Mei memukul bahu cowok yang tak dikenalnya. Hingga tubuh mereka saling merapat dan...
Bruk
Cowok itu jatuh di atas trotoar. Dan tubuh Mei menindih di atasnya.
"Kyaaa!!!"
Mei segera bangkit dengan wajah merah bagaikan kepiting rebus.
"Hahaha... Jangan mengajakku tidur di atas trotoar! Bagaimana kalau mengajakku tidur di atas ranjang. Itu lebih mengasyikkan, bukan?"
Mei kembali memukul bahu cowok aneh tapi lucu itu dengan wajah kesal.
"Dasar cowok aneh! Pergi sana, jangan urusi urusanku! Kau ini pengganggu, tahu?"
Ryo Yoshizawa tertawa cengengesan.
Ia menyeringai sambil berkata, "Tadinya aku melihatmu dari kejauhan. Aku bilang 'kakkoii' gadis itu cantik sekali. Tapi ternyata, ck ck ck... Otakmu kosong karena cinta! Hahaha..."
"Huaaa!!! Dasar cowok jahat, tidak punya perasaan!!! Jahat, jahat, jahat!"
"Hahaha...! Daripada kau loncat ke dalam sungai dan mayatmu terbawa arus sampai samudera, lebih baik kita minum teh sama-sama. Udara malam ini terasa dingin sekali. Terbayang dinginnya air sungai menusuk kulit jika kau sampai terjun ke dalam sana!"
Mei cemberut. Ia membayangkan perkataan cowok aneh itu.
Benar juga ucapannya. Mengerikan sekali rasanya jika aku benar-benar lompat dari jembatan ini!
Kini senyumnya perlahan ikut mengembang. Mei akhirnya tertawa mentertawakan dirinya yang bodoh karena patah hati.
Namanya Ryo Yoshizawa. Kelas 12 sama seperti dirinya tapi berbeda sekolah karena beda distrik tempat tinggal.
"Ini..., tempat tinggalmu? Kau tinggal sendiri? Dimana orangtuamu?" tanya Ryo.
"Iya. Orang tuaku sedang keluar kota. Masuklah!"
Malam itu Mei menghabiskan waktu bersama Ryo. Mengobrol di flat apartemen keluarganya hingga benih-benih cinta berpendar. Dari mata turun ke hati. Begitulah.
Entah bagaimana bisa obrolan mereka berlanjut begitu hangat dan jadi intim dalam semalam.
Mei membiarkan Ryo menjamah tubuh perawannya dengan disaksikan jutaan bintang dilangit.
Cuaca cerah malam itu membuat ia memasrahkan seluruh jiwa raganya pada Ryo, cowok yang baru dikenalnya beberapa jam saja.
Ryo tertidur pulas setelah membuat hatinya luluh dan langsung jatuh cinta pada hubungan semalam saja.
Pagi hari Ryo bangun lebih dahulu dan pergi keluar flat apartemen Mei dengan sembunyi tanpa sepengetahuan Mei yang masih tertidur pulas.
Ia sempat menuliskan memo serta nomor ponselnya di secarik kertas yang ditaruhnya dibawah bantal.
Treeet... Treeet... Treeet
Treeet... Treeet... Treeet
Ponsel Mei berdering beberapa kali.
Gadis muda itu menggeliat dan dengan malas mengangkat panggilan teleponnya.
...[Mei!!! Orangtuamu kecelakaan! Sekarang ada di Tokyo Hospital!]...
"Apa?!?"
Mei Nagano, kala itu usianya menginjak 18 tahun. Menjadi yatim piatu karena Papa Mamanya meninggal dunia setelah koma beberapa hari akibat kecelakaan lalu lintas di jalan utama kota Tokyo.
Setelah pemakaman kedua orangtuanya, Mei Nagano pindah ke Osaka dan tinggal bersama kakek neneknya.
Mei melanjutkan ujian sekolah dan lanjut kuliah di Osaka dengan biaya pendidikan asuransi yang mendiang kedua orangtuanya alokasikan semasa hidup.
Kini tujuh tahun telah berlalu. Mei sekarang 25 tahun dan seorang sarjana farmasi.
Setelah kakek neneknya meninggal dunia dan melakukan serangkaian upacara perpisahan otsuya dan ososhiki serta kokubetsushiki acara pemakaman, Mei kembali ke Tokyo untuk kembali memulai langkah hidupnya yang baru.
Berkat bantuan teman SMAnya di Tokyo yang lebih dulu bekerja di PT Kobane Kinba Co, Mei akhirnya kini bisa mendapatkan panggilan kerja di perusahaan besar itu.
"Kamu???"
Dan kini Tuhan seperti sedang kembali bermain-main dengan takdirnya.
Mei Nagano dipertemukan kembali dengan Ryo Yoshizawa. Setelah one night stand di malam indah itu, mereka tak pernah bertemu lagi. Membuat keduanya salah faham dan memiliki pemikiran negatif sendiri pada masing-masing.
