Mei kesal, dia tidak diterima wawancara oleh CEO Ryo yang gila.
Hatinya sedih, fikirannya kacau balau.
Ia mulai berfikir, harusnya ia yang marah setelah tujuh tahun tak bersua.
Dalam fikiran Mei, Ryo-lah yang telah kabur diam-diam dari flat apartemennya waktu itu.
Cowok tidak punya perasaan itu pergi begitu saja tanpa kata dan pesan. Malah kini dipertemuan pertama mereka setelah tujuh tahun terlihat seolah dirinyalah yang salah dan begitu ia benci. Ck!
Keduanya salah faham.
Mei berjalan menyusuri trotoar. Melewati taman kota yang seperti biasa jadi tempatnya menghibur hati mengobati luka.
"Hu hu huu... Hu hu huuu...!"
"Kasihan deh looo! Tak punya Mama, tak ada yang menjemput!"
Mei menoleh mendengar kegaduhan suara-suara bocah di tengah taman. Ada suara anak perempuan yang menangis diantara suara ledekan anak-anak laki-laki.
"Hei, kalian! Kalian itu anak jantan, tapi kenapa mengganggu anak perempuan? Apa kalian tidak malu dan tidak takut dikatakan 'BANCI'?"
Mei menghardik para bocil itu hingga berlarian menjauh dari anak perempuan cantik yang sedang menangis.
"Hai, gadis cantik! Jangan menangis, ya! Nanti kecantikanmu luntur! Ayo, mari kita beli es krim! Kamu mau khan?"
Bocah perempuan itu menghentikan tangisnya. Ia mengikuti Mei yang meraih jemari mungilnya dan berjalan menuju kedai es krim yang ada di ujung taman.
"Wah, terima kasih Tante Cantik! Tante baik sekali!"
"Hehehe... Sama-sama gadis cantik! Hati-hati, esmu mencair nanti kena baju indahmu, Cantik!"
"Hehehe..."
"Namamu siapa? Kamu kawaii sekali! Boleh Tante menciummu, Gadis kecil?"
"Hehehe... Boleh! Namaku Angelica. Nama Tante siapa?"
"Aku Mei."
"Pasti Tante lahirnya bulai Mei. Iya kan?"
"Hahaha... Selain kawaii, kamu juga amat pintar. Muacht! Tante suka sekali sama kamu! Eh, rumahmu dimana, gadis cantik? Kamu seharusnya cepat pulang. Nanti orangtuamu cemas menunggumu!"
"Tidak apa-apa. Aku tidak punya Mama. Kata Papa, Mamaku meninggal ketika melahirkanku. Itu sebabnya teman-teman sering mengejekku anak pembawa sial, pembunuh mamanya dan itik buruk rupa!"
"Tidak, tidak. Kamu tidak seperti itu! Mereka hanya iri karena kamu sangat imut. Masalah umur mamamu yang pendek, itu bukan kesalahanmu. Tapi memang kehendak Dewa. Sini, sini, Angel! Jangan sedih lagi ya? Tante akan jadi teman kamu!"
"Benarkah, Tante? Sungguh, Tante mau jadi teman Angel?"
"Tentu saja! Ayo, kita tos dulu! High five!"
Mei dan Angelica menepukkan kedua telapak tangan kanan mereka sambil tertawa riang.
Siang menjelang, mereka habiskan waktu bersama.
Sementara itu...
"Hallo? Ya? Apa? Angel tidak ada di sekolahnya? Kenapa bisa begitu??? Cari putriku sampai ketemu!!!"
Ryo Yoshizawa berteriak pada ponselnya.
Hari ini ia merasa sedang dirundung kesialan. Tepatnya setelah bertemu kembali dengan Mei Nagano. Detik demi detik terasa begitu mengesalkan baginya.
Kini ia harus mendengar berita dari suster perawat putrinya yang mengabarkan kalau Angel hilang dari sekolah.
"Bagaimana bisa bocah yang baru lima tahun itu pergi begitu saja tanpa pengawasan dan sepengetahuan pihak sekolah? Dasar, orang-orang tak berguna!!!"
Ryo membuka kembali ponselnya. Dicarinya kontak "MY BABY ANGEL" dan mencoba menghubungi ponsel putri semata wayangnya itu. Tapi nihil. Ponsel Angel tidak aktif.
"Aaarrrggg!!!"
Ryo menghubungi pihak sekolah putrinya.
