihak berwenang bahkan seringkali daerah atau kota memiliki penduduk yang sangat melarang adanya bar ataupun tempat hiburan malam berdiri di area tersebut.
Sedangkan, bar, club dan tempat hiburan malam sejenis adalah ibarat toko pemasaran dari minuman keras itu sendiri. Dikarenakan minuman keras tidak bebas diperjual-belikan.
Itulah sebabnya Peter Black berpikir untuk sekalian saja berenang daripada basah namun hanya setengah badan.
Dia membentuk kelompok yang dijuluki Black Eagles yang artinya elang hitam. Guna menjadi tim suksesi untuk memperlancar jalannya bisnis ini.
Itulah awal mula terbentuknya kelompok mafia Black. Namun seiring berjalannya waktu karena terkenal akan pandainya dalam hal bernegosiasi dengan penduduk yang tak sependapat, kelompok mafia Black tak hanya menangani soal bisnis pribadinya saja, Black Eagles juga kerap melayani permintaan yang datang dari orang luar.
Leonard yang sedari kecil tak pernah diperhatikan oleh ayah-nya menjadi sangat terobsesi akan kasih sayang sang ayah. Dan lagi sang ibu juga terus menerus memberinya dorongan agar melakukan hal yang bisa membuat ayah-nya bangga pada Leo.
Saat remaja Leo melakukan segala hal dengan sungguh-sungguh, entah itu belajar ataupun olahraga, dia selalu menjadi yang nomer satu diantara teman se-angkatannya. Walaupun begitu, tetap saja Peter masih merasa belum puas akan kerja keras Leo.
Berbeda dengan sang kakak, Lionel Black, putra sulung Peter Black dengan istri pertama, Rossa Red. Lionel yang akrab dipanggil El oleh keluarganya itu, tumbuh besar dengan penuh kasih sayang dan kehangatan.
Tanpa perlu bersusah payah, ia akan selalu dan terus mendapatkan segala hal yang ia butuhkan ataupun tidak. Curahan cinta dan perhatian sang ayah hanya tertuju pada El, yang usia-nya terpaut 2 tahun saja dengan Leo.
Bukan tanpa sebab pula Peter Black berbuat seperti itu, walaupun tindakannya yang berat sebelah juga tidak bisa dibenarkan.
Peter Black tumbuh besar di sebuah panti asuhan tanpa pernah mengenal kedua orangtua-nya. Saat ia sudah menginjak usia remaja pun, dia mengambil sebuah pekerjaan sampingan sepulang sekolah demi menabung untuk biaya kuliahnya setelah lulus SMA.
Namun ternyata karena nilai Peter sangat memuaskan, pihak sekolah justru mencarikannya sebuah universitas yang membuka jalur beasiswa bagi siswa yang tidak mampu. Dan benar saja, Peter lolos. Tapi karena universitas itu berada diluar kota, mau tak mau, Peter pun harus merantau dan meninggalkan panti tempatnya dibesarkan demi menggapai cita-citanya.
Disana dia tinggal disebuah kamar kos yang dekat dengan tempatnya kuliah menggunakan uang hasil ia bekerja sampingan yang sudah ia tabung selama ini. Peter yang pintar dan mudah bergaul mencuri perhatian seorang siswi seangkatannya, Rossa Red, putri tunggal pengusaha kaya raya, Ryan Red.
Tak ada alasan bagi Peter untuk tak menyukai Rossa, dia adalah gadis yang ramah, berkepribadian baik dan tentu saja sangat cantik.
Ryan Red yang teramat menyayangi putri satu-satunya itu tak pernah menuntut apapun kepada Rossa. Hal terpenting bagi Ryan adalah kebahagian Rossa itu sendiri.
Singkat cerita kemudian Peter dan Rossa dinikahkan oleh Ryan Red setelah mereka berdua lulus kuliah. Dia tak pernah mempersalahkan tentang status Peter yang adalah anak yatim piatu. Yang utama untuknya, Peter pemuda pekerja keras dan nampak sangat menyayangi putri nya.
Telah resmi menjadi bagian keluarga Red, kini Peter bekerja diperusahaan sang ayah mertua. Peter yang notabene-nya adalah pemuda cerdas dan cepat tanggap, tak perlu waktu lama, Peter berhasil membuat brand minuman keras miliknya sendiri yang diberi nama, Black Libels.
Ryan sangat bangga terhadap pencapaian menantunya, walau perjalanannya masih cukup jauh jika ingin membawa brand itu menjadi seperti Red Libels miliknya.
Lambat laun usaha yang ia dirikan itu berhasil membuatnya meraup keuntungan yang fantastis.
