Sarah terkejut mendengar ucapan ayah-nya barusan, jika pria ini adalah calon suaminya seperti sang ayah bilang, berarti sudah pasti dialah Leonard Black, si boss mafia dan pemilik mansion ini.
Tak seperti yang Sarah bayangkan, bahkan realita sebenarnya sangat jauh dari ekspektasi dirinya. Mafia pada umumnya terlihat menyeramkan, memiliki banyak bekas luka dan tatto ditubuhnya. Namun pria ini terbilang masih muda untuk seukuran boss mafia yang berpengaruh dan ditakuti banyak orang.
Sarah menatap tubuh pria muda itu dari atas kepala hingga kebawah kakinya. Bagaimana bisa seorang boss mafia mempunyai postur tubuh bak seorang model seperti ini.
Rambut lurus nya yang hitam pekat serta alis yang lebih mirip ulat bulu itu karena saking tebalnya. Ia pun memiliki hidung yang terbilang mancung. Serta dada yang bidang sehingga membuat dia nampak maskulin dan atletis. Kakinya yang jenjang mungkin sudah sering ia gunakan untuk menendang banyak orang, tebak Sarah dalam hati.
"Oh, sepertinya anak mu begitu tertarik pada ku, Harry. Dia tak berhenti memandangi ku dari tadi." ucap Leo sembari melirik kearah Sarah yang tak kunjung melepaskan pandangannya dari pria tampan itu.
Harry langsung saja menyenggol Sarah, seolah menyuruhnya untuk berhenti bertingkah tak sopan seperti itu. Sarah yang tersadar seketika menundukkan pandangannya karena malu.
"Ma-maafkan atas ketidaksopanan anak saya ini, mohon maklum dia tidak pernah keluar rumah sama sekali seumur hidupnya. Jadi mungkin dia sedikit terkagum ketika melihat pria setampan anda." terang Harry berusaha mengambil hati Leo.
"Aku bisa memaklumi jika memang begitu adanya. Siapa yang tak akan terpesona melihat ketampanan ku ini,
ya kan Harry?" kata Leo yang sedang besar kepala sambil mengangguk-angguk.
"Yah, tentu saja, boss. Tidak ada pria muda yang setampan anda." tutur Harry sembari tertawa.
Leo yang dikenal sebagai orang yang kejam itu memang mempunyai sifat yang besar kepala, apalagi jika terkait tentang ketampanan dirinya. Dan hal itu sudah jadi rahasia umum.
"Oke, kalau begitu langsung saja pada tujuan mu datang kemari. Jelaskan padaku kenapa kau begitu yakin jika anak mu ini pantas menjadi istriku? Jika jawabanmu tak sesuai dengan yang ku inginkan, jangan harap kau bisa keluar dari sini dengan utuh." dari yang semula tersenyum, seketika Leo menunjukkan raut muka yang sangat serius, serta tatapan matanya sekarang lebih mirip seperti hewan buas yang hendak menerkam lawannya daripada seorang manusia.
Glek!
Harry menelan ludahnya sendiri dengan susah payah setelah mendengar kata-kata Leo barusan.
"Sarah anak saya ini, besok usianya genap 20 tahun. Dan itu adalah syarat pertama yang anda inginkan, perempuan berusia 20 tahun tidak kurang dan tidak lebih." ucap Harry penuh dengan kepercayaan diri.
Leo adalah seorang yang berkepala dingin, ia telah bertemu dengan banyak orang yang mempunyai begitu banyak maksud tersembunyi sehingga ia tak akan mudah percaya begitu saja pada Harry yang notabene nya seorang bermulut besar, "Benar. Tapi bukan hanya itu saja kan syarat yang aku mau?"
Harry pun tak lantas putus asa dan terus mempromosikan Sarah kepada boss mafia didepannya itu, "Harus masih gadis? Tentu saja saya ingat syarat kedua itu. Dan saya jamin anak saya ini masih gadis, ting ting!" ucap Harry dengan nada yang yakin.
Leo masih tak bergeming, tetap menatap Harry dengan penuh keraguan yang tersirat, "Apa kau sudah mengeceknya sendiri?" tanya pria itu dengan wajah dingin nya, enggan percaya begitu saja pada mulut besar Harry.
