Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang tanda jam pulang untuk neina, dengan senyum neina keluar dari kelas dengan memegang ujung tas ransel nya .
"Nein kami pulang duluan yah... kami ada acara keluarga..."ucap Rere yang di angguki Mutia, mereka memang saudara sepupu dan Mutia tinggal di Rere setelah kematian kedua orang tuanya keluarga Rere lah yang merawat Mutia.
"iya hati-hati Rere Mutia..." neina melambaikan tangannya yang dibalas lambaian Mutia dan Rere yang sedang berlari.
Dari kejauhan bibir Reynaldo menyeringai melihat mangsanya tidak ada yang menemani, dengan langkah songong dia berjalan sambil terpesona pada para siswi yang dia lewati.
"tuh si bos mau ngapain lagi yah..." ucap Nando yang heran melihat Reynaldo melangkah dengan langkah lebar.
"lho lolong yah...tuh lihat di depan ada si cupu...pasti si bos mau ngerjain di cupu..."ucap Agus menonyor kepala Nando.
"Jing sakit nyet..."
"lagian lho oon banget dah...udah tau di depan ada si cupu masih aja nanya..."
"neina bukan cupu dia punya nama tapi kalian asal manggil cupu.."ucap bara.
"nama itu terlalu bagus untuk gadis kaya dia...gue jadi kepikiran dengan ucapan Rey tadi pagi..."
"yang mana .."ucap bara dan Nando bersamaan.
"yang katanya kakak nya si cupu dulu primadona sekolah...apa itu benar..."
"yang dikatakan Rey memang benar... kak neintara dulu primadona sekolah ini...dia sesosok gadis cantik,pintar, rajin dan ramah...dia selalu menjadi incaran kaum Adam..."
"Terus sekarang dimana dia.." tanya Nando penasaran.
"Sosok sempurna itu sudah menemui sang pencipta nya..."
"maksud lho dia udah meninggal bar..."ucap Nando jadi tertarik dengan cerita kakak nya neina
"iya waktu dia baru duduk di bangku kelas sebelas atau dua belas yah aku lupa lagi..."
"Terus apa penyebabnya dia bisa sampai meninggal seperti itu ..." ucap Nando yang mungkin dia masih merasa tertarik dengan cerita bara .
" Sepuluh tahun yang lalu dai dan Neina mengalami kecelakaan dalam satu mobil yang sama dan membuat kak neintara kehilangan nyawanya sementara neina kehilangan ingatannya dan..."
"dan apa..." ucap Nando yang tidak suka bara menghentikan ceritanya sebelum selesai.
"sudahlah ayo kita pulang...kenapa juga kita harus membahas nya..." ujar bara melangkahkan kakinya.
"hey bar lho belum selesai cerita..." teriak Nando.
"sudah ayo berhenti teriak..."ucap Agus mengikuti langkah bara.
"kenapa rasanya kesal sekali bara tidak meneruskan ceritanya...ada apa dengan gue.."gumam Nando dan dua menit kemudian dia berlari mengejar langkah bara dan Agus yang sudah menjauh.
"cupu..."teriak Reynaldo neina menghentikan langkahnya dan menghela nafas apa lagi yang ingin dilakukan kakak senior nya itu pikirannya, dengan rasa takut di hati neina membalikkan badannya.
"hii cupu lho mau kemana..." ucap Reynaldo busa-busi yang sebenarnya dia sedang berpikir sekarang dia harus ngerjain cupu dengan apalagi.
"a.. aku i.. Ingin pulang kak..."ucap neina gemetar dia takut jika Reynaldo membully nya lagi atau bahkan dari itu main tangan yang selalu Reynaldo lakukan padanya.
"ayo ikut gue..." ucap Reynaldo.
"tapi kak..."
"lho ngelawan..."bentak Reynaldo.
"mmm..Bu.. bukan..."
"lah banyak bacot lho..."potong Reynaldo mengambil kacamata neina dan melemparnya ke sembarang arah.
tinggg kacamata neina pecah.
"itu hukuman buat cupu yang suka ngelawan kaya lho ini..." ucap kesal Reynaldo.
"ayo ikut gue..."sambungnya neina yang tidak mau kena amukan pun mengikuti Reynaldo.
"mau ngapain lagi yah Reynaldo..." ucap siswi A.
"Paling kena bully lagi..."ucap siswi B.
"hahaha lho benar juga.."mereka pun kembali melangkahkan kakinya tidak menghiraukan neina lagi.
"tuh cupu mau dibawa kemana lagi Ama si bos..."ucap Nando.
"ayo kita kita aja jangan cuma ngeb*cot Mulu..."agus berlari mengejar Reynaldo.
"kenapa Rey...lho sekarang mau ngapain lagi...jika orang tua lho dan neina tau pasti mereka kecewa dengan mu..."gumam bara.
buggggggg
"awww..."ringis neina.
"hey cupu lho sebaiknya ngundurin diri sendiri dari sekolah ini...gue enek banget lihat muka cupu mu itu..." teriak Reynaldo menjadi pusat perhatian sebagian di siswa siswi yang masih ada di parkiran.
"hiks aku gak bisa kak..."ucap neina yang merasakan sakit di pantat nya.
"lho benar-benar benalu bagi gue...lho tau tadi ayah lho nyuruh gue untuk ngantar lho pulang ini pasti permintaan lho kan...lho bilang ke bokap lho untuk nyuruh gue nganterin lho pulang supaya lho bisa dekat-dekat terus sama gue..."teriak marah Reynaldo.
"hiks a..aku tidak tau kak..."geleng kepala neina.
