"Pelamar kerja nomor lima!"
Mei bangkit dari tempat duduknya.
Setelah hampir satu jam menunggu waktu wawancara tiba, Mei akhirnya tiba pada giliran.
"Permisi, Selamat pagi!"
Mei masuk dan ojigi (membungkukkan badan tanda penghormatan) pada para penguji serta petinggi perusahaan yang terdiri dari tiga orang.
"Kamu???"
Mei dan seorang pria penguji yang duduk ditengah saling menunjuk dengan mata melotot.
Ryo? Ryo Yoshizawa? Ya ampun... Mimpi tadi benar-benar menjadi kenyataan? Aku bertemu pria brengsek itu di sini? Di saat aku sedang wawancara kerja pula? Hadeeuh...
.................
🍀TUJUH TAHUN YANG LALU🍀
Hari ini hari yang melelahkan sekaligus menyenangkan bagi Mei Nagano.
Ini adalah hari bersejarah yang akan jadi hari terindah dan berkesan selama ia menjadi murid sekolah menengah atas. Hari bunkasai atau hari festival budaya sekolah.
Hari ini juga akan jadi hari anniversary hubungannya yang ke-seratus dengan Yamaken.
Mei sudah menyiapkan sebuah kado hadiah istimewa untuk pujaan hatinya dan akan diberikan usai pentas seni berakhir hari itu.
Dia dan Yamaken memang berbeda kelas. Sehingga agak sulit untuk mengatur pertemuan karena sama-sama sibuk dengan jadwal acara kelas yang padat.
Mengingat awal jadian mereka yang lucu, membuat Mei menutup wajahnya karena malu.
Yamaken menembaknya saat pelajaran olahraga. Mei senang sekali karena Yamaken adalah cowok populer di sekolahnya. Ia terkejut juga mengetahui diam-diam Yamaken rupanya suka memperhatikannya.
Saat itu juga Mei menerima cinta Yamaken dengan sorak sorai teman-teman sekelasnya juga teman sekelas Yamaken.
Kini Mei ingin memberikan sesuatu yang istimewa pada cowok kalem itu pertanda ia sangat senang bisa berpacaran dengan Yamaken.
Mei berharap hubungan mereka akan lancar dan terus langgeng.
Hari bunkasai pun akhirnya usai.
Dengan hati senang, Mei berlari menuju kelas Yamaken sambil menjinjing tutebag berisi kado besar.
Sebagian besar murid-murid sudah bubar dan pulang ke rumah masing-masing. Kelas demi kelas yang Mei lalui juga sudah pada kosong. Tetapi hati kecilnya percaya kalau Yamaken belum pulang dan masih ada di kelas menunggunya. Mei memang sudah menchat Yamaken untuk ketemuan usai acara.
Deg.
Jantung Mei berdebar kencang, tatkala mengintip pintu kelas Yamaken yang terbuka sedikit.
Yamaken dan Tao sedang duduk berduaan!
Mei memang pernah mendengar rumor kalau mereka berdua sangat akrab. Tapi Mei yakin sekali, Yamaken dan Tao hanyalah bersahabat. Hingga tiba-tiba ia mendengar sendiri percakapan antara keduanya.
"Kau sudah puas, Tao? Aku sudah melakukan apa yang kau tantang, menjadi pacar terbaik sampai akhir bunkasai! Sekarang, aku minta kau tepati janji!" Itu suara Yamaken.
"Baiklah! Tetapi kau harus putuskan dulu hubunganmu dengan Mei! Baru aku akan mencium bibirmu dan kita resmi pacaran!" Itu suara Tao.
Jantung Mei serasa akan meledak. Ternyata selama ini Yamaken hanya sedang berperan menjadi pacar terbaik bagi dirinya karena bertaruh dengan Tao Tsuchiya.
Jahatnya mereka! Umpat hati kecil Mei Nagano.
Bruk
Mei membuka pintu kelas Yamaken. Sehingga ia mendapati tatapan kurang menyenangkan dari Yamaken dan Tao.
"Ternyata selama ini kalian sedang mempermainkanku! Hik hiks... Jahatnya kalian! Kalau kalian saling cinta, jangan mempermainkan perasaan orang lain apalagi sampai tega menyakitinya. Itu tidak baik! Yamaken! Kupikir selama ini kamu adalah cowok baik-baik, ternyata..."
Pluk
Mei melempar tutebag berisi kotak hadiahnya ke arah meja Yamaken. Lalu Ia berlari sekencang mungkin meninggalkan kelas Yamaken.
"Mei! Mei Nagano, tunggu!"
Airmatanya basah berurai dipipi. Cinta pertamanya kandas menyakitkan hati. Mei menangis tersedu-sedu.
Alih-alih menunggu Yamaken mengejarnya, Ia justru hanya melihat beberapa kendaraan saja yang lalu lalang. Yamaken tidak berusaha memberinya pengertian.
Berarti memang keduanya memiliki hubungan! Dasar jahatnya kamu, Ken!
Airmata Mei tumpah ruah, bersama hatinya yang patah. Cintanya pada Yamaken hanya dianggap mainan belaka.
Angin di Jembatan Tokyo Gate terasa sangat dingin menerpa tubuh Mei yang gemetar.
"Hik hiks... Yamaken! Teganya kamu, mempermainkan perasaanku yang tulus!"
Mei nekad hendak bunuh diri. Ia malu sekaligus kecewa. Ternyata cinta Yamaken padanya hanyalah taruhan belaka. Bukan cinta yang sebenarnya.
Kakinya perlahan menaiki besi-besi jembatan yang dingin dan kokoh.
"Hei, hei! Baka! Bodoh! Mau apa kau naik ke atas tiang jembatan?"
Seseorang berteriak menghardik Mei Nagano. Tentu saja Mei terkejut dan urung melompat dari jembatan.
"Si_siapa kamu? Mengapa melarangku melakukan tindakan yang sangat ingin kulakukan!"
"Dasar cewek bodoh! Aku yakin kamu baru saja ditolak cinta! Jadi otakmu kosong seperti otak udang!" makinya seenak jidat.
"Hei! Kau yang berotak kosong! Aku ini cewek pintar dan nilaiku diatas rata-rata!" umpat Mei tak terima. Ia segera loncat turun ke jembatan tak terima dikatai 'Cewek Bodoh'.
"Ya. Otak pintarmu hanya untuk ilmu pengetahuan. Tetapi nol untuk ilmu kehidupan!"
"Siapa kau berani menasehatiku? Kau ini memangnya biksu atau pendeta?"
Mei kalap. Memaki cowok yang tak jelas itu. Dan Mei makin kalap setelah melihat cowok itu justru tertawa ngakak seolah senang melihat tingkah sedihnya yang dianggap lucu.
"Kau pikir ini lucu?" hardiknya kesal.
"Hahaha... Iya. Sangat lucu! Kau tahu, kau itu kawaii tapi bodoh!"
"Hah?!?"
...🍀BERSAMBUNG🍀...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Ara Aulia
keren ryo
2023-01-01
1
Beast Writer
kapan launching-nya yah nih novel? aku kelupaan 🤣🤣🤣
2022-12-01
0
Min Yoon-gi💜💜ᴅ͜͡ ๓
jadi mei ketemu penguji itu mantan pacarnya atau orang yang memanggilnya waktu mau bunuh diri?
2022-12-01
1