Harry kelagapan, meskipun ia sadar jika ia adalah ayah yang buruk namun bukan berarti ia juga menjadi ayah yang brengsek, "H-hah? Anda bisa mengeceknya sendiri boss, bagaimana mungkin saya melakukan hal seperti itu kepada anak saya sendiri." wajahnya sedikit terlihat tak terima karena Leo seolah menilai rendah dirinya, yah walau memang itu juga tidak salah.
Leo mengubah posisi duduknya menjadi lebih santai, "Yah, kau ada benar nya juga sih. Kalau begitu aku akan-"
Belum selesai keluar kata-kata yang hendak Leo ucapkan, dengan sedikit ketakutan Sarah memberanikan dirinya memotong pembicaraan sang ayah dan boss mafia itu.
"T-tunggu sebentar! Bukankah seharusnya anda membicaran hal ini dengan saya sendiri ketimbang dengan ayah saya? Lagipula nantinya yang akan bersama dengan anda adalah saya, bukannya ayah saya." ujar Sarah memotong pembicaraan mereka berdua dengan tiba-tiba.
Harry melongo kaget melihat Sarah yang selama ini hanya pasrah menerima berbagai macam perlakuan dari mereka semua, tiba-tiba menjadi gadis pemberani dan tegas. Bahkan tak tanggung-tanggung, ia bertingkah seperti itu kepada boss mafia yang ia saja sangat ketakutan menghadapi pria itu.
Harry memukul pundak Sarah, "Astaga, kau ini bicara apa?! Maafkan kelancangan anak saya ini, bo-"
Namun nampaknya Leo tak merasa keberatan dengan saran yang diberikan oleh Sarah, "Tidak apa-apa, dia juga ada benarnya. Kalau begitu tinggalkan dia disini, kau bisa pulang. Aku akan menghubungimu besok pagi."
Harry sontak berdiri karena harus pulang dengan tangan kosong, "A-apa?! Lalu bagaimana dengan uang imbalannya?" ucapnya tak terima.
Lantas Leo menatapnya dengan mata penuh kemurkaan, "Bisa-bisanya seseorang yang memiliki begitu banyak hutang kepadaku, masih berani meminta sebuah imbalan dari suatu hal yang bahkan belum pasti?! Jikalau memang aku cocok dengan barang yang kau bawa ini, imbalan dengan hutangmu yang segunung itu sangat tak sebanding! Pergilah! Jika kau masih sayang dengan nyawa mu." titah Leo sembari menunjuk kearah pintu yang ada dibelakang Harry.
Harry yang ketakutan segera lari terpontang-panting tanpa memperdulikan uang imbalan itu lagi. Walau akan menerima kemarahan dari istri dan anak-anaknya saat tiba dirumah karena pulang dengan tangan hampa. Tapi itu jauh lebih baik daripada pulang hanya nama saja.
"Karena penganggu sudah pergi, bisa kita lanjutkan pembicaraan tadi?" tanya Leo dengan sedikit amarah yang masih tersisa di wajah nya.
Sarah mencoba bertingkah setenang mungkin walau ia sebenarnya juga sama takutnya dengan sang ayah, "Te-tentu. Silahkan, anda bisa bertanya apa yang ingin anda ketahui tentang saya?"
Aura intimidasi keluar dari tubuh Leo, "Apa benar besok kau akan genap berusia 20 tahun?" ia menatap Sarah dengan tatapan yang intens.
Sarah merogoh saku nya, kemudian meletakkan sebuah kartu tanda penduduk diatas meja. Leo mengambil kartu itu dan mengeceknya dengan seksama.
"Ini asli kan? Kau tidak baru membuatnya sebelum kesini bukan?" tanya Leo dengan penuh kecurigaan.
"Te-tentu saja ini asli! Anda bisa langsung memenjarakan saya jika memalsukan identitas saya." Sarah sama sekali belum ingin menyerah walau nampaknya tak akan mudah melawan boss mafia satu ini.
Leo menyeringai mendengar ucapan Sarah yang terdengar berani itu, "Oke, kau lulus syarat pertama. Tapi aku juga perlu sebuah bukti perihal ke gadisan mu."
Sarah terperangah keheranan, "Bukankah disitu juga tertulis jika saya belum kawin dan juga bukan janda?" sembari menunjuk ke arah kartu yang berada di depan Leo.
Leo menyadarkan dirinya ke sofa, "Apa kau kira sebuah tulisan bisa membuatku percaya begitu saja?" sembari menatap dingin kearah Sarah.
"Lantas, bagaimana cara nya agar anda bisa mempercayai saya? Bukti apa yang harus saya berikan?"