"hu....gak nyangka yah sifat tuh cupu ternyata j*Lang juga..."
"dasar gak ngaca penampilan udah kaya orang gila aja sosoan mau deketin bang Rey..."
"apa di rumah sebegitu besarnya gak ada kaca sampai lho gak sadar diri kaya gini..."
"udah Aya kita lempari j*Lang ini dengan sampah karena sampah memang temannya sampah lagi..."usul dari siswi C yang di setujui yang lain.
bug bug bug bug satu persatu sampah dilemparkan pada neina,neina yang melihatnya hanya bisa menangis dosa apa dia pada mereka,mengapa mereka sangat membenci nya pikir neina.
bug bug bug bug sampah masih terus melayang ke arah neina yang meringkuk menangis di tengah-tengah siswa
"hiks apa salah ku tuhan...apa sehina ini kah aku sampai harus dilempari sampah..."tangis neina.
"lho memang hina sehina sampah ini...rasain ini..." teriak satu siswa yang ingin melemparkan buah-buahan busuk padanya
"hentikan..."teriak bara.
"apa yang kalian lakukan padanya hah...."ucap bara marah.
"apa hak kalian untuk menghakimi dia seperti ini...ini sudah keterlaluan...apa kalian tidak takut jika neina mengadukan ini semua pada ayahnya... dengan satu jentikkan jari hidup kalian akan dalam bahaya..."
"dianya saja yang j*lang bikin kami jijik melihatnya sejijik kami melihat sampah..."jawab berani siswa A.
"jika sampah itu menjijikkan mengapa kalian memegang nya hah... bukannya kalian jijik melihatnya dan kalian malah memegang nya..." berang bara yang tidak suka ada yang melawan sikap yang sama di miliki Reynaldo.
hening tidak ada yang bicara mereka tersa tertampar dengan perkataan bara,tapi dari salah satu siswi dengan beraninya dia melangkah ketengah dan...
prettttt semua mata melotot melihat yang dilakukan salah satu siswi itu yang tidak lain aradella yang baru saja datang dengan segala amarah nya saat tahu jika neina sedang mencoba merayu Reynaldo.
"kau j*Laeng tidak tau malu dengan tampilan udik mu ini kau berani-beraninya mendekat bang rey...apa di rumah lho gak ada kaca hah..." dada aradella naik turun menahan emosi.
"apa yang kau lakukan aradella..."ucap bara .
"aku hanya memberikan pelajaran pada j*lang satu ini agar kedepannya tidak ada kejadian seperti ini lagi... dengan beraninya dia mencoba mendekati bang Rey..." ucap aradella cemburu, tangan bara terkepal melihat sikap buruk aradella sang primadona sekolah dan murid kesayangan dari kepala sekolah karena aradella selalu membawakan banyak piala untuk sekolah nya dengan berlenggak Lingkuk di atas karpet merah .
Ingin rasanya bata menampar wajah gadis songong itu namun dia urungkan karena dia tidak mau mendapatkan masalah dengan kepala sekolah yang pasti akan habis-habisan membela aradella karena dia tidak lain sepupu kepala sekolah.
"ayo guys cabut..."ucap sombong aradella yang diikuti kedua sahabatnya, sementara neina hanya memegangi pipinya yang memerah dan menangis.
"ayo berdiri..."bara mengulurkan tangannya pada neina yang tidak diterimanya dan dia malah berlari menuju mobil yang dari tadi sudah menunggunya di luar gerbang sekolah semenjak dia dilempari sampah.
"hiks hiks tolong buka pintunya pak hiks..."ucap neina pada sopir pribadinya.
"kenapa nona tidak pernah bilang pada tuan jika nona sering kena bully disekolah non... menurut bapak ini sudah keterlaluan... jika saja tuan tau jika nona diperlukan seperti ini sudah dipastikan mereka yang sudah membully nona tidak akan melihat dunia lagi ..."ucap pak sopir yang sudah masuk ke dalam mobil dan mulai menyetir.
"hiks justru karena itu pak... neina tidak mau ayah mengotori tangannya hanya untuk membela neina seperti 3 tahun yang lalu saat neina masih SMP...hiks neina tidak suka Daddy seperti itu hiks... dan neina juga tidak mau membuat persahabatan antara Daddy dan om raican berakhir gara-gara neina hiks... nanti yang ada kak Rey semakin membenci neina hiks..." ucap pilu neina yang setiap kali psk sopir menyuruhnya untuk mengadukannya pada tuannya,tapi jawaban Neina pasti seperti itu pak sopir hanya menghela nafasnya dan berdo'a semoga nona tidak mendapat Bullyan lagi.
"kehidupan nona berbanding terbalik dengan mendiang nona neintara yang selalu mendapatkan pujian dan rasa kagum dari setiap orang yang melihatnya tidak seperti nona neina yang malah mendapatkan cacian dan makian dari setiap orang yang melihat nona..." batin pak sopir.
.
.
.
bersambung
.
.
.
Jangan lupa like komen vote dan masukan ke favorit 🤗😚 jangan lupa juga pencet iklan gratis nya yah reader 🤗 biar author dapat keuntungan 🤗 tenang itu gak bayar atau pakai Kouta atau sebagainya 🤗itu gratis jadi jangan lupa pencet atau tonton 🤗salam sayang dari author 🤗😚.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Riska Ang Min Hoo
banyak sekali typo
2024-06-28
1
Nony Suzana
gemes baik / oneneng nich cwe
2023-09-15
1
Sri
ya ampun koq bapaknya bodoh akut katanya org kaya , hrsnya diajari bela diri bukan didandani cupu
2023-06-11
2