"Hallo? Bagaimana bisa sekolah bonafid macam sekolahan Anda membiarkan putriku yang berumur lima tahun keluar tanpa pengawasan? Bagaimana ini? Saya tidak bisa terima keteledoran pihak sekolah! Awas saja kalau putri kecilku tidak ditemukan dalam waktu satu jam dari sekarang! Aku akan cabut bantuan beasiswa untuk para murid dan juga bonus untuk para guru serta pengurus!!!"
Ryo marah besar.
Ia menutup ponselnya tanpa basa-basi lagi.
"Angel! Dimana kamu? Please, go home, baby! Please!"
Sementara itu Angel justru sedang bersenang-senang di taman mencoba semua permainan bersama Mei Nagano.
"Tante Mei... Main jungkat-jungkit yuk?"
"Ayo! Hati-hati, jangan berlari terlalu kencang!"
Baru saja Mei memberi nasehat, tiba-tiba,
Bruk. Angel terjatuh di rerumputan taman.
"Huaaa!!! Huaaa sakiiit!!!"
Mei segera berlari mengambil tubuh mungil yang tergeletak di hamparan rumput taman. Ia segera memangku Angel dan mengusap air mata gadis itu.
"Cup cup cup! Mana yang sakit, Sayang? Sini, sini! Tante bilang tadi apa, jangan berlari terlalu kencang. Nanti Angel jatuh! Eeh, malah kejadian khan!?"
"Angkat tangan!!! Turunkan gadis kecil itu pelan-pelan dan angkat tangan!!!"
"Hah?!?"
Mei Nagano terkejut. Ia kaget setengah mati melihat tiga orang polisi sudah mengepungnya sembari menodongkan senjata laras panjang ke arahnya.
"A a apa-apaan ini?" tanyanya tak mengerti.
"Ikuti perintah, atau kami tembak ditempat!"
Mei perlahan mengikuti arahan dari pria berseragam itu. Mereka adalah aparat kepolisian.
"Salah Saya apa? Ada apa ini?"
Mei ketakutan sekali ketika seorang polisi meringkusnya dan memborgol tangannya ke arah belakang.
"Tante!!!"
"Angel!!!"
"Angel sini, Angel!"
Mei hanya bisa menoleh kebingungan kiri dan kanan ketika polisi menggelandangnya masuk mobil patroli.
"Saya tidak punya salah apa-apa! Kenapa saya ditangkap?"
"Nona bisa membela diri nanti di kantor kepolisian!"
"Hah? Ada apa ini?"
Angel sendiri dipangku oleh guru wali kelasnya. Mereka menaiki mobil yang berbeda. Sehingga Mei tidak bisa lagi melihat keadaan gadis cilik yang sedari tadi bersamanya.
...🍀🍀🍀...
Mei langsung dibawa ke sel tahanan. Ia tak mengerti mengapa hari ini penuh kesialan. Apalagi setelah pertemuannya lagi dengan pria yang pernah tidur bersamanya satu malam.
Ada apa ini? Mengapa aku bisa ditangkap polisi? Apa salahku? Apa???
"Pak Polisi! Anda tidak bisa menangkap orang sembarangan begini!" kata Mei dengan emosi.
"Tunggu saja dulu! Nanti kau bisa jelaskan semuanya setelah Papa gadis cilik yang kau culik datang!"
"Apa? Saya menculik gadis cilik? Ini tidak benar, ini salah faham, Pak Polisi! Saya bukan penculik! Saya hanya sedang mengajak main gadis kecil itu yang sedang sedih karena diledek teman-temannya!" bela Mei dengan suara lantang.
Tiba-tiba beberapa orang masuk ke dalam kantor kepolisian dan membuat mata Mei terbelalak lebar.
"Kamu???"
"Kamu lagi???"
Lagi-lagi Mei dipertemukan kembali dengan Ryo.
Cowok yang mengambil kegad*sannya tujuh tahun lalu itu berdiri dengan wajah tegang.
"Ternyata kau memang ingin sekali menghancurkan aku, Mei! Setelah dendam karena tidak berhasil masuk perusahaan, kau malah berencana menculik putriku, Angelica!"
"Apa???"
...🍀BERSAMBUNG🍀...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
sasip
sesuatu yg kalau sudah diambil ga akan bisa dikembalikan? ✌🏻 bisa jadi tebakan bagus neh.. jawab: "kegad*san"
2022-12-02
2
lina
🤣🤣 vian amat s mei
2022-12-01
0
lina
bocah cakep begitu d bilang utik buruk rupa. ngerem itu yg ngatain
2022-12-01
0