"Tubuh mu-"
"Apa?!" Sarah sontak berdiri dari tempat duduknya karena terkejut, "Kita bahkan belum resmi menikah, tapi anda sudah berniat buruk seperti itu?" walau ia tahu rumor tentang Leo yang seorang playboy, tapi ia tak menyangka jika boss mafia ini selain playboy juga brengsek.
Leo merasa kesal karena untuk kedua kalinya perempuan di depan nya ini berani menyela ucapan nya, "Aku bahkan belum selesai berbicara tapi kau sudah melantur kesana kemari. Duduk! Jangan membuatku harus mendongak." titah pria itu membuat Sarah segera kembali duduk dengan manis, "Aku kira Harry dengan sengaja mendandani mu seperti ini, tapi ternyata otak dan penampilan mu memang sama konyol nya. Besok pergi lah ke rumah sakit untuk mengecek nya."
Muka Sarah memerah karena malu telah menuduh Leo yang tidak-tidak, "Tapi saya tidak pernah pergi kemana pun sebelumnya." kata Sarah lirih.
Leo menghela nafas dengan muka datar, "Jadi, dengan ter.pak.sa aku akan mengantarkan mu besok." Sarah mengangguk pelan, "Tapi ada satu hal penting yang perlu kamu tahu." imbuh Leo.
"Apa itu?" Sarah penasaran.
"Kita hanya akan menikah kontrak selama 5 tahun. Mungkin bisa lebih cepat atau lebih lama, tergantung hasil akhirnya yang akan menentukan berapa lama kita perlu melakukan itu." terang Leo sembari nampak menimbang-menimbang sesuatu dalam pikiran nya.
Deg! Bagaikan hujan ditengah siang bolong. Bagaimana mungkin dalam hidup nya hanya akan ada penderitaan yang tiada akhir. Seolah semua kemalangan manusia hanya tercipta untuk Sarah.
"Jadi, setelah selesai menggunakan saya layaknya sebuah barang, anda akan membuang saya begitu saja setelah kontraknya berakhir?" tanya Sarah dengan diliputi kesedihan dalam hati nya, ia tak menyangka jika hidupnya selalu saja berjalan atas kehendak orang lain. Ia sama sekali tak di ijin kan untuk hidup sesuai kemauannya sendiri.
"Selama masa itu, aku akan bertanggung jawab penuh atas mu. Bukan hanya memperlakukan mu seenak jidat ku, tidak. Kamu bisa tetap melakukan apapun yang kamu mau. Dan aku-" untuk ketiga kali nya Sarah menyela ucapan pria bertampang dingin itu tanpa takut.
"Jika memang harus seperti itu, saya juga memiliki sebuah persyaratan untuk anda." ucap Sarah dengan tegas.
Leo mengernyitkan dahi nya, "Syarat untukku?"
"Benar. Karena disini kita sama-sama saling membutuhkan, jadi saya juga tidak mau rugi sendiri."
Leo menghela nafasnya seolah mengetahui kemana arah dari perbincangan ini berakhir, "Baiklah, apa syarat darimu itu?" coba kita dengarkan dulu apa yang Harry sudah ajarkan kepada anak ini, pasti soal uang lagi, ucap Leo dalam hati yang memang sejak awal mengira Sarah memiliki sifat serakah seperti ayahnya yang gila judi itu, Harry.
"Saya tidak mau mengandung anak anda." Kata-kata yang penuh keyakinan itu sama sekali tak pernah Leo bayangkan sebelumnya. Bukankah dengan mengandung anaknya Sarah bisa menggunakan anak itu sebagai alasan untuk terus meminta uang padanya, tapi dengan tegas ia mengatakan tak mau mengandung anak dari Leo sejak awal. Leo benar-benar tak tahu apa yang gadis ini telah rencana kan tapi yang pasti Leo tidak akan mudah untuk ditipu. Pria itu menyeringai dengan tatapan yang entah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Mebang Huyang M
sepi amat mansion Leo nya thor. dari sarah nyampe kesiru da ada kegiatan bawahan si leo yg katanya bos mafia. yg mau antar si sarah kerumah sakit juga dia. ini mah bukan bos mafia,tapi CEO nyari istri thor.
2023-03-02
1
francess
Leo nya ganteng
2023-02-24
1
Rice Btamban
minta uang utk masa depan nya Sarah
2023-02-16
1