Jam sudah menunjukkan pukul 18.00 neina sedang tiduran di kasurnya dengan rambut digerai namun masih tetap memakai kacamata nya.
tok tok tok
"permisi non nyonya menyuruh nona untuk segera turun ke bawah... keluarga tuan raican sudah datang lima menit yang lalu..." ucap bibi asisten
"iya bilang sama mommy sebentar lagi neina turun..."ucap neina yang baru membukakan pintu.
"baik non..." ucap asisten itu dan kembali menuruni tangga.
"ck menyebalkan sekali.. mommy kenapa sih pake acara manggil-manggil Ney juga...kan aku malas lihat kak Rey yang pasti pura-pura baik..."neina mendengus kasar
brakkkk pintu ditutup dengan kasar lantas neina langsung melepaskan kacamata nya dan menyimpannya di meja hias lalu mengambil sisir.
"huh andaikan aku bisa turun dengan penampilan seperti ini... dengan bangganya aku bisa menuruni tangga bak putri raja yang sedang dinantikan pangeran...lah ini kenyataannya bukan pangeran yang sedang menunggu putri raja yang cantik jelita... tapi so bad boy yang sedang menunggu bahan bullyan nya si cupu..." neina mendengar kesal, dia bukan kesal pada daddy nya yang melarang dia tampil cantik tapi dia kesal pada Reynaldo, entahlah neina Sekarang sangat membenci itu cowok mungkin karena keseringan di-bully atau mungkin karena dia sudah lelah atau bisa saja karena males melihat drama Reynaldo yang so sayang padanya.
neina sudah selesai menyisir rambutnya dengan malas dia mengambil ikat rambut dan mengepang rapih rambutnya dan jangan lupakan kacamatanya sudah dari tadi dia tenggerkan di hidung mancungnya.
"ok sekarang senyum neina... senyum semanis mungkin ini bukan ditunjukkan untuk si bad boy itu tapi untuk kedua orang tua mu dan om raican dan tante fira..." senyuman manis sudah menghiasi wajah neina dengan langkah malas dia keluar dari kamarnya dan menuruni tangga.
"eh itu neina...wah ternyata benar dugaan ku jika neina sudah besar...ayo kesini putri tante..."Fira merentangkan tangannya meminta neina untuk memeluknya, dengan senang hati neina pun memeluk fira.
"bagaimana kabar mu sayang..." tanya fira belum melepaskan pelukannya.
"baik tante... tante sendiri bagaimana kabar tante..."ucap neina kembali bertanya dengan sopan.
"seperti yang kamu lihat sayang...Tante baik-baik saja..."senyum fira dan melepaskan pelukannya.
"lihat lah Vin putri ku sudah dewasa dan cantik... sungguh kau orang tua yang beruntung bisa memiliki putri cantik seperti nya..." ucap fira pada Vina mommy Neina, neina tidak fokus mendengarkan obrolan mommy dan fira matanya menatap Reynaldo sedang duduk di ujung sofa dengan bibir yang menyeringai mengejek neina seolah bibir nya mengatakan.
"hai gadis cupu are you okay..." itu tentunya hanya pemikiran neina saja, karena author pun yang menulisnya tidak tau arti dari seringaian itu😅.
"kenapa kau berdiri di sana saja Ney... apa kau tidak mau memeluk kak Rey mu ini..."ucap manis Reynaldo merentangkan kedua tangannya, neina yang sudah mengerti pun menggerutu.
"tuh kan dah mulai dramanya... menyebalkan dasar si bad boy tukang akting...kamu pantas nya jadi artis saja bukan bad boy..."gerutu neina namun seperti biasa dia akan mengikuti akting Reynaldo apa boleh buat jika dia tidak mengikuti keinginan Reynaldo bisa habis besok dia disekolah.
"ha...hai kak Rey..."ucap neina tergagap.
"hey kenapa dengan mu Ney kok gugup seperti itu ...udah kaya lihat hantu saja..."Reynaldo terkeheh yang diyakini neina sekarang si bad tukang bully itu sedang mengejeknya.
"yang dikatakan putra om itu benar Ney...kau melihat Rey sudah seperti melihat hantu saja..."
"memang benar om Ney Sekarang sedang melihat hantu...yang tidak lain dan tidak bukan putra om sendiri..." batin neina menjawab.