Hari itu, Peter harus pergi ke sebuah kota untuk mengurus beberapa hal. Biasanya sang istri, Rossa, akan selalu mendampinginya. Namun karena saat ini usia kehamilannya telah memasuki trimester ketiga, dokter menyarankan untuk tidak berpergian terlebih dahulu karena satu dan lain hal.
Peter akan berada di kota tersebut kurang lebih selama 2 bulan. Tapi entah apa yang dipikirkan pria itu, bisa-bisanya ia justru main gila dengan wanita lain, padahal hidup yang ia jalani sekarang sudah cukup sempurna.
Tengah malam ponsel milik Peter berdering, ternyata Ryan menyuruhnya untuk pulang malam itu juga, karena Rossa akan segera melahirkan. Tanpa pikir panjang, Peter pun segera kembali pulang.
Bulan demi bulan berlalu begitu cepat, Peter setia mendampingi istri dan anak lelaki mereka berdua yang bertumbuh dengan sehat. Sampai tiba-tiba datang seorang wanita hamil ke rumah mereka dengan membawa berita buruk. Wanita itu berkata jika anak yang ia kandung adalah benih Peter.
Bagaikan tersambar petir, seketika hati Rossa hancur mendengarnya. Ia tak kuasa lagi menahan tangis yang memaksa keluar dari pelupuk mata.
Ini pertama kalinya Peter melihat sang istri menangis seperti itu, bahkan ketika ia mengalami kontraksi sebelum melahirkan, Rossa sama sekali tak mengeluh kesakitan ataupun menangis.
Peter mengusir wanita itu, tapi tak disangka, Rossa justru melarangnya pergi dan mempersilahkan masuk kedalam rumah.
"Bertanggungjawab-lah atas perbuatanmu kepada nya, mas!" ucap Rossa dengan menahan air mata yang terus saja memaksa itu keluar dari pelupuk matanya.
"Aku tidak mau bercerai denganmu!" ucap Peter dengan penuh tekanan seolah ia tak merasa bersalah kepada wanita di depan nya yang telah ia hamili itu.
"Lalu?" Rossa mengernyitkan dahi nya tak terima dengan sikap sang suami yang seenaknya sendiri memperlakukan wanita bagikan permet karet, habis manis sepah dibuang.
"Biarkan saja dia yang pergi, tapi aku tidak bisa jika kamu yang pergi. Aku akan memberikannya sejumlah uang sebagai ganti rugi." ucap Peter yang menghargai wanita selayaknya barang yang bisa dibeli dan ditukar dengan sejumlah uang.
Rossa semakin tak tahu siapa pria di depan nya kini, benarkah ia adalah suami nya yang ia kenal dulu? Mengapa ia begitu terasa asing sekarang, "Kamu hendak menelantarkan anak yang bahkan tidak meminta untuk dilahirkan ke dunia ini? Yang benar saja kamu mas! Ini memang kesalahan kalian berdua, tapi tidak dengan anak itu, dia sama sekali tidak bersalah." ucap Rossa dengan penuh kekesalan yang ia tujukan untuk suami dan wanita di hadapan nya.
"Lantas, kamu ingin aku bagaimana sekarang?" tanya Peter pada Rossa.
"Nikahilah dia dan bertanggungjawab-lah kepada dia serta anak yang dia kandung, sebagaimana mestinya." pinta Rossa dengan penuh berat hati, istri mana yang rela membagi suami nya dengan wanita lain.
"Aku tidak mungkin memadu kamu!" Peter masih bersikeras dengan pilihan nya.
Namun Rossa pun tak berniat untuk bersikap egois meski hati nya sangat sakit dan terluka karena perbuatan sang suami, "Seharusnya kamu berpikir seperti itu sebelum berselingkuh!" Rossa kembali menangis, "Sudahlah, ini juga salahku karena tak bisa mendampingimu waktu itu." ucap wanita itu dengan nada penuh kekecewaan.
"Bukan salahmu ini semua salahku. Aku minta maaf." Peter hendak memeluk istri nya itu.
Tetapi Rossa dengan segera menampik tangan Peter dengan sedikit keras, "Aku mungkin bisa memaafkanmu tapi aku tak akan pernah melupakan rasa sakit ini. Bawalah dia ke rumah yang baru kau belikan untukku kemarin, aku tak bisa tinggal seatap dengannya. Dan aku tak mau jika hal ini sampai diketahui papa, dia pasti akan lebih sakit hati daripada aku mas." tutur wanita itu yang kemudian berlalu pergi kembali ke dalam kamar nya dan larut dalam kesedihan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mebang Huyang M
thor sayang boleh bunda kasih saran. jangan pakai kata panggilan mas dong. da cocok . mending panggilannya pakai nama aja.
2023-03-02
1
Rice Btamban
lanjut
2023-02-16
1