"Kau didiskualifikasi!"
Mei terkejut, Ryo spontanitas menolaknya wawancara dan gugur sebagai calon karyawan.
"Eh? Atas dasar apa aku didiskualifikasi?" protes Mei dengan suara lantang.
"Lihat sepatumu! Itukah tanda kau karyawan yang baik bila penampilan hari wawancara pun tidak kau persiapkan secara serius!?"
Mei menelan salivanya, hatinya mendongkol kesal.
"Apa hanya karena itu aku harus gugur jadi karyawan perusahaan ini? Apa kapasitasmu sebagai personalia cukup besar sampai bisa menolakku wawancara? Angkuh sekali!" gerutu Mei membuat MC dan satu orang deputi menarik tangannya.
"Stt... Dia itu CEO perusahaan ini!" hardiknya dengan suara berbisik.
"Hah?!? Ryo Yoshizawa adalah CEO PT Kobane Kinba Co.???"
Mei menghela nafas panjang. Ia tak lagi berani menggerutu. Hanya hati kecilnya yang berbicara dan merutuk. Kenapa cowok brengsek itu kini bisa menjadi CEO dan jadi pengusaha hebat setelah tujuh tahun. Mei tak habis fikir.
..............
Jari-jari kakinya terasa nyeri. Begitu pula kedua telapaknya sakit karena sol sepatu yang lepas dan tak lagi beralas.
"Hhh... Sungguh menyebalkan! Kukira aku akan diterima kerja di perusahaan besar itu hari ini juga. Nilaiku jauh diatas rata-rata. Aku juga mempunyai sertifikat magang kerja. Dasar cowok brengsek! Bisa-bisanya dia mendiskualifikasiku langsung tanpa wawancara dahulu!"
Sementara itu di kantor perusahaan, Ryo dengan wajah kesal mengakhiri wawancara para pelamar kerja.
Wajah dinginnya semakin terlihat kejam setelah bertemu kembali gadis yang pernah menghancurkan hatinya.
Mei Nagano.
Tujuh tahun lalu, Ryo adalah pemuda nakal namun polos. Pertama kali bercinta dan melakukan adegan 18 tahun keatas di ranjang tidur flat apartemen Mei.
Ia jatuh cinta pada gadis aneh itu pada pandangan pertama. Bahkan dengan dorongan cinta pula sampai rela melakukan hubungan lebih jauh lagi padahal mereka baru bertemu beberapa jam lalu.
Mei Nagano sedang galau kala itu. Mei frustasi dan sedang patah hati. Cintanya bertepuk sebelah tangan. Hanya jadi bahan permainan teman sekolahnya.
Ryo menyukai Mei yang polos. Merasa mereka memiliki kisah yang sama dan berharap bisa menjalin hubungan serius. Nyatanya memo yang berisi permohonan Ryo agar Mei menghubungi nomor ponselnya tak direspon Mei.
Ryo merasa sedih, malu, juga kesal. Mei menghilang setelah kejadian itu.
Ryo yang penasaran kenapa Mei tak kunjung menghubunginya pun sampai rela kembali berkunjung ke flat apartemen Mei. Namun gadis itu telah pergi dari sana tanpa kabar berita.
Ryo yang kadung jatuh cinta pada Mei, hanya bisa menelan kekecewaan. Bahkan hingga kini, sakitnya masih terasa. Ryo bahkan selalu meminta pada Dewa, semoga ia dipertemukan kembali dengan Mei dan ia ingin membalaskan dendamnya.
Tujuh tahun kemudian, Dewa mengabulkan permintaannya.
Kini Mei Nagano ada didepan matanya. Semakin dewasa dan cantik, namun kegesrekannya masih nampak nyata.
Ryo yang terkejut dengan pertemuan tak disangka itu justru salah mengambil langkah. Ia menyesal telah mendiskualifikasi Mei tanpa pikir panjang.
Ia menyesal dengan tindakannya itu.
Harusnya kuterima gadis menyebalkan itu kerja di perusahaan ini. Dan aku bisa dengan leluasa membalaskan dendamku padanya. Huh! Bodohnya aku! Hiks... Bagaimana ini? Hmmm...
...🍀BERSAMBUNG🍀...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Min Yoon-gi💜💜ᴅ͜͡ ๓
gara2 ortunya kecelakaan jd mei gak balik padahal Ryo nungguin dia.. Hiksas knp sll ada kata hiks... jd keinget Gatot yang ceritanya belum selesai ku baca hiks 😭
2022-12-01
1
Min Yoon-gi💜💜ᴅ͜͡ ๓
hwaaa udah tak perawan😭
2022-12-01
1
Min Yoon-gi💜💜ᴅ͜͡ ๓
nakal 🤣
2022-12-01
1