"ayolah Ney kau tega sekali bersikap seperti itu pada kakak... lihatlah kedua orang tua kita mengejek kakak...apa kau tidak sayang kakak lagi..." Reynaldo memperlihatkan wajah sedihnya yang semua orang pun tau itu hanya pura-pura, mereka berpikir kedua anaknya sedang becanda padahal yang kenyataannya tidak seperti itu.
"ciuh andaikan aku ini Ultraman sudah ku buang kau dari muka bumi ini...ku lemparkan kau ke langit ketujuh agar aku kedepannya tidak melihat dan melakukan drama ini..." neina lagi-lagi menggerutu .
"ayo Ney duduk berhentilah becanda dan duduk layani kakak dengan baik... bukannya tamu itu adalah raja jadi kamu malam ini layani kakak sebaik mungkin paham..." ucap Reynaldo lembut dan menggandeng tangan neina untuk duduk di dekatnya.
"bagaimana gadis cupu akting gue bagus kan.... hahaha lho seharusnya rekam gue dan berikan ke produser hahaha videonya dalam satu hari sudah terjual habis'..." bisik Reynaldo.
"iya seharusnya aku memang harus video tapi bukan untuk di berikan pada produser tapi pada teman-teman sekolah...agar satu sekolah tau jika kau pandai akting....ah tidak-tidak neina kalo seperti itu dia malah akan semakin di sanjung... seharusnya kamu sebarkan pada teman-teman mu biar menjadi bahan gosipan jika si bad boy sekolah yang sombong berlaku lembut pada si cupu yang sering di bully nya... dan akhirnya citra si bad boy yang so seram ini hancur seketika hahaha....ya sepertinya harus seperti itu..."
"hahaha.."neina keceplosan tertawa .
"hei lihatlah fir putri ku tertawa setelah dibisikkan sesuatu oleh putra mu ....hey calon mantu apa gerangan kah yang kau perbuat sehingga putri mertua mu ini tertawa bahagia..." ucap Vina.
"tentunya calon menantu mu ini membisikkan kata-kata romantis dan gombalan yang teramat menggelikan hati sehingga putri mu ini tertawa bagian ibu mertua..." ucap Reynaldo lembut membuat semua orang tertawa bahagia melihat keakraban Reynaldo dengan Vina, mereka pikir Setelah Reynaldo dewasa dia akan berubah dan membuat jarak untuk mereka ternyata pemikiran mereka salah besar, Reynaldo semakin dewasa malah lebih dekat dengan mereka sementara yang lain tertawa neina malah merutuki mulutnya yang gampang sekali keceplosan.
"sabar mulut ember seharusnya kau jangan tertawa... seharusnya tertawa nya cukup dalam hati saja... ck menyebalkan.."
"hey cupu kenapa lho tertawa ngakak kaya gity...apa lho sedang mengumpati gue yang tidak-tidak..." bisik Reynaldo.
"Ng...nggak kok kak... yang..."
"ck lho bicara yang benar jangan gagap kaya gini...apa lho ini sebenarnya gagap ck ck ck udah cupu gagap lagi kasihan..." ejek Reynaldo geleng-geleng kepala, tingkah mereka tidak luput dari penglihatan para orang tua hanya saja perkataan mereka tidak terdengar oleh mereka,tapi mereka yakin keduanya sedang becanda.
"hahaha lihat lah Raihan putra ku dan putri mu dari ke hari semakin dekat...ku pikir Setelah mereka dewasa akan ada jarak diantara mereka karena rasa malu karena mereka sudah dewasa...tapi ternyata pemikiran ku salah mereka yang ada semakin lengket..."ucap raican.
"yang kau katakan memang benar bung...apa perlu kita melanjutkan rencana yang sempat tertunda selama 3 tahun ini..." tanya Raihan sementara para istri hanya diam menyimak pembicaraan semua mereka, terlihat diujung Reynaldo sedang mengusili neina dengan memegang rambut yang dikepang nya mereka tertawa melihat tingkah anak- anaknya itu yang mereka sangka sedang becanda, padahal aslinya Reynaldo sedang membully neina di hadapan kedua orangtuanya dengan menarik-narik rambut cupu neina, dan neina hanya bisa diam saja sambil menatap Reynaldo dan berusaha melepaskan cengkraman tangan Reynaldo di rambutnya.
"sit sakit kak..."
"hahaha kamu kesakitan aku bahagia..." Reynaldo tertawa renyah dan diikuti para orang tua.
"sitt menyebalkan sekali mommy dan daddy ini melihat putri nya di bully dihadapan mereka malah tertawa terbahak-bahak bukannya menolong ku... mereka pikir kami sedang becanda..." kesal neina.
"seperti nya aku akan memikirkan kembali rencana yang sempat tertunda itu Ray... karena berbesan dengan mu adalah keuntungan terbesar untuk ku hahaha..."canda raican yang diikuti Raihan.
"kau benar sekali berbesan sebagai ku adalah keuntungan besar bagi mu ... dan berbesan dengan mu adalah keuntungan besar bagi ku hahaha..." para istri yang mendengarnya pun tak kalah senang,Fira dan Vina langsung berpegangan tangan.
"akhirnya rencana itu akan dilanjutkan lagi Vin aku sudah tidak sabar untuk berbesan sebagai mu..." ucap fira bahagia.
"aku juga seperti itu fir... semoga saja anak-anak kita menyetujui nya..."
"alah Vin anak-anak gak perlu di tanya lagi...tanpa di tanya pendapat pun pasti sudah setuju ....secara kan mereka sudah saling mengenal dan dekat sekali..."
"tapi fir bagaimana pun kita tetap harus menanyakan pendapat mereka... perjodohan ini memang mungkin untuk memperkuat bisnis suami kita...tapi aku tidak ingin anak-anak kita menganggap perjodohan ini dilandasi karena bisnis..."
"tapi itu memang kebenarannya sayang... perjodohan ini untuk bisnis tapi ini juga termasuk untuk mempererat hubungan kita..." ucap Raihan yang disetujui mereka kecuali Vina yang kelihatannya tidak setuju.
"yaudah karena orang tua sudah pada setuju... kita tentukan Sekarang acara pertunangan nya Ray..."
"tapi apa ini tidak terlalu terburu-buru... bagaimana kalo kita menanyakan pendapat mereka dulu... kebetulan mereka juga ada di sini..."usul Vina yang keberatan.
"sudahlah Sayang aku yakin putri kita setuju dan begitu pun dengan Rey...mereka adalah Sabahat dari kecil jadi tidak akan keberatan walaupun harus jadi suami istri..."
"tapi.."
"sudahlah Vin kita ikuti keputusan para suami kita... bukannya lebih cepat lebih baik..." ucap Fira berusaha untuk menyakinkan Vina.
"tapi mereka masih sekolah..." Vina masih berusaha menolak.
"tenang saja Vina sekolah itu punya kami...jadi kamu tidak perlu khawatir...ini yang terbaik untuk mereka dan untuk bisnis kita...." ucap raican meyakinkan.
"yaudah jika ini yang terbaik untuk mereka...." ucap Vina yang akhirnya mengalah.
"gitu dong Vin...kamu ini kaya gak mau berbesan dengan aku saja..."
"buka seperti itu fir..."
"sudah-sudah kita sekarang tentukan tanggal tunangannya.... pendapat mu bagiamana Ray..."
"menurut ku lebih cepat lebih baik can... seperti kita harus cepat membuat mereka tunangan sebelum mereka jatuh cinta pada cowok dan cewek lain..." usul Raihan.
"yang kau katakan ada benar juga... bagaimana kalo lima hari lagi..." usul raican.
"itu terlalu terburu-buru tapi aku setuju..." ucap Raihan.
"jadi ini sudah real yah Ray lima hari lagi..."
"iya kau tenang saja Sekarang pasti tidak akan tertunda lagi..." yakin Raihan.
"asyik Vin akhirnya putra dan putri kita akalln tunangan..." bahagia fira.
"eh iya fir tidak terasa sebentar lagi kita benar-benar jadi besan..." ucap Vina dengan tersenyum manis, walaupun sejujurnya dia tidak setuju karena mereka belum tau apa anak-anak akan setuju atau tidak.
"semoga saja ini memang yang terbaik untuk kalian...". batin Vina.
.
.
.
bersambung
.
.
.
Jangan lupa like komen vote dan masukan ke favorit 🤗😚 jangan lupa juga pencet iklan gratis nya yah reader 🤗 biar author dapat keuntungan 🤗 tenang itu gak bayar atau pakai Kouta atau sebagainya 🤗itu gratis jadi jangan lupa pencet atau tonton 🤗salam sayang dari author 🤗😚.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
😍syg lon 😍
hdir kx.. semangat ya
2023-